Minggu, 26 November 2017

Renungan Harian Truth Daily Enlightenment "KESUCIAN DI BUMI" 26 November 2017

Banyak orang Kristen 👥 beranggapan bahwa hanya di surga, di mana tidak ada Iblis, maka juga tidak ada dosa.
Dalam hal ini kesucian dipahami sebagai keadaan yang tidak ternoda dosa oleh karena tidak adanya cobaan atau godaan dari iblis.

Selama masih ada Iblis yang mencobai dan menggoda, maka bisa dipastikan manusia 👥 akan selalu berbuat dosa, baik dosa besar maupun dosa kecil.
Dalam hal ini dosa dipandang sebagai sesuatu yang tidak dapat dihindari.

Dosa dipandang sebagai kemutlakan yang pasti dialami oleh orang yang hidup di bumi 🌍 ini.
 Selama masih tinggal dan hidup di bumi, tidak mungkin tidak terpengaruhi oleh dosa. Pandangan ini keliru, karena kesucian harus dimulai di bumi.
Perintah untuk hidup tidak bercacat dan tidak bercela bukanlah perintah untuk nanti di balik kubur, tetapi sekarang semasa hidup di bumi (1Tes. 4:7 dan lain-lain).

Orang percaya harus selalu berjuang untuk berkenan kepada Tuhan.
Berkenan kepada Tuhan 💗 bukan hanya didasarkan pada melakukan hukum, tetapi tindakan yang selalu sesuai dengan pikiran dan perasaan Allah.

Dengan demikian, dosa bukan hanya tindakan yang melanggar moral umum -seperti melakukan pembunuhan, perzinaan, perampokan, dan sejenisnya- tetapi tindakan yang tidak sesuai dengan pikiran dan perasaan Allah. Dosa-dosa yang terselubung di dalam hati dapat terjadi setiap saat tanpa rangsangan dari luar.

Dalam hal ini nyatalah bahwa dosa tidak terletak pada kausalitas di luar diri manusia itu semata, tetapi dosa justru terletak pada kodrat dalam diri manusia.
Kesucian adalah semua tindakan, baik yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan, yang sesuai dengan pikiran dan perasaan Allah.

 Kesucian hidup orang percaya 👥 tidak diukur oleh hukum, tetapi oleh pikiran dan perasaan Allah. Oleh sebab itu setiap sikap hati dan gerak pikiran yang salah, sudah memenuhi kategori dosa (Yun. hamartia; meleset). Untuk hal ini setiap saat seseorang dapat menyelesaikan atau melakukan pemberesan secara pribadi dengan Tuhan.

Hal ini harus dilakukan secara pribadi dengan Tuhan 💗, sebab tidak seorang pun yang dapat memahami keadaan batin seseorang.
Dalam keadaan siaga seseorang dapat selalu menyadari apakah dirinya di tempat yang benar di hadapan Allah atau tidak.

Keselamatan dalam Tuhan Yesus Kristus 💗 adalah proses untuk dikembalikannya manusia ke rancangan semula. Rancangan semula adalah manusia yang memiliki kodrat Ilahi, serupa dan segambar dengan Allah. Kalau proses itu dijalani, maka manusia bisa berhenti hidup dalam dosa, berubah hidup dalam kekudusan.

Dalam hal ini orang percaya diperkenankan mengenakan kodrat Ilahi (2Ptr. 1:3-4).
Harus ada perjuangan dari menanggalkan kodrat dosa kemudian mengenakan kodrat Ilahi.
Satu hal yang harus ditegaskan adalah dalam Alkitab 📚 tidak pernah dituliskan bahwa kesucian hanya bisa terjadi atau dilakukan di surga.

Sangatlah kurang ajar terhadap Tuhan kalau ada orang mengajarkan bahwa kesucian hanya dapat dicapai di surga.
 Itu adalah tindakan memalsukan Firman Tuhan.
Dalam Alkitab 📚 jelas sekali perintah Tuhan untuk hidup suci selama di dunia.

Kalau seseorang 👤 menyatakan bahwa tidak mungkin bisa hidup suci di dunia ini, maka ia menuduh dan menganggap Allah berdusta, sebab ada banyak ayat dalam Alkitab yang mengajarkan bahwa kita harus hidup suci.

Selain itu juga, menganggap Allah jahat sebab memerintahkan manusia melakukan sesuatu yang tidak dapat dilakukan atau di luar kemampuannya melakukan.
Allah 💗 mau menjadikan orang percaya sebagai orang kudus, tetapi kalau seseorang menolaknya, maka Allah tidak memaksanya.

Memaksa bukanlah hakekat Allah.
 Dari hal ini, kita peroleh fakta ada orang-orang yang bersedia bertobat dan menerima Yesus Kristus 💗 dengan benar dan banyak pula yang menolaknya.
 Hal tersebut tergantung kehendak bebas individu. Juga dalam kehidupan orang percaya yang sudah percaya kepada Yesus Kristus, mereka bisa menjadi orang percaya yang menang atau orang yang kalah, tergantung individu pula.

 Dari hal ini jelas bahwa hidup adalah perjuangan (Luk. 13:23-24).
Bagi yang berjuang dengan sungguh-sungguh akan bisa melewati pintu yang sesak atau sempit, tetapi kalau tidak berjuang secara maksimal, maka tidak akan dapat melewati pintu yang sesak tersebut.

Orang Kristen yang tidak berani hidup suci berarti tidak percaya kepada Tuhan Yesus 💗
 Percaya artinya : menyerahkan diri kepada objek yang dipercayainya. Kalau seseorang mengaku percaya kepada Tuhan Yesus, maka ia harus bersedia untuk hidup dalam kesucian Allah.

Tuhan Yesus berkata bahwa kita 👥 harus sempurna seperti Bapa. Dalam hal ini kesucian hidup orang percaya bertalian dengan keagungan kepribadian seperti keagungan Pribadi Bapa.
Orang percaya harus menjadi anak-anak Allah yang memancarkan keagungan Bapa.

Oleh sebab itu tidak bisa tidak, orang percaya harus hidup dalam kesucian Bapa, yang sama dengan mengambil bagian dalam kekudusan Allah (Ibr. 12:9-10). Sebagai orang percaya yang memahami kebenaran lebih mendalam, kita harus berusaha untuk hidup tidak bercacat dan tidak bercela sebagai perjuangan yang paling penting dan harus didahulukan di tengah dunia 🌍 yang semakin rusak ini.
Dengan demikian, kita berani menantang zaman.

JBU

Tidak ada komentar:

Posting Komentar