Minggu, 03 Maret 2019

RH Truth Daily Enlightenment 03 Maret 2019 PERJALANAN WAKTU

     Sejak hari penciptaan, dimana Tuhan menciptakan benda-benda penerang untuk memisahkan siang dari malam -yang juga menjadi tanda untuk menunjukkan masa-masa yang tetap, hari-hari, dan tahun-tahun- ini berarti manusia dimasukkan ke dalam perjalanan waktu. Perjalanan waktu ini merupakan tatanan Tuhan yang tidak bisa dibatalkan. Semua makhluk hidup harus tunduk secara mutlak. Kalau kita melihat matahari dan bulan, hal ini merupakan peringatan kenyataan adanya perjalanan waktu kehidupan yang mengungkung manusia. Manusia harus tunduk padanya, sehebat apa pun manusia itu. Betapa kecilnya manusia, sebab terhadap perjalanan waktu saja ia tidak berdaya, apalagi kepada Dia yang menciptakan atau mengadakan waktu itu.

     Sebenarnya perjalanan waktu itu tidak menjadi masalah sama sekali kalau manusia tidak jatuh dalam dosa. Dan kalau manusia tidak jatuh dalam dosa, maka tidak akan ada proses penuaan menuju kematian. Tetapi karena dosa, maka manusia harus masuk proses kematian dan proses penuaan. Sejak pada hari manusia memberontak kepada Tuhan, maka manusia sudah “mati”. Itulah awal proses kematian tersebut. Ini adalah malapetaka terdahsyat dalam kehidupan manusia. Sebab manusia mengalami transformasi dari kehidupan abadi ke dalam kehidupan fana. Transformasi ini tidak akan menjadi masalah kalau sesudah kematian kita menerima kemuliaan, yaitu kehidupan lebih baik di Kerajaan Tuhan Yesus (Why. 14:13). Tetapi adalah malapetaka yang sangat dahsyat kalau manusia binasa terpisah dari hadirat Allah selama-lamanya. Binasa artinya terpisah dari Tuhan selama-lamanya (Mat. 10:28). Banyak orang tidak mau mengerti kebenaran ini, sebab mata hati mereka telah tertutup. Mereka dibutakan atau disesatkan oleh Iblis sehingga tidak mengenal kebenaran tersebut. Inilah artinya berjalan dalam gelap.

     Tanpa disadari, banyak orang yang terjebak dalam pola kehidupan dimana seakan-akan perjalanan hidup ini tidak ada akhirnya. Inilah yang menyesatkan kehidupan banyak orang, termasuk di dalamnya sebagian besar orang Kristen. Bila hal ini terjadi, maka berarti mereka tidak mengerti kebenaran. Ini adalah sebuah penyesatan Iblis yang sukses. Sejujurnya, kita dapati bahwa banyak manusia yang memberontak atau menolak kenyataan bahwa jalan ini akan berakhir atau ada ujungnya. Mereka tidak mau berpikir atau menerima kenyataan bahwa mereka pasti mengalami kematian di akhir perjalanan hidupnya. Dan akhir perjalanan hidup manusia ini sebuah misteri yang pada umumnya tidak seorang pun tahu (Yak. 4:13-17). Kuasa kegelapan akan berusaha memenangkan banyak jiwa seakan-akan hidup ini tidak ada bahaya. Tanpa disadari mereka tergiring ke dalam siksaan kekal.

     Kita harus bersyukur setiap hari ketika Tuhan memberi hari yang baru. Setiap hari yang baru berarti kita masih diberi kesempatan untuk lebih menghormati dan mengasihi Bapa dan Tuhan Yesus. Hari yang baru adalah hari untuk belajar bagaimana menghormati satu-satunya Pribadi yang pantas dihormati. Inilah letak mahalnya waktu yang disediakan bagi orang percaya yang dipersiapkan untuk mewarisi Kerajaan Allah. Dengan demikian sesungguhnya satu hari harganya tidak ternilai, sebab satu hari yang dimiliki seorang anak manusia memiliki dampak di keabadian yang tidak ternilai. Kemuliaan menjadi anak Allah bersama dengan Tuhan Yesus di Kerajaan-Nya adalah sesuatu yang tidak bisa dibeli dengan apa pun. Hanya anugerah dalam Tuhan Yesus Kristus yang membuka kemungkinan untuk itu.

     Oleh sebab itu kita harus menjadikan kemungkinan tersebut sebagai suatu kepastian dengan meresponi anugerah Tuhan, yaitu belajar mengasihi dan menghormati Dia, sebab iman tanpa perbuatan seperti tubuh tanpa roh. Usaha untuk mengasihi dan menghormati Bapa dan Tuhan Yesus bukanlah jasa, tetapi sikap penghargaan terhadap anugerah keselamatan yang diberikan-Nya. Satu hari yang diberikan Tuhan berarti satu hari kesempatan untuk lebih mengasihi dan menghormati Dia. Dari hal ini kita menemukan berharganya waktu yang Tuhan berikan, yang di dalamnya terdapat kesempatan untuk mengasihi dan menghormati Dia.

     Sebaliknya, satu hari menjadi tidak berharga -bahkan menjadi bencana- kalau tidak digunakan untuk belajar menghormati dan mengasihi Bapa, karena satu hari yang disia-siakan akan mengakibatkan keterpisahan dengan Bapa selamanya. Firman Tuhan menasihati agar kita bangkit dari tidur, artinya sadar sepenuhnya terhadap fakta hidup ini. Kita harus mempergunakan waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat; artinya bahwa hari yang tidak digunakan untuk belajar menghormati dan mengasihi Bapa adalah hari-hari yang membawa kebinasaan, maka itu disebut jahat. Kata “jahat” dalam teks aslinya adalah phoneros, yang diterjemahkan dalam Bahasa Inggris versi King James, evil.

https://overcast.fm/+IqOD4-PUc

Tidak ada komentar:

Posting Komentar