Kamis, 21 Maret 2019

( Sunday Bible Teaching ) SBT, 17 Maret 2019 Pdt.DR. Erastus Sabdono

Betapa sulitnya menghubungkan kehidupan kita secara faktuil dan real dengan Allah yang tidak kelihatan.

Betapa sulitnya untuk bisa  menghadirkan pemerintahan Allah dalam kehidupan kita yang real yang faktuil yang memang terbiasa tergulir tanpa dikendalikan oleh kekuatan dari tempat yang maha tinggi tanpa dikaitkan markas kita, yaitu Kerajaan Surga.

Orang menghayati Tuhan pada waktu di gereja πŸ’’
Bagaimana hidup kita dicengkram, dikuasai oleh kehadiran Tuhan ?
Inilah inti Kekristenan.

Oleh sebab itu dalam doa Bapa Kami Tuhan Yesus berkata : " Datanglah kerajaanMu."
Faktanya sangat sedikit orang menyerahkan hidupnya kepada pemerintahan Allah.

Matius 6 : 24
Tuhan Yesus ", Kamu tidak dapat mengabdi kepada dua tuan."
Pemerintah Allah yang dihadirkan Allah harus menguasai seluruh hidup kita.

Tidak boleh ada wilayah / bagian hidup kita yang tidak kita serahkan.
Tidak boleh ada wilayah / bagian hidup kita yang tidak dikuasai Tuhan πŸ’–
Kita masih ada wilayah hidup kita yang tidak rela dikuasai Tuhan.

Jadi kalau berurusan Tuhan bukan hanya karena berkat jasmani pemenuhan kebutuhan jasmani, berkat yang untuk menyenangkan hidup.

Kita harus mengerti apa yang Bapa kehendaki, dan rencana apa yang Bapa kehendak ?
Kita tidak melirik berkat jasmani, kuasa, dan mujizatNya.
Tetapi kita harus menundukkan diri pada posisi Bapa yang mulia.

Jangan kita menuntut kepada Tuhan, tetapi kita harus memberi diri dituntut Tuhan.
Kita harus sadar kita tidak berhak memiliki apa - apa.
Kita juga harus menempatkan diri sebagai hamba di hadapan Tuhan Yesus.

Kalau kita bersedia memberi diri, Allah akan memberi diri sepenuhnya.
Kita harus sepenanggung, dan bergerak merasakan perasaan Tuhan.
Tuhan sedang meratapi dunia ini.

Tuhan tidak menyebut kita hamba tetapi menyebut kita sahabat, sehinggalah genaplah apa yang dikatakan seperti Bapa mengutus Aku, Aku mengutus kamu.

Jadilah orang yang diperhitungkan Tuhan.
Kepada Tuhan Yesus, kita berkata : " Ajari saya mencuri hati Bapa."

Tuhan menghendaki hati kita yang pecah.
"Bapa ...saya mau melakukan apapun yang Engkau kehendaki seperti PutraMu, Teladanku, Pokok keselamatanku"

Inilah Injil keselamatan, di mana Tuhan mau memulihkan gambar Allah yang dirancangNya di dalam hidup kita.
Kalau seseorang menghadirkan pemerintahan Allah, dia akan menemukan wajah Tuhan.

Apa agenda Tuhan untuk duniaku hari ini di awal abad 21, di masyarakat sekitarku, di gereja ini, terkait kehadiranku di gereja ini ?
Kita pasti punya kesempatan, kita bisa ambil kesempatan itu, atau membiarkan dan ikut terkubur bersama nisan, busuk, dan tidak tergambar.
Tidak terwujud lukisan itu karena terkubur bersama jasadmu menjadi tanah.

Wujudkan di dalam batinmu. Wujudkan di dalam lukisan.
Kalau dunia ini berlalu, kita pernah mengukir sejarah dengan ukiran yang indah,
jika ukiran itu terkait dengan rencana Allah.
Itu membangkitkan kesukaan hati Bapa, dan Bapa πŸ’– akan menyimpan lukisan itu di keabadian.
Kita bisa mengukir sejarah kerajaan Allah.

Kita anggota kerajaan Allah, jangan kita hidup suka - suka sendiri.
Jangan kita terhilang perasaan Bapa.
Kita dalam gereja, tetapi hati kita membatu tidak merasakan perasaan Bapa.

Kita harus mendandani
jiwa.
Seluruh teritorial hidup kita harus dikuasai Tuhan.
Kita harus membuka topeng kita di hadapan Tuhan.
Kalau kita hidup dalam pemerintahan Tuhan tidak boleh ada serong - serong.

Ketika kita memiliki tekad,
seperti matahari yang terbit tetapi pasti.
Kehadiran Tuhan makin nyata, keajaiban - keajaiban akan terjadi, tetapi kita jangan banyak bicara.

JBU 🌷

Tidak ada komentar:

Posting Komentar