Senin, 06 Mei 2019

( Sunday Bible Teaching ) SBT, 27 April 2019

Kita harus berusaha untuk mengerti kebenaran yang orisinil yang asli yang Tuhan Yesus ajarkan selama 3,5 th di Palestina.

Kita harus berdoa,
"Tuhan... bukakan rahasia firmanMu bagi kami lebih dari ilmu Teologi, lebih dari segala literatur yang ditulis, lebih dari semua doktrin - doktrin yang sudah terumuskan dan semua hasil keputusan konsili - konsili atau pertemuan para pemimpin gereja masa lalu".

Pemberitaan Firman yang penuh kuasa akan menembus batin, sehingga jemaat mengalami perubahan.

Mengikuti Yesus itu berarti mengalami penderitaan.
Harus sungguh- sungguh menjalani hidup seperti yang dijalani-Nya bukan ikut jalan dunia 🌎

Percaya kepada Yesus adalah Tuhan berarti : memperlakukan diri kita seperti Yesus memperlakukan diri-Nya.

Jangan menerima Yesus sebagai Tuhan karena Dia
berkuasa.
Jangan harap kuasa-Nya untuk menyelesaikan masalah - masalah hidup kita.
Masalah yang berorientasi sekitar pemenuhan kebutuhan jasmani.

Sebab segala sesuatu yang menyangkut kebutuhan jasmani tidak harus, tidak perlu menggunakan kuasa Tuhan.
Sebab ada hukum dan tatanan, yang kamu tabur kamu tuai.
Masalah kesehatan dan ekonomi selesaikan dengan tanggung jawab.

Faktanya banyak yang yang tidak kenal Tuhan bertanggung jawab atas hidupnya mereka juga eksis  dalam hidup ini.

Jangan kemudian kinerja kita menjadi rusak, karena kita memiliki Yesus yang menjadi Tuhan, lalu kita mengintip dan membidik kuasa-Nya untuk bisa dimanfaatkan.

Sebelum Yesus menerima segala kuasa di Surga dan di bumi di dalam pelayanan-Nya, Dia sudah mengadakan mukjizat.
Bahkan sebelum Yesus berinkarnasi menjadi manusia.
Nabi - nabi juga nengadakan mukjizat.
Nabi - nabi bahkan bisa membangkitkan orang mati.
Itu kuasa Bapa melalui Roh Kudus.

Roh Kudus menyertai kita dalam pelayanan.
Tuhan janji bahwa tanda - tanda mukjizat akan menyertai.
Tuhan janji kita menerima kuasa dunamis, kalau kita menjadi saksi sampai ke ujung bumi.

Tapi jangan menggunakan kuasa itu untuk pemenuhan kebutuhan jasmani, apalagi yang dimotivasi oleh kepentingan pribadi.

Ikut Yesus itu menderita, sebab kita harus mengenakan hidup-Nya di dalam kita hari ini.

Jadi kalau mengaku Yesus Tuhan berarti kita taat.
Dan isi ketaatan kita adalah melakukan kehendak Bapa.
Dan standar melakukan kehendak Bapa adalah kehidupan Yesus sendiri selama 33 1/2 th di bumi.

Itu berarti kita harus bisa membangun, menciptakan suasana pengiringan kepada Yesus seperti
murid - murid Yesus mengiring Yesus 2000 th yang lalu di Palestina.

Ingat ketika Yesus naik ke surga, murid - muridNya teraniaya.
Tuhan seakan - akan tidak berdaya menolong orang percaya.
Seakan - akan orang Kristen teraniaya.
- Hartanya dirampas 
- Keluarganya ditawan
- Orang - orang Kristen diperlakukan semena - mena.
Yesus tidak tampil, seakan - akan Dia tidak sanggup mengatasi dewa zeus dan hermes.

Karena memang Tuhan mau menciptakan suasana apa yang Dia alami, kita juga alami.
Sekarang kita jangan menciptakan suasana  menyenangkan menurut kita.
Ibarat orang berselancar, biar Tuhan yang menciptakan ombak.
Dan kita berselancar seperti Tuhan Yesus berselancar.

Allah bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan, artinya Allah akan menciptakan ombak dan kita berselancar, makin cakap kita makin tinggi ombaknya.
Seperti makin bahaya, tetapi itu indahnya.

Kita mulai dengan karakter yang diperbaiki terus makin seperti Kristus.
Lalu kita akan mendapatkan penempatan tugas di mana kita menjadi anggur tercurah dan roti yang terpecah.

Lukas 14 : 26 - 28
Ikut Tuhan Yesus itu menderita.
Seiring pengetahuan kita
tentang pengenalan akan Tuhan dan buah daripada pengiringan, maka
penderitaan itu tidak menjadi penderitaan.

Seperti seorang hulubalang menghormati kaisarnya, merasa terhornat, bangga busa di samping kaisar berperang.
Nyawanya menjadi tidak ada artinya.
Keluarganya di rumah tidak ada artinya.
Karena kaisar di sampingnya lebih berarti dan bernilai dari keluarganya yang ditinggal.

Ini seperti peta harta karun  tidak ternilai, jangan kita
anggap remeh.
Ini yang menentukan nasib kekal kita.


Ayat 26
Kita harus mengasihi Tuhan lebih dari mengasihi siapapun dan apapun.

Ayat 27
Yesus tidak diberi kemudahan.
Yesus harus berjuang
Apa yang dialami Tuhan Yesus bukan sandiwara, diskenario disutradari oleh Allah Bapa,  tetapi masuk dalam arena perjuangan antara kalah dan memang, antara taat dan tidak taat kepada Bapa-Nya.
Tetapi Dia memilih taat.

Kalau Yesus sudah berjuang, kita juga harus berjuang.
Maka seperti Tuhan berkata, "Aku memang, kamu harus menang."

Ini Betlehem, Tuhan dibesarkan di Nazaret, jalan hidupnya selama 33 1/2 th lalu berakhir mati di Bukit Golgota, tetapi kemudian Dia bangkit.
Kita jangan memperlakukan Tuhan sebagai penguasa yang kuasa-Nya bisa kita gunakan.

Kita harus menemukan injil yang orisinil lalu kita bangun dalam hidup kita.
Keselamatan itu harus  dipandang penting dan darurat.

Jbu 🌷

Tidak ada komentar:

Posting Komentar