Selasa, 21 November 2017

Retreat WBI Rabu, 23 - 24 Agt 2017 "Kembali ke Hadirat Tuhan" ( 5 Sesi ) - Pdt Dr Erastus Sabdono

🌷Sesi ke 1
Retreat ini bisa menjadi langkah perjalanan baru dalam sejarah hidup kita
Retreat artinya : mundur dari lahiriah mengasingkan diri dari berbagai kesibukan untuk menfokuskan diri kepada Tuhan πŸ’—
Kita πŸ‘₯ mundur dari sebuah langkah kehidupan ke depan.

Ini tema yang sangat prinsip, pasti kita belum memahami maksud tema ini.
Hadirat Tuhan πŸ’– itu di mana ?
Kalau Bangsa Israel dahulu mereka mengenal hadirat Allah hanya di ruang maha suci di bait Allah, dan yang boleh masuk hanya imam besar setahun sekali.

Ketika Tuhan Yesus πŸ’— mati di kayu salib, tirai yang memisahkan antara ruang maha suci dan ruang suci serta halaman, robek dari atas ke bawah.

Ini sebuah pernyataan ilahi di mana Allah πŸ’— merobek sekat dan  pembatas dari atas ke bawah.
Dengan demikian setiap orang bisa menjumpai Tuhan, bisa menjumpai Allah yang maha kudus.

Di mana orang bisa menjumpai Allah yang maha kudus ?
Allah πŸ’— ada di mana - mana.
Tidak ada satu ruangan,  tertutup bagaimanapun
yang lolos dari hadirat Allah.

Tidak ada tembok,  bahkan tembok baja yang bisa menutupi atau membatasi kehadiran Allah πŸ’—
Tidak ada kegelapan segelap apapun yang bisa membatasi kehadiran Allah.
Allah ada di mana - mana, juga ada di sini.

Tapi seberapa kita πŸ‘₯ merasakan kehadiran itu tergantung kita masing - masing.
Seberapa kita mau hidup di hadiratNya.
Mestinya keadaan lingkungan kita πŸ‘₯ tidak mengganggu penghayatan kita akan hadirat Tuhan .

Tetapi orang - orang yang terpanah dan terikat dengan keindahan dunia 🌍 tidak bisa merasakan hadirat Tuhan πŸ’—
Sebab fokus hidupnya adalah keindahan dunia.

Kita punya rumah 🏑 punya mobil πŸš—, itu tidak salah.
Seharusnya hal itu tidak
mencengkram jiwa kita sama sekali.
Ketika seseorang πŸ‘€ bangga dengan satu barang dan merasa nilai dirinya bertambah karena barang yang ada padanya, perhiasan, barang branded, kendaraan, rumah, ia merusak hadirat Tuhan.

1. Sekalipun kita πŸ‘₯ memiliki segala sesuatu yang paling berharga di mata manusia, apakah itu berlian atau batu permata.
Tetapi kalau kita tidak memandang itu sebagai keindahan yang membahagiakan, Tuhan πŸ’— hadir.
Dan kita punya potensi yang lebih besar, posibility yang lebih besar untuk merasakan hadirat Tuhan.

2. Ketika seseorang πŸ‘€ ada dalam kecemasan dan gentar, ia mengusir hadirat Tuhan πŸ’—
Sering kita dibawa Tuhan ke keadaan yang sulit.
Di situ sebenarnya Tuhan mau mengajari kita, Tuhan mau menguji kita.
Seberapa kita πŸ‘₯ percaya Tuhan nadir.
Orang yang ketakutan tidak mengakui kehadiran Tuhan.

Jangan kita πŸ‘₯ memberi kesempatan iblis πŸ’€ bersukacita dan bergirang karena kita merasa ketakutan.
Kita adalah anak Allah yang dijagai malaikat penjaga.
Jadi jangan takut.

Tidak ada satu kejadian dalam hidup kita di luar kendali Tuhan πŸ’—
Semua dalam kontrol Tuhan.
Belajar untuk menghadirkan hadirat Tuhan πŸ’— dengan menghalau rasa takut.
Kita harus menghargai Tuhan, dengan percaya Tuhan menyertai kita

Kalau kita πŸ‘₯ tidak takut menghadapi apapun, kita percaya Tuhan menyertai kita,  dan Tuhan πŸ’— tidak pernah meninggalkan kita.

Prinsip kita :
" Tidak ada yang kutakuti selain Tuhan "

1. Kita menjadikan Tuhan  satu - satunya kebahagian kita.
2. Menghalau rasa takut.
Menghalau kebencian atau dendam yang menyangkut sikap hati.
Kita tidak membuat Tuhan nyaman.
Semua kita pasti menghadapi perlakuan tidak adil.
Semua kita pasti pernah dimusuhi, disakiti, dilukai, tidak dihormati secara patut, tidak dimanusiakan.

Kita tidak lama di dunia 🌍 ini.
Diperlakukan bagaimanapun,
Kita tidak boleh membalas kebencian.
Waktu kita πŸ‘₯ menghadapi orang yang lebih kuat dari kita.
Kita merasa orang itu mengancam.
Kita tidak berdaya menghadapi orang itu.
kita berlindung pada Tuhan
Kita bermaksud membalas, tetapi
Kita tidak berdaya membalasnya.

Ketika kita πŸ‘₯ menghadapi orang lemah, di mana kita bisa membalas.
Kita menghadapi ancaman diri kita sendiri.
Kita menghadapi diri kita yang tidak kalah berbahayanya.

Jadi orang πŸ‘€ semakin kuat semakin berkuasa, ia semakin mempunyai ancaman diri sendiri.
Dirinya sendiri itulah yang menjadi ancaman.
Ini membahayakan.

Jadi belajar :
- Mengalah
- Mengasihi orang lain
- Mengerti orang lain
- Menutupi kesalahan orang lain.
- Menerima kesalahan orang lain.
Itu tidak mudah
Tapi dengan cara begini kita menghadirkan Tuhan.

1. Bagaimana kita kembali kehadirat Tuhan.
 Jangan mengganti dengan suatu kesenangan atau kebahagiaan.
Menjadikan Tuhan πŸ’— kebahagiaan kita.
2. Menghalau rasa takut, jadi percaya kehadiranNya.
3. Membuang kebencian
Jangan membuka peluang dosa.
4. Tidak memberi kesempatan berbuat dosa atau hidup suci.
5. Persekutuan dengan orang percaya.
Di mana berkumpul dua orang dalam namaKu kata Tuhan, Tuhan πŸ’— ada.
Kalau ini kita penuhi, 
Kematian menjadi saat yang bahagia.

Jangan kita πŸ‘₯ hanya tahu,  mengerti dan setuju.
Sejak ikut retreat ini kita harus melangkah.
Karena umur kita belum tentu panjang, mungkin tidak lebih dari 5 th, 10 th, dan 20 th, 30 th.

Supaya kita πŸ‘₯ hadir di retreat tidak sia - sia.
Kita harus berubah, ini sulit.
Kalau cita rasa sudah dipatok, dibelenggu oleh satu makanan, cita rasa lidah kita mau berubah susah.

Biasa makan spageti 🍝, suruh makan gudeg susah.
Kalau kita sudah biasa maknyus dengan barang - barang.
Lalu tidak ingin punya barang -  barang dan merasa kurang.

Cita rasa kita harus diubah Tuhan πŸ’—
Kita juga harus mengubah ibu - ibu lain.
Kalau kita sudah mengenal Tuhan, jangan lagi kita terikat dunia 🌍

Tuhan πŸ’— tidak suka kita bergaul dengan orang yang tidak takut Tuhan.
Seperti orang tua juga tidak suka anaknya bergaul dengan anak yang nakal.
Bergaul harus dengan  teman yang takut Tuhan yang bisa bicara yang langit baru bumi baru 🌍

Hadirat Tuhan ini bisa kita bangun.
Kita πŸ‘₯ yang harus membangun hadirat itu
Kita yang buat lingkaran,  jangan kita keluar dari lingkaran ini.
Kita yang harus tanggung jawab sendiri.
Lingkaran ini hadirat Tuhan πŸ’—

Tranfer spirit bisa lewat pergaulan.
Kita harus punya tekad untuk kembali ke hadirat Tuhan πŸ’— dan menjadikan Tuhan kebahagiaan kita.

🌷Sesi ke 2
Bagaimana kita πŸ‘₯ hidup di hadirat Tuhan ?
Tuhan πŸ’– hadir di manapun kita berada.
1. Jangan merusak hadirat Tuhan dengan menjadikan segala sesuatu sebagai kebahagiaan kita.

2. Jangan merusak hadirat Tuhan πŸ’– dengan hidup ketakutan.
Jangan merusak kehadirat dengan kebencian dan dendam.

3. Jangan merusak hadirat Tuhan πŸ’– dengan perkataan, pikiran yang tidak pantas dan perbuatan yang salah.

4. Jangan merusak hadirat Tuhan πŸ’– dengan bergaul bersama dengan orang - orang yang tidak takut Tuhan.

Kita πŸ‘₯ bisa bergaul dalam arti tugas kantor, kita harus terlibat atau hal - hal yang bertalian dengan kebutuhan jasmani dan bisnis kita.

Tetapi Kalau tujuan hanya bersahabat kumpul - kumpul,  ini harus dihindari.
Ini sulit, karena kita πŸ‘₯ sedang dipisahkan dari dunia 🌍

Kalaupun Kita πŸ‘₯ hadir di satu komunitas keluarga besar, kita harus jadi berkat.
Ini tidak berat, sama sekali tidak berat bila dibandingkan dengan kekekalan yang tidak terpikirkan, dasyat.

Kita πŸ‘₯ yang harus membuat lingkaran, bukan orang lain.
Bahkan bukan Tuhan yang membuat lingkaran.
Dengan lingkaran ini kita  ada terus di hadirat Tuhan, selalu di hadirat Tuhan.

Kita πŸ‘₯ sudah menjadi korban kebodohan dari banyak ajaran kesalahan khotbah pendeta dan penyimpangan dari tradisi gereja πŸ’’

Sementara kita menjadi Kristen kita πŸ‘₯ hidup wajar seperti anak - anak dunia.
Betapa tragisnya hidup ini.
Ketika kebenaran makin menguasai pikiran kita, semakin bertambah -tambah, tentang berpikir kita semakin jauh.

Kita bicara tentang :
- Mengapa Allah menciptakan manusia ? semakin serius.
- Kita perkarakan ini.
- Kita melihat kekekalan.
- Kita melihat tragisnya hidup .

Hal ini tidak dihayati oleh banyak orang.
Misalnya : di sebuah restoran ada keluarga besar yang merayakan pesta ulang tahun, mereka berkumpul.
Hal ini tidak akan berlangsung terus.
- Nanti yang satu masuk penjara karena kasus
- Nanti yang satu meninggal.
- lalu ada yang sakit.
- lalu menjadi tua dan mati.
Ini tragis....

Dan herannya yang menyampaikan ini hampir tidak ada.
Gereja πŸ’’ yang harusnya menyampaikan ini tidak tegas.
Bahkan tidak menyampaikan sama sekali.

Ini bukan pesimis.
Kita πŸ‘₯ harus gumuli, mengenal Tuhan πŸ’– dan dikenal Tuhan.
Jiwanya, esensinya,  nafasnya, bukan kemasan liar.

Dikenal itu bukan diketahui siapa kita ?
Tapi kita punya hubungan dikenal Tuhan πŸ’—
Dikenal itu cinta kita dirasakan Dia.

Kita πŸ‘₯ harus merdeka dari rasa takut.
Mau takut apa ?
Kalau kita berbuat dosa,  kita masih bisa merasa takut.
Kalau kita πŸ‘₯ bersih, kita tidak punya rasa takut.
Kita jangan kelihatan suci, tapi harus suci benar.
Lalu kita mencintai Tuhan, lalu Tuhan merasa cinta itu.

Waktu ⏰ hidup kita yang singkat ini kita harus mengenal Tuhan dan dikenal Tuhan
Dan Alkitab πŸ“š itu agenda utama kita.

Kita harus menilai, tetapi tidak menghukum, itu namanya membedakan roh.
Dari buku πŸ“•, cd πŸ’Ώ khotbah kita mendapat kayanya kebenaran.
Kita harus punya waktu⌚ untuk mendengarkan itu.

Kita πŸ‘₯ harus belajar firman karena Tuhan.
Dari pengenalan ini kita terus dilatih dengan interaksi dengan Tuhan πŸ’—

Dengan Tuhan macam ini, bukan Yesus yang lain, tetapi Yesus πŸ’— yang benar.
- Yesus yang suka bikin masalah.
- Yesus yang melegalisir adanya perang, bencana,  adanya krisis ekonomi.
- Yesus yang membuka meterai.
Kuda - kuda itu berbicara gerakan - gerakan.

Sebab dunia sudah saatnya diakhiri.
Sebelum zaman baru,  sebelum Tuhan πŸ’— menghadirkan kerajaanNya.
Bumi 🌍 ini akan mengalami goncangan, dan Tuhan πŸ’– yang legalisir.
"Aku datang bukan membawa damai, tetapi pedang."

Ketika bicara ini,  Tuhan πŸ’– bicara akhir zaman.
"Aku melemparkan api."
Para pendeta mengatakan api Roh Kudus, itu salah.
Kita perhatikan konteksnya bukan api Roh Kudus.
Ini soal keadaan akhir zaman yang terus bergolak.
Yesus yang benar, adalah : Yesus yang suka buat masalah.
Tanpa masalah kita tidak akan jadi " Baik."

Mungkin sekarang Kita πŸ‘₯ tidak dipandang indah oleh manusia.
Tapi kita dipandang indah oleh Bapa πŸ’–
- Jadi kalau kita yang tidak punya masa depan yang baik.
- Jalani hidup ini, engkau tidak akan terperosok.
- Sepertinya tidak ada harapan.

Memang Tuhan πŸ’– membuat dirimu seperti tidak punya harapan, semua gelap
dan semua tertutup.

Kita πŸ‘₯ banyak yang tersesat dalam pergaulan wajar dunia.
Kita harus keluar, tidak lama kita hidup.

Jadi yang susah - susah,
- Jangan merasa minder, karena itu tidak meninggikan Tuhan dengan cara begitu.
- Jadi khawatir, jadi cemas, kita tidak memuliakan Tuhan dengan sikap itu.

Sebaliknya yang mampu merasa diri agung, mulia. Karena penampilan, itu juga tidak memuliakan Tuhan.
Jangan jadi pesona orang karena sengaja.

Anak Tuhan itu pesonanya luar biasa.
Wanita - wanita cantik kalau lekat Tuhan πŸ’— pesonanya beda.
Pria kalau hidup kudus lekat Tuhan pesonanya beda.

Interaksi sebuah awal perjalanan dengan Tuhan, kebersamaan dengan Tuhan dimulai dari sekarang, bukan nanti.
Sesatnya orang Kristen πŸ‘₯ berpikir setelah mati ketemu Tuhan.

Kita πŸ‘₯ tidak akan ketemu Tuhan kalau tidak berjalan bersama Tuhan πŸ’–sekarang.
Kalau kita mendengar dan menuruti firman ini, kita akan menyesal.

Kebersamaan dengan Tuhan πŸ’— di kekekalan dimulai hari ini πŸ“†
Dimulai sekarang sejak kita hidup.
Kita harus mengenal Tuhan dan dikenal Tuhan.

Dari sekian miliyar manusia Tuhan tahu, ada hati yang melekat.
Tuhan πŸ’— merasa ada orang yang hatinya melekat, Tuhan merasa.

Seperti perempuan pendarahan 12 th yang menjamah jubah Tuhan.
Tuhan πŸ’— menengok dan merasa lain.
Banyak pendeta,
Banyak orang Kristen πŸ‘₯
Banyak wanita Kristen Tetapi ini lain.

Kita πŸ‘₯ mau dinilai Tuhan atau mau dinilai manusia ?
Biar Tuhan mengangkat kita.
Jangan wajar hidup seperti orang lain hidup.

Di mata Tuhan πŸ’– kita dapat dinikmati, sehingga Tuhan juga ingin memandang wajah kita.
Kita bisa mengalami ini.

Semua orang πŸ‘₯ ketika kita harus tinggalkan, suami, istri, anak - anak, siapapun.
Kita harus tinggalkan dan lepaskan semuanya.

Jangan mencintai manusia πŸ‘₯, harta dunia lebih dari Tuhan.
Orang Kristen yang melekat dengan Tuhan tidak pelit.
Tuhan itu πŸ’– bicara kepada kita pada waktu kita siap mendengar.

Waktu kita kejepit, tidak punya uang, apakah kita yakin besok kita masih hidup ?
Rata - rata kita πŸ‘₯ masih kuatir dan takut.

Berpikirlah ini hari terakhir kita.
Besok pagi kita πŸ‘₯ bangun,  kita merasa bahagia,  masih bisa hidup, punya satu hari.

Kita ditebus oleh Tuhan Yesus πŸ’–, jadi kita tidak berhak hidup.
Kalau orang tidak merasa ditebus, dia hidup suka - suka sendiri.
Kristen yang benar,
hidup besok untuk Tuhan, hidup hari ini untuk Tuhan.

Kita harus hidup seperti Yesus.
Jadi kalau kita πŸ’ kehilangan harta, suami, anak, dan siapapun, kita jadi kokoh.
Dan waktu mati, ringan terbang.
Kalau tidak maupun, kita πŸ‘₯ harus meninggalkan mereka, atau ditinggalkan mereka.

Jadi sukses manusia πŸ‘₯ bukan diukur dengan ukuran uang, harta yang dikumpulkan.
Jangan merasa gagal. kecuali kita hidup dalam dosa.

Kalau hanya ekonomimu yang remuk, rumah tanggamu yang hancur, itu bukan kegagalan.
Itu bisa dipakai Tuhan πŸ’— untuk kesempurnaan.

Ikut jalannya Tuhan, tidak diukur dari banyaknya titel, pangkat, kedudukan.
Tapi ukuran suksesmu sejauh mana kita
mengenal Tuhan, mengalami Tuhan πŸ’– dan
dikenal oleh Tuhan

Dia Allah πŸ’– yang berpribadi nyata / real, seharusnya secara nyata kita alami.

Kita πŸ‘₯ tidak bisa jadi kokoh, kuat tanpa mengalami Tuhan
Kalau semua serba teori tidak bisa, harus dialami.

Kalau kita πŸ‘₯ tidak berusaha hidup suci, kita tidak akan pernah merindukan pembebasan dari tubuh ini.
Dan banyak orang takut mati.
Justru berjuang πŸ’ͺhidup berkenan di hadapan Tuhan dia ingin segera pembebasan tubuh ini.

Tetapi ketika menghadapi kedasyatan kematian, ini yang bisa menjawab.
Dosis ini yang bisa menjawab, ketika kita πŸ‘₯ di ujung maut.
Kematian itu pasti,  dan kita tidak bawa apa - apa.

Ilmu yang paling tinggi dari Tuhan Yesus πŸ’– adalah mengosongkan diri.
Dia Allah anak yang punya kemuliaan dan kekusaan harus meninggalkan.

Tuhan πŸ’— itu punya kekayaan yang tak terbatas.
Tapi Dia rela jadi manusia, tidak punya apa - apa.
Bapa di surga rela melepaskan anakNya.
Tidak ada artinya semua kekayaan ini.

Kita πŸ‘₯ lebih mahal dari berlian.
Tuhan harus kita sayangi lebih dari berlian.
Demi berlian orang nyolong dan tidak jujur.

Pengalaman dengan Tuhan πŸ’– itu pengalaman yang tak ternilai.
Memang sangat subyektif, itu pengalaman pribadi.
Kalau tidak dipimpin firman yang benar,
dasar firman yang benar,  jadi sesat.

Doa itu harus, subyektif, sekali.
Tapi jangan masuk dalam fantasi.
Jangan punya pengalaman - pengalaman, kesibukan - kesibukan keberagamaan,  tapi tidak mengerti kebenaran firman.

Bagaimana menghayati dan mengalami Allah πŸ’—yang hidup ?
Masalah yang paling penting tiap hari πŸ“† tidak boleh tidak ketemu Tuhan Yesus secara pribadi.

Di waktu khusus sepanjang jalan kita bisa menghayati kehadiran Tuhan karena :
Waktu kita berdoa dalam frekwensi ini, kita tidak berpikir kotor, tidak berdosa.
Kalau frekwensi turun kita bisa berbuat dosa.
Di sini kita tidak bisa dipuaskan, kecuali oleh Tuhan.

Frekwensi menghadap Tuhan πŸ’– harus setinggi. - tingginya.
Kalau frekwensi rendah kita cepat berbuat dosa.

Makin lihat kesucian Tuhan kita semakin tidak merasakan kenikmatan dunia 🌍 sebagai hal yang penting lagi.

Wanita punya kekuatan dalam rumah tangga dan negara.
Kita harus bertumbuh terus untuk mengenal Tuhan πŸ’—
Kita harus punya pengalaman dengan Tuhan.

Jangan kita disakiti Tuhan πŸ’— baru sadar.
Menjadi sempurna itu pilihan.

🌷Sesi ke 3
Tidak boleh emosial tanpa pengertian.
Emosi harus dipakai.
Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap jiwamu.   dan hatimu, itu emosi.
Jadi Kalau kita πŸ‘₯ mau nangis, nangis.
Mau senang, senang di hadapan Tuhan.

Alkitab πŸ“š juga menunjukkan bagaimana Bangsa Israel bisa bersukacita di hadapan Tuhan πŸ’– dengan tulus.

Kita juga tidak tiap hari menari.
Daud juga tidak tiap hari menari.
Ada saatnya kita πŸ‘₯ menari, ada saatnya kita sujud, jadi lengkap.

Bagaimana menghayati kehadiran Allah πŸ’– yang hidup.
Kita jadikan bukan saja hal yang paling penting,  tetapi satu - satunya.
Jangan membuat prioritas.

Mengalami Allah πŸ’– yang hidup satu - satunya.
Maka emosi kita pasti ditujukan kepada Tuhan.
Semua tokoh - tokoh di Alkitab πŸ“š juga mengalami Tuhan demikian.

Bagaimana Abraham dalam hari - hari hidupnya mengalami Tuhan πŸ’–
Seluruh hidupnya disita
oleh panggilanNya,
Yusuf, Musa, Daniel.
Mereka mengalami Tuhan secara real.

Tentu di Perjanjian Baru, murid - murid Tuhan Yesus, setelah Tuhan yesus πŸ’— ke surga juga hidup dalam persekutuan dengan Tuhan.

Jaman kita bukan di mana Allah πŸ’– meninggalkan gerejaNya.
Tuhan beserta kita.

Seberapa banyak kita meraih, apakah kita πŸ‘₯ mengambil panci kecil untuk menampung, atau kita tidak memiliki tampungan sama sekali.

Allah πŸ’– menghujani dunia dengan kehadiranNya.
Kita harus buka selebar - lebarnya alat untuk menampung, sebanyak - banyaknya.

Oleh sebab itu, iman kita jangan tergantung orang lain, sekalipun itu pendeta.
Sedikit - sedikit didoakan pendeta.
Sedikit - dikit menangis, minta, didoakan.

Tapi jangan terus menerus tergantung kepada orang lain, tetapi harus mandiri.
Temui Tuhan dalam keadaan galau, resah.
Masuk ruangan, cari tempat sepi, datang kepada Tuhan πŸ’–

Kalau kita πŸ‘₯ mencari Tuhan, kita akan mengalami Tuhan  berlimpah.
Jadi jangan memberikan mangkok kecil, kasih Tuhan porsi kecil, doa hanya 5 menit.

Duduk diam di kaki Tuhan, di situ kita πŸ‘₯ menikmati sukacita Tuhan.
Mengatasi segala pergumulan, kita pasti menikmati sukacita Tuhan.
Kita akan selalu jadi berkat untuk orang lain.

Orang yang menikmati sukacita Tuhan, dia tidak bisa dibahagiakan
dunia 🌍

Oleh sebab itu, ada langkah yang harus kita ambil :
- Menghayati bahwa Tuhan πŸ’— adalah Allah yang hidup dan nyata.
Lebih banyak orang melihat penampakan - penampakan dari pada Tuhan.
Dan Tuhanpun tidak menampakkan diri.
Kita πŸ‘₯ harus kembangkan keyakinan ini.

Kita πŸ‘₯ harus lebih yakin Tuhan hadir di sini, lebih yakin malaikat menjaga.
Kenapa orang lebih takut setan dari pada Tuhan ?

Apa yang ditulis Alkitab πŸ“š bukan omong kosong, bukan tipuan, tetapi kebenaran.
Kita percaya dulu baru mengalami.
Seringkali kita hadapi masalah.
Melalui masalah - masalah Tuhan πŸ’– mau tunjuki Dia setia, walaupun kita tidak setia.

Peristiwa dalam Alkitab πŸ“š
Kisah itu nyata.
Seakan - akan itu nyata dalam hidup kita.
Sekarang kita melemparlan diri kita ke masa lalu.

Tuhan itu realitas.
Masuklah Ke suasana itu.
Kita πŸ‘₯ harus menjunjung tinggi iman tokoh - tokoh.
Allah itu nyata.

Hidup kita telah dimulai berabad - abad lalu. Dimulai dari  Abraham, Musa.
Klimaksnya adalah Tuhan Yesus, yaitu Logos yang menjadi anak manusia. Lalu rasul - rasul sampai kepada kita.
Kita adalah bagian dari sejarah Kerajaan Allah 🏰 Bedanya kita ikut Tuhan Yesus.
Bangsa Yahudi ikut Musa.
Kita πŸ‘₯ harus melanjutkan perjalanan sejarah itu.
 
Jangan berpikir Tuhan itu diskriminatif.
Jaman kitapun Allah menyatakan diri secara luar biasa.
Tuhan πŸ’— jangan hanya menjadi ruang museum tanpa berhubungan dengan hidup kita saat ini.

Perjanjian Lama ruang tamu, harus lewat ruang tamu, masuk terus.
Kita πŸ‘₯ harus mempelajari hidup tokoh - tokoh iman
dalam Perjanjian Lama. Dan pengalamanseperti yang mereka alami.

Kita yang mengerti AlkitabπŸ“š tidak boleh terpengaruh oleh orang yang tidak mangerti Alkitab.

🌷Sesi ke 4
Mengucapkan syair lagu harus, sungguh - sungguh apa yang kita nyatakan, itu hal yang sangat sulit.

Kita πŸ‘₯ harus nekad membereskan diri, agar berkenan di hadapan Tuhan πŸ’— walaupun kita belum sempurna.

Jemaat πŸ‘₯ harus diarahkan ke langit baru bumi baru.
Ini sulit, karena sudah lama hidup dalam keduniawian.
Kita harus dibetot dan dipaksa keluar dari hidup keduniawian.

Kita πŸ‘₯ harus mau terus berubah, sehingga apa yang kita nyatakan dalam syair - syair lagi itu sesuai dengan hidup kita.

Kita harus belajar selalu hidup di hadirat Tuhan πŸ’— Langkah - langkah hidup di hadirat Tuhan :
- Mengalami
- Meyakini
- Menghayati

Kita πŸ‘₯ adalah :
- Kelanjutan perjalanan sejarah kerajaan Allah.
- Dari Adam, Abraham yang mendapat panggilan Bapa orang percaya.
- Sejarah Bangsa Israel,
dari Mesir berjalan ke padang gurun, sampai ke Kanaan, dari Kanaan ke raja - raja, lalu mereka dibuang oleh karena kejahatan mereka.

- Lalu masuk Perjanjian Baru, yang merupakan puncak, dari rencana Allah.
- Dilanjutkan para rasul, bapa - bapa gereja πŸ’’,  tokoh - tokoh iman di zaman gereja Saduki.

Kita πŸ‘₯ memandang apa yang terjadi bukan fantasi.
Kita harus menyatukan pada sejarah kerajaan Allah.
Sebagaimana mereka telah mengalami, Tuhan πŸ’— begitu nyata sehingga mereka turut menoreh sejarah kerajaan Allah.

Kita πŸ‘₯ juga turut menoreh sejarah kerajaan Allah di dalam diri kita.
Hanya orang yang menoreh tulisan dalam kerajaan Allah yang akan masuk keluarga kerajaan.

Jadi kita bukan orang di luar, tapi orang di dalam.
Oleh sebab itu kita harus benar - benar mengalami Tuhan πŸ’—

Oleh sebab itu kita tidak boleh menuntut bukti - bukti lahiriah.
Kita πŸ‘₯ boleh menuntut pengalaman fisik bagi kita percaya kepada Allah πŸ’—

Tuhan mengajar kita,  "Berbahagialah orang percaya walaupun tidak melihat".
Di sini kita harus berani berjuang πŸ’ͺ menembus batas.

Batas dari ketidak percayaan menjadi percaya.
Dari keadaan yakin, kurang yakin terhadap keberadaan Allah πŸ’— yang maha hadir.

Tuhan Yesus πŸ’— sendiri mengajar, bahwa kita harus percaya walau tidak melihat.
Bila Tuhan menunjukkan ada orang percaya πŸ‘₯walau tidak melihat, maka Tuhan tidak menjamin akan menyatakan diri secara fisik supaya manusia percaya.

Jadi kalau ada pendeta πŸ‘€ bersaksi kalau dia bertemu dengan Tuhan,  dia punya pengalaman real berjumpa dengan Tuhan πŸ’—
- Seakan - akan itu hal yang luar biasa.
- Dia tanpa sadar dia merusak diri.
- Dia boleh bangga, dan orang juga membanggakan, karena bodoh.

- Apa kita πŸ‘₯ baru percaya setelah kita punya pengalaman - pengalaman fisik, bertemu dengan Tuhan ?
- Apakah kita πŸ‘₯ mau jalan kalau ada tongkat.
Seakan - akan tidak ada penglihatan tidak bisa percaya.
Tidak yakin di kakimu kamu bisa berjalan?
Tidak yakin dengan imanmu kamu bisa bergaul dengan Allah ?

Maka Paulus berkata :
" Percaya kami bukan melihat ".
Melihat segala sesuatu harus dengan iman.

Dalam hal ini diperlukan
iman yang sungguh - sungguh.
Orang kalau tidak meyakini kehadiran Allah πŸ’—, bisa hidup sembarangan.

Kita πŸ‘₯ harus tahu ada kamera πŸ“· yang tidak bisa rusak, kamera selalu aktif terus, ada kamera Tuhan :
- Di tempat gelap
- Di balik gordeng
- Di balik pintu

Kita sering lupa ada kamera πŸ“·, yang nanti akan dipertontonkan.
Kita sering tidak menghayati hal itu, sehingga kita sembrono dan ceroboh.

Kita πŸ’— harus takut Tuhan :
- Jangan membuat apa yang salah di mata Tuhan.
- Jangan kita berbuat sesuatu yang tidak pantas, baik melalui ucapan, sms.
- Kita harus sadar ada kamera πŸ“· yang selalu melihat kita.

Iman itu bukan rasa terbangkitkan tanda lahiriah.
Misalnya : waktu berdoa harus merasa merinding. Dan Tuhan πŸ’– hadir.
- Jangan tunggu. merinding atau bergetar waktu berdoa.
- Jangan berharap waktu berdoa Ada bayangan.
- Jangan kita berdoa harus lihat ada tanda lahiriah.

Walaupun tidak ada tanda lahiriah kita πŸ‘₯ tetap percaya.
Sampai kita tidak membutuhkan tanda lahiriah.
Dan ini membutuhkan perjalanan panjang.
Berpikirlah ini hari terakhir kita.

Jadi perasaan tidak terlibat tetapi jangan di kedepankan karena seakan - akan mengatur Tuhan πŸ’–, karena itu sikap tidak menghormati Tuhan.

Kita kepada Tuhan πŸ’— harus yakin.
Kita harus percaya dulu
Karena Tuhan.
Alkitab πŸ“š berkata :
" Ditemukan orang yang mencari Dia"

Kita membayar dengan :
- Jam doa setiap hari πŸ“†
- Mendengar cd khotbah
Supaya kita tidak ketemu allah yang lain .
Supaya kita tidak ketemu roh yang lain.

Kita harus nekad  meninggalkan keinginan dosa, percintaan dunia 🌍, itu sakit.
Sebab Tuhan πŸ’— tidak membuang mutiara kepada babi 🐷dan barang kudusnya kepada anjing πŸ•, Itu artinya : Tuhan juga melihat kepantasan orang mengalami Dia.

Agama : dari bawah ke atas.
Kekristenan : Allah πŸ’— dari atas ke bawah.
Keselamatan diperkasai oleh Allah.
Tetapi manusia πŸ‘₯ harus memiliki respon yang memadai untuk itu.
Kalau tadi rencana Allah πŸ’— menyelamatkan manusi bisa gagal.

Rencananya memperbaiki manusia πŸ‘₯, itu tujuanNya.
Dari manusia berdosa hidup 70 th 80 th sampai menjadi manusia yang dikehendaki oleh Allah πŸ’—
Kita harus serius mencari Tuhan.

Agenda kita πŸ‘₯ hanya satu - satunya mengenal Tuhan dan dikenali Tuhan.
Dikenali Tuhan artinya : dinikmati Tuhan πŸ’—
Kita harus mengenal Dia  dan mengalami Dia.
Sampai kita tidak bisa hidup tanpa Dia.
Orang - orang seperti ini sukses hidupnya.

Jangan sampai kita πŸ‘₯ tidak berubah.
Orang tidak bisa berubah karena lekukannya sudah lama.
Diluruskan balik lagi.
Jadi kita harus berjuang.

Kita harus :
- Hidup tidak bercacat dan tidak bercela.
- Harus Sempurna
- Langit Baru Bumi 🌍 Baru  ( LB 3 )
- Hidup tanggung Jawab, menjaga kesehatan,  mencari nafkah yang baik.

Sekarang kan selalu :
- Mujizat terus
- Doa berkat - berkat
Ini tidak tepat.
Tapi ini gereja - gereja πŸ’’ yang menyesatkan banyak orang.
Sesat bukan berarti masuk neraka.
Tapi  gagal membawa orang menjadi corpus delicti atau sempurna, seperti Kristus πŸ’—

Dunia 🌍 sudah  mengajarkan gaya hidup yang salah, yang keliru.
Kita harus banyak doa supaya berubah.
Harus menghayati ada kamera πŸ“· yang selalu melihat kita.

Pengalaman dengan Tuhan πŸ’– bukan emosi.
Mazmur 22 : 40
Kita πŸ‘₯ harus membuka perasaan kita di hadapan Tuhan, supaya kita tidak kaku.

Pikiran ( akal budi) perasaan kita harus dipakai.
Berbuah dan menuai itu setiap hari πŸ“†, bukan setiap tahun.
Menuai itu setiap hari.
2000 th yang lalu, itu menuai terus, itu umum, tidak spesifik.

Kita πŸ‘₯ dengan Tuhan πŸ’— hanya sejauh percaya, bukan persaan emosi sesat.
Sebab perasaan kita temporar tidak bersifat
permanen.

Kita πŸ‘₯ harus berjalan dengan iman bukan secara fisik.
Jangan kita minder karena tidak ada hal  spektakuler dengan Tuhan.

Walau kita tidak pernah
melihat Tuhan πŸ’—, tetapi kita percaya.

🌷Sesi ke 5
Percaya walaupun tidak. melihat.
Ilmu pengetahuan menunjukkan bahwa semua yang tidak dapat dibuktikan alasan ilmu pengetahuan itu tidak bisa dipercayai.

Tapi kita πŸ‘₯ tidak  demikian.
Tuhan πŸ’– tidak boleh diukur dengan ilmu pengetahuan.
Apa yang dapat diketahui manusia tidak mungkin melebihi yang dipercayai.

Apa yang diketahui tentang Tuhan πŸ’—, tidak ada
apa - apanya dibanding Tuhan sendiri yang bisa dipercayai.

Kita percaya Tuhan πŸ’— hadir di mana - mana.
Tidak bisa kita pecahkan dengan pengetahuan.
Tapi kita yakin Dia ada di mana - mana.

Oleh sebab itu kita πŸ‘₯harus tahu bahwa, anak - anak Tuhan kita semua punya hak yang sama untuk mengalami Tuhan.

1 Petrus 1: 17
Allah πŸ’— tidak memandang muka, tapi Allah, memperhitungkan perbuatan kita.

Orang πŸ‘€ yang hidup dalam ketakutan, artinya : orang yang berhati - hati apa yang dipikirkan,  diucapkan, dan dia lakukan.

Kita πŸ‘₯ tidak boleh tertipu
oleh ajaran suara orang yang berkata seakan - akan orang tertentu yang diperlakukan khusus.
Setiap kita adalah orang - orang yang benar - benar istimewa di mata Tuhan πŸ’–

Banyak dari kita πŸ‘₯ yang jiwanya sudah rusak :
- Mengalami kekecewaan karena pengkhianatan suami
- Kemiskinan yang berkepanjangan
- Tertindas oleh mertua
- Perlakuan kasar suami
Atau
- Kehidupan yang selalu dimanjakan lihat orang miskin
- Selalu terhormat,
rusak....

🌸Yang satu menilai diri terlalu rendah, diperlakukan tidak adil, diinjak - injak dan ditindas.
🌸Yang satu selalu tinggi dan selalu dihormati.

- Jangan memperhitungkan apa yang pernah kita πŸ‘₯ jalani apakah yang tertindas atau yang terhormat.
- Jangan perhitungkan semua ini.

Perhitungkan semua kitaπŸ‘₯ memiliki nilai yang sama berharga di mata Tuhan πŸ’—
Kalau orang hebat di mata manusia, menjadi sombong.
Kalau orang yang selama ini dipandang rendah akan jadi minder
Jangan menoleh ke belakang.

Kita istimewa memiliki hak khusus, hak yang sama dengan yang lain.
Kalau mulai dikesankan ada orang tertentu bisa mengalami Tuhan πŸ’—secara istimewa,  sedangkan kita tidak, ini akan melemahkan  gairah kita mengalami Tuhan secara benar.

Sekalipun tanpa sadar kita ikut - ikutan menuduh Tuhan sebagai πŸ’– pribadi yang pilih kasih / diskriminasi dan berlaku tidak adil.

Ada pendeta yang kalau di kalangan gereja πŸ’’ kharismatik, pentakosta semakin banyak yang dengan pengalaman pribadi yang sangat berunsur subyektif menipu jemaat, seakan - akan mereka orang - orang πŸ‘₯ istimewa.
yang hanya mereka patut didengar.

Sehingga orang tidak mengenal dan mencari Tuhan πŸ’— secara langsung,  tetapi hanya menggantungkan hidupnya kepada pendeta ini.
Sudah dikotak - kotakan imam para pendeta, ini awam.
Tidak menutup kemungkinan memang ada orang πŸ‘€ yang diberi karunia mengajar, mengetahui banyak isi  Alkitab πŸ“š

Kalau kita πŸ‘₯ ada sebagaimana ada hari ini πŸ“†, itu semua karena Tuhan.
Jangan tergantung kepada siapa - siapa.
Masing - masing kita berurusan dengan Tuhan.

Kita juga harus punya kepekaan, apakah yang diajarkan dan disaksikan gembala itu berasal dari Tuhan πŸ’— atau bukan?

Berbahagialah orang yang percaya walaupun tidak melihat.
Tidak sedikit pelayan - pelayan Tuhan dalam gereja, pendeta - pendeta dalam gereja πŸ’’ tidak berurusan dengan jemaat dalam keadaan :  - Miskinan rohani
- Miskin pengalaman dengan Tuhan
- Masih gampang tersinggung
- Gampang marah
- Mata duitan, matre.

Pendeta πŸ‘€ harus lebih dahulu jalan maju daripada jemaat.
Pengalaman - pengalamannya itu bisa menjadi jembatan - jembatan kecil yang membuat kita maju.
Banyak gereja πŸ’’ cukup puas dengan kesetiaan jemaat dalam bentuk organisasi gereja.
Banyak Jemaat yang :
- Tidak dewasa
- Mulutnya bocor
- Menyakiti orang lain

Terdapat fenomena yang salah, kalau jemaat πŸ‘₯ yang rajin ke gereja itu dianggap setia berhak menerima ijasah artinya : telah mematuhi kesetiaan dan dilibatkan dalam pelayanan.
.
Banyak mereka πŸ‘₯ yang sebenarnya belum matang.
Ijasah itu bukan dari gembala sidang.
Ijasah itu harus dari Tuhan.
Lulusnya seseorang layak melayani Tuhan πŸ’— bukan dari pengamatan pendeta, tapi dari pengamatan Tuhan.

Kalau gereja πŸ’’ tidak sungguh - sungguh memperkarakan hal ini itu jahat sekali.
Sebab yang dikehendaki Tuhan πŸ’— itu kesempurnaan
Jadi kalau cukup membuat jemaat puas di dalam gereja, itu bahaya.
Lalu sesat orang - orang itu.

Jadi banyak orang sesat di dalam gereja πŸ’’
Ini yang namanya politik agama, politik dalam gereja.

Paulus dalam suratnya berkata dirinya semacam mak Comblang, dirinya mempelai Kristus.
2 kor 11 : 2 - 3
Sebagai perawan suci adalah kita, harus menjadi orang yang tidak bercacat dan tidak bercela.
Itu perawan suci.

Jadi kita πŸ‘₯ boleh merasa puas dengan :
-  jumlah jemaat yang hadir.
- Kesibukan yang kita lakukan.
- Retreat setahun sekali atau dua kali.

Kita tidak boleh fokus pada aktivitas, organisasi, aktivitas managerial.
Tetapi kita πŸ‘₯ harus fokus pada perubahan individu
untuk menjadi manusia Allah seperti yang Tuhan kehendaki.

Kita πŸ‘₯ harus jadi berusaha sempurna.
Sesempurna mungkin
Ini harta abadi.
Keselamatan hanya korban Yesus πŸ’— di kayu salib.
Setelah kita menjadi orang - orang yang ditebus, tidak bisa menghindar.

Kita πŸ‘₯ adalah produk yang salah.
Dulu kita hidup wajar seperti orang lain, ingin ini, ingin hidup wajar, itu salah.

Tuhan πŸ’— mau kita sempurna.
You must be perfect as just your Father in heaven is perfect.
Kamu harus sempurna seperti Bapa di surga sempurna.

Kita hidup berapa lama?
Punya suami, anak, cucu,  cicit.
Satu mati semua gone miss.

Kita πŸ‘₯ bisa sempurna,  walaupun terlambat, tetapi sampai juga, jangan terlambat, atau jangan tidak sama sekali.
Kita harus punya tekad berubah.
Ada yang sudah setia,tapi kurang tepat, asal diarahkan sedikit, asal kita mau "rendah hati " baru bisa jalan.

Kita πŸ‘₯ harus :
- Jaga mulut
- Jaga setiap gerak hidup kita dalam segala hal tidak boleh bercacat.

Tidak mungkin tidak berbuah.
Tidak mungkin tidak berdampak.
Kita harus berubah jadi sempurna.

Kita akan sangat menyesal kalau kita tidak sungguh - sungguh.
Penyesalan yang tidak bisa digambarkan.
Ratap tangis dan gertak gigi.

Hampir semua gereja πŸ’’ sudah menyimpang.
Kita harus mengakui dan menerima, bahwa menjadi Kristen itu dipisahkan dari dunia.

Kita πŸ‘₯ memang hidup di tengah - tengah masyarakat dengan cara hidup dan gaya hidup mereka, tetapi cara hidup dan gaya hidup kita harus berbeda.

Kalaupun sama - sama bekerja cari nafkah, punya rumah tangga, punya anak.
Kelihatannya sama, tetapi yang menggerakkan kita melakukan segala sesuatu beda
Kita πŸ‘₯ digerakkan sebuah motivasi bagaimana kita mencapai perkenanan Tuhan πŸ’—

Lewat hidup berumah tangga, lewat  pergumulan mencari nafkah, lewat pergumulan dengan pergaulan Kita πŸ‘₯ dididik bagaimana menempatkan diri sebagai anak - anak Allah yang menerapkan lewat Tuhan πŸ’—
Oleh sebab itu kita belajar untuk sempurna.
Kita harus berani dipisahkan dari dunia ini

Tuhan itu hadir di mana - mana, pasti....
Seberapa tebal kabut kehadiran Tuhan πŸ’–, itu tergantung kita.
Kalau kita masih menjadikan sesuatu sebagai kebahagiaan, Tuhan πŸ’– tidak nyaman di tengah - tengah orang yang kebahagiaannya itu perkara - perkara dunia 🌍

Tuhan berkata,
"Kalau kamu tidak melepaskan diri dari segala milikmu, kamu tidak bisa jadi muridKu", artinya : engkau tidak bisa Kuubah.
Percuma kamu jadi anakKu.

Kalau kita πŸ‘₯ mendengar firman berkata, Tuhan beserta kita itu bukan mau melindungi dan menjaga kita.
Kita kanak - kanak terus.
Tetapi Dia mendidik sebagai guru.
Maka Tuhan berkata : "Jadikan semua bangsa muridKu."

Tuhan πŸ’— mau mendidik kita, tetapi kita sibuk main - main, tidak bisa.
Jangan punya kesenangan selain Tuhan.

Apapun yang kita πŸ‘₯ miliki juga bisa membahagiakan.
Tidak harus mobil mewah, motorpun membahagiakan.

Tapi kalau bukan Tuhan  kebahagiaan kita.
Akan digerakan banyak keinginan.
Karena tidak merasa pernah puas.
Itulah yang ditawarkan iblis🐍 kepada Hawa.
Itu ditawarkan iblis,
Sampai kita mati, kita tidak menemukan Tuhan πŸ’—

Maka Alkitab πŸ“š berkata,  asal ada makan dan pakaian cukup.
Bagaimanapun keadaan kita, syukuri saja.

Perubahan itu bukan pada fisik, tetapi perubahan manusia batiniah semakin melekat eksklusif dengan Tuhan πŸ’— menjadi mempelaiNya.

Kalau Tuhan πŸ’— membawa kita pada keadaan yang mencemaskan, kita jangan takut.
Kita harus menghalau rasa takut, percaya kehadiranNya.
Semua dalam kendali Tuhan.

Orang percaya setan πŸ’€
- Merinding ada setan
- Gelap ada setan.
Ini bentuk kemiskinan kita.
Ada huru hara, Tuhan apa yang sedang terjadi.? Apapun yang terjadi kita dalam perlindungan Tuhan πŸ’–

Sebelum ujian, anak -anak harus jauh - jauh hari belajar.
Sama dengan kematian.
Ini hari terakhir kita.
Untuk kita hidup diri lebih layak.
Persiapan jauh - jauh hari πŸ“†

Kalau kita πŸ‘₯ di hadirat Tuhan terus, waktu mati kita bisa mati senyum .
Karena kita tahu di balik. Kematian ada kehidupan lagi.
Kalau kita πŸ‘₯ masih bisa bangun tidur, kita harus mengucap syukur.
Kita harus mengerti dan berubah.

Kita πŸ‘₯ harus diuji lewat berbagai keadaan.
Kapan  kita punya kesempatan mencintai Tuhan ?
Ketika kita berkata  "tidak"
Ketika, Kita punya kesempatan
berbuat dosa.
Kita πŸ‘₯ harus tinggalkan pergaulan dengan orang - orang yang tidak mencintai Tuhan.

Kita dulu yang mulai berubah supaya kita πŸ‘₯ dapat menyelamatkan keluarga kita, dan orang lain.
Ini menjadi tonggak sejarah baru kita memasuki satu area perjalanan hidup yang baru.

🌷Gbu All ....

1 komentar: