Senin, 20 November 2017

Jakarta Truth Conference ( JTC ) 12 - 14 Okt 2017 "Menantang Zaman" Pdt Dr Erastus Sabdono

🌷Sesi ke 1
Maksud menantang zaman, bukan kita mau kesan membuat sensasionil, sensasi, tetapi memang kita harus mengungkap, mempertajam penglihatan batin kita πŸ‘₯ untuk melihat keadaan dunia, keadaan masyarakat sekitar kita dan gereja πŸ’’

Yang kiranya Tuhan πŸ’– membuka mata pengertian kita untuk melihat betapa jauhnya telah jatuh dunia ini, rusak masyarakat ini, dan gereja πŸ’’ yang telah keluar dari rel Tuhan sesuai yang dikehendakiNya.

Ternyata gerejapun telah jauh dari kebenaran Tuhan πŸ’–, banyak yang jatuh.
Kata zaman bukan hanya menunjuk suatu masa, atau periode, tetapi menunjuk filosofi, cara berpikir, gairah atau spirit tertentu yang disebut sebagai semangat atau gairah jaman.

Semangat jaman atau gairah inilah yang membentuk gaya hidup yang dikenakan hampir semua manusia πŸ‘₯ sekarang ini, dan dianggap gaya hidup yang wajar sesuai dengan zamannya.

Padahal keadaan manusia telah jauh dari kebenaran.
Dunia telah menjadi begitu fasik.
Fasik artinya : tidak takut Tuhan πŸ’– dan tidak perduli kehendakNya.

Itulah sebabnya hampir semua orang πŸ‘₯
mengenakan gaya hidup yang salah tersebut.
Terseret oleh semangat atau gairah zaman, di dalamnya termasuk banyak orang Kristen, aktivis gereja dan para rohaniwan.

Dan kita semua πŸ‘₯ telah menjadi korban dan dalam situasi yang tersesat.
Orang percaya harus menyadari bahwa zaman ini adalah zaman yang semakin fasik, artinya :
manusia mengenakan filosofi, cara berpikir dan gairah atau spirit yang melanggar.

Matius 24 :12 -13
Kasih kebanyakan orang πŸ‘€ menjadi dingin,  kedurhakaan bertambah - tambah menjelang kedatangan Tuhan πŸ’–

2 Petrus1 : 1 - 3
Di mana manusia πŸ‘₯ mengejek Tuhan dengan perbuatan.
Jadi sejatinya di setiap jaman memiliki filosofinya.

Dan Paulus mengatakan dalam 2 Tim 3 : 3 - 5
Hari - hari terakhir,
- Manusia πŸ‘₯ menjadi begitu rusak
- Manusia menjadi hamba uang πŸ’°
- Manusia menjadi pemberontak.
Pemberontak kepada Tuhan πŸ’–

Sejatinya setiap zaman memiliki filosofi atau cara berpikir gairah atau spiritnya sendiri.
Semangat zaman yang membangun gaya hidup.

Zaman di mana kita πŸ‘₯ hidup hari ini sedang terus menuju puncak di mana kejahatan manusia menjadi matang atau menjadi sempurna, lengkap.

Tetapi di pihak lain Tuhan πŸ’– juga sedang menyempurnakan gerejaNya artinya : orang - orang yang menjadi umat pilihan memberi diri untuk dibentuk Tuhan dan
membayar berapapun harganya untuk juga dimatangkan, disempurnakan kesucianNya.

Nubuatan Daniel di Daniel 12
Orang fasik akan berlaku fasik, tetapi orang - orang benar akan dimuliakan.

Pengaruh suasana dunia 🌍 yang fasik ini telah menyusup kehidupan orang Kristen, sehingga banyak orang kristen juga hidup dalam kewajaran anak dunia.

Tetapi banyak orang Kristen tidak πŸ‘₯ menyadari bahwa hidup mereka jauh dari standard kebenaran yang dikehendaki Allah πŸ’– untuk digenapkan dalam kehidupan orang percaya itu.
Kita harus siuman....

Banyak pengajaran yang diajarkan mimbar - mimbar gereja πŸ’’ telah disusupi, dikeruhkan, dikontaminasi oleh semangat atau gairah zaman itu.

Maka kita πŸ‘₯ harus mengangkat muka, mempertajam penglihatan, pengertian kita untuk melihat keadaan yang benar - benar serius.

Iblis bukan saja merusak manusia di luar gereja. Iblis dapat menembus tembok gereja πŸ’’ dan melakukan sebuah serangan di jantung kehidupan orang kristen mimbar - mimbar gereja.

Iblis bisa memakai mereka yang mengaku hamba Tuhan atau pendeta πŸ‘€ sebagai alat.
Justru melalui mereka ini Kuasa kegelapan akan lebih efektif berhasil menggelapkan kekristenan, menggelapkan injil yang sejati.

Menyadari hal ini kita πŸ‘₯ harus bertindak dan menantang zaman.
Dalam hal ini Kita bukan hanya berhadapan pengaruh jahat dari luar gereja, tapi kita juga berhadapan saudara - saudara palsu,
hamba - hamba Tuhan palsu yang menjadi alat kegelapan.

🌷Menantang zaman artinya : sikap kita berusaha menolak melawan filosofi, cara berpikir, dan gairah atau spirit yang membangun gaya hidup yang sesuai dengan zamannya itu yang dikenakan hampir semua manusia hari ini πŸ“†

Kita πŸ‘₯ ada di pihak yang tidak setuju terhadap gaya hidup zaman ini.
Kita tidak bersedia kompromi atau menyesuaikan diri yang sering disebut : sikap konfronistis.

Kita πŸ‘₯ menolak dipengaruhi, dikuasai
gairah atau spirit yang sekarang ini mempegaruhi hampir  semua manusia.

Kalau dikatakan menantang zaman berarti Kita terang - terangan secara terbuka bermusuhan dalam cara hidup manusia zaman ini dan kita bertarung untuk menjadi pemenang.

Tuhan Yesus πŸ’— menghendaki kita sebagai pemenang, tidak dipengaruhi oleh gaya hidup dunia 🌍, tetapi mengenakan gaya hidup yang dikenakan oleh Tuhan Yesus.

Jadi Kalau orang πŸ‘€ sering begitu mudah mengatakan dirinya umat pemenang tanpa mengerti kemenangan yang sesungguhnya yang dimaksudkan oleh Tuhan, ini penyesatan.

Kemenangan ini bukan kita peroleh secara gratis, tapi harus kita perjuangkan πŸ’ͺ
Orang kristen yang tidak mengenal kebenaran atau tidak mengenal injil yang murni tidak menyadari kefasikan dunia 🌍 yang begitu sesat.

Dia tidak akan bisa melihat penyesatan begitu yang licin dan rapi masuk ke dalam gereja πŸ’’, sehingga banyak orang Kristen yang terseret dalam kubangan ini.

Termasuk para rohaniwan, teolog - teolog.
Mereka merasa sudah wajar hidup sebagai orang beragama, merasa sudah beragama Kristen.
Inilah keadaan manusia jauh dari standar yang Allah πŸ’— kehendaki.

Dari kesalahan itu lahir banyak pengajaran :
Teologi yang menekankan pemenuhan kebutuhan jasmani yang tidak menggiring umat injil yang murni yang diajarkan Tuhan πŸ’— kita yang mulia Tuhan Yesus Kristus.

Teologi salah telah mengajak jemaat πŸ‘₯ mengfokuskan diri untuk kepentingan kebutuhan jasmani.
Padahal mestinya intinya bagaimana manusia dikembalikan ke rancangan semula.

Harusnya sempurna seperti Bapa, serupa dengan Tuhan Yesus.
Yang mengarahkan ke dunia 🌍 yang akan datang.

Itulah hidup sesungguhnya yang Allah rancang.
Orang - orang kristen πŸ‘₯ duniawi semacam itu tidak mengadakan perlawanan terhadap semangat zaman.

Karena mereka πŸ‘₯ telah tertawan oleh semangat giarah zaman ini.
Dan menjadi bagiannya.
Sungguh hal ini menyedihkan.

Tetapi orang percaya yang mengenal kebenaran yang bertumbuh kebenaran injil yang murni yang
diajarkan Tuhan Yesus πŸ’— akan merasakan kefasikan dunia ini yang degradasi kemerosotan gereja.

Orang Kristen yang sadar dan siuman akan berjuang mempertahankan integritasnya sebagai anak - anak Allah dengan gaya hidup, pola hidup yang dikenakan Tuhan Yesus πŸ’—

Dan ini tidak boleh ditawar
Gaya hidup yang benar yang menekankan :
- kesucian hidup, tidak bercacat tidak bercela.
- Tidak terikat material dan kekayaan dunia
- Fokusnya kerajaan Allah dan menghabiskan
menyerahkan hidupnya untuk kerajaan Surga 🏰

Dan orang - orang ini berani melakukan sesuatu untuk Tuhan Yesus πŸ’—
Nyawanya tidak berarti
apalagi uangnya.

Kita juga pernah merasa hidup kita wajar seperti orang Kristen.
Wajar sebagai aktivis gereja bahkan sebagai hamba Tuhan.
Padahal kita masih duniawi.

Kita πŸ‘₯ juga harus menyadarkan orang lain yang terseret arus semangat gairah zaman ini.
Kita yang disadarkan harus bersuara nyaring menantang zaman ini seiring dengan bertambahnya kebenaran injil.

Menantang zaman hanya dilakukan orang - orang πŸ‘₯ yang telah dicelikkan pengertian terhadap kebenaran dari kepalsuan yang bertentangan.

Tentu saja mereka yang sungguh - sungguh menantang zaman adalah : yang terus menerus terlebih dahulu menantang dirinya dari pengaruh jaman ini.

Kita produk dari dunia ini yang menghasilkan monster - monster yang tidak berkenan kepada Tuhan Yesus πŸ’— tapi wajar bagi dunia.

Jangan bebal, jujur,  tidak sedikit dari kita produk dari dunia ini 🌍
Kita tidak boleh berhenti dan terus menantang diri kita sendiri.

Musuh terbesar adalah : dirinya sendiri.
Diri sendiri masih punya keadaan yang belum ditaklukkan.
Kita πŸ‘₯ harus melipat diri, melipat daging,  melipat napsu rendah, dan mematikan monster kita, supaya jangan jadi batu sandungan.

Bagaimana kita πŸ‘₯ bisa jadi saksi Tuhan, jadi bagian pasukan Kristus yang menyuarakan suara kebenaran menantang dunia ini kalau kita menghidupi apa yang kita berikan.

Jadi kita bukan hanya bisa berteologi, dengan berbagai argumentasi tapi kita menunjukkan semua kebenaran yang kita kenakan.

Memang seseorang πŸ‘€ tidak akan dapat menantang zaman kalau dirinya sendiri masih ada dalam belenggu cengkraman cara berpikir, gairah semangat zaman ini, dan belum terulang.

Sikap menantang zaman ini telah ditunjukkan oleh Tuhan Yesus πŸ’—
Benar - benar gila.
Berani menantang sebuah sistem keberagamaan yang begitu kuat, permanen dalam hidup masyarakat Yahudi, luar biasa.
Tetapi Tuhan πŸ’– kita Yesus Kristus pejuang yang gagah berani, Dia Singa dari Yehuda.

Renungkan betapa hebat Putra tunggal Bapa di Surga itu menantang zaman.
Orang Yahudi bicara  apa, Dia tentang.
Sementara mereka πŸ‘₯ sibuk untuk bisa memiliki kemerdekaan secara politik dan kemewahan,  kelimpahan, kejayaan lahiriah.

Tuhan Yesus πŸ’– menawarkan :
- Kemerdekaan dari dosa - Kerajaan yang bukan dari dunia ini.
Sementara orang membanggakan kekuatan, tetapi, Dia menunjukkan ketidak berdayaan, kemiskinan, kehinaan menantang zaman.
Tetapi di situ ada kemenangan sejati.

Lalu murid - muridNya pun meneruskan.
Orang - orang πŸ‘₯ sederhana ini menjadi pasukan yang berani mati, luar biasa.
Yang dihadapi Kekuatan Roma yang tiada tara pada zamannya keberagamaan Yudaisem itu kuat dan kokoh serta permanen.
Tetapi murid - muridNya, orang - orang sederhana mereka berani all out menantang zaman.

Bagaimana kita sekarang ?
Sikap menantang zaman ini ditunjukkan Tuhan Yesus πŸ’— dan murid - murid.

Oleh sebab itu betapa hebat teladan mereka.
Ironinya diakhir masa aniaya di mana kekristenan dijadikan sebagai agama yaitu : sekitar tahun 380 masehi oleh Kaisar Teodosius Agung, maka gereja πŸ’’ justru mulai masuk masa kegelapan.

Tidak pernah ada titik temu antara kebenaran injil dengan semangat zaman.
Jadi mestinya pengikut Tuhan Yesus πŸ’— di zaman itu harus melawan zamannya.

Sebab dunia ini 🌍 dikuasai kuasa kegelapan dan terus bermanover tiada henti.
Bagaimana bisa ada titik temu ?

Jadi ketika kekristenan menjadi agama, gereja dimasehikan, menguasai dunia 🌍, dunia dimasehikan, justru itu masa kegelapan.

Sampai abad 15, Tuhan πŸ’— membangkitkan para reformator Martin Luther,  John Calvin, Swingly, Melangton.

Tetapi tugas mereka harus kita teruskan,  belum selesai.
Mereka Bapak - bapak gereja yang dipakai TuhanπŸ’— hebat pada zamannya.

Tetapi pekerjaan mereka belum selesai di jaman lain.
Apalagi setelah 500 tahun ini.
Kalau sudah selesai Eropa akan jadi negara Kristen yang solid.

Hari ini kita melihat Eropa jadi kafir di mana reformasi berasal.
Tidak sedikit sekolah tinggi teolog yang baik dengan fasilitas yang baik dengan doktor dan profesornya.
Tidak sedikit gereja πŸ’’ yang baik.

Pasti sistim managementnya yang lebih maju dari orang timur dan bangsa - bangsa timur, tetapi gereja menjadi mati.
Gereja πŸ’’ harus disempurnakan.
Setiap zaman ada gairahnya sendiri.
Yang tidak bisa dikompromikan.

Setiap zaman orang Kristen πŸ‘₯ harus punya integritas memberikan injil sesungguhnya yang murni dan mengenakan itu dalam kehidupan,  maka selalu ada pertentangan zaman.

Koq bisa gereja kompromi ?
Reformasi dan reformator tidak gagal.

Yang gagal orang KristenπŸ‘₯ berikutnya.
Masalahnya sekarang adakah apakah penerusnya mengembangkan dan menyempurnakan reformasi ini ?

Mereka puas dengan keberhasilan para reformator.
Yang bisa membuat gerejaπŸ’’ baru, sistem baru
teologi baru, lagu- lagu dalam liturgi yang baru, tetapi tidak mengajar kedalaman batin.

Sebenarnya Martin luther tidak mengingini gereja baru.
Dia menggugat gereja πŸ’’ supaya kembali ke rel yang benar.
Tetapi perjalanan sejarah tidak seperti yang diinginkan Martin Luther.

Muncullah gereja - gereja πŸ’’ yang merasa gereja yang benar, lalu terus melestarikan ajaran reformator, tanpa jeli melihat perkembangan kejahatan dunia 🌍 sekitar di mana mestinya teologi para reformator dilengkapi oleh orang - orang yang membuka telinga jiwa, membuka bejana hatinya untuk diisi oleh hikmat Roh Kudus πŸ’— yang tiada batas.

Banyak orang kristen πŸ‘₯puas dengan para reformator, tetapi tidak berhasil mengatasi keadaan zaman masing - masing yang berbeda dengan zaman reformator.

Banyak orang Kristen yang tidak mengerti kesucian sesungguhnya dan langit baru bumi 🌍 baru, rumah orang percaya negri orang percaya.

Betapa konyol Tuhan Yesus πŸ’— pada zaman itu di mata orang - orang Yahudi yang akhirnya terpuruk di mata mereka di Kayu salib.
- Tapi Dia tidak pernah mengalah.
- Dia taat sampai mati,  bahkan mati di kayu salib.
- Dia pejuang hebat yang menjadi teladan kita.

Murid - muridNyapun seperti orang konyol,  yang mempercayai anak tukang kayu dari Nazaret.
Lalu memberitakan Dia πŸ’— bangkit.

Tetapi orang tidak bisa membantah, ketika orang - orang Kristen πŸ‘₯ ini mengenakan
Kehidupan Yesus,  sehingga mereka disebut Kristen yaitu : seperti Kristus.

Tetapi sebutan ini sudah menjadi murahan asal beragama kristen,  menyebut diri kristen.

🌷Sesi ke 2
Tidak bermaksud sama sekali untuk melecehkan dan merendahkan reformator - reformator.
Kita πŸ‘₯ mengakui karya besar Tuhan melalui para reformator ini.

Bukan tidak mungkin tanpa mereka kita tidak ada di sini.
Mereka memang hamba - hamba Tuhan yang besar yang dipakai Tuhan πŸ’— untuk mengembalikan gerejaNya.

Setiap jaman itu memiliki semangat sendiri.
Dan tidak pernah ada gairah atau semangat zaman bisa  dikompromikan dengan injil.

Sejak abad Ke 5 sampai abad ke 15 gereja πŸ’’ dalam masa gelap.
Itulah sebabnya Tuhan membangkitkan gerejaNya.

Seperti Tuhan Yesus πŸ’— memantang zaman,  murid - murid menantang zaman.
Sejak kekristenan menjadi agama negara, orang - orang kristen sampai pada para reformator membangunkan gereja,  sebab mereka di jalan yang salah.

Tetapi setelah para reformator dipanggil pulang ke surga, ada zaman yang lain.
Yang harus diantisipasi
pengikut Tuhan Yesus πŸ’—
Ingat, tidak ada satu zamanpun yang bisa bertemu dan bisa berjalan seiring dengan injil.

Orang - orang Kristen πŸ‘₯ dalam euforia dalam suasana sukacita, dalam suasana kegembiraan  menyambut reformasi itu dengan membangun gereja baru πŸ’’, membangun denominasi baru, membangun liturgi baru, Teologi yang berkembang.
Tetapi tidak waspada terhadap semangat zaman yang baru.
Iblis atau kuasa kegelapan itu licik sekali.

Lalu Tuhan πŸ’— bangkitkan gereja dengan semangat yang baru, muncul Pentakosta.
Orang - orang pentakosta merasa mereka sedang kembali ke gereja mula - mula.

Mereka bisa membuktikan karunia - karunia roh, mujizat yang jarang terjadi di gereja mainstream.
Mereka mulai meninggalkan gereja πŸ’’ Protestan.
Membangun satu gerakan baru generasi baru yang menurut mereka telah dipulihkan.

Tapi setelah 100 th, kita melihat bahwa gerakan ini belum sampai pada rel yang sesungguhnya.
Sebenarnya Martin Luther dan sahabat - sahabatnya telah menarik gereja πŸ’’ keluar dari rel yang salah.

Pada zamannya sangat efektif.
Muncul gerakan kharismatik, gerakan pantekosta juga dan merasa bahwa ini gereja yang baru.
Gereja πŸ’’ yang patut atau layak meneruskan semangat pentakosta.

Tapi hari ini kita πŸ‘₯ melihat fakta jemaat kharismatikpun membangun gereja.
Liturgi baru, teologi baru.
Belumlah sampai rel sesungguhnya.

Meneliti kebenaran yang kita pelajari, kita πŸ‘₯ menekankan : 
- Bagaimana dikembalikan ke rancangan semula ?
- Bagaimana disempurnakan hidup tidak bercacat tidak bercela ?
- Bagaimana memindahkan hati ke kerajaan Surga ?
- Bagaimana hidup bertanggung jawab ?
- Sepenuhnya diabdikan kepada Tuhan.
- Tidak ada imam dan awam, semua hamba Tuhan.
- Tidak bicara sekian persen milik Tuhan πŸ’—, bukan milik Tuhan, tapi
segenap hidup kita milik Tuhan.

Kita πŸ‘₯ mau kembali ke gereja mula - mula, tapi bukan mukjizat dan karunia rohnya.
Karena mukjizat hanya tanda.
Sedangkan yang hendak dituju adalah bagaimana keselamatan yaitu : dikembalikan manusia ke rancangan Allah semula.

Semua orang percaya mestinya memperagakan hidup Tuhan Yesus πŸ’—
Dan ini yang tidak sanggup dilakukan banyak orang πŸ‘₯ di banyak zaman, karena zaman terlalu kuat, hanya mereka yang nekad, dan gila yang berani dengan integritas tanpa batas, yang kokoh dan kuat meneladani hidup Tuhan Yesus.
Kita masih punya kesempatan untuk bertobat.

Gereja Martin Luther dan gereja yang lain banyak yang kosong tidak ada jemaat.
Peninggalan buku πŸ“• dan kehidupan Martin Luther hanya tinggal kenangan.

Kita bisa melihat hari ini sekulerisme atau penduniawian gereja dan masyarakat Eropa
Ini jelas memberikan kepada kita semua isyarat bahwa, pekerjaan
Martin Luther,  Calvin, Swingly, Melangton harus kita teruskan.

Harus kita πŸ‘₯ sempurnakan.
Bukan tidak sempurna, artinya pada zamannya sempurna.
Di zaman kita menjadi tidak sempurna.
Karena kita harus menambahkan sesuai dengan zaman kita dengan pergumulan di zaman kita.

Kita πŸ‘₯ sudah tidak ada lagi membagi protestan, pentakosta, katolik.
Kesucian dan gerakan suara kebenaran sudah tidak lagi menengok masa lalu.
Kita menatap ke depan bagaimana sejarah gereja kita teruskan sampai pada kesempurnaan.

Sembilan medali yang dipakukan  Martin Luther di gereja pada 1517 hanya jadi kenangan.
Kita menghadapi dunia 🌍 yang fasik.
Dunia yang segera berakhir.

Kita πŸ‘₯ tidak lagi bicara reformasi yang melahirkan gereja, melahirkan liturgi baru,  reformasi yang melahirkan denominasi baru.
Tapi reformasi batin yang melahirkan Yesus Kristus πŸ’— yang bangkit.
Bicara reformasi yang membangkitkan Kristus.
Ini pekerjaan yang sangat berat.

Seandainya Tuhan Yesus πŸ’— hadir di bumi kita hari ini, Tuhan Yesus pasti mengajarkan apa yang pernah Dia ajar.
Dan ternyata yang utama yang Tuhan Yesus ajarkan adalah : hidupNya, itulah injil yang diperagakan.

Yesus πŸ’— bukan hanya mengajarkan suatu ajaran atau doktrin atau pemahaman dalam nalar.
Dia mengajarkan hidupNya sendiri.
Seseorang πŸ‘€ tidak dapat mengikut Tuhan Yesus kalau tidak mengerti dan menerima pengajaranNya, tanpa mengamalkan atau mengimplimentasikan dalam hidup.

Yudas mendengar apa yang diajarkan Tuhan Yesus πŸ’—, tetapi apakah ia mengikuti jejakNya ?
Telinganya mendengar,  tetapi jiwanya tidak mendengar.

Perkara kecil itu mamon. Hidup manusia πŸ‘₯ tidak tergantung pada kekayaan.
Jangan kumpulkan harta di bumi.

Banyak orang Kristen πŸ‘₯,  jangankan mengikuti jejakNya.
Mengerti pengajarannya saja tidak.
Sekarang mengerti tidak mengamalkannya dalam kehidupan secara konkrit.
Tidak menghidupi kebenaran itu dalam hidupnya.

Pencinta suara kebenaran jangan hanya cakap berdebat, tetapi kita πŸ‘₯ gunakan kebenaran harus dikenakan dalam hidup kita.

Gembala tidak takut ancaman atau serangan dari luar, yaitu fitnah di Medsos, Tuhan πŸ’— bisa tolong.
Tapi kalau serangan dari dalam diri sendiri, Tuhan tidak bisa tolong.

Kita yang harus menolong diri kita sendiri harus bisa menyangkal diri.
- Kesombongan
- Keserakahan
- Keangkuhan
- Duniawi
Itu yang tidak bisa dicabut Tuhan πŸ’—
Kita sendiri yang harus cabut.

Tetapi yang bahaya ada serangan dari diri sendiri, manusia lama kita, hasil dari produk filosofi di sekitar kita πŸ‘₯ yang masih melekat sisa.
- Masih mau pakai barang branded
- Merasa terhormat
- Harus dimanusiakan
- Tidak bisa direndahkan.
Itu manusia kita yang membahayakan.

Teolog - teolog πŸ‘₯ yang hebat hari ini hidup menurut ukuran akademis dengan gelar tinggi, kecakapan membuat kajian - kajian dan definisi - definisi, itu tidak salah.
Tetapi kalau itu yang dikedepankan bisa salah.

Orang yang tulus polos tidak sekolah Teologi, tidak bisa bahasa Ibrani Yunani, tapi setiap hari bertemu Tuhan πŸ’—, mau ikut jejakNya.
Orang seperti ini menjadi agung.

Tapi orang πŸ‘€ berteologi,  tidak sedikit menjadi sombong dari tulisannya di Medsos saja ketahuan bengis kepada orang lain.
Mestinya kalau ada saudaranya yang salah ditegur dalam kasih.

Yang penting bagaimana diri kita menerima didikan Tuhan Yesus πŸ’—,  yaitu diriNya.
Seakan - akan TuhanπŸ’— berkata :
"Berikan pikiran dan bejana hatimu diisi dengan pikiranKu, perasaanKu ".

Maka firman mengatakan kita πŸ‘₯ memiliki pikiran dan perasaan Kristus.
Berikan tubuhmu karena, tubuhmu bait Roh Kudus.
Itu maksudnya bukan jangan merokok, jangan minum alkohol.
Tapi biarlah tubuhmu menjadi alat peragaan Tuhan.

Maka bicara uang πŸ’°sudah tidak ada artinya.
Sebab satu bagian dari tubuh kita itupun milik Tuhan πŸ’—,  yang semua itu menjadi alat peraga Tuhan.
Tubuhmu bait Roh Kudus yang telah ditebus dan telah lunas dibayar.

Yang sekolah teologia
 jangan silau dan bangga dengan gelarmu.
Jadi Kita harus memperhatikan dengan serius apa yang diajarkan Tuhan Yesus πŸ’—

Kita harus memperdengarkan injil  yang murni.
Injil yang diajarkan rasul - rasul dulu, injil yang diajarkan Tuhan Yesus πŸ’—
Injil yang murni harus
meneruskan apa yang diajarkan Tuhan Yesus.

Injil yang murni sudah putus dalam sejarah gerejaπŸ’’, khususnya :
- gereja dimuliakan manusia.
- gereja dimuliakan dunia.
Kekristenan malah hilang, digelapkan.

Mana mau rohaniawan yang tadinya terhina lalu terhormat duduk di samping kaisar, lalu memikul salib.
Salah satu dalih yang ditulis Martin Luther adalah : bohong itu damai - damai - damai.
Yang benar adalah
salib - salib - salib.

Tapi salibnya Martin Luther tidak sama dengan salib kita hari ini.
Banyak orang berpikir, Yesus πŸ’— mati di kayu salib sudah selesai.
KemenanganNya otomatis sepenuhnya kemenanganNya bagi umat.
Nanti dulu....

Tuhan Yesus πŸ’— punya kemenangan yang dihadirkan sudah selesai.
Dia menyediakan karunia bagi kita untuk bisa menang seperti Dia menang.

Kita πŸ‘₯ sendiri punya salib sendiri kemenangan kita sendiri yang kapital modal dasarnya salib Kristus.
Tetap oleh anugerah tidak hilang.

Sekarang Martin Luther telah memulai reformasi
Dia menyelesaikan reformasinya dengan sangat agung dan mulia.
Tapi tidak selesai di Martin Luther.
Kita πŸ‘₯ punya zaman kita sendiri, salib kita sendiri,  pergumulan kita sendiri.

Ketika gereja πŸ’’ tidak melawan zamannya, gereja tertawan.
Jadi kalau kita menjadi pasukan Kristus menyuarakan suara kebenaran menantang zaman itu bukan kita cari kerjaan, tapi memang kodrat kita harus begitu.

" Dunia akan membenci kamu ", kata Tuhan.
Jadi tidak mungkin bersahabat dengan kita.
Jadi kita kembali ke gereja  mula - mula yang mengajarkan injil.

Sebelum Tuhan Yesus datang, situasinya seperti biasa - biasa.
Manusia πŸ‘₯ hidup dalam keadaan langsam, keadaan rutinitas , damai - damai.
Tetapi di mata Allah πŸ’—
manusia telah bejat dan rusak.

Nuh itu menyampaikan suara kebenaran, dia pemberita kebenaran.
Yang disampaikan Nuh pasti yang dipahami Nuh
dari nenek moyangnya Set.
Ajaran Set pasti baik,  sampai bisa melahirkan sosok hebat seperti Henokh yang berjalan dengan Allah.
Itu yang mau dikembalikan Nuh.

Terjadi kawin campur antara keturunan Set dan keturunan Kain.
Kompromi, padahal  tidak bisa.
Ini benih orang benar, ini benih orang terkutuk.
Selamanya tidak ada titik temu antara keturunan Set dan keturunan Kain.

Dalam kitab kejadian,
keturunan Kain itu orang yang kawin poligami,  dendam.
Beda dengan keturunan Set.
Tidak akan ketemu.

Tapi Kawin campur bicara soal pertemuan, rujukan, Kompromi, confromistis, penyesuaian.
Gereja πŸ’’ juga kawin dengan dunia 🌍

Seperti pengajaran Kemakmuran.
Apa yang diajarkan?
Sudah jauh menyimpang dari kebenaran murni,  kebenaran injil yang Tuhan Yesus πŸ’— ajarkan.

Kiranya Tuhan berkenan mempercayakan estafet
karya keselamatan dalam Yesus Kristus, seperti BapaπŸ’— mengutus Aku, Aku mengutus kamu.

Siapa layak menjadi utusan Tuhan ?
- Tidak selalu yang disahkan sinode jadi pejabatnya.
- Tidak harus mesti punya gelar doktor, master, sarjana teologi, tetapi orang - orang yang tidak mengasihi Allah.

Selama kita πŸ‘₯ masih punya keinginan sendiri, kita tidak akan memiliki kodrat ilahi karena tidak mengalami kelahiran baru.

Orang yang lahir baru orang yang perspektif pandangnya beda.
Ini yang harus kita πŸ‘₯ kembalikan.
Kembalikan kepada gereja Tuhan.

Tapi sekarang seperti yang dikatakan Paulus,
Orang mengumpulkan guru - guru yang menyenangkan telinga mereka.
Paulus πŸ‘€ mengatakan kalau aku mencari perkenanan manusia, aku bukan hamba Allah.

Kapan bicaranya?
Ketika ia bicara mengenai injil yang sebenarnya bukan injil.
Jadi Paulus πŸ‘€ menyampaikan injil yang tidak membuat manusia berkenan.
Karena manusia itu ditunggangi, dikuasai semangat zaman, injil bertentangan.

Sekarang mengapa tidak
banyak orang mempersoalkan hal ini ?
Dunia 🌍 yang fasik ini.
Karena mereka
- terperangkap dalam tawanan dunia, sehingga mereka tidak menggugat, tidak menantang, mereka tidak haus dan lapar akan kebenaran.
- Sehingga tidak. menemukan kebenaran itu.
- Sehingga apa yang dijalani dalam hidup ini, itu dianggap wajar.
Padahal kalau tidak berubah, ini bisa tergiring api kekal.

Injil yang benar pasti menekankan Kesucian hidup, itu berat, akan diteropong orang.
Bagaimana profile orang yang menantang zaman ? Tapi tidak ada pilihan.
1. Yang lain korupsi,  jangan korupsi.
2. Yang lain buat ini itu yang salah, kita tidak.
Yang buat orang betah di bumi 🌍
Kita tidak betah di bumi.
3. Semua dimaksimalkan untuk kepentingan kerajaan Allah.

Di sini jangan kita πŸ‘₯berpikir sedang diperalat manusia.
Minta pimpinan Tuhan agar jadi berkat bagi sesamamu.
Tidak ada bagian dalam hidup kita.
Sebab bagian kita di kerajaan Surga 🏰

Jangan duit πŸ’° tambah banyak, rumah 🏑tambah besar, mobil πŸš— tambah mewah.
Bukan tidak boleh punya mobil mewah.
Tapi pakailah yang pantas.
Tapi Kalau untuk nilai diri, harga diri, ini yang salah.

Kalau kita πŸ‘₯ mendengar ajaran Tuhan Yesus πŸ’—tidak ada duniawinya sama sekali.

Salah satu yang dapat membuat orang πŸ‘€ bisa ditaklukan zaman adalah : ketika tidak bersedia hidup dalam Kesederhanaan.
- Serigala punya liang, burung punya sarang anak manusia tidak punya tempat untuk meletakkan kepalanya, itu kesederhanaan.
- Dia πŸ’ mati di kayu salib dengan tubuh setengah telanjang ini kesederhanaan.

Sikap hati harus bermain.
Dunia 🌍 menawan manusia ketika dunia bisa meletakkan hobby,  kesenangan, idola, favorit.
Kita tertawan di situ.

Kita πŸ‘₯ bisa tidak tertawan, jika prinsipnya kita yang satu ini :
Makananku melakukan kehendakNya dan menyelesaikan pekerjaanNya.

Yang bisa membuat kita πŸ‘₯ tertawan adalah :
Ketika kita membangun nilai diri, bukan berdasarkan Kehormatan dari Tuhan.
Nilai diri kita adalah kehormatan dari Allah,  ketika Bapa berkata :
" Inilah anakku yang kukasihi, kepadanyalah Aku berkenan."

Tetapi kalau nilai kita πŸ‘₯ masih pada sesuatu, apa itu barang, harga diri,  kedudukan, paling tidak dimanusiakan.
Ini di mana - mana terjadi - Dianggap pantas dihargai.
Kita tertawan oleh dunia.

Bukan berarti kita πŸ‘₯ suka - suka sendiri dipandang orang.
- Berpenampilanlah yang baik
- Bersikaplah santun.
Jangan orang tidak menghormati kita karena tidak santun, dosa kita,
Kejahatan kita, mental rendah kita.

Kalau kita sudah santun,  sudah baik , orang memperlakukan kita secara tidak pantas,
Biar Tuhan πŸ’— memperkarakan itu.

Paulus πŸ‘€ ini sosok manusia yang mengenakan pola gurunya.
Asal ada makanan dan pakaian cukup artinya :
Apapun yang kita miliki kapanpun, di manapun,  berapapun, memberikan segenap hidup.

Bukan berapa banyak yang telah kau berikan, tetapi
masih ada sisa yang. masih kita pertahankan, sebelum kita menutup mata, harus bersih semuanya.
Kita kembalikan kepada Tuhan πŸ’—

🌷Sesi ke 3
Harus cerdas terhadap keadaan dunia ini.
Bagaimana iblis menyesatkan manusia πŸ‘₯ pada umumnya.
Yang memberi umpan.

Jadi kalau umpan itu bisa menjerat kita, maka kita πŸ‘₯ akan tertawan.
Oleh sebab itu, satu hal yang harus kita pahami, 
Keinginan - keinginan kita harus kita periksa dengan serius.

Salah satu dari keistimewaaan yang dimiliki makhluk manusia adalah kehendak bebas.
Sebenarnya Ini mengerikan, sebab kehendak bebas manusiaπŸ‘₯ bisa menggiring manusia itu kepada kemuliaan kekal atau kehinaan kekal.
Dan manusia tidak menyadari.

Pada umumnya manusia πŸ‘₯ tidak menggunakan kehendak bebasnya itu dengan bijaksana.
Ketika seseorang tidak menggunakan kehendak bebasnya itu dengan bijaksana.

Kalau dunia 🌍 membangun selera dalam diri manusia itu.
Sebenarnya tanpa kita sadari kita sudah tertawan oleh pola berpikir, gaya hidup.
Kalau masih idola, hobby favorit, kita bisa menjadi tawanan.

Dan di dalam kehendak  manusia ini sendiri, Tuhan πŸ’— tidak menginterfensi.
Di sini menjadi ujian.
Dalam hal ini Tuhan tidak memaksa, Roh Kudus yang lembut memberi Kebebasan.

Tuhan sebagai hakim mengadakan kuk dengan segala resiko dan konsekuensi.
baik bagi manusia πŸ‘₯ maupun Tuhan sendiri.
Manusia jelas berkonsekuensi dan Tuhan juga berkonsekuensi.

Kalau manusia jatuh dalam dosa, manusia πŸ‘₯ memberontak terhadap dirinya, ini yang menjadi masalah.
Dan faktanya ini memang sudah terjadi Adam memberontak kepada Allah πŸ’—
Itu konsekuensi.

Dan sekarang setelah kitaπŸ‘₯ mengenal Kebenaran, bagaimana respon kita terhadap keselamatan yang Tuhan berikan ?

Keinginan kita ini tanpa disadari telah mencemari
atau telah diwarnai oleh  pengaruh baik dari lingkungan, keluarga pendidikan, dan gereja πŸ’’

Ketika kita mendengar kebenaran kita mulai mengambil keputusan ikut Tuhan Yesus πŸ’—
Itu otomatis, kita bisa menjadi manusia yang baik.

Tidak semua orang πŸ‘₯ memiliki meterai Roh kudus.
Kapan orang menerima meterai Roh Kudus?
Pada waktu percaya.
Kapan orang percaya ?
Pada waktu mendengar firman kebenaran yaitu injil keselamatan.
Efesus 1 : 13

Jadi kalau firman yang diberitakan ini betul - betul benar, baru orang πŸ‘€ bisa percaya dengan sikap hati yang benar.
Jika percaya  baru dimeterai Roh Kudus.
Bahwa firman kebenaran injil keselamatan itu pasti diberitakan dengan konsekuensi.

Zaman Tuhan Yesus πŸ’–,  murid - murid Tuhan Yesus ikut Tuhan Yesus dengan konsekuensi.
Pasca kenaikan Tuhan Yesus naik ke surga, orang - orang yang menggiring Tuhan Yesus berkonsekuesi.
Aniaya,
- menghadapi kekuatan Roma yang bengis kejam
- menghadap Yudaisem agama Yahudi yang fanatik, teraniaya.

Jadi kalau orang πŸ‘€ mendengar injil pada waktu itu pada waktu
Efesus 1 : 13 ditulis itu injil yang berkonsekuensi

Bukan seperti hari ini.
Yesus baik, luar biasa.
- Siapa sakit disembuhkan.
- Siapa yang punya masalah Tuhan πŸ’— beri jalan keluar, Dia sungguh baik, amat baik.
Kelihatannya itu benar.
Itu bukan injil.

Kabar baik itu harus baiknya menurut Tuhan.
Yang pasti tekanannya pada pembaharuan manusia πŸ‘₯, tidak bercacat tidak bercela,  dikembalikan ke rancangan semula.
Dan mengabdi sepenuhnya kepada Tuhan.

Jadi pada waktu seseorang menjadi Kristen sejak kecil dia tidak bisa dikatakan percaya dan dimeteraikan Roh kudus.
Orang tuanya Kristen, ikut Kristen, tanpa mengerti konsekuensinya.

Kalau konsekuensi itu bukan konsekuensi yang
bukan dimaksud Alkitab πŸ“š, Ke gereja, agama kristen, itu bukan konsekuensi yang dimaksud.

Kita ini sedang menggugat tidak bermaksud untuk mengajak ribut, kita menggugat ketidakbenaran.
Bukan menggugat manusia atau lembaganya.

Kita πŸ‘₯ menjadi bagian pasukan menggugat ketidakbenaran.
Kita menantang zaman.
Kita bukan menantang dunia di luar gereja.
Penyesatan dan kesesatan di dalam gereja.

Jadi kita periksa diri, apakah punya percaya yang benar ?
Harus mengenal injil ini. 
Kita yang memberitakan injil.
aKalau bukan pengajaran,  mau khotbah apa ?

Tuhan Yesuspun πŸ’— dari kota ke kota dari desa ke desa juga Paulus mengajar.
Injil itu bukan hanya "Percayalah kepada Tuhan Yesus yang adalah juruselamat, maka kamu akan selamat ."
Itu bukan isi injil, itu baru judulnya.

Orang sudah merasa mendengar injil ketika mendengar berita Yesus πŸ’— adalah juruselamat, dan
percaya kepada Yesus sebagai juruselamat,  sudah selamat, sudah terima injil. 
Kamu baru terima judulnya bukan isinya.

Kita baru bicara isi injil itu.
Di dalamnya ada
Konsekuesi -  Kosekuensinya.
Ketika orang mendengar injil dan berkata baru kita πŸ‘₯ punya sikap hati yang benar.
Tuhan berkata, " Yang setia akan bersama Tuhan."

Dengan mengenal kebenaran ini, tidak sedikit pendeta belum percaya, jauh dari kelahiran baru.
Apa sulitnya lulus SMA melihat hidup para pendeta yang nyaman dan baik, lalu menjadi pendeta.
Dan Itu bagian dari sistem, rezim gereja πŸ’’ banyak yang sekolah teologi.

Murid sekolah teologia bagian dari rezimnya
yang turun menjadi pengkhotbah mencari hidup, bukan memberi hidup.
Pasti tidak rela jadi korban, tapi makan korban.
Ini firman kebenaran diberitakan, baru orang percaya.

Jadi kalau anda seorang pendeta πŸ‘€ mendengar firman yakni, itu baru lahirlah orang - orang percaya.
Jadi bukan sekedar ucapan terima Yesus, baca syahadat tanpa konsekuensinya.
Itu bukan injil.
Ini mulutnya mengakunya orang Roma, bukan orang Indonesia.

Begitu orang mengaku Yesus Tuhan πŸ’–
- Nyawanya sudah rela dicabut.
- Kenyamanan hilang sama sekali.

Dengan hati percaya, hati percaya itu tindakan.
Maka percayalah Abraham, itu karena tindakan - tindakannya menunjukkan percayanya itu.

Maka kitab Roma sebenarnya tidak bertentangan dengan  kitab Yakobus.
Kitab Yakobus menjelaskan tindakan Abraham menunjukkan imannya, tetapi kitab Roma mengatakan bukan karean perbuatan diselamatkan, tetapi iman seperti Abraham.

Maksud perbuatan dalam kitab Roma itu perbuatan berdasarkan hukum. 
Abraham tidak memiliki agama, tidak memiliki hukum, tapi memiliki penurutan iman.
Abraham tidak beragama, kalau dia  beragama dia pasti bukan agama zoroaste.

Itu agama nenek moyang orang - orang πŸ‘₯ lembah Sumeria di mana Abraham berasal di sekitar itu, di daerah Urkasdim.
Jadi Abraham ini sebenarnya tidak beragama, tetapi bertuhan.

Orang Kristen πŸ‘₯ abad mula - mula juga begitu.
Tidak punya gereja
Tidak punya organisasi.
Pemimpinnya ditangkap - tangkap
- Mungkin tidak punya zaman.
Tapi hidupnya dalam penurutan terhadap kehendak Allah, sampai perilakunya seperti Kristus, maka disebut Kristen.

Sekarang kita beragama kristen.
- Punya gereja πŸ’’
- Punya organisasi
- Punya denominasi
- Punya liturgi
Tetapi apakah hidup kita bisa
dinilai sebagai Kristen ?  Aku seperti Kristus.
Nyatanya jauh.

Jangankan jemaat,  pendetanya juga belum seperti Kristus.
Kita πŸ‘₯ sekarang harus berubah.
Selama orang masih punya keinginan sendiri, dia tidak pernah memiliki kodrat ilahi.
Jadi kristen harus ada resiko.

Tidak pernah ada zaman bisa dikompromikan dengan injil.
Tidak pernah ada satu zaman dengan gairahnya yang menemukan titik temu dengan Tuhan Yesus

Setiap zaman ada gairah,  dan itu musuh kita.
Di sepanjang hidup orang Kristen πŸ‘₯ belajar mengenakan pribadi Kristus, dia pasti terus Bertentangan dengan zaman.

Hari ini orang tidak bertentangan dengan zaman.
Kita yang mengajak perang menantang zaman.
Dunia 🌍 sudah jahat begini akan berakhir.
Koq bisa merasa nyaman di bumi ?
Jadi meterai ini kepada diberikan kepada orang percaya yang benar dengan sikap hati karena mendengar firman Kebenaran yang di dalamnya ada konsekuensi.

Tidak ada barang bagus,  harga murah.
Barang bagus harga mahal.
Keselamatan itu membuat kita Kehilangan hidup.

Selama kita πŸ‘₯ belum kehilangan hidup, kita belum mengenal keselamatan yang benar.
Alkitab jelas menunjukkan
Ke mana arah langkah hidupmu, ditentukan keinginan kita sendiri.
Karena ada konsekuensi ini, hitung anggarannya.
Apakah kita mau bayar ?

Membangun menara bukan seperti membangun warteg.
Seperti menara dibayar dengan harga yang tinggi karena untuk kepentingan umum.

Hitung anggarannya.
Kamu mengikut Aku,  kamu tidak :
- Membangun rumahmu
- Membangun tamanmu
- Membangun apartemenmu dan villamu.
- Menara untuk kepentingan orang lain.

Kita memiliki hak kesulungan.
Artinya hak Kesulungan artinya : keadaan seseorang seperti Tuhan Yesus πŸ’—
Untuk menjadi seperti Tuhan Yesus, orang harus membayar harga.

Tapi banyak orang πŸ‘₯ menukar hak kesulungan dari perkara kecil.
Tapi orang membayar dengan harga murah.

Mestinya membaca Alkitab πŸ“š, tapi nonton TV.
- Mestinya ke gereja, tetapi jalan Ke mall.
Jangan maim - main.
Dari hal ini kita harus benar.
- Tinggalkan dunia.
- Tinggalkan teman - teman yang membuat Tuhan tidak nyaman.

Jangan menukar hak kesulungan kita.
Kita πŸ‘₯ merasa berhak punya keinginan.
Masalahnya keinginan kita mau diarahkan ke mana ?

Kalau Alkitab πŸ“š berkata, jangan membawa kami dalam pencobaan.
Paulus berkata jauhkan kita dari semua keinginan yang tidak sesuai keinginan Tuhan.

Maka harus memiliki pikiran dan perasaan Kristus.
Sampai orang mengenakan kodrat ilahi.
Kodrat ilahi adalah : di mana keadaan orang tidak berbuat salah sama sekali bukan tidak mau berbuat salah, tapi tidak bisa berbuat salah lagi.

Jadi kalau masih bisa kita harus bergumul.
Harus sampai titik tidak bisa, baru lahir baru.
Jadi manusia Allah.
Dan semua menjadi berlandaskan Alkitab πŸ“š

Menanggalkan keinginan bukan berarti tidak memiliki keinginan.
Bagaimanapun manusia πŸ‘₯ pasti punya keinginan.
Tapi orang yang mengaku Yesus sebagai Tuhan akan mengisi jiwanya dengan keinginan Tuhan, sehingga
batin kita menjadi tempat kehendak Tuhan dicurahkan.

Semua keinginan kita foto copynya dari keinginan Tuhan πŸ’—
Dan semua perbuatan dan tindakan kita harus keinginan Tuhan yang diperagakan.
Kita kayak printernya Tuhan. 

Di situ kita membuktikan bahwa Tuhan Yesus πŸ’— benar - benar Anak Allah, benar - benar juruselamat.
Yesus benar - benar juruselamat.
Menyelamatkan kita,  mengembalikan kita ke rancangan semula.
Sama dengan karakter yang diubah.
Bukan hanya menjadi baik, tapi menjadi manusia Allah.

Kalau orang tidak mengalami proses yang benar ini, orang dari kecil jadi Kristen, walapun sudah jadi majelis gereja πŸ’’, jadi pendeta, tetapi sampai hari tuanya tetap tidak beda dengan orang lain.

Kalau nampak lebih bijaksana semua orang juga bisa lewat waktu,  Alan lebih bijaksana atau santun.
Tetapi harus ada sesuatu yang lebih unggul excellent yang yang dimiliki orang - orang πŸ‘₯ yang mengenakan kodrat ilahi.

Kalau kita ini mencapai hal tersebut tidak ada cara lain.
Semua keinginan harus ditanggalkan.
Sementara dunia 🌍 menawarkan berbagai barang untuk diingini, berbagai suasana untuk dialami dari barang, hiburan - hiburan.
Kita mau matikan.

Film yang baik boleh Kita nonton, jalan - jalan boleh disediakan, tetapi
semua harus terus kebersamaan dengan Tuhan πŸ’—
Sebab apapun yang kita lakukan, baik makan atau minum, atau melakukan sesuatu yang lain semua untuk kemuliaan Tuhan πŸ’–
Jadi Jakarta Truth Conference 3 hari ini menjadi kuburan bagi kita.

Kalau Kita percaya, ikut firman.
Walapun kita πŸ‘₯ hidup dalam bayang - bayang, dan mimpi.
Jadikan itu hidup jadikan nyata dan sungguh - sungguh mempengaruhi hidup kita.

Dan orang - orang πŸ‘₯ yang mematikan segala keinginan - keinginan selain melakukan kehendak Allah tidak bisa tidak, baru bisa mengerti, dan mengatakan
"Tuhan itu kebahagiaanku".

Kalau dulu kita berkata kaulah segalanya bagiku,  omong kosong.
Banyak orang ke gereja πŸ’’ itu berfantasi.
Kita sadar dulu kita kita fantasi.

Hanya orang yang bisa membunuh semua keinginan - keinginannya,  dan sepenuhnya, melakukan kehendak Allah πŸ’–, dan menyelesaikan pekerjaannya yang bisa sungguh - sungguh menghayati Tuhan kebahagiaannya.
Jadi ketika dia menemukan Allah yang luar biasa, itu menenangkan jiwa kita.
Sampai titik ini Allah luar biasa.

Roh kudus πŸ’– akan memimpin kita. Keinginan - keinginan apa yang mengganggu pertumbuhan rohani kita.
Semua kita kuburkan.
Tidak ada favorit, keinginan, hobby,  kecuali Tuhan Yesus πŸ’–
Idolakan Tuhan Yesus.

Pemikiran manusia modern sekarang ini,  pemikiran di mana manusia πŸ‘₯ berhak punya kreasi,  hasrat,  keinginan.
Tapi kita sebagai anak - anak Tuhan, kita mau membahagiakan Tuhan.
Kreasi manusia apapun supaya orang betah di bumi.

Tapi kita harus membangun gairah kita untuk bersama Tuhan πŸ’—
Di mana Tuhan menjadi kebahagiaan kita, bisa
dirasa.
- Orang tidak bisa menjadikan Tuhan kebahagiaannya kalau masih ada keinginan.

- Orang tidak bisa menjadikan TuhanπŸ’ πŸ’— kebahagiaan kalau masih punya karakter yang buruk.
Karakter yang buruk tidak bisa menjadikan Tuhan kebahagiaannya, dan tidak akan merasakan damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal.

Orang Kristen πŸ‘₯ yang benar akan berani berkata,
- Sekalipun Engkau tidak menyembuhkan penyakitku.
- Sekalipun kau tidak menolong masalahku.
Apapun aku tidak minta
Aku hanya minta
ubahkan karakterku supaya layak bendampingi denganMu.

Kalau Tuhan Yesus πŸ’– ditawarkan sebagai jalan keluar dari masalah, padahal masalah utama adalah keadaan diri manusia tidak persoalkan.
Apa bukan penyesatan ?

Kita harus menyadari segala keinginan kita πŸ‘₯ akan berakhir.
Apapun yang kitaa ingini yang bukan berasal dari Allah akan berakhir,  lenyap, tidak berbekas dalam kebinasaan.

Kalau menyenangkan hati Tuhan.
Untuk menyenangkan Tuhan πŸ’— ada hasil tindakan pasti ada beda, itu berbau harum di hadapan Tuhan.

Kalau orang masih punya keinginan tapi dirinya sendiri, dia memelihara untuk dinikmati, maka dia tidak dapat menjadikan Yesus sebagai Tuhan πŸ’—
Kalau mengaku Yesus ada konsekuensinya.

Kita panggil Yesus, komandan dan kita, Tuhan kita, karena Dia telah membeli kita,  dia menukar kita dengan diriNya tanpa batas.
Maka kitapun tanpa batas mengabdi kepadaNya.

Keinginan yang tidak sesuai dengan kehendak Allah, Kalau kita πŸ‘₯ pelihara,  kita jagai, kita nikmati,  kita menjadikan diri kita Tuhan bagi diri sendiri.
Dan kalau kita kuat, kita mau jadikan Tuhan bagi orang lain.

Kalau kita mengatakan Yesus Tuhan πŸ’—, Kita menundukkan diri pada kedaulatan Allah tanpa batas.
Abraham tidak membantah, ketika Allah minta anaknya dan menuruti apa yang tidak bisa dia mengerti.

Tuhan tidak menginginkan Ishak sebenarnya, untuk apa darahnya dikorbankan ?

Tapi Allah menginginkan hati Abraham.
Dan lebih hebat lagi Ishak mau juga dikorbankan.

Seperti Bapa πŸ’— di surga mengorbankan putra tunggalNya 
Putra tunggalnya juga mau.
Tidak ada sekian persen untuk Tuhan.
Tapi segenap hidup kita milik Tuhan πŸ’—

Singkatnya hidup ini di dunia adalah kesempatan di mana kita bisa menunjukkan bahwa kita di pihak Tuhan.
Di pihak Tuhan πŸ’— dengan cara hidup untuk kepentingan Tuhan.
Tuhan itu Kesenanganku kesenangan Tuhan itu
pelayanan yang sesungguhnya.
Melayani Tuhan tidak harus jadi pendeta , aktivis gereja, majelis.

Tetapi melayani Tuhan πŸ’— pada intinya menyenangkan  perasaan Tuhan,  melayani perasaanNya.

Bagaimana pekerjaan iblis itu luar biasa.
Membuat manusia berkreasi.
Membangun kerajaannya sendiri
Bebas dengan keinginan - keinginannya.
Dan melakukan segala keinginanya tersebut.

Tetapi kita yang menantang zaman.
Kita πŸ‘₯ mematikan semua keinginan kita sendiri.
Kita berusaha mengerti dan melakukan apa yang dikehendakiNya .

Orang Kristen seperti ini orang percaya πŸ‘₯ yang benar.
Pasti obyek perburuannya kebenaran.
Tidak ada yang dia kejar,  selain apa yang dikehendaki Allah.

Maka di sini perlu ada  perjumpaan dengan Tuhan secara pribadi.
Bukan hanya mendengar teologi.
Lalu merumuskan dalam pikiran.
Akan diajarkan injil secara benar.
Yang lebih penting lagi berhadapan langsung dengan Tuhan πŸ’—

Banyak orang πŸ‘₯ merumuskan Tuhan di sini.
Tetapi tidak belajar.
Bagaimana Tuhan mau pimpin kita?
Kalau kita tidak berhadapan langsung.
Kalau kita Tuhan kebahagiaanku harus ada perjumpaan.

Ada kontak dengan Tuhan, ada percakapan dialog yang hidup,  yang nyata dan riil.
Kalau tidak ada perjumpaan dengan TuhanπŸ’— tidak bisa.

Keinginan - keinginan dalam pikiran kita πŸ‘₯ adalah belenggu.
Kalau pikiran dari dunia belenggu.
Kalau pikiran dari Tuhan , maka kebenaran - kebenaran harus kita terima.

Lalu perjumpaan dengan dengan Tuhan πŸ’— untuk mematangkan kebenaran itu.
Sebab kalau kita hanya mendengar tanpa mengalami perjumpaan pribadi maka seperti daging mentah,  sayur mentah.

Orang - orang πŸ‘₯ yang hanya bisa berdebat,  Tanpa mengalami, maka
Kelakuannya dan hidupnya akan meracuni.
Kesenangan - kesenangan hidup ini sebenarnya wilayah dalam kerajaannya yang tidak rela diserahkan ke pihak manapun.

Tetapi kalau kita mencintai Tuhan πŸ’—, kita melepaskan semua kesenangan.
Demi kehilangan nyawa.
Nyawa = sukei
Nyawa itu di mana pikiran perasaan ada.

Orang yang melepaskan kesenangan.
Melakukan kehendak Bapa dan menyelesaikan pekerjaanNya.
Ini seperti orang πŸ‘€mencabut nyawanya sendiri.
sakit tapi indah.

Kita bisa merasakan apa artinya : bersentuhan dengan Tuhan πŸ’—
Dia dasyat sekali tidak bisa diungkapkan.
Kalau orang sampai situasi itu level itu, kita tidak akan bisa balik.

🌷Sesi ke 4
Menantang zaman adalah kesadaran dan penghayatan bahwa,
dunia ini bukan rumah 🏑 kita.
Dan Tuhan Yesus sendiri yang mengatakan, bahwa  orang percaya bukan berasal dari dunia ini 🌍

Kalau Tuhan Yesus πŸ’— menyatakan hal ini dan kita tidak menghayatinya dengan baik.
Itu berarti kita memberontak.
Kita mengadakan pemberontakan.

You are not of the world, Kamu bukan dari dunia ini.
Kamu tidak boleh berpikir kamu berasal dari dunia ini.
Tapi banyak orang KristenπŸ‘₯ merasa berhak untuk tidak menghayati dirinya bukan berasal dari dunia
ini.

Dan orang Kristen πŸ‘₯ masih dalam satu pemikiran atau penghayatan bahwa
Kematian itu sesuatu yang menakutkan.
Surga hanya dipandang sebagai tempat pembuangan yang nyaman.

Padahal mestinya surga itu tujuan perjalanan hidup kita.
Tuhan Yesus berkata :  "Aku ingin di mana Aku ada engkau berada ".

Bagaimana mungkin kita bisa atau boleh tidak, Kita tidak ingin berada di mana Tuhan Yesus berada.
Ini berarti pengkhianatan.

Tetapi tidak bisa dihindari atau ditolak bahwa, kita itu memang bukan berasal dari dunia ini.
Hidup kita di dunia 🌍 ini hanya persiapan.
Kita harus ada dalam perjalanan pulang.

Kita harus memaksa diri dan ini tidak akan mengecewakan.
Tuhan Yesus πŸ’— berkata sama seperti Aku bukan berasal dari dunia ini,  kamu juga bukan berasal dari dunia ini.

Sebegitu hebat pernyataan Tuhan πŸ’— itu.
Dia menyamakan diri dengan kita.
Jangan kita berkata dalam hati walaupun tidak diucapkan, masa bodo.

Jadi kalau Alkitab πŸ“š berkata Kita ini orang menumpang di bumi,  benar - benar harus terus pertumbuhan penghayatan, bahwa kita menumpang di dunia ini.

Dan Abraham Bapa orang percaya menjadi pola inspirasi bagi iman kita.
Hidupnya disita, keluar dari Urkasdim menemukan
kota yang memiliki dasar yang direncanakan dan dibangun oleh Allah πŸ’—

Abraham πŸ‘€ tidak tahu kota itu seindah apa dan Abraham tidak tahu di mana kota itu.
Benar - benar gila Abraham itu, dia menantang zaman.
Siapa berani bertindak seperti Abraham bertindak.

Sebab Lembah Sumeria lembah yang paling subur dan metropolis.
Dan seimbang dengan itu Mesir, tapi Abraham meninggalkan.

Mau tidak mau kita πŸ‘₯ tidak boleh terikat dunia.
Kita tidak tahu bagaimana keadaan Surga secara sempurna.
Surga kehidupan yang sama seperti di bumi.

Kalau kita mati, kita πŸ‘₯ boleh bangkit lagi tidak usah di Swiss, Paris, atau Jepang, tapi di Indonesia,  tidak usah di Jakarta di bekasi, di ujung kota sana kulon ketemu badak, kita boleh bangkit di sebuah kota.
di mana tidak ada tsunami, tidak ada gempa, tidak ada krisis ekonomi.

Kita πŸ‘₯ tidak berkewajiban memiliki sarana di bumi.
Sesungguhnya yang penting adalah :
Bagaimana kita memindahkan hati kita ke surga sejak di bumi ini ?

Jadi kalau orang masih mengingini sesuatu, dia  tidak memindahkan hati ke surga.
Walaupun hanya sebuah rumah, hidup wajar,  walaupun demikian.
Tetapi itu Tuhan πŸ’— tidak berkenan.

Tidak ada pilihan
Kita harus sungguh - sungguh memang memilih bukan di bumi ini.
Kalau kita πŸ‘₯ pulang dari

Conference ini masih
tidak berani menghayati,  menyadari dan menerima sepenuhnya bahwa kita berasal dari atas.
Kemungkinan kita binasa atau masuk langit baru bumi 🌍 baru.
Padahal kita adalah anggota Kerajaan ( Royal family )

Banyak orang Kristen πŸ‘₯ tidak mampu menghayati, bahwa dunia ini bukan rumahnya.
sebab hatinya sudah terikat.

Jangan berpikir bahwa Tuhan πŸ’— yang mencabut.
Kitanya sendiri yang mencabut.
Di mana hartamu berada di situ hatimu berada.
Tuhan berkata kumpulkan harta di surga bukan di bumi.

Kita πŸ‘₯ yang harus bertindak.
Kita yang harus bergerak.
Pikirkan perkara yang di atas bukan di bumi.
Cari perkara yang di atas bukan di bumi.

Ini Roh perbudakan yang menguasai kita.
Ketika seorang percaya,  dia menerima meterai Roh kudus, baru sebuah proses.
Bagaimana orang meninggalkan dunia.
Dan di situ proses
Menghayati, bahwa dunia 🌍 bukan rumah kita.
Baru masuk proses itu.

Jadi tidak mudah.
Memindahkan hati ke surga, kita πŸ‘₯ sendiri yang melakukan.
Kalau kita tidak memindahkan hati di surga, hidup kita hanaya 70 - 80 th, ini kekekalan.
Kita tidak pernah jadi rohani.

Kalau Tuhan πŸ’— berkata kumpulkan harta di bumi bukan di surga artinya :
Kita tidak boleh terikat apapun di bumi ini.
Gaya hidup sebagai manusia wajar hidup di bumi itu sudah melekat dan menyatu.

Banyak orang berpikir  belum punya rumah 🏑, belum lengkap, itu berhala.
Sebaliknya orang yang punya rumah merasa tenang, itu juga berhala.
Mestinya punya rumah atau tidak punya perasaannya sama.

Memang mudah mengatakan tapi sulit melakukan.
Kalau kita bertumbuh terus dalam penghayatan dunia bukan rumah kita, kita bisa.

Rumah 🏑 secara fisik memang kebutuhan primer.
Tetapi rumah harus diadakan
Bukan sekedar kita memiliki supaya perasaan tenang.
Tapi tempat sebagai
fasilitas yang memanag disediakan untuk keluarga kita.
Bukan citra diri, harga diri.

Sebagian orang kristen πŸ‘₯ memiliki cara berpukir yang salah dan bergaya hidup orang di luar Kristen.
Mereka yang merasa  bahwa tidak menghayati surga tidak masalah,
itu bodoh itu masalah.

Semakin kita mengasihi dan menyenangkan Tuhan πŸ’— semakin segala hal yang kita lakukan,  semakin kita melepaskan segala ikatan dunia ini, maka semakin kita menghayati rumah kita di surga.
Kematian sama sekali bukan musibah.

Harus dipahami bahwa
Tidak boleh ada satu kenginan apapun yang membuat kita merasa nyaman.

Kalau Tuhan ijinkan kita banyak masalah, supaya tidak merasa feel at home.
Tidak merasa betah di bumi 🌍 ini.
Tetapi sudah dihajar Tuhan dengan masalah tetapi masih saja keras kepala.

Kita seperti hidup dalam bayang - bayang.
Tetapi inilah yang dikatakan Paulus bahwa,  percayanya kita bukan karena melihat, tetapi iman.

Kehidupan orang percaya kerinduannya penjemputan Tuhan πŸ’—
Kita lebih fokuskan diri ke rumah abadi kita,  bukan di bumi yang sementara ini.
Rumah kekal yanag harus jadi kerinduan kita.

Pikirkan bagaimana dikatakan setia kepada
Tuhan Yesus, dan mencintai Tuhan?
Tuhan Yesus sendiri mengingini di mana Dia berada orang percaya juga berada.

Tetapi ada yang tidak merindukan bersama - sama dengan Tuhan.
Mestinya orang Kristen yang benar mengerti menghayati bukan kita πŸ‘₯ yang memandang wajahNya.
Tuhanpun ingin memandang wajah kita.

Bukan hanya kita yang ingin menantikan Tuhan.
Tuhan πŸ’— juga ingin menantikan kita.

Kita harus melewati hari ini dengan berprinsip , bahwa kehidupan di bumi 🌍 yang sementara ini hanya persiapan masuk kehidupan sesungguhnya di surga.
Dan prinsip ini kita Menantang zaman secara terbuka.

Tuhan πŸ’— merasa kita menantikan Dia.
Tuhan juga tahu kita merindukan Dia, dan merasa bumi bukan rumah kita.

Orang yang tidak merindukan surga juga
tidak dinantikan Tuhan πŸ’—
Orang yang tidak merindukan bertemu Tuhan Yesus tidak menghayati rumahnya di surga tidak dinantikan oleh para malaikat - malaikat
Pikirkan itu....
Biar kerinduan itu kita nyalakan sampai kita tidak bisa balik.

Betapa merdekanya orang yang merindukan Tuhan πŸ’— dan berusaha bagaimana menjadi kekasih Tuhan dan menghayati terus bukan kita yang menantikan Tuhan, tapi Tuhan menantikan kita.

Kita harus sungguh - sungguh.
Kerinduan kita melabuhkan hati ke Tuhan.
Jangan melabuhkan hati kita di bumi apapun bentuknya.
Walaupun Kita tidak dihargai siapapun, tapi Tuhan πŸ’— menghargai kita.

Jangan sombong, mau kaya, mau cantik, kalau tidak menjadi kekasih Tuhan, you are nothing.
You are garbage.

Paling sakit kalau kita berbuat salah.
Jangan hanya berkata kita bukan berasal dari dunia ini.

Orang percaya πŸ‘₯ hidupnya hanya mengarahkan diri pada perkara di atas.
Dengan demikian orang percaya dapat menghayati kemusafiran di bumi.
Kerinduan kita melabuhkan hati ke Tuhan.

Gereja mula - mula orang kristen dipretelin semua kesenangan hidup.
Dunia ditutup, artinya : tidak bisa menikmat.
Jangan lupa mereka gereja baru, gereja yang
masih bayi.

Sekarang sudah 2000 th. Tuhan tidak mempreteli kita, dunia terbuka.
Kita yang harus mempreteli diri, tidak melihat dunia 🌍, tapi melihat dunia lain.
Dunia terbuka, tapi kita tidak masuk.
Kita sudah dewasa,  tidak usah dipaksa, dipreteli.

Harus ada yang menyuarakan dengan jelas dan tegas,  mendeklarasikan kita bukan berasal dari dunia ini.
Dengan hal ini kita nyatakan.
Banyak gereja πŸ’’kompromi dengan dunia.

Hamba Tuhan jangan arahkan jemaat ke perkara dunia 🌍
Jangan lupa berkat jasmani bisa menenggelamkan orang dan membinasakan.
Punya banyak atau sedikit semua milik Tuhan.

2 Petrus 3 : 1 - 3
Kita menantikan Tuhan πŸ’—
Jadi Kita harus menghayati orang yang sedang menumpang / musafir. .
Orang yang menumpang harus bersikap seperti orang yang menumpang.
Jangan bersikap seperti orang yang seakan - akan tidak menumpang.
Ini sulit, karena irama jiwa kita sudah terlanjur rusak.

Banyak orang Kristen πŸ‘₯ tanpa disadari bersikap seakan - akan dia bukan orang yang menumpang
Fokus kita harus benar - benar diarahkan kepada kehidupan tidak cacat tidak bercela, yaitu : kesempurnaan.

Dan sebagai orang yang terpanggil menjadi umat pilihan yang dikhususkan menjadi anggota kerajaan.
Seharusnya kita πŸ‘₯memiliki cara hidup yang berbeda dengan mereka.

Yoh 17
Tuhan Yesus berkata :
"Aku bukan berasal dari dunia, kamu bukan berasal dari dunia."
Yoh 17 : 21
Bapa di dalam Aku, Aku dalam Engkau, mereka dalam kita, itu hebat.

Jadi orang - orang πŸ‘₯ yang benar - benar dalam persekutuan dengan Tuhan yang benar berhak tinggal bersama - sama.

Banyak orang kristen tidak mampu menghayati,  bahwa dirinya bukan berasal dari dunia 🌍 ini.
Jangan membiasakan diri dengan apa yang kamu percayai karena banyak bohongnya.

Jangan biasakan dirimu dengan apa yang kamu yakini, tetapi apa yang alami.
Alami Tuhan, rasakan detak jantungNya, getar perasaanNya.
Kita harus menggores jiwa kita untuk mencintai Tuhan.

Bukan melukis dengan kapur, papan tulis yang bisa dihapus itu.
Kita yang menggores
Itu tergantung kita, pasti bisa.

Sebab umur kita 70 - 80 th itu perburuan menemukan kekasih abadi.
Kalau kita masih betah bumi 🌍 kita berkhianat,  dan kita tidak layak di surga.

Tuhan Yesus πŸ’— sebagai juruselamat untuk untuk mengubah tubuh kita yang hina ini.
Jelas kita warganegara surga.
Memang secara administratif kita warganegara Indonesia.
Untuk kekekalan kita warganegara surga.

Banyak orang kristen πŸ‘₯ merasa sudah menjadi umat pilihan dan layak masuk surga tanpa memperhatikan kualitas kelayakan mereka untuk menjadi anggota keluarga kerajaan.
Dan ini sesat.

Mereka berpikir surga tempat pembuangan yang nyaman.
Kita πŸ‘₯ harus ingat rumah kita di surga.
Kita dalam perjalanan pulang.
Surga bukan tempat pembuangan yang nyaman.
Memang kita mau pulang ke sana.

Mereka πŸ‘₯ seakan - akan keyakinan mereka bisa masuk surga.
Masuk surga bukan diyakinan.
Masuk surga harus dialami dan membayar harga.

Kehidupan orang percaya πŸ‘₯ hanya dalam pikiran secara imaginer bahwa dirinya adalah anak Allah.
Ini penyesatan.
Seseorang harus berani melepaskam kenikmatan hidup.

Kalau seseorang πŸ‘€ tidak menghargai kedudukan bahwa status dirinya sebagai anak, dan berasal dari atas, berarti dia menolak kasih karunia yang Tuhan πŸ’— sediakan.
Ini harus kita uji.
Jadi berpotensi ditolak.
Sikap menghargai kedudukan, status sebagai bukan berasal dari dunia ini.

Oleh sebab itu kita harus menerima sungguh - sungguh status bahwa kita πŸ‘₯ bukan berasal dari dunia ini dan memperjuangkannya, agar hidup kita sepadan dengan keadaan sebagai berasal dari atas.

Perjuangan ini mengubah  gaya hidup yang kita kenakan sebagai orang yang bukan berasal dari dunia 🌍 ini, di sini membangun yang namanya martabat bangsawan surgawi.

Martabat Allah, martabat yang bukan berasal dari dunia ini.
Percaya secara psikologi sudah beda, ketika kita menghayati bukan berasal dari dunia ini 🌍

Ibrani 12 : 1 dikatakan bahwa ada perlombaan yang diwajibkan.
Begitu menerima meterai, kita dianggap sudah pantas ikut perlombaan.

Ibrani 11
Bicara Abraham yang meninggalkan Urkasdim.
Tetapi diakhiri dengan perkataan, walaupun iman mereka begitu nyata, tetapi mereka tidak memperoleh apa yang dijanjikan.

Abraham dari jauh melihat kota yang dijanjikan, dari jauh ia melambai - lambai.
Kenapa ?
Sebab tanpa kita mereka tidak sempurna artinya : kerajaan itu memang ada.
Bahwa KerajaanNya Tuhan Yesus.
Masyarakat orang - orang baik yang boleh masuk ke dunia yang akan datang
Yang belum ada anggota keluarga kerajaan yang dimuliakan bersama Tuhan Yesus πŸ’—, dan kitalah adalah orang - orang yang mempercepat kedatanganNya.

Dia tidak akan memberikan mutiara kepada babi 🐷 dan barang kudus kepada anjing πŸ•
Bapa yang baik akan memberi Roh kudus kepada orang yang memintanya kepadaNya.
Artinya : hanya orang yang serius.

Allah πŸ’— turut bekerja dalam segala yang hal yang mendatangkan kebaikan bagi orang yang mengasihi Dia.
Kalau tidak mengasihi tidak bisa.

Oleh sebab itu iblis mencekokin anak - anak  dari kecil dengan gadget dan tontonan, sampai tidak punya keinginan mengasihi Tuhan.

Ketika kita mau ikut Tuhan πŸ’— konsekuensinya adalah kita harus meninggalkan dunia 🌍
Gerakan kita adalah : gerakan pulang bersama.
Hidup tidak wajar di mata dunia, tetapi hidup wajar di mata Allah.

Kita membangun gereja πŸ’’ yang tidak kelihatan
Gereja yang tidak
 terikat dengan :
- Organisasi
- Gedung
- Sistem
Tapi Kehidupan yang terikat dengan roh.
Di manapun kita πŸ‘₯ berada kita terikat dengan kelompok suara kebenaran yang punya ciri yang sama.

Jadi sebenarnya ada orang - orang yang dikhususkan menjadi anggota keluarga kerajaan, tapi tidak banyak, yaitu :
Itu orang - orang yang berani mempertaruhkan hidupnya kepada Tuhan πŸ’— tanpa batas.

Kalau dulu ada  orang πŸ‘₯ quota dari Tuhan atas  orang - orang yang dimasukan kemuliaan bersama Kristus pada gereja yang masih bayi, gereja mula - mula, dunia dtertutup, kenyamanan dipreteli, dicabut, itu 2000 th yang lalu

Kita sekarang harus dewasa.
Allah πŸ’— tidak memaksa kita.
Sekarang dunia terbuka, kita bisa menikmati
tetapi kita memilih Tuhan dan KerajaanNya.

Ibrani 12 :  4 - 6
Allah mendidik kita, kita mau dididik maka akan jadi pangeran ( huios)
Tetapi kalau tidak mau didudik anak tidak sah, anak gampang ( nothos)

Jadi pengesahan itu tergantung masing - masing individu.
Sesungguhnya semua orang anak Allah.
Tetapi menjadi anak yang sah yang layak menjadi anggota keluarga kerajaan tergantung kita.

Jadi seiring dengan kesucian, seiring terlepasnya ikatan - ikatan dunia, seiring itu penghayatan kita πŸ‘₯ akan surga bertumbuh.
Apa yang kita nyanyikan tidak omong kosong.

Sejak di dunia πŸ’— kita harus periksa diri, apakah kita ada tanda - tanda berasal dari atas.
Apakah sudah sah menjadi anak Allah yang layak masuk menjadi anggota kerajaan ?

Kesahan ini nampak dari  hidup seseorang, apakah jadi huios ( pangeran )  atau nothos ?
Kalau belum, Kita harus nekad berjuang.

Seiring dengan kesucian bertambah, tidak mencintai dunia 🌍
Jangan membiasakan jangan kita yakini tapi apa yang kita alami.

Iman adalah : penurutan akan kehendak Allah.
Gereja πŸ’’ mengajarkan kita dibenarkan karena iman. Yang menyelamatkan adalah iman.
Iman adalah : penurutan kepada kehendak Allah.
Yakin itu tidak menyelamatkan.

Yesus mati di kayu salib menyelamatkan kita.
Tanpa salib kita πŸ‘₯ semua menuju ke api neraka.

Tuhan Yesus mati di kayu salib menebus dosa kita. Tuhan Yesus menebus semua akibat dosa kita. Tetapi Tuhan Yesus πŸ’—tidak otomatis mengubah karakter kita.
Seberapa kita menyambut keselamatanNya, itu tergantung kita memberi  diri dibentuk oleh Allah.

Dosa tidak bisa ditanggung di dalam daging kambing, tapi dalam daging manusia.
Harus anak allah yang jadi manusia.

Selamat = dikembalikan ke rancangan semula.
Karakter kita harus diubah.
Allah memberi energi, kita yang kerjakan kerjakan keselamatan itu.

Filipi 2 : 12 - 13
Kita menghayati kita bukan berasal di dunia 🌍 ini harus melewati satu proses.
Makanya membutuhkan Suara Kebenaran yang menelanjangi kita.

Kita πŸ‘₯ harus kembali kepada kebenaran.
Supaya yang digelapkan  diangkat kembali.
Kalau masih tidak merasa
Kalau kita bukan
Kita harus memilih kalau masih betah menetap di dunia ini.

Kita harus mendeklarasi diri bahwa kita bukan berasal dari dunia 🌍 ini.
Baru kita mengerti maksud keselamatan diadakan.

Tidak bisa tidak, Kita πŸ‘₯ harus memilih apakah masih mau menetap di dunia ini dan merasa betah atau tidak ?

Tidak ada yang memaksa kita agar mau pulang ke rumah Bapa, Tuhan πŸ’— juga tidak memaksa.
Mari kita berkomitmen untuk pulang ke surga.

🌷Sesi ke 5
Menantang Zaman

Kita harus benar - benar mengerti bahwa apa yang diajarkan murid - murid Tuhan Yesus πŸ’– di dalam injil adalah : jenis Injil yang dilengkapi oleh tulisan para rasul adalah hal yang kontrakdiksi dengan apa yang diajarkan dunia.

Kehidupan Tuhan Yesus πŸ’– sendiri adalah kehidupan yang bertentangan dengan pola hidup manusia pada zamannya.

Tidak ada titik temu kebenaran injil dengan dunia ini 🌍 Karena penguasa dunia
bertentangan dengan kebenaran.

Kalau orang Kristen tidak πŸ‘₯ mengerti hal ini, maka ia tidak waspada pada zaman di mana ia hidup.
Dan dia membuka peluang besar tawanan zamannya.

Untuk itu kita πŸ‘₯ harus bukan hanya mengenal Yesus, bukan hanya mengenal statusNya,  tapi mengenal isi keselamatan yang diajarkan dan mengerti isi keselamatan yang diajarkan baru bisa percaya.

Sebab percaya ( pisteuo) yang artinya :
menyerahkan diri pada obyek yang dipercayai.
Bagaimana kita πŸ‘₯ bisa menyerahkan diri, tanpa mengerti dan mengenal apa yang diajarkan  ?

Pada zaman reformasi tidak ada umat bisa membaca Alkitab πŸ“š
Sejak reformasi umat  membaca Alkitab.

Tetapi apalah artinya membaca Alkitab πŸ“š tanpa mengerti isinya?
Kalau orang tidak mengerti isi dari injil, dia bisa kecewa.
Seperti Yohanes Pembaptis sendiri mengatakan inilah anak domba Allah yang mengangkut dosa dunia.
Siapa tidak tahu Dia Yesus yang mati mengangkut dosa dunia.

Tetapi apa isi pemberitaan tersebut ?
Ketika Yohanes Pembaptis meragukan Yesus, dan Tuhan Yesus πŸ’– mulai menjawab pertanyaannya dengan jawaban dan diakhiri dengan Berbahagialah orang yang tidak kecewa.

Untuk kelas Yohanes Pembaptis bisa kecewa kalau tidak memahami injil yang diajarkan Tuhan Yesus πŸ’–
Tuhan berkata :
Katakan kepada Yohanes Pembaptis.
- Orang timpang berjalan.
- Orang sakit sembuh
- Orang kusta tahir
- Orang buta melihat
- Orang miskin diberitakan "kabar baik " bukan kaya.

Kita harus jeli menangkap maksudnya.
Supaya orang kristen tidak kecewa dengan cara Tuhan πŸ’– menyelamatkan, mentreat umat pilihan ini.
Maka iblis mencoba menawarkan Yesus yang lain dan keselamatan yang berbeda.

Keselamatan dari setan.
Ternyata
- masalah - masalah fana dunia 🌍
-  mudahnya menjalani hidup.
Padahal justru kesulitan itu justru proses pendewasaan untuk mencapai keselamatan.

Ini dikuburkan, dibatalkan oleh pendeta - pendeta yang dipakai iblis menyesatkan umat.
Mereka πŸ‘₯ tidak mengerti tujuan keselamatan.

Tidak akan memahami yang dikatakan Tuhan Yesus.
- Kumpulkan harta di surga bukan di bumi.
Tidak bisa mengerti perkataan Tuhan Yesus
- Melepaskan segala sesuatu.
Tidak akan bisa mengerti perkataan Paulus.
- Pikirkan perkara di atas bukan yang di bumi.

Tidak akan bisa mengerti apa yang diajarkan Tuhan Yesus πŸ’– tubuhku adalah benar - benar makanan dan darahKu benar - benar minuman.

Murid - murid Tuhan Yesus itu orang cengeng melihat sebuah fragmen yang sangat tidak diharapkan, Tuhan Yesus πŸ’– diseret dalam ketidak berdayaan di depan masyarakat Yahudi, oleh
Kekuatan orang - orang kafir di Roma ini.

Tetapi kemudian menyalibkan Tuhan Yesus.
Penderitaan yang dijalani.
Dengan keadaan ini kebenaran yang diajarkan Tuhan Yesus πŸ’– membuat isi dengan Konsep maka tidak mungkin seorang pengikut Yesus yang benar itu bisa hidup wajar di mata manusia.

Sebab orientasi hidup orang percaya πŸ‘₯ bukan sedikit berubah, tapi  berubah total.
Ini sebuah kehidupan yang menantang zaman.

Seperti yang Tuhan Yesus πŸ’– lakukan.
Seperti yang murid - murud lakukan.
Seperti orang Kristen abad mula - mula
menantang zaman.

Kenapa tidak bisa hidup wajar ? 
Sebab Paulus memiliki pikiran dan perasaan Kristus, punya phroneo.
Punya nurani yang akan memotori menggerakkan seluruh gaya hidupNya, seluruh cara berpikirNya.

Dan untuk menunjukkan ekstreamnya hidup dalam Tuhan Yesus πŸ’– satu - satunya diajak bicara kelahiran baru, bukan murid Tuhan Yesus, tapi Nikodemus.

Dari sekian ribu, puluh ribu ayat perjanjian baru,
hanya satu pasal bicara kelahiran baru, Kepada Nikodemus.
Nikodemus harus dirubah secara radikal dari cara berpikir Yudaisem agamani.
Untuk menunjukkan ekstreamnya perubahan itu, ia harus dilahirkan baru.

Seandainya Nikodemus lalu menanggalkan jubah - Jubah seperti pemimpin agama Yahudi betapa mengejutkan.

Jadi kalau cuma jadi orang baik, ke gereja πŸ’’ belum tentu lahir baru.
Orang Kristen perubahannya harus radikal seperti Nikodemus.

Asal harus sungguh - sungguh pada waktu usia 25, 24,20,18 pun bisa berbeda dengan sekitarnya.

Kita tidak ada hukum, kita kompromi, anak - anak kita ke gereja πŸ’’ sekali - kali boleh, lebih suka nonton film dan nonton film sembarangan ya boleh, kita tidak radikal.
Lalu kita memberi standar moral terhadap kelahiran baru.

Banyak orang πŸ‘₯ berpikir sudah ke gereja, jadi orang Kristen, sudah jadi orang baik, sudah lahir baru.
Ini usaha memarkir jemaat di bumi.

- Mendengar firman kebenaran injil keselamatan lalu percaya, itu baru starting.
- Lalu ikut perlombaan yang diwajibkan.
- Kalau bertumbuh terus akan menjadi kodrat ilahi.
- Lalu semua keinginan ditanggalkan.

Dari kecil sudah kristen, jadi aktivis, jadi pendeta tapi tidak beda dengan orang lain.
Dia belum lahir baru, tapi
merasa sudah lahir baru.

Sekarang kita membongkarnya.
Ini menjadi revolusi yang luar baru.
Orang πŸ‘€ yang lahir baru kodratnya harus benar - benar diubah.

Seharusnya seorang yang mengaku percaya Tuhan Yesus πŸ’—, hidupnya sudah berakhir.
Ia nenantikan perahu kehidupannya ke pelayaran
dan mengarahkan ke satu pelabuhan yaitu : Tuhan Yesus.

Anapauso = perhentian
Bukan karena :
- Sudah punya rumah lega.
Sudah berhenti dan lepas dari kelegaan.
- Sudah dapat jodoh
- Masalah selesai
- Ekonomi bagus
Ini tidak.
Tetapi berhenti dari segala keinginan.

Maka Tuhan πŸ’— berkata belajar padaKu.
Yang dipelajari sesuatu yang luar biasa yang juga dikenakan Tuhan Yesus.
Yang prinsipnya :
Makananku melakukan kehendakNya dan
menyelesaikan pekerjaanNya.
Tidak ke mana - mana,  hanya itu.
Ini anapauso = perhentian. 

Tapi kita sekarang harus berubah.
Ketika gerakan pentakosta dimunculkan,  maka orang dibukakan kehadiran Allah πŸ’— dan maksud pentakosta itu diadakan.

Pentakosta diadakan menunjukkan masa di mana yang dijanjikan Allah πŸ’— ada seorang imam yang mengurapi.
Dan roh itu diberikan.

Bukan sekedar ada bahasa roh, mukjizat, ada penglihatan.
Tapi Roh Kudus menuntun orang ke segala kebenaran, itu berarti kesucian seperti yang Dia kehendaki.

Kembali gereja mula - mula bukan mukjizatnya.
Bukan tidak boleh.
Mukjizat itu tanda  (seimeon)
Bukan tidak percaya adanya mukjizat, pasti kita percaya.
Tetapi kita mengerti persetujuan Roh Kudus πŸ’— diberikan.

Tanda ( seimeon ) bukan tujuan.
Ada arah yang dituju.
Yaitu keselamatan dikembalikan manusia πŸ‘₯ ke rancangan semula.

Dan perubahan radikal ini harus terjadi dalam hidup setiap orang untuk betul - betul tidak sama dengan dunia 🌍
Roma 12 : 20
Pembaharuan budimu,
jangan serupa dengan dunia ini.

Kesalahan gereja πŸ’’ hari ini tidak menawarkan kehidupan Yesus.
Yang ditawarkan apalogetika yang merupakan dasar premis argumentasi, bahwa
Yesus dan Roh Kudus model lain - lain.
Jemaat πŸ‘₯ tidak dilatih untuk mengerti kehendak Tuhan dalam hidup ini.

Tokoh agama lain menyuruh membuktikan Yesus itu Tuhan πŸ’—.
Kita hanya percaya :
1.Yesus Tuhan titik.
Apapun Dia Tuhan.
2.Kamu jangan paksa kami apa yang Tuhan kami tidak kehendaki.
Membuktikan Yesus, Tuhan itu dengan perkataan, tetapi
dengan perbuatan kami.

Itu Tuhan yang rendah derajatnya yang bisa dibuktikan dengan perdebatan Teologi.
Kita tidak punya Tuhan yang rendah martabatnya.

Kita jangan merendahkan Tuhan πŸ’– kita dengan mengikuti pandangan itu.
Kitapun tidak pernah boleh mengatakan kepada tetangga kita yang beragama lain,  buktikan Allahmu.

Ini orang - orang bodoh tidak menghargai orang lain.
Lalu Kalau orang itu tidak bisa membuktikan, ayo pindah agama.
Pindah agama karena sebuah perdebatan.
Tuhan macam apa itu ?


Buktikan Allah hidup dengan sikap, tindakan dan perbuatanmu.
Dan hargai keyakinan orang lain.
Ini sebagai masyarakat modern yang beradab.
Apalagi negara majemuk seperti ini.

Jangan sekali - Kali mencela agama lain dan tokoh kitab suci, itu tidak beradab.
Mau salah benar itu urusan dia.
Ini bukan zaman jahiriah.

Kita πŸ‘₯ membuktikan Tuhan Yesus bangkit, bukan memperdebatkan.
Orang mengatakan :
- Yesus tidak bisa bangkit. Dia tidak mati.
- Bahkan Dia tidak disalib.
- Yang disalib Yudas.
Kamu tahu dari mana ?

Kita tahu dan percaya
Karena :
1.kita baca Alkitab πŸ“š
2. Kita berhadapan langsung karena Dia hidup.
Kita buktikan tiap hari kamu duduk bersama saya, baru kamu tahu ada manusia seperti ini.
Ini Yesusku πŸ’— yang kupercaya.

Kita harus benar - benar mengerti bahwa apa yang diajarkan Tuhan Yesus πŸ’— di dalam injil.
Tulisan para rasul adalah hal yang kontradiksi apa yang diajarkan dan tidak pernah bertentangan dengan Kehidupan Tuhan Yesus sendiri.

Lalu gereja πŸ’’ membiarkan jemaat menikmati dunia.
Injil yang benar itu menyiksa.
Terutama orang kaya diajak melepaskan.
Kalau yang tidak punya apa - apa, boleh saja.

Orang kaya suruh melepaskan ? Nanti dulu.
Ini hasil kerja dari dulu.
Makanya orang kaya sukar masuk surga.
Secara psikologi lebih sulit.
Matius 19
Karena hatinya terpasung kekayaan.
Kalau sampai orang kaya bisa bertobat, ini hebat.
Tapi yang lebih celaka orang miskin tidak mau bertobat.

Seperti pada zaman Nuh
Puncak klimaks kejahatan layak dihukum.
Nuh dan keluarga melawan arus dunia 🌍 pada waktu itu.
Mereka bertentangan dengan semangar zaman yang ada.
Tapi Mereka berani mengambil positioning  yang berbeda dengan dunia.
Bukan hanya bertentangan, tapi harus melakukan rencana Allah πŸ’—
Membuat bahtera seperti pola yang Allah kehendaki.

Demikian pula kita πŸ‘₯ harus  meninggalkan cara hidupmu, dan harus benar - benar membangun bahtera, sesuai rancangan Allah.

Martin luther mengajak kembali ke Alkitabiah, sola vide, sola gracia, hanya oleh iman, hanya karena anugerah.
Tapi itu 500 tahun yang lalu.
30 Oktober 1517
Itu sudah berlalu.
Gereja πŸ’’ itu seperti museum kosong.

Kita di Indonesia ini boleh jadi alat dalam tangan Tuhan πŸ’— untuk mengajak orang berbalik.
Dan orang - orang pasti akan memandang kita ini sakit.

Orang - orang yang mengikut Tuhan Yesus πŸ’— yang mengerti kebenaran harus akan menjadi radikal, tidak bisa tidak.

Kita akan berhadapan dengan orang - orang di sekitar kita sebagai oposisi.
Orang - orang Kristen sendiri.
Oposisi bukan berarti  karena kita mau meyakini mereka.
Tapi gaya hidup kita πŸ‘₯ benuansa logika terbalik bagi mereka.

Tuhan Yesuspun ditolak manusia pada zaman itu.
Seharusnya kehidupan orang percaya πŸ‘₯ seperti Bangsa Israel.
Kita ini  harus dalam kondisi siap - siap.

Kita tidak tahu kapan kita mati, jantungmu berhenti berdetak dan dunia berakhir.
Kita harus secepatnya berubah.
Jadi Kita πŸ‘₯ harus selalu dalam situasi siap mengikat pinggang dan siap berangkat.

Untuk mencapai kedewasaan pada titik tertentu, itu perlu waktu ⌚ sejak muda.
Kalau tidak, bisa
Sampai Point of no return.
Sampai tidak bisa balik.
Di situ bahaya.

Karena logika kita sudah logika tidak terbalik dengan dunia.
Untuk tidak terbalik dengan dunia mudah, tapi  terbalik itu susah, karena dunia 🌍 kita hari bertambah jahat, lebih gampang jadi jahat dari pada jadi baik.
Apalagi menggunakan gaya hidup Tuhan Yesus, itu susah.

Jadi pertentangan kita orang kristen πŸ‘₯ yang benar mengerti kebenaran dengan gaya hidup anak dunia.
Maksudnya orang Kriaten yang menggunakan gaya hidup anak dunia pada  Theos tujuan hidupnya.

Tujuan hidup kita Tuhan Yesus πŸ’—
Kita harus rela kehilangan nyawa.
Kehidupan Tuhan Yesus itu ajaran kehidupan logika terbalik.

Jadi ini yang sedang kita percakapan.
Logika terbalik bisa  terwujud dalam hidup orang percaya yang selalu pembaharuan pikiran /  metanoia / perubahan pikiran.
Dari metanonia terus menerus menjadi Paranoid ( penyimpangan pikiran)

Suara kebenaran itu akan membuat logika terbalik.
Ini tidak bisa satu kali mendengar firman.
Harus terus menerus.

Kalau sampai pembaharuan firman Kebenaran terus menerus akan menjadi orang paranoid, akan dipandang orang seperti gangguan mental, sakit jiwa.

Kematian fakta yang pasti terjadi.
Orang yang punya beban terhadap dunia ini akan
meratap menangisi dunia 🌍 dan orang - orang sekitarnya yang sedang menuju kegelapan abadi.

Kita punya peta.
Kita punya beban.
Kita sudah melihat neraka walaupun kita tidak masuk ke dalamnya.
Dan dasyatnya neraka itu.

Kita πŸ‘₯ sudah melihat
surga walaupun kita belum melihat dengan mata kepala sendiri.
Tuhan yang menjadi begitu nyata.
Surga dan neraka begitu nyata.

Ketika mendengar kebenaran,
1.Kita makin detail melihat hal  - hal yang dulu belum kita pahami.
Kesucian diri
2. Rentan berpikir jauh, kita berbicara soal penciptaan, Allah πŸ’— menjadi manusia sampai kebinasaan.

Sebelum terjadi kita sudah melihat neraka sebelum menjadi lautan api.
Kita sudah melihat surga menginjakkan kaki ke surga.
Ini Kebenaran yang sejati.

🌷Sesi ke 6 (  Terakhir )

"MENANTANG ZAMAN"

Tuhan Yesus πŸ’— berkata : "Seperti Bapa mengutus Aku, Aku mengutus kamu."
Sebenarnya siapa yang pantas meneruskan tongkat estafet itu ?

Ketika Kekristenan menjadi agama dan membuat sistem, maka mulai diformatkan secara baku bahwa mereka yang menjadi utusan Tuhan Yesus πŸ’— adalah mereka yang disahkan gereja.

Terjadi perbedaan di sinode sebagai pejabat, ada strata antara pendeta, padri, dan jemaat biasa, dan ini merusak.
Telah terbangun strata selama ratusan bahkan ribuan tahun.

Padahal Tuhan Yesus πŸ’— tidak pernah membangun strata itu.
Petrus berkata, semua kita adalah imam, rasul, nabi, penginjil dan gembala.

Mestinya tidak ada batasan siapa yang menerima tongkat estafet.
Jadi semua orang percaya πŸ‘₯ bisa menjadi penerima tongkat estafet penugasan tersebut.

Bisa, bukan berarti otomatis.
Tetapi untuk mereka πŸ‘₯ yang rela kehilangan hidup dan menyerahkan segala sesuatu untuk kepentingan Tuhan.

Termasuk murid - murid dari Tuhan Yesus.
Generasi berikut yang tidak mendengar secara langsung dari Tuhan Yesus .
Bahkan mereka tidak pernah bertemu langsung dengan Tuhan Yesus πŸ’—
Belum ada foto, dokumen secara utuh dan lengkap lengkap, tetapi mereka memercayai bahwa Tuhan Yesus adalah Tuhan yang benar.

Dalam mempercayai Tuhan πŸ’— kita harus melihat gereja mula - mula, bahwa mereka mencintai Tuhan tanpa syarat.
Mereka percaya walau tidak melihat, percaya walau belum mengerti.

Kalau kita tekun mempercayai Dia, maka kita akan memiliki Tuhan dan memiliki kesaksian dalam batin kita, bahwa Tuhan itu hidup dan nyata.

Bagaimana Henokh bisa bergaul dengan Allah ?
Ia percayai bahwa ada Elohim Yahwe.
Bukan dia tidak bekerja.
Dia juga ada kesibukan. Tetapi ia memberikan hidupnya untuk bergaul   Tuhan πŸ’—

Ketika gereja mengalami kejatuhan.
Orang Kristen teraniaya
Seakan - akan Tuhan πŸ’— diam, Tuhan tidak perduli.

Mengapa Tuhan tidak membangun manover khusus supaya orang bisa dikembalikan ke rancangan semula.
di mana orang bisa dipercayakan Tuhan πŸ’— sebagai tongkat estafet.

Tuhan menerima tongkat estafet dari Bapa.
Roh Kudus pasti memimpin kita, tergantung bagaimana kita meresponi Alkitab πŸ“š

Kita bersyukur kalau ada gereja yang dibangkitkan Tuhan untuk mencari Tuhan dan bertanya
- Tuhan di mana Engkau ?  - Di mana wajahMu ?
Jangan hanya berteriak mencari Tuhan.
Alkitab πŸ“š yang bicara dan bersuara ketika orang mencari Tuhan.

Kita yang harus proaktif dalam mencari Tuhan dan kebenaranNya.
Kita percaya walaupun tidak melihat.
Kita yang harus menarik kehadiran Tuhan πŸ’— dalam hidup kita.

Kalau kita menyaksikan kehidupan orang Kristen abad mula - mula.
Walaupun mereka πŸ‘₯ teraniaya hebat
Seakan - akan Tuhan tidak peduli.
Seakan - akan Tuhan kalah dengan dewa zeus.
Mereka tetap setia.
Tentu ada juga orang -orang yang meninggalkan Tuhan karena keadaan itu.

Tetapi berbahagialah orang-orang yang tetap setia, percaya kepada Tuhan πŸ’— tanpa bukti lahiriah.
Hal ini menjadi prinsip penting, sebab hal inilah yang menjadikan kita tetap menghormati Dia.
Kita tetap mempercayai Tuhan, walaupun Dia tidak menyatakan kehadiranNya secara fisik.

Kita πŸ‘₯ harus tetap menjaga kesucian hidup kita. Karena ada kamera tersembunyi yang terus meneropong hidup kita.
Apakah seseorang rela menghargai atau tidak ?

Salah satu sikap penting untuk hidup benar di hadapan Tuhan πŸ’— adalah : kita bersedia menerima bagaimanapun keadaan kita.
Untuk bisa menerima segala keadaan tanpa mempersalahkan Tuhan, kita anak Tuhan harus melepaskan semua hak kita.

Siapa yang meneruskan tongkat estafet Kristus ? yaitu : orang percaya yang hidup hanya untuk kepentingan Tuhan.

Semua kita adalah full timernya Tuhan πŸ’—
Mereka mengorbankan uang, waktu, dan tenaga mereka.
Ada yang sebagai pengacara, pengusaha, dan tenaga medis.
Apapun kita lakukan semua untuk pekerjaan Tuhan.

Orang percaya harus melepaskan semua haknya, darahnya dan nyawanya.
Jangan membuktikan hadirat Tuhan hanya dengan berkat jasmani. Tetapi hadirkan Tuhan πŸ’— dengan meninggalkan seluruh hak.

"Seperti Bapa mengutus Aku, Aku mengutus kamu."
Tuhan memberi mandat seperti yang Bapa berikan.
Kita πŸ‘₯ harus memiliki niat yang tulus untuk ini.
Seberapapun pengorbanan yang harus kita lakukan.
Percaya Tuhan untuk menerima mandat ini

Kita yang harus proaktif :
- Menggali Alkitab πŸ“š
- Duduk diam di kaki Tuhan mencari wajahNya.
Kebenaran yang kita peroleh dari Tuhan akan membuka pikiran kita untuk memahami keberadaan Tuhan.

Kita harus sedia waktu ⌚ yang memadai.
Allah menjadi begitu nyata di dunia yang begitu nihilistis.
Seolah - olah Tuhan tidak ada dan manover iblis yang luar biasa liciknya.
Padahal Tuhan itu hidup.

Kita tidak bisa hidup tanpa Tuhan.
Bukan karena kita πŸ‘₯memiliki persoalan, tetapi kita merasakan ada rongga kosong
dalam jiwa kita
yang hanya bisa diisi oleh Tuhan.

Semakin kita mengenal Tuhan, makin ketergantungan akan  Tuhan semakin kuat.
Dan kehausan kita akan Tuhan dan kebenaranNya,
menjadi semakin addict hingga kita bisa berkata :
 " Tuhan.... aku bisa hidup tanpa apapun dan siapapun, tetapi aku tidak bisa hidup tanpa Engkau ."

Alami Tuhan πŸ’— yang hidup di dunia yang nihil ini.
Nihil artinya : di mana Allah dianggap tidak perlu ada.
Allah tidak bermanover apapun.
Tuhan tidak berbuat apa - apa.
Tuhan dan iblis bermanover.
Iblis bermanover dengan tidak sopan.
Seakan - akan ada rule of game, bermanover.

Kalau orang dipenuhi Roh Kudus πŸ’— masih ada kesadaran.
Kalau orang kemasukan iblis menjadi tidak punya kesadaran.

Tetapi kalau seseorang mengenal Allah πŸ’— secara pribadi dan mengerti isi hatinya, ia baru bisa menerima tongkat estafet dari Tuhan Yesus.

Sangat berbeda, agama pada umumnya akan menyembah Allah secara liturgi.
Biasanya orang yang beragama ada liturgi. Panduan tata cara agama adalah : sistem pelayanan yang bersyarat dengan politik dan agenda pribadi seseorang.
Kalau orang percaya πŸ‘₯ menyembah dalam Roh dan kebenaran.
Kita bisa berjumpa langsung dengan Tuhan.

Tuhan itu tidak butuh disanjung - sanjung.
Tuhan πŸ’— mau sikap hati kita.
Kalau kita menyanyi,
tidak hanya dinyanyikan dengan lagu, tetapi melalui sikap hidup kita.

Bertumbuh dalam kebenaran, berjumpa secara pribadi dengan Tuhan πŸ’— sampai mengenal isi hatiNya.
Sampai Kita memiliki perasaan yang menembus hatiNya.

Tuhan πŸ’— juga tahu kalau kita mencintaiNya dengan tulus.
Apapun yang kita lakukan semuanya hanya untuk menyenangkan hati Tuhan.
Sampai Bapa memercayai dan menugaskan kita untuk meneruskan estafet tugas ini.

Hadirkan Tuhan πŸ’— dalam hidup kita.
Kita harus percayai Tuhan tanpa syarat.
Dia layak menerima kepercayaan itu, kehormatan, keagungan dari sikap hati kita yang memercayai Dia.

Melalui Jakarta Truth Conference ( JTC ) 3 hari  ini akan membuat hidup kita menjadi tidak sama lagi.
Amin....🌷

1 komentar: