[04:34, 12/1/2017] Afung Xiaomi Telkomsel: Dalam Injil terdapat kisah mengenai salah seorang murid Yesus yang menjual-Nya, yaitu Yudas.
Dari kisah hidup Yudas dalam hubungannya dengan Yesus π, dapat dipetik banyak pelajaran rohani yang berharga.
Mengamati kehidupan Yudas sangat penting, sebab Yudas merupakan kunci dalam memahami hal “pemilihan Allah”. Siapakah Yudas itu sebenarnya? Yudas adalah salah satu dari dua belas murid Tuhan Yesus yang ditunjuk langsung oleh Tuhan Yesus π sendiri (Mat. 10:4; Mrk. 3:19; Luk. 6:16).
Yudas dikenal sebagai Yudas anak Simon Iskariot. Perlu diketahui, bahwa ada banyak nama Yudas selain Yudas Iskariot ini.
Ada Yudas saudara Tuhan Yesus π, Yudas bin (anak) Yakobus dan Yudas yang diidentifikasi dari Tarsus.
Pemilihan atas murid-murid Yesus, di mana Yudas termasuk salah satunya, didahului dengan doa semalam-malaman oleh Tuhan Yesus (Luk. 6:12).
Tentu, Tuhan Yesus tidak bersandiwara dalam pemilihan tersebut. Sangatlah tidak mungkin kalau Tuhan Yesus π berpura-pura memilih Yudas, namun dibalik itu Tuhan Yesus berniat untuk menjadikannya “alat kejahatan”.
Alat kejahatan artinya, Yudas dijadikan seseorang yang berwatak buruk yaitu “suka mencuri” dan demi uang kecil, ia mengorbankan Gurunya.
Adalah mustahil, kalau Tuhan π bekerja sama dengan Iblis yang merasuki Yudas untuk merusak karakter Yudas, yang akhirnya membuat Yudas mengkhianati diri-Nya.
Sesungguhnya, Tuhan Yesus memang memilih Yudas untuk dijadikan salah satu dari para rasul.
Semua yang diajarkan Tuhan Yesus di depan murid-murid dan orang banyak π₯, termasuk bagi Yudas, tentunya bukan sandiwara. Ia memberikan pengajaran-Nya, agar Yudas menjadi rasul yang baik, sebagaimana untuk murid yang lain.
Dalam Kisah Para Rasul 1:25 tertulis: “…untuk menerima jabatan pelayanan, yaitu kerasulan yang ditinggalkan Yudas yang telah jatuh ke tempat yang wajar baginya.” Dari kalimat ini, jelaslah bahwa Yudas memang dirancang menjadi salah satu dari rasul Tuhan Yesus.
Kalau pada akhirnya Yudas ternyata gagal menjadi rasul, hal itu merupakan pilihan dan keputusannya sendiri untuk meninggalkan jabatan kerasulannya.
Dalam Kisah Para Rasul 1:17, dikatakan bahwa dahulu Yudas termasuk bilangan murid-murid π₯ terkemuka dan mengambil bagian di dalam pelayanan.
Jabatan rasul memang diperuntukkan bagi Yudas, tetapi Yudas meninggalkannya atas kemauannya sendiri dalam kesadaran penuh.
Yudas sendiri yang meninggalkan jabatan rasul tersebut, bukan karena kemauan Tuhan.
Jadi, pengkhianatan Yudas bukan rekayasa Tuhan sama sekali.
Apa yang terjadi dalam kehidupan Yudas, paralel dengan apa yang dialami bangsa Israel ketika keluar dari Mesir menuju Kanaan. Tuhan π menghendaki bangsa Israel dapat dibawa ke negeri yang subur, yang berlimpah susu dan madu.
Tetapi ternyata, sebagian besar dari mereka tewas di padang gurun.
Apakah Tuhan π menghendaki demikian? Tentu tidak. Dalam 1 Korintus 10:1-13, ditunjukkan oleh Paulus bahwa kegagalan mereka mencapai Kanaan disebabkan karena mereka menginginkan hal-hal yang jahat, menyembah berhala, melakukan percabulan, mencobai Tuhan, dan bersungut-sungut.
Pertanyaan yang bisa muncul adalah mengapa Tuhan mengizinkan mereka π₯ mengalami pencobaan sehingga mereka jatuh dan akhirnya gagal memenuhi rencana Allah? Sebelum sampai di tanah Kanaan, mereka harus menjadi dewasa melalui berbagai ujian atau pencobaan (yang pasti tidak melampaui kekuatan mereka).
Kalau akhirnya mereka gagal, hal itu menunjukkan bahwa mereka tidak layak menjadi umat Tuhan π
Paulus mengatakan bahwa semua itu menjadi contoh bagi kita orang percaya (1Kor. 10:11). Dengan pernyataan ini, Paulus menunjukkan bahwa sebagaimana mereka dapat gagal menjadi umat pilihan, maka kita pun berpeluang untuk gagal.
Kegagalan Yudas menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi orang percaya sepanjang zaman sampai Tuhan π datang kembali.
Pelajaran itu adalah bahwa seseorang yang sudah menjadi pilihan Tuhan belum tentu tidak bisa gagal dalam pengiringannya kepada Tuhan.
Seperti Yudas, akhirnya ia berkhianat dengan menjual Yesus. Hal ini terjadi atas pilihan dan keputusan Yudas sendiri.
JBU
[04:34, 12/1/2017] Afung Xiaomi Telkomsel:
Kumpulan dari Khotbah, Seminar dan hal lain yang berhubungan dengan Gereja Rehobot Ministry
Kamis, 30 November 2017
Seminar Wanita " Berani Berserah " ( Sesi 1 - 2 ) Rabu, 22 Nov 2017 Pdt Dr Erastus Sabdono
π·Sesi ke 1
Kata berserah bersifat agamani, walaupun kata ini juga sering digunakan percakapan interaksi antar sesama manusia.
Tapi kata pasrah atau berserah memiliki konotasi agamani atau tekanan rohani yang bisa digunakan orang -orang beragama lain dalam hubungan dengan Tuhan.
Hampir semua kita pernah berkata kepada Tuhan π, aku berserah, aku pasrah.
Bagaimana pengertian pasrah tersebut ?
Bagaimana sebenarnya kita mengisi kata pasrah kata berserah itu ?
Dalam hubungan kita dengan Tuhan yang mempunyai langit dan bumi π, mempunyai segala kuasa kemuliaan kerajaan Bapa di surga .
Kalau kata pasrah kata berserah itu ditujukan kepada sesama π₯
Biasanya berarti kata pasrah tersebut :
- Menerima saja pengaturan.
- Menerima saja tindakan
- Menerima saja kebijaksanaan keputusan pilihan orang lain terhadap dirinya.
Di balik pernyataan pasrah tersebut di dalam hubungan antar manusia π₯
biasanya tetap
- ada aturan
- ada batas minimum standar.
Di mana seseorang harus memperlakukan sesamanya secara adil.
Misalnya :
- Dalam kasus
jual beli, seseorang berkata ia berserah kepada seseorang.
Ini ada aturan, dan batas standar minimum.
Di mana ada batas secara adil.
Kalau seorang pegawai berserah pada atasannya.
Ini juga pasti ada standar mininum.
Tidak mungkin seseorang tanpa aturan, tanpa tatanan memperlakukan dengan tidak adil.
Bagaimana kita π₯ dengan Tuhan ?
Ketika kita berkata :
"Aku berserah "
Pada umumnya ketika seseorang berkata
kepada Tuhan Aku berserah, biasanya atau tidak sedikit ketika :
- Orang dalam keadaan putus asa.
- Ketika ada di dalam situasi yang sulit.
- Di mana ia tidak tahu bagaimana memecahkan persoalannya.
- Dia tidak tahu bagaimana menyelesaikan masalah itu.
- Ketika menghadapi penyakit yang tidak ada obatnya.
Dokter tidak mampu lagi menyembuhkan secara medis.
- Biaya sudah habis.
Pada waktu itu orang berkata : "Aku berserah".
atau soal - soal yang lain.
- Ketika menghadapi anak nakal, dinasehati tidak mau, tidak nurut.
Orang tua berkata pasrah kepada Tuhan.
Biasanya dalam kondisi - kondisi seperti itu, orang berkata pasrah kepada Tuhan π
Artinya : di balik kata pasrah itu, dia mau Tuhan mengambil alih semua keadaannya dan di balik kepasrahan tersebut
ada harapan, di mana Tuhan akan melakukan sesuatu.
Masalahnya :
Mengapa seseorang berserah kepada Tuhan π hanya pada waktu kita terjepit ?
Mengapa seseorang berserah kepada Tuhan hanya pada waktu sudah tidak mampu lagi menangani atau menghandle suatu masalah atau dalam situasi yang krisis.
Sebenarnya kata berserah yang di dalamnya termuat kesediaan untuk diatur oleh pihak kepadanya dirinya berserah.
Di balik kata berserah di dalamnya terdapat kesediaan diatur oleh pihak yang kepadanya dia berserah merupakan sebuah sikap hidup yang tidak tahu pernah berhenti.
Itu harus sudah merupakan keputusan.
Berserah kepada Tuhan itu harus merupakan keputusan.
Keputusan yang menyangkut seluruh kehidupan.
Bukan hanya pada waktu kita π₯ menghadapi keadaan yang sulit dan berat.
Kalau dengan seseorang, kita hanya berurusan satu dua masalah dengan :
- Si A masalah jual beli
- Si B masalah order makanan di restoran.
Tetapi kalau urusan
berserah kepada Tuhan π adalah itu merupakan sikap hidup dengan sebuah keputusan, bahwa dalam segala hal ia memberi diri diatur oleh Tuhan.
Sekarang tergantung apakah seseorang bersedia atau tidak ?
Adalah adil, kalau kita berserah kepada Tuhan π hanya waktu - waktu tertentu, dalam kasus - kasus tertentu, terutama ketika kita tidak berdaya.
Atau ketika kita
menerima keputusan Tuhan, tetapi di balik menerima itu Kita tidak mau mengerti dan menerima kebijaksanaannya dengan lapang.
Kalau kita ambil tema "Berani Berserah," bukan kita menyerah beberapa item dan pokok masalah yang kita hadapi.
Tetapi kita menyerahkan seluruh hidup kita π₯ kepadaNya.
Sebenarnya ini cara paling aman untuk hidup.
Tuhan π yang begitu sabar kita permainkan
Masalah - masalah yang pelik kita berserah.
Masalah yang tidak pelik kita yang ambil keputusan dan bertindak.
Nanti kalau sudah tertumpuk masalah pelik lagi, kita tidak berdaya, baru kita berserah.
Untuk menyerahkan hidup seluruhnya ini perlu proses.
Sebab inti mengapa kita tidak berani berserah adalah :
- Kita merasa memiliki diri sendiri.
Saat - saat tertentu Kita tidak berserah kepada Tuhan.
Kita minta Tuhan yang berserah kepada kita.
Sebab ini menyangkut kedewasaan rohani kita.
Hanya kalau ada masalah pelik kita berserah kepada Tuhan π
Masalah yang kita bisa ambil keuntungan kita tidak mau berserah.
Ini liciknya kita.
Jangan kita mengulanginya.
Yang namanya berserah mestinya aktif mencari kehendak Allah π
Selain itu berserah juga berarti bertanggung jawab memenuhi bagian artinya : bagian kita apa ?
Orang yang berserah itu orang yang rela tidak memiliki diri sendiri.
Memang, sesungguhnya Tuhan yang memiliki hidup kita.
- Kalau Kita masih mau mengucapkan kata yang kita ucapkan,
- Mau beli barang apa yang mau kita beli, kita mau menggunakan tubuh kita ini, kita mau menggerakkan apa yang menurut kita senang, ini berarti Kita tidak rela dimiliki oleh Tuhan π
Kita masih
memiliki diri sendiri.
1 korintus 6 : 19 - 20
Tidak ada keadaan hidup seseorang paling aman lebih dari ini, ketika kita
hidup penyerahan.
Kenapa dikatakan "Berani Berserah "
Karena berserah bukan sesuatu mudah.
- KepadaNya kita berserah kepadaNya Dia yang tidak kelihatan
- KepadaNya kadang - kadang seakan - akan tidak ada.
- Kadang - kadang tindakanNya kita tidak mengerti.
Kehidupan Abraham itu luar biasa.
Meninggalkan Urkasdim
Tidak tahu di mana ujungnya, di mana tempatnya, hebat sekali.
Sekarang kita sama, dunia harus kita tinggalkan, kesenangan dunia π harus kita tinggalkan.
- Kita tidak boleh dibahagiakan sesuatu di dunia ini.
- Kita hanya menyongsong kedatangan Tuhan.
Kalau dulu orang - orang Kristen yang teraniaya
abad ke 1,2, 3, 4
Mereka memang tidak punya kehidupan selain menantikan Tuhan.
Sama dengan orang - orang kharismatik dan pentakosta pada awal tahun 50 dan tahun 60.
Gereja π kecil dan miskin.
Pendetanya bisa makan dan tidak makan.
Mereka yakinnya luar biasa.
Mereka hebat, koq sekarang lenyap ?
Mereka miskin, tapi kaya dalam iman.
Kalau hidup di dalam pengaturan Tuhan π, tidak hidup dalam dosa.
Kita mau begini, Tuhan maunya begitu.
Kita harus mau menuruti kemauan Tuhan.
Berani berserah, berani memikul, berani bertanggung jawab dari kesalahan kita.
Ini landasan penyerahan diri kita kepada Tuhan π
Landasannya Karena kita dimiliki Tuhan.
Kalau kita belum dewasa rohani kita pasti tidak bisa diatur.
Kita pasti mengatur diri sendiri.
1 korintus 6 :19 - 20
Kita miliki Tuhan tapi apakah Tuhan memilikii kita ?
Kita ini egois, kita tidak mau hidup kemilikan keberhak Tuhan.
Kita π₯ masih merasa berhak.
Kita tidak berhak memiliki diri kita sendiri.
Kita harus mengingatkan diri sendiri,
- Mulutku ini kita milik Tuhan.
- Mataku ini milik Tuhan
- Tanganku ini milik Tuhan.
- Telingaku ini milik Tuhan.
Kalau kita tidak belajar dari hal sederhana ini dengan,
- Jangan melihat apa yang tidak pantas.
- Jangan mendengar apa yang tidak pantas.
- Jangan mengucapkan kata yang tidak patut.
Kalau kita π₯ tidak belajar hal ini kita membawa diri kita ke dalam kebinasaan.
Oleh sebab itu kita harus sadar kita bukan milik kita sendiri.
Bahwa semua yang ada pada kita ini, pikiran, perasaan, kehendak, tubuh kita dan seluruh metabolismenya semua ini milik Tuhan.
Galatia 5 : 24 - 25
Ini ada subyek dan predikat.
1. Menjadi milik Yesus Kristus π
Ini menyangkut nasib kekal kita, betapa dasyatnya kekekalan itu.
Jangan kita meremehkan hal ini.
2. Menyalibkan daging artinya :
Kita tidak boleh melakukan apa yang bertentangan dengan keinginan Tuhan.
Kalau agama - agama pada umumnya bicara
pasrah saja kepada Tuhan.
Ini pasti menyangkut beberapa item kasus atau satu dua masalah.
Tetapi kekristenan dasarnya berserah itu bahwa kita π₯ milik Tuhan.
Nanti implikasi penerapan dari kesadaran bahwa, kita milik Tuhan π itu luar biasa dalam segala aspek dan dalam segala hal.
Bisa terjadi segala hal yang tidak kita harapkan.
Semua milik Tuhan itu dasar pasrah kita.
Jadi keberanian kita berserah itu mengakui, menerima menerapkan secara konsekwen dan konsisten bahwa, segenap hidup kita milik Tuhan.
Abraham disuruh menyembelih Ishak, dia sembelih.
Masih banyak Ishak - Ishak yang lain yang kita tidak rela lepaskan.
Kalau kita mau jadi anak Allah yang baik, jangan punya keinginan dan cita - cita.
Semua yang kita cita - citakan bermuara kepada kepentingan Tuhan π, kemuliaan Tuhan.
Anak sukses bukan untuk kebanggaan kita, tapi untuk kemuliaan Tuhan.
Itu sikap hati kita bermain.
Itu hanya Tuhan dan kita yang tahu.
Membanggakan anak sukses itu suatu kesombongan.
Apa artinya anak sukses, tapi mati binasa, untuk apa ?
Biasanya manusia π₯ hanya sekitar itu saja.
Kalau orang masih punya keinginan atau punya, hasrat di mana kalau ia mencapai apa yang dihasrati, ia merasa bahagia, ia tidak bisa menjadi Kristus.
Sebab kalau kita jadi milik Tuhan itu menjadi milik untuk mengabdi dan melayani Dia.
Jadi Perdetik ⏰, permenit, perjam, perhari, perminggu, pertahun
Sepanjang hidup kita hanya untuk menyenangkan Tuhan.
Ini bisa, menang kita diciptakan untuk itu.
"Berani Berserah" berarti : berani dimiliki oleh Tuhan π
Dan memang kita milik Tuhan.
1 Petrus 1 : 17 - 19
Kasihan ibu - ibu kalau tidak menuruti kebenaran, di bumi tidak bahagia mati masuk neraka.
Dasar penyerahan kita itu di sini, beda dengan agama - agama lain.
Tidak gampang kita berkata pasrah kepada Tuhan π, Kita belum pasrah.
Paling - paling kata pasrah di situ hanya terima nasib.
Karena tidak berdaya, tapi tidak mengucap syukur.
Tetapi ketika kita menerima dasar ini Kita milik Tuhan.
Kalau kita milik Tuhan kita dipersiapkan dimuliakan, maka Tuhan π akan menggarap kita dalam segala peristiwa, dan Ketika kita menghadapi peristiwa yang sulit, yang kita tidak suka, kita berkata "Aku berserah" artinya : aku menerima hal ini hal yang "baik" Karena Tuhan menggarap kita.
Ketika orang salah memilih jodoh, berkata Aku pasrah, aku bertanggung jawab atas kesalahanku mengambil keputusan, dalam kesalahan inipun Tuhan π bisa menjadikan alat mendewasakan kita.
Jadi pasrahnya taat, tunduk, dan benar.
Ibarat dodol, kita belum matang, dodol harus pulen supaya enak, maka harus diaduk terus.
Kita harus diatur Tuhan π
Kita dibeli dengan harga Lunas dibayar, tidak boleh sembarangan.
Kita hidup dalam penguasaan Tuhan.
Yang sia - sia, kita tidak hidup menurut kehendak Allah.
Kalau kita mau hidup sia - sia lagi, berarti kita tidak mau ditebus.
Kalau Kita π₯ tidak mau berserah, berarti kita tidak mau ditebus.
Tanpa perjuangan πͺ kita tidak bisa berubah.
Banyak orang Kristen tidak berjuang karena ajarannya salah.
Paling banyak di Eropa, lihat Eropa sekarang jadi kafir.
Jangan takut kehilangan apapun asal kita punya Tuhan Yesus π
Untuk punya Tuhan Yesus kita harus berubah.
Kita tidak bisa memiliki Tuhan, kalau kita tidak mau dimiliki oleh Tuhan.
Bagaimana dimiliki Tuhan?
Menyalibkan daging dan segala hawa napsunya.
Hargai darah Kristus πyang mahal itu, yang merebut kita dari tangan kuasa kegelapan.
Tidak ada yang lebih aman dari penyerahan hidup seorang kepada Tuhan.
π·Sesi ke 2
Ternyata berserah itu tidak sekedar kita menerima saja nasib tanpa sikap yang pantas.
Sikap yang pantas artinya : sikap yang patut ketika kita menghadapi keadaan menurut kita tidak menyenangkan.
Bukan terima saja, tetapi kita π₯ harus aktif untuk mengerti kehendak Allah di balik keadaan tersebut.
Di dalam kehidupan Bangsa Israel, Tuhan π sering membawa bangsa itu kepada keadaan yang sulit.
Dipojokan di seberang laut Teberau yang ganas.
Mereka tidak bisa lari kanan dan ke kiri, tentu tidak akan mundur ke belakang karena Firaun dengan algojo - algojonya akan membantai mereka.
Situasi - situasi seperti itu adalah situasi yang baik karena melalui situasi tersebut, Tuhan mau menunjukkan dirNya, Tuhan π mau memperkenalkan diriNya.
Jadi kalau kita sudah mengakui kalau kita milik Tuhan.
Tuhan memilih hidup kita supaya kita bisa diubah.
Matius 28 : 18
Tuhan Yesus berkata : "Sekarang Aku berhak."
Setelah Yesus π menyelesaikan tugas kemesiasanNya.
Dia mati di kayu salib, menebus dosa - dosa manusia.
Memiliki segala kuasa dalam tanganKu.
Ini ada sebab akibat.
Karena Aku memiliki kuasa, kamu dapat berubah.
Jadi Allah π tidak bisa merubah manusia sesuai
rancangan Allah semula sebelum ditebus.
Ini rahasia yang harus dipahami.
Kalau hanya jadi orang yang bermoral baik, santun dan bermartabat di mata manusia π₯, tidak perlu ada penebusan.
Tetapi penebusan itu mengindikasikan menunjukkan adanya kepemilikan secara mutlak.
Kepemilikan secara utuh orang - orang π₯ yang ditebus tersebut, sehingga dari kepemilikan tersebut, you are not you own, kamu bukan milik kamu sendiri, lalu sebab itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu.
Apa artinya muliakan ?
Untuk apa Tuhan memiliki kita ?
Jangan pikir Tuhan memiliki kita supaya kita bisa dikuasai Tuhan.
Kita harus tahu, bahwa Tuhan itu yang memberi kehendak bebas.
Seseorang tidak akan dimiliki Tuhan π kalau orang ini tidak rela dimiliki.
Tuhan tidak bisa menguasai seseorang kalau orang itu tidak rela dikuasai.
Oleh sebab itu ketika Tuhan memiliki seseorang, memiliki secara penuh, Tuhan berkuasa, dalam arti berhak mengubah orang itu.
Mengubah sesuai standar yang Allah π mau capai.
Bukan hanya jadi orang baik, santun dan bermartabat di mata manusia, tetapi menjadi orang - orang yang memuliakan Allah.
1 kor 6 : 19 - 20
Ini khotbah untuk orang Kristen π₯ yang dewasa.
Kalau khotbah untuk orang Kristen yang kanak - kanak, serahkan dirimu, apa masalahmu ? bawa kepada Tuhan.
Selama ini kan begini.
Dasar penyerahannya tidak jelas, sehingga jika tidak mungkin orang berserah itu minta pertolongan bahkan lebih konyol lagi kata berserah itu menunjukkan untuk mengatur Tuhan, yaitu :
π·Aku sudah berserah Tuhan....
- Aku bawa penyakitku kepadaMu, sembuhkan ya...
- Aku bawa masalahku, aku berserah, usahaku mau bangkrut kepadaMu, tolong ya....
- Tuhan aku bawa suamiku yang tidak bertobat, berserah padamu, buat dia bertobat ya...
Padahal Tuhan berkata,
Suami yang bertobat dimenangkan oleh kelakuan istrinya.
Kecuali sudah bertanggung jawab, suami tidak bertobat, itu tanggung jawab dia.
Harus lihat kasusnya.
Apa itu memuliakan Allah ?
Memuliakan Allah bukan hanya menyanyi, menyebut - nyebut bahwa Allah π itu baik.
Kemuliaan sama dengan keagungan artinya : nilai yang baik, nilai tertinggi, nilai yang agung atau nilai yang mulia.
Kalau Alkitab π berkata bahwa manusia telah kehilangan kemuliaan Allah artinya :
manusia telah tidak menjadi manusia yang berkarakter seperti Allah.
Jadi kemuliaan ini bicara soal karakter Allah π atau hakekat Allah.
Padahal rancangan semula Allah, manusia π₯ itu berkarakter seperti diriNya.
Jadi manusia telah kehilangan / yustereo = telah kurang.
- Manusia bisa menjadi manusia bermartabat manusia.
- Manusia bisa menjadi agung dan mulia standar manusia.
Tetapi manusia tidak bisa menjadi agung dan mulia berstandar Allah.
Jadi sebenarnya memuliakan Allah berarti : memancarkan keagungan Allah π di dalam hidup seseorang.
Kita bisa mengatakan, "Tuhan....Kau luar biasa, Allah besar," boleh memuliakan demikian tidak salah.
Tetapi yang ideal ketika orang melihat perbuatanmu, mengagungkan Allah,
- Ini produkNya,
- Ini anak - anak Allah,
- Ini yang Allah kehendaki.
Kita semua belum mencapai itu.
Kadang kita merasa sudah baik, ternyata belum.
Kita sudah punya kemuliaan Allah π , ternyata belum.
Tersembunyi di kedalaman jiwa kita, batin kita :
- keangkuhan,
- kesombongan,
- mau dihargai, bahkan di balik daging kita tersembunyi niat - niat kita yang tidak tulus.
Kita harus berjuang .
Harus jadi rindu dendam kita.
Ketika Tuhan π sudah memiliki kita Tuhan memiliki keberhakan untuk mengubah kita.
Jadikanlah semua bangsa muridKu.
Ubahkan mereka seperti yang Aku kehendaki.
Pasti yang dikehendaki Tuhan π, orang percaya diubah seperti diriNya.
Itu sebabnya Tuhan mulai membentuk orang tersebut.
Lewat setiap peristiwa yang terjadi, keputusan - keputusan kita, keputusan yang benar, bahkan keputusan yang salah, itu hebat.
Ketika kita mengambil keputusan yang salah, kita harus menuai apa yang kita tabur.
Sementara kita menabur yang kita taburpun Tuhan π membentuk kita least tuaian tersebut, itu ajaibnya Tuhan.
Ketika Daud terseok - seok keluar dari istananya, Absalom memberontak, meniduri gundik - gundiknya di atas sotoh istana, dipermalukanlah Daud, dia berkata biarlah kujatuh ke tangan Allah π
Ketika dia dikutuki dia tidak membalas kutukan itu walau dia bisa membunuh orang yang mengutukinya.
Dia berkata, "Siapa tahu Allah yang suruh dia mengutuki aku."
Ketika dia lari dark istana, itu pelajaran yang mahal.
2 yang harus dikagumi adalah Yusuf dan Daud.
Yusuf itu luar biasa tidak bercela.
Dan Daud hatinya begitu mengasihi Tuhan.
Jadi kalau orang berkata berserah nanti pada akhirnya segala sesuatu yang dilakukan itu sesuai
kehendak Tuhan π
Kalau kita belum melakukan sesuai dengan kehendak Tuhan, kita berserah pada dirimu sendiri.
Kepada keinginanmu, ambisimu, napsumu, bukan kepada Tuhan.
Jadi pengertian berserah selama ini yang kita π₯ miliki, terus terang salah tidak tepat, tidak dewasa.
Jadi kalau dikatakan berani berserah artinya berani diubah.
Berserah artinya : rela kehilangan diri kita π₯, rela diubah sampai kita dalam penguasaan Tuhan.
Dipimpin oleh roh artinya berjalan seirama / stoikomen.
Jadi pemilikan Tuhan π atas kita membuka peluang Tuhan mengubah kita.
Tapi kita harus menyalibkan daging, hawa napsu dan segala keinginannya.
Setelah itu baru hidup seirama Roh.
Orang yang belum hidup seirama Roh itu sebenarnya belum hidup dalam penyerahan.
Nanti aspeknya banyak sekali.
Orang punya uangπ°rela membeli apa saja untuk menyenangkan dirinya, tetapi tidak rela menolong orang lain.
Orang bisa buat apa saja dengan uangnya, tapi dia tidak rela untuk pekerjaan Tuhan.
Tidak ada yang lebih aman dari orang yang berserah kepada Tuhan π
Kita punya kesempatan singkat.
- Jangan ngomong sembarangan.
- Jangan gossip
- Jangan simpan dendam dan kebencian.
Kalau menaruh kebencian dan dendam dalam batinmu, kita tidak menyerahkan hati kepada Tuhan.
Menyerahkan mulut, tidak menyerahkan hati.
Tuhan π tahu hatimu tidak diserahkan sungguh - sungguh.
Orang yang berserah itu berusaha mengerti kehendak Allah π dan melakukan kehendak Allah tersebut.
Ini berserah cara anak Tuhan.
Ini berserah cara kekristenan.
Kata yang sering berserah yang sering digunakan orang yaitu : mengalir.
Mengalir yang bagaimana ?
Orang yang berserah kepada Tuhan π seperti yang dikatakan dalam
Yohanes 4 : 34
Kita π₯ setiap hari harus berubah.
- Kerja jujur
- Jangan gossip
- Hidup suci
Ini kebenaran yang tak ternilai.
Kalau di rumah bisa nonton TV πΊ berjam - jam melebihi waktu belajar Firman, ini tidak bakat masuk surga.
Berserah adalah : hidup dalam pengaturan Tuhan.
Itu tidak mudah, karena ada proses.
Kita ini liar.
Kita π₯ harus memancarkan terang yang menakjubkan dalam hidup kita.
Di manapun orang bisa mencium keharuman kita.
Yohanes 4 : 34
Kalau makan itu kebutuhan, rasa haus dan lapar.
Demikian melakukan kehendak Bapa π harus menjadi kebutuhan.
Bukan menjadi keinginan memuaskan hawa napsu kita.
Kalau dulu bagaimana kita dipuaskan dengan keinginan kita, hasrat - hasrat kita, napsu - napsu kita.
Setiap hari pasti ada hal - hal istimewa, karena Tuhan mau menjadikan kita alatnya.
Dan kalau kita π₯ melakukan hal tersebut, itu sebenarnya mengumpulkan harta di surga.
Bapa di surga memang mendidik kita, supaya kita dapat melakukan kehendak Bapa seperti Tuhan Yesus.
Kita memetakan hidup kita sejak di bumi π ini untuk keadaan kekal nanti kita di surga.
Bahwa kekekalan kita ukir sekarang.
Kekekalan mulai kita petakan hari ini dalam seluruh perbuatan dan prilaku kita.
Setiap individu itu istimewa di mata Tuhan.
Kita tidak ada artinya, ketika diserahkan dalam tangan Tuhan jadi milik Tuhan π, Tuhan bentuk tanah liat itu menjadi bejana yang indah yang digunakan Tuhan sesuai maksud - maksud dan rencanaNya.
Setiap kita punya kekhususan, punya kekhasan.
Jadi sebelum kita mati, harus mengerti apa bagian kita yang harus penuhi.
Tuhan π tidak bisa atur kita, sebelum Dia mengubah kita, membentuk kita, melenturkan kita.
Tuhan membentuk kita lewat kejadian - kejadian.
Temukan kehendak Tuhan dalam hidup kita.
Setiap kita π₯ pasti memuat rencana Allah.
Sehingga kita bisa berkata, "Makananku melakukan kehendak Bapa dan menyelesaikan pekerjaanNya."
Pekerjaan apa yang menjadi tanggung jawab kita ?
Kita punya hal - hal sederhana tapi istimewa bagi Tuhan π
Harus bertemu Tuhan minimal 30 menit sd 1 jam.
Itu mempertajam kepekaan kita untuk mengerti kehendak Tuhan.
Gereja π sesungguhnya adalah kita.
Ini yang diubah Tuhan.
Kita belajar kebenaran, supaya punya kehidupan yang lebih baik di langit baru bumi π baru.
Walaupun kita tidak kaya dan tidak cantik, tidak. masalah.
Tetapi batin kita yang cantik, karena kita punya kekekalan.
Amin.....π·
Kata berserah bersifat agamani, walaupun kata ini juga sering digunakan percakapan interaksi antar sesama manusia.
Tapi kata pasrah atau berserah memiliki konotasi agamani atau tekanan rohani yang bisa digunakan orang -orang beragama lain dalam hubungan dengan Tuhan.
Hampir semua kita pernah berkata kepada Tuhan π, aku berserah, aku pasrah.
Bagaimana pengertian pasrah tersebut ?
Bagaimana sebenarnya kita mengisi kata pasrah kata berserah itu ?
Dalam hubungan kita dengan Tuhan yang mempunyai langit dan bumi π, mempunyai segala kuasa kemuliaan kerajaan Bapa di surga .
Kalau kata pasrah kata berserah itu ditujukan kepada sesama π₯
Biasanya berarti kata pasrah tersebut :
- Menerima saja pengaturan.
- Menerima saja tindakan
- Menerima saja kebijaksanaan keputusan pilihan orang lain terhadap dirinya.
Di balik pernyataan pasrah tersebut di dalam hubungan antar manusia π₯
biasanya tetap
- ada aturan
- ada batas minimum standar.
Di mana seseorang harus memperlakukan sesamanya secara adil.
Misalnya :
- Dalam kasus
jual beli, seseorang berkata ia berserah kepada seseorang.
Ini ada aturan, dan batas standar minimum.
Di mana ada batas secara adil.
Kalau seorang pegawai berserah pada atasannya.
Ini juga pasti ada standar mininum.
Tidak mungkin seseorang tanpa aturan, tanpa tatanan memperlakukan dengan tidak adil.
Bagaimana kita π₯ dengan Tuhan ?
Ketika kita berkata :
"Aku berserah "
Pada umumnya ketika seseorang berkata
kepada Tuhan Aku berserah, biasanya atau tidak sedikit ketika :
- Orang dalam keadaan putus asa.
- Ketika ada di dalam situasi yang sulit.
- Di mana ia tidak tahu bagaimana memecahkan persoalannya.
- Dia tidak tahu bagaimana menyelesaikan masalah itu.
- Ketika menghadapi penyakit yang tidak ada obatnya.
Dokter tidak mampu lagi menyembuhkan secara medis.
- Biaya sudah habis.
Pada waktu itu orang berkata : "Aku berserah".
atau soal - soal yang lain.
- Ketika menghadapi anak nakal, dinasehati tidak mau, tidak nurut.
Orang tua berkata pasrah kepada Tuhan.
Biasanya dalam kondisi - kondisi seperti itu, orang berkata pasrah kepada Tuhan π
Artinya : di balik kata pasrah itu, dia mau Tuhan mengambil alih semua keadaannya dan di balik kepasrahan tersebut
ada harapan, di mana Tuhan akan melakukan sesuatu.
Masalahnya :
Mengapa seseorang berserah kepada Tuhan π hanya pada waktu kita terjepit ?
Mengapa seseorang berserah kepada Tuhan hanya pada waktu sudah tidak mampu lagi menangani atau menghandle suatu masalah atau dalam situasi yang krisis.
Sebenarnya kata berserah yang di dalamnya termuat kesediaan untuk diatur oleh pihak kepadanya dirinya berserah.
Di balik kata berserah di dalamnya terdapat kesediaan diatur oleh pihak yang kepadanya dia berserah merupakan sebuah sikap hidup yang tidak tahu pernah berhenti.
Itu harus sudah merupakan keputusan.
Berserah kepada Tuhan itu harus merupakan keputusan.
Keputusan yang menyangkut seluruh kehidupan.
Bukan hanya pada waktu kita π₯ menghadapi keadaan yang sulit dan berat.
Kalau dengan seseorang, kita hanya berurusan satu dua masalah dengan :
- Si A masalah jual beli
- Si B masalah order makanan di restoran.
Tetapi kalau urusan
berserah kepada Tuhan π adalah itu merupakan sikap hidup dengan sebuah keputusan, bahwa dalam segala hal ia memberi diri diatur oleh Tuhan.
Sekarang tergantung apakah seseorang bersedia atau tidak ?
Adalah adil, kalau kita berserah kepada Tuhan π hanya waktu - waktu tertentu, dalam kasus - kasus tertentu, terutama ketika kita tidak berdaya.
Atau ketika kita
menerima keputusan Tuhan, tetapi di balik menerima itu Kita tidak mau mengerti dan menerima kebijaksanaannya dengan lapang.
Kalau kita ambil tema "Berani Berserah," bukan kita menyerah beberapa item dan pokok masalah yang kita hadapi.
Tetapi kita menyerahkan seluruh hidup kita π₯ kepadaNya.
Sebenarnya ini cara paling aman untuk hidup.
Tuhan π yang begitu sabar kita permainkan
Masalah - masalah yang pelik kita berserah.
Masalah yang tidak pelik kita yang ambil keputusan dan bertindak.
Nanti kalau sudah tertumpuk masalah pelik lagi, kita tidak berdaya, baru kita berserah.
Untuk menyerahkan hidup seluruhnya ini perlu proses.
Sebab inti mengapa kita tidak berani berserah adalah :
- Kita merasa memiliki diri sendiri.
Saat - saat tertentu Kita tidak berserah kepada Tuhan.
Kita minta Tuhan yang berserah kepada kita.
Sebab ini menyangkut kedewasaan rohani kita.
Hanya kalau ada masalah pelik kita berserah kepada Tuhan π
Masalah yang kita bisa ambil keuntungan kita tidak mau berserah.
Ini liciknya kita.
Jangan kita mengulanginya.
Yang namanya berserah mestinya aktif mencari kehendak Allah π
Selain itu berserah juga berarti bertanggung jawab memenuhi bagian artinya : bagian kita apa ?
Orang yang berserah itu orang yang rela tidak memiliki diri sendiri.
Memang, sesungguhnya Tuhan yang memiliki hidup kita.
- Kalau Kita masih mau mengucapkan kata yang kita ucapkan,
- Mau beli barang apa yang mau kita beli, kita mau menggunakan tubuh kita ini, kita mau menggerakkan apa yang menurut kita senang, ini berarti Kita tidak rela dimiliki oleh Tuhan π
Kita masih
memiliki diri sendiri.
1 korintus 6 : 19 - 20
Tidak ada keadaan hidup seseorang paling aman lebih dari ini, ketika kita
hidup penyerahan.
Kenapa dikatakan "Berani Berserah "
Karena berserah bukan sesuatu mudah.
- KepadaNya kita berserah kepadaNya Dia yang tidak kelihatan
- KepadaNya kadang - kadang seakan - akan tidak ada.
- Kadang - kadang tindakanNya kita tidak mengerti.
Kehidupan Abraham itu luar biasa.
Meninggalkan Urkasdim
Tidak tahu di mana ujungnya, di mana tempatnya, hebat sekali.
Sekarang kita sama, dunia harus kita tinggalkan, kesenangan dunia π harus kita tinggalkan.
- Kita tidak boleh dibahagiakan sesuatu di dunia ini.
- Kita hanya menyongsong kedatangan Tuhan.
Kalau dulu orang - orang Kristen yang teraniaya
abad ke 1,2, 3, 4
Mereka memang tidak punya kehidupan selain menantikan Tuhan.
Sama dengan orang - orang kharismatik dan pentakosta pada awal tahun 50 dan tahun 60.
Gereja π kecil dan miskin.
Pendetanya bisa makan dan tidak makan.
Mereka yakinnya luar biasa.
Mereka hebat, koq sekarang lenyap ?
Mereka miskin, tapi kaya dalam iman.
Kalau hidup di dalam pengaturan Tuhan π, tidak hidup dalam dosa.
Kita mau begini, Tuhan maunya begitu.
Kita harus mau menuruti kemauan Tuhan.
Berani berserah, berani memikul, berani bertanggung jawab dari kesalahan kita.
Ini landasan penyerahan diri kita kepada Tuhan π
Landasannya Karena kita dimiliki Tuhan.
Kalau kita belum dewasa rohani kita pasti tidak bisa diatur.
Kita pasti mengatur diri sendiri.
1 korintus 6 :19 - 20
Kita miliki Tuhan tapi apakah Tuhan memilikii kita ?
Kita ini egois, kita tidak mau hidup kemilikan keberhak Tuhan.
Kita π₯ masih merasa berhak.
Kita tidak berhak memiliki diri kita sendiri.
Kita harus mengingatkan diri sendiri,
- Mulutku ini kita milik Tuhan.
- Mataku ini milik Tuhan
- Tanganku ini milik Tuhan.
- Telingaku ini milik Tuhan.
Kalau kita tidak belajar dari hal sederhana ini dengan,
- Jangan melihat apa yang tidak pantas.
- Jangan mendengar apa yang tidak pantas.
- Jangan mengucapkan kata yang tidak patut.
Kalau kita π₯ tidak belajar hal ini kita membawa diri kita ke dalam kebinasaan.
Oleh sebab itu kita harus sadar kita bukan milik kita sendiri.
Bahwa semua yang ada pada kita ini, pikiran, perasaan, kehendak, tubuh kita dan seluruh metabolismenya semua ini milik Tuhan.
Galatia 5 : 24 - 25
Ini ada subyek dan predikat.
1. Menjadi milik Yesus Kristus π
Ini menyangkut nasib kekal kita, betapa dasyatnya kekekalan itu.
Jangan kita meremehkan hal ini.
2. Menyalibkan daging artinya :
Kita tidak boleh melakukan apa yang bertentangan dengan keinginan Tuhan.
Kalau agama - agama pada umumnya bicara
pasrah saja kepada Tuhan.
Ini pasti menyangkut beberapa item kasus atau satu dua masalah.
Tetapi kekristenan dasarnya berserah itu bahwa kita π₯ milik Tuhan.
Nanti implikasi penerapan dari kesadaran bahwa, kita milik Tuhan π itu luar biasa dalam segala aspek dan dalam segala hal.
Bisa terjadi segala hal yang tidak kita harapkan.
Semua milik Tuhan itu dasar pasrah kita.
Jadi keberanian kita berserah itu mengakui, menerima menerapkan secara konsekwen dan konsisten bahwa, segenap hidup kita milik Tuhan.
Abraham disuruh menyembelih Ishak, dia sembelih.
Masih banyak Ishak - Ishak yang lain yang kita tidak rela lepaskan.
Kalau kita mau jadi anak Allah yang baik, jangan punya keinginan dan cita - cita.
Semua yang kita cita - citakan bermuara kepada kepentingan Tuhan π, kemuliaan Tuhan.
Anak sukses bukan untuk kebanggaan kita, tapi untuk kemuliaan Tuhan.
Itu sikap hati kita bermain.
Itu hanya Tuhan dan kita yang tahu.
Membanggakan anak sukses itu suatu kesombongan.
Apa artinya anak sukses, tapi mati binasa, untuk apa ?
Biasanya manusia π₯ hanya sekitar itu saja.
Kalau orang masih punya keinginan atau punya, hasrat di mana kalau ia mencapai apa yang dihasrati, ia merasa bahagia, ia tidak bisa menjadi Kristus.
Sebab kalau kita jadi milik Tuhan itu menjadi milik untuk mengabdi dan melayani Dia.
Jadi Perdetik ⏰, permenit, perjam, perhari, perminggu, pertahun
Sepanjang hidup kita hanya untuk menyenangkan Tuhan.
Ini bisa, menang kita diciptakan untuk itu.
"Berani Berserah" berarti : berani dimiliki oleh Tuhan π
Dan memang kita milik Tuhan.
1 Petrus 1 : 17 - 19
Kasihan ibu - ibu kalau tidak menuruti kebenaran, di bumi tidak bahagia mati masuk neraka.
Dasar penyerahan kita itu di sini, beda dengan agama - agama lain.
Tidak gampang kita berkata pasrah kepada Tuhan π, Kita belum pasrah.
Paling - paling kata pasrah di situ hanya terima nasib.
Karena tidak berdaya, tapi tidak mengucap syukur.
Tetapi ketika kita menerima dasar ini Kita milik Tuhan.
Kalau kita milik Tuhan kita dipersiapkan dimuliakan, maka Tuhan π akan menggarap kita dalam segala peristiwa, dan Ketika kita menghadapi peristiwa yang sulit, yang kita tidak suka, kita berkata "Aku berserah" artinya : aku menerima hal ini hal yang "baik" Karena Tuhan menggarap kita.
Ketika orang salah memilih jodoh, berkata Aku pasrah, aku bertanggung jawab atas kesalahanku mengambil keputusan, dalam kesalahan inipun Tuhan π bisa menjadikan alat mendewasakan kita.
Jadi pasrahnya taat, tunduk, dan benar.
Ibarat dodol, kita belum matang, dodol harus pulen supaya enak, maka harus diaduk terus.
Kita harus diatur Tuhan π
Kita dibeli dengan harga Lunas dibayar, tidak boleh sembarangan.
Kita hidup dalam penguasaan Tuhan.
Yang sia - sia, kita tidak hidup menurut kehendak Allah.
Kalau kita mau hidup sia - sia lagi, berarti kita tidak mau ditebus.
Kalau Kita π₯ tidak mau berserah, berarti kita tidak mau ditebus.
Tanpa perjuangan πͺ kita tidak bisa berubah.
Banyak orang Kristen tidak berjuang karena ajarannya salah.
Paling banyak di Eropa, lihat Eropa sekarang jadi kafir.
Jangan takut kehilangan apapun asal kita punya Tuhan Yesus π
Untuk punya Tuhan Yesus kita harus berubah.
Kita tidak bisa memiliki Tuhan, kalau kita tidak mau dimiliki oleh Tuhan.
Bagaimana dimiliki Tuhan?
Menyalibkan daging dan segala hawa napsunya.
Hargai darah Kristus πyang mahal itu, yang merebut kita dari tangan kuasa kegelapan.
Tidak ada yang lebih aman dari penyerahan hidup seorang kepada Tuhan.
π·Sesi ke 2
Ternyata berserah itu tidak sekedar kita menerima saja nasib tanpa sikap yang pantas.
Sikap yang pantas artinya : sikap yang patut ketika kita menghadapi keadaan menurut kita tidak menyenangkan.
Bukan terima saja, tetapi kita π₯ harus aktif untuk mengerti kehendak Allah di balik keadaan tersebut.
Di dalam kehidupan Bangsa Israel, Tuhan π sering membawa bangsa itu kepada keadaan yang sulit.
Dipojokan di seberang laut Teberau yang ganas.
Mereka tidak bisa lari kanan dan ke kiri, tentu tidak akan mundur ke belakang karena Firaun dengan algojo - algojonya akan membantai mereka.
Situasi - situasi seperti itu adalah situasi yang baik karena melalui situasi tersebut, Tuhan mau menunjukkan dirNya, Tuhan π mau memperkenalkan diriNya.
Jadi kalau kita sudah mengakui kalau kita milik Tuhan.
Tuhan memilih hidup kita supaya kita bisa diubah.
Matius 28 : 18
Tuhan Yesus berkata : "Sekarang Aku berhak."
Setelah Yesus π menyelesaikan tugas kemesiasanNya.
Dia mati di kayu salib, menebus dosa - dosa manusia.
Memiliki segala kuasa dalam tanganKu.
Ini ada sebab akibat.
Karena Aku memiliki kuasa, kamu dapat berubah.
Jadi Allah π tidak bisa merubah manusia sesuai
rancangan Allah semula sebelum ditebus.
Ini rahasia yang harus dipahami.
Kalau hanya jadi orang yang bermoral baik, santun dan bermartabat di mata manusia π₯, tidak perlu ada penebusan.
Tetapi penebusan itu mengindikasikan menunjukkan adanya kepemilikan secara mutlak.
Kepemilikan secara utuh orang - orang π₯ yang ditebus tersebut, sehingga dari kepemilikan tersebut, you are not you own, kamu bukan milik kamu sendiri, lalu sebab itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu.
Apa artinya muliakan ?
Untuk apa Tuhan memiliki kita ?
Jangan pikir Tuhan memiliki kita supaya kita bisa dikuasai Tuhan.
Kita harus tahu, bahwa Tuhan itu yang memberi kehendak bebas.
Seseorang tidak akan dimiliki Tuhan π kalau orang ini tidak rela dimiliki.
Tuhan tidak bisa menguasai seseorang kalau orang itu tidak rela dikuasai.
Oleh sebab itu ketika Tuhan memiliki seseorang, memiliki secara penuh, Tuhan berkuasa, dalam arti berhak mengubah orang itu.
Mengubah sesuai standar yang Allah π mau capai.
Bukan hanya jadi orang baik, santun dan bermartabat di mata manusia, tetapi menjadi orang - orang yang memuliakan Allah.
1 kor 6 : 19 - 20
Ini khotbah untuk orang Kristen π₯ yang dewasa.
Kalau khotbah untuk orang Kristen yang kanak - kanak, serahkan dirimu, apa masalahmu ? bawa kepada Tuhan.
Selama ini kan begini.
Dasar penyerahannya tidak jelas, sehingga jika tidak mungkin orang berserah itu minta pertolongan bahkan lebih konyol lagi kata berserah itu menunjukkan untuk mengatur Tuhan, yaitu :
π·Aku sudah berserah Tuhan....
- Aku bawa penyakitku kepadaMu, sembuhkan ya...
- Aku bawa masalahku, aku berserah, usahaku mau bangkrut kepadaMu, tolong ya....
- Tuhan aku bawa suamiku yang tidak bertobat, berserah padamu, buat dia bertobat ya...
Padahal Tuhan berkata,
Suami yang bertobat dimenangkan oleh kelakuan istrinya.
Kecuali sudah bertanggung jawab, suami tidak bertobat, itu tanggung jawab dia.
Harus lihat kasusnya.
Apa itu memuliakan Allah ?
Memuliakan Allah bukan hanya menyanyi, menyebut - nyebut bahwa Allah π itu baik.
Kemuliaan sama dengan keagungan artinya : nilai yang baik, nilai tertinggi, nilai yang agung atau nilai yang mulia.
Kalau Alkitab π berkata bahwa manusia telah kehilangan kemuliaan Allah artinya :
manusia telah tidak menjadi manusia yang berkarakter seperti Allah.
Jadi kemuliaan ini bicara soal karakter Allah π atau hakekat Allah.
Padahal rancangan semula Allah, manusia π₯ itu berkarakter seperti diriNya.
Jadi manusia telah kehilangan / yustereo = telah kurang.
- Manusia bisa menjadi manusia bermartabat manusia.
- Manusia bisa menjadi agung dan mulia standar manusia.
Tetapi manusia tidak bisa menjadi agung dan mulia berstandar Allah.
Jadi sebenarnya memuliakan Allah berarti : memancarkan keagungan Allah π di dalam hidup seseorang.
Kita bisa mengatakan, "Tuhan....Kau luar biasa, Allah besar," boleh memuliakan demikian tidak salah.
Tetapi yang ideal ketika orang melihat perbuatanmu, mengagungkan Allah,
- Ini produkNya,
- Ini anak - anak Allah,
- Ini yang Allah kehendaki.
Kita semua belum mencapai itu.
Kadang kita merasa sudah baik, ternyata belum.
Kita sudah punya kemuliaan Allah π , ternyata belum.
Tersembunyi di kedalaman jiwa kita, batin kita :
- keangkuhan,
- kesombongan,
- mau dihargai, bahkan di balik daging kita tersembunyi niat - niat kita yang tidak tulus.
Kita harus berjuang .
Harus jadi rindu dendam kita.
Ketika Tuhan π sudah memiliki kita Tuhan memiliki keberhakan untuk mengubah kita.
Jadikanlah semua bangsa muridKu.
Ubahkan mereka seperti yang Aku kehendaki.
Pasti yang dikehendaki Tuhan π, orang percaya diubah seperti diriNya.
Itu sebabnya Tuhan mulai membentuk orang tersebut.
Lewat setiap peristiwa yang terjadi, keputusan - keputusan kita, keputusan yang benar, bahkan keputusan yang salah, itu hebat.
Ketika kita mengambil keputusan yang salah, kita harus menuai apa yang kita tabur.
Sementara kita menabur yang kita taburpun Tuhan π membentuk kita least tuaian tersebut, itu ajaibnya Tuhan.
Ketika Daud terseok - seok keluar dari istananya, Absalom memberontak, meniduri gundik - gundiknya di atas sotoh istana, dipermalukanlah Daud, dia berkata biarlah kujatuh ke tangan Allah π
Ketika dia dikutuki dia tidak membalas kutukan itu walau dia bisa membunuh orang yang mengutukinya.
Dia berkata, "Siapa tahu Allah yang suruh dia mengutuki aku."
Ketika dia lari dark istana, itu pelajaran yang mahal.
2 yang harus dikagumi adalah Yusuf dan Daud.
Yusuf itu luar biasa tidak bercela.
Dan Daud hatinya begitu mengasihi Tuhan.
Jadi kalau orang berkata berserah nanti pada akhirnya segala sesuatu yang dilakukan itu sesuai
kehendak Tuhan π
Kalau kita belum melakukan sesuai dengan kehendak Tuhan, kita berserah pada dirimu sendiri.
Kepada keinginanmu, ambisimu, napsumu, bukan kepada Tuhan.
Jadi pengertian berserah selama ini yang kita π₯ miliki, terus terang salah tidak tepat, tidak dewasa.
Jadi kalau dikatakan berani berserah artinya berani diubah.
Berserah artinya : rela kehilangan diri kita π₯, rela diubah sampai kita dalam penguasaan Tuhan.
Dipimpin oleh roh artinya berjalan seirama / stoikomen.
Jadi pemilikan Tuhan π atas kita membuka peluang Tuhan mengubah kita.
Tapi kita harus menyalibkan daging, hawa napsu dan segala keinginannya.
Setelah itu baru hidup seirama Roh.
Orang yang belum hidup seirama Roh itu sebenarnya belum hidup dalam penyerahan.
Nanti aspeknya banyak sekali.
Orang punya uangπ°rela membeli apa saja untuk menyenangkan dirinya, tetapi tidak rela menolong orang lain.
Orang bisa buat apa saja dengan uangnya, tapi dia tidak rela untuk pekerjaan Tuhan.
Tidak ada yang lebih aman dari orang yang berserah kepada Tuhan π
Kita punya kesempatan singkat.
- Jangan ngomong sembarangan.
- Jangan gossip
- Jangan simpan dendam dan kebencian.
Kalau menaruh kebencian dan dendam dalam batinmu, kita tidak menyerahkan hati kepada Tuhan.
Menyerahkan mulut, tidak menyerahkan hati.
Tuhan π tahu hatimu tidak diserahkan sungguh - sungguh.
Orang yang berserah itu berusaha mengerti kehendak Allah π dan melakukan kehendak Allah tersebut.
Ini berserah cara anak Tuhan.
Ini berserah cara kekristenan.
Kata yang sering berserah yang sering digunakan orang yaitu : mengalir.
Mengalir yang bagaimana ?
Orang yang berserah kepada Tuhan π seperti yang dikatakan dalam
Yohanes 4 : 34
Kita π₯ setiap hari harus berubah.
- Kerja jujur
- Jangan gossip
- Hidup suci
Ini kebenaran yang tak ternilai.
Kalau di rumah bisa nonton TV πΊ berjam - jam melebihi waktu belajar Firman, ini tidak bakat masuk surga.
Berserah adalah : hidup dalam pengaturan Tuhan.
Itu tidak mudah, karena ada proses.
Kita ini liar.
Kita π₯ harus memancarkan terang yang menakjubkan dalam hidup kita.
Di manapun orang bisa mencium keharuman kita.
Yohanes 4 : 34
Kalau makan itu kebutuhan, rasa haus dan lapar.
Demikian melakukan kehendak Bapa π harus menjadi kebutuhan.
Bukan menjadi keinginan memuaskan hawa napsu kita.
Kalau dulu bagaimana kita dipuaskan dengan keinginan kita, hasrat - hasrat kita, napsu - napsu kita.
Setiap hari pasti ada hal - hal istimewa, karena Tuhan mau menjadikan kita alatnya.
Dan kalau kita π₯ melakukan hal tersebut, itu sebenarnya mengumpulkan harta di surga.
Bapa di surga memang mendidik kita, supaya kita dapat melakukan kehendak Bapa seperti Tuhan Yesus.
Kita memetakan hidup kita sejak di bumi π ini untuk keadaan kekal nanti kita di surga.
Bahwa kekekalan kita ukir sekarang.
Kekekalan mulai kita petakan hari ini dalam seluruh perbuatan dan prilaku kita.
Setiap individu itu istimewa di mata Tuhan.
Kita tidak ada artinya, ketika diserahkan dalam tangan Tuhan jadi milik Tuhan π, Tuhan bentuk tanah liat itu menjadi bejana yang indah yang digunakan Tuhan sesuai maksud - maksud dan rencanaNya.
Setiap kita punya kekhususan, punya kekhasan.
Jadi sebelum kita mati, harus mengerti apa bagian kita yang harus penuhi.
Tuhan π tidak bisa atur kita, sebelum Dia mengubah kita, membentuk kita, melenturkan kita.
Tuhan membentuk kita lewat kejadian - kejadian.
Temukan kehendak Tuhan dalam hidup kita.
Setiap kita π₯ pasti memuat rencana Allah.
Sehingga kita bisa berkata, "Makananku melakukan kehendak Bapa dan menyelesaikan pekerjaanNya."
Pekerjaan apa yang menjadi tanggung jawab kita ?
Kita punya hal - hal sederhana tapi istimewa bagi Tuhan π
Harus bertemu Tuhan minimal 30 menit sd 1 jam.
Itu mempertajam kepekaan kita untuk mengerti kehendak Tuhan.
Gereja π sesungguhnya adalah kita.
Ini yang diubah Tuhan.
Kita belajar kebenaran, supaya punya kehidupan yang lebih baik di langit baru bumi π baru.
Walaupun kita tidak kaya dan tidak cantik, tidak. masalah.
Tetapi batin kita yang cantik, karena kita punya kekekalan.
Amin.....π·
Rabu, 29 November 2017
Renungan Harian Truth Daily Enlightenment "KESEDERHAAN YANG SEJATI" 30 November 2017
Salah satu senjata untuk dapat menaklukkan semangat atau gairah zaman ini adalah bersedia hidup dalam kesederhanaan.
Hidup dalam kesederhanaan bukan berarti tidak memakai perhiasan, pakaian, dan fasilitas lain yang baik.
Kita π₯ harus bisa membedakan antara berpenampilan baik untuk menjadi berkat, dengan berpenampilan untuk memperoleh penilaian dari sesama demi harga diri atau nilai diri.
Dalam hal ini kita harus bisa memahami pengertian kepatutan.
Kepatutan dalam berpakaian, berkendaraan, memiliki rumah, menggunakan perhiasan, dan lain sebagainya, harus didasarkan pada kesediaan diri untuk menjadi berkat.
Agar hidup kita π₯ memancarkan Pribadi Kristus.
Kalau seseorang π€ sudah terikat dengan barang branded, maka sulitlah baginya untuk memahami pengertian kepatutan. Gaya hidup ini sudah dianggap sebagai sesuatu yang normal, wajar, bahkan membanggakan.
Biasanya orang seperti ini mencari nilai diri dari barang yang dimiliki dan dikenakan.
Betapa miskinnya mental orang Kristen π₯ seperti ini, sebab mestinya yang berharga adalah manusia batiniahnya, bukan lahiriahnya (2Kor. 4:16; 2Ptr. 3:4).
Sesungguhnya, kesederhanaan dimulai dari sikap hati, yaitu sikap hati tidak mencari hormat atau penilaian manusia.
Orang yang memiliki sikap hati yang sederhana tidak pernah merasa dirinya berharga dengan fasilitas yang menempel di tubuhnya, kendaraan, rumah, mobil, dan segala hal yang ada padanya. Walaupun manusia π₯ di sekitarnya menghormati dirinya, tetapi ia tidak merasa bahwa hal itu merupakan nilai lebih dalam hidupnya.
Mengapa bisa demikian? Sebab ia tidak mencari dan mengharapkan hormat dari manusia, tetapi dari Allah. Tuhan Yesus π menyatakan, bagaimana seseorang bisa percaya kalau masih mencari hormat satu dengan yang lain (Yoh. 5:44)? Jadi, satu hal yang sangat prinsip, bahwa kita tidak boleh mencari dan mengharapkan hormat dari manusia.
Teladan satu-satunya mengenai kesederhanaan adalah Tuhan Yesus Kristus π
Ketika Ia meninggalkan kemuliaan-Nya, tidak ada yang disisakan untuk memperoleh kehormatan. Ia mengosongkan Diri, termasuk hak untuk diperlakukan wajar.
Ia bukan saja tidak diperlakukan sebagai Penguasa Tinggi, bahkan ia tidak diperlakukan sebagai manusia biasa. Kesederhanaan Tuhan Yesus π itulah kemuliaan-Nya.
Ciri yang paling nyata dari orang yang memiliki sikap sederhana adalah “tidak memiliki keinginan kecuali Tuhan dan Kerajaan-Nya”.
Orang yang membangun nilai diri berdasarkan barang yang dikenakan dan dimiliki, membawa dirinya kepada keadaan “letih, lesu, dan berbeban berat”. Kalau Tuhan π menawarkan kelegaan itu berarti perhentian (Yun. anapauso).
Perhentian di sini artinya, perhentian dari pengembaraan jiwa yang mengingini banyak hal.
Perhentian di sini artinya juga jiwa dilabuhkan pada Tuhan, bukan kepada yang lain.
Dalam pernyataan-Nya, Tuhan Yesus πmengatakan bahwa Ia rendah hati dan lemah lembut (Mat. 11:28-29). Rendah hati dan lemah lembut adalah jiwa atau nafas dari spirit (gairah) kesederhanaan.
Tanpa kerendahan hati dan kelemahlembutan seperti yang dikenakan oleh Tuhan Yesus, seseorang tidak akan memiliki kesederhanaan yang diinginkan oleh Bapa π di surga.
Kalau kita meneropong kehidupan Tuhan Yesus, Ia adalah Pribadi yang tidak memiliki keinginan kecuali “melakukan kehendak Bapa dan menyelesaikan pekerjaan-Nya” (Yoh. 4:34).
Pola hidup seperti yang ditunjukkan oleh Tuhan Yesus ini adalah pola hidup sederhana yang tidak rumit, tetapi agung tiada taranya.
Kita π₯ harus menyadari bahwa segala keinginan manusia akan berakhir sia-sia.
Apa pun yang kita ingini yang bukan berasal dari Allah π, suatu hari nanti akan berakhir dan lenyap, tiada bekas dalam kebinasaan.
Oleh sebab itu kita tidak boleh dikuasai oleh suatu keinginan yang tidak sesuai dengan kehendak Allah.
Biasanya keinginan yang tidak sesuai dengan kehendak Allah π adalah keinginan manusia itu sendiri.
Hal ini membuat manusia menjadi tuhan bagi diri sendiri, bila berkeadaan kuat (kaya dan memiliki kuasa duniawi), ia juga menjadi tuhan bagi sesamanya.
Tetapi mereka tidak menyadari hal ini, sebab mereka π₯ berpikir bahwa memiliki keinginan adalah suatu kewajaran hidup. Keinginan-keinginan yang berasal dari diri manusia itu sendiri pasti menggeser keinginan untuk melakukan kehendak Tuhan.
Kita harus mengerti bahwa singkatnya hidup di dunia π ini adalah kesempatan untuk dapat mengubah kodrat diri.
Dari kodrat manusia menjadi kodrat ilahi. Di sinilah sebenarnya letak nilai diri kita sebagai anak-anak Allah.
Manusia adalah satu-satunya makhluk di bumi yang memiliki kesadaran mengenai nilai diri. Manusia adalah makhluk yang diciptakan Tuhan π dengan nilai diri yang sangat luar biasa, sebab manusia diciptakan serupa dengan Allah.
Di sinilah letak kemuliaannya.
Dengan demikian inti nilai diri manusia π₯ terletak pada keberadaannya yang serupa dengan Allah, bukan pada pakaian, perhiasan, mobil, rumah, dan lain sebagainya seperti yang ada di pikiran banyak orang.
Seperti yang dikemukakan, bahwa manusia adalah makhluk yang memiliki kesadaran terhadap nilai diri.
Secara naluri manusia π₯ bergerak, menjalankan kehidupannya untuk menemukan dan memiliki nilai diri.
Tetapi oleh karena tidak mengenal kebenaran, maka manusia menjadi sesat.
Nilai diri yang dikejar sebenarnya bukanlah nilai diri yang benar.
Kebutaan pengertian atau kebodohan manusia π₯ mengakibatkan manusia tidak menyadari kemiskinannya tersebut, sehingga tidak berusaha menemukan kembali nilai dirinya yang telah jauh dari standar rancangan Allah semula.
Manusia π₯ mengalihkan perhatiannya kepada banyak hal yang tidak mengembalikan dirinya kepada nilai diri yang sesungguhnya.
Dalam hal tersebut, manusia berusaha membangun nilai diri dengan pendidikan tinggi, pangkat, penampilan, fasilitas yang dimilikinya (rumah, mobil, perhiasan, dan lain sebagainya), teman hidup atau jodoh, keturunan, dan lain sebagainya.
Tetapi mereka tidak memperolehnya, sebaliknya malah semakin merusak nilai diri.
Hal ini sangat mengerikan. Tetapi banyak orang π₯tidak menyadarinya, karena tidak mengerti atau tidak mau mengerti.
Kuasa kegelapan berusaha membutakan mata pengertian mereka, sehingga mereka semakin buta terhadap kebenaran dan menjadi bodoh.
Kuasa kegelapan berhasil membelenggu banyak manusia dalam penjara kebutaan atau kebodohan ini, sehingga menggiring mereka ke dalam kegelapan abadi.
Ciri dari orang yang dibutakan tersebut adalah membanggakan perkara materi yang dimilikinya, sebab baginya itulah yang menentukan nilai dirinya. Ia akan memanfaatkan apa pun termasuk Tuhan π untuk kepentingan ini.
Ironisnya, gereja π penuh dengan manusia yang masih dalam gaya hidup ini.
Untuk hal tersebut, seharusnya kebenaran Injil yang diajarkan kepada jemaat dapat membuka mata pengertian mereka terhadap hal nilai diri ini.
Kalau gereja tidak berbicara lantang, maka banyak orang Kristen yang akan binasa.
Gereja π harus menjadi tempat di mana mata pengertian seseorang dibukakan untuk menyadarkan kemiskinannya.
Oleh sebab itu, orang percaya tidak boleh menghargai materi seakan-akan itu yang memberi nilai atas kehidupan mereka.
Banyak orang π₯ yang pikirannya disesatkan oleh pengertian bahwa nilai diri manusia ditentukan oleh kekayaan, gelar pendidikan, keturunan, dan lain sebagainya. Padahal, semua yang dianggap dapat memberi nilai diri tersebut adalah sia-sia belaka.
Hal ini akan disadari ketika seseorang harus melepaskannya atau ketika seseorang masuk ke dalam kekekalan. Ternyata apa yang selama ini dianggap sebagai nilai diri hanyalah “fantasi di pikiran saja”, di pikirannya sendiri, dan di pikiran banyak orang.
Manusia pada zaman ini tidak memedulikan hal ini. Mereka berjalan dalam kegelapan tanpa menyadari bahaya dahsyat di depan mata mereka.
Selangkah mereka masuk ke dalam kematian, mereka sudah menyaksikan kekekalan tersebut.
Banyak orang Kristen yang menolak untuk berjuang guna mengenakan kodrat Ilahi.
Perjuangan mereka hanyalah perjuangan untuk memiliki harta dunia dan menikmati hiburan dunia π dengan segala kesenangannya.
Perjuangan mereka juga hanya untuk menjadi seseorang seperti yang diidolakannya. Mengidolakan manusia π₯ sukses yang berlimpah harta, karenanya mereka bekerja keras untuk mencapainya.
Mereka mengidolakan orang bergelar tinggi yang terhormat, karenanya mereka memburu ilmu pengetahuan guna menemukan citra dirinya.
Mereka mengidolakan orang berpangkat, karenanya berkiprah di gelanggang politik dan lingkungan aparat dan lain sebagainya.
Karena objek perburuannya bukan Tuhan, maka mereka membelakangi Tuhan, atau tidak memperlakukan Tuhan π secara patut.
Sebagai orang percaya yang mengenal kebenaran, kita harus memahami bahwa nilai diri kita adalah menjadi anak-anak Allah yang berkodrat Ilahi.
Hanya satu idola kita, yaitu menjadi seperti Yesus. Satu-satunya perjuangan kita adalah menjadi seperti Dia yang memiliki kesederhanaan yang sempurna.
Sebagai umat pilihan yang mengerti kebenaran, kita juga harus berani membunuh hasrat untuk mencari dan membangun nilai diri dari barang-barang dunia π ini.
Untuk itu kita harus dengan murni dan jujur membunuh keinginannya sendiri yang bertentangan dengan keinginan Tuhan.
Keinginan Tuhan pasti bertendensi memuliakan Bapa π di surga, bukan memuliakan diri sendiri. Membunuh keinginan sendiri berarti tidak mengarahkan segala sesuatu yang dilakukan bagi dirinya sendiri. Baginya, segala kepentingan adalah kepentingan Tuhan.
Baginya, yang penting perasaan Tuhan dipuaskan, pekerjaan Tuhan dijalankan agar rencana-Nya digenapi. Inilah pelayanan yang sungguh-sungguh bagi Tuhan. Dengan demikian kita dapat menantang zaman.
JBU
Hidup dalam kesederhanaan bukan berarti tidak memakai perhiasan, pakaian, dan fasilitas lain yang baik.
Kita π₯ harus bisa membedakan antara berpenampilan baik untuk menjadi berkat, dengan berpenampilan untuk memperoleh penilaian dari sesama demi harga diri atau nilai diri.
Dalam hal ini kita harus bisa memahami pengertian kepatutan.
Kepatutan dalam berpakaian, berkendaraan, memiliki rumah, menggunakan perhiasan, dan lain sebagainya, harus didasarkan pada kesediaan diri untuk menjadi berkat.
Agar hidup kita π₯ memancarkan Pribadi Kristus.
Kalau seseorang π€ sudah terikat dengan barang branded, maka sulitlah baginya untuk memahami pengertian kepatutan. Gaya hidup ini sudah dianggap sebagai sesuatu yang normal, wajar, bahkan membanggakan.
Biasanya orang seperti ini mencari nilai diri dari barang yang dimiliki dan dikenakan.
Betapa miskinnya mental orang Kristen π₯ seperti ini, sebab mestinya yang berharga adalah manusia batiniahnya, bukan lahiriahnya (2Kor. 4:16; 2Ptr. 3:4).
Sesungguhnya, kesederhanaan dimulai dari sikap hati, yaitu sikap hati tidak mencari hormat atau penilaian manusia.
Orang yang memiliki sikap hati yang sederhana tidak pernah merasa dirinya berharga dengan fasilitas yang menempel di tubuhnya, kendaraan, rumah, mobil, dan segala hal yang ada padanya. Walaupun manusia π₯ di sekitarnya menghormati dirinya, tetapi ia tidak merasa bahwa hal itu merupakan nilai lebih dalam hidupnya.
Mengapa bisa demikian? Sebab ia tidak mencari dan mengharapkan hormat dari manusia, tetapi dari Allah. Tuhan Yesus π menyatakan, bagaimana seseorang bisa percaya kalau masih mencari hormat satu dengan yang lain (Yoh. 5:44)? Jadi, satu hal yang sangat prinsip, bahwa kita tidak boleh mencari dan mengharapkan hormat dari manusia.
Teladan satu-satunya mengenai kesederhanaan adalah Tuhan Yesus Kristus π
Ketika Ia meninggalkan kemuliaan-Nya, tidak ada yang disisakan untuk memperoleh kehormatan. Ia mengosongkan Diri, termasuk hak untuk diperlakukan wajar.
Ia bukan saja tidak diperlakukan sebagai Penguasa Tinggi, bahkan ia tidak diperlakukan sebagai manusia biasa. Kesederhanaan Tuhan Yesus π itulah kemuliaan-Nya.
Ciri yang paling nyata dari orang yang memiliki sikap sederhana adalah “tidak memiliki keinginan kecuali Tuhan dan Kerajaan-Nya”.
Orang yang membangun nilai diri berdasarkan barang yang dikenakan dan dimiliki, membawa dirinya kepada keadaan “letih, lesu, dan berbeban berat”. Kalau Tuhan π menawarkan kelegaan itu berarti perhentian (Yun. anapauso).
Perhentian di sini artinya, perhentian dari pengembaraan jiwa yang mengingini banyak hal.
Perhentian di sini artinya juga jiwa dilabuhkan pada Tuhan, bukan kepada yang lain.
Dalam pernyataan-Nya, Tuhan Yesus πmengatakan bahwa Ia rendah hati dan lemah lembut (Mat. 11:28-29). Rendah hati dan lemah lembut adalah jiwa atau nafas dari spirit (gairah) kesederhanaan.
Tanpa kerendahan hati dan kelemahlembutan seperti yang dikenakan oleh Tuhan Yesus, seseorang tidak akan memiliki kesederhanaan yang diinginkan oleh Bapa π di surga.
Kalau kita meneropong kehidupan Tuhan Yesus, Ia adalah Pribadi yang tidak memiliki keinginan kecuali “melakukan kehendak Bapa dan menyelesaikan pekerjaan-Nya” (Yoh. 4:34).
Pola hidup seperti yang ditunjukkan oleh Tuhan Yesus ini adalah pola hidup sederhana yang tidak rumit, tetapi agung tiada taranya.
Kita π₯ harus menyadari bahwa segala keinginan manusia akan berakhir sia-sia.
Apa pun yang kita ingini yang bukan berasal dari Allah π, suatu hari nanti akan berakhir dan lenyap, tiada bekas dalam kebinasaan.
Oleh sebab itu kita tidak boleh dikuasai oleh suatu keinginan yang tidak sesuai dengan kehendak Allah.
Biasanya keinginan yang tidak sesuai dengan kehendak Allah π adalah keinginan manusia itu sendiri.
Hal ini membuat manusia menjadi tuhan bagi diri sendiri, bila berkeadaan kuat (kaya dan memiliki kuasa duniawi), ia juga menjadi tuhan bagi sesamanya.
Tetapi mereka tidak menyadari hal ini, sebab mereka π₯ berpikir bahwa memiliki keinginan adalah suatu kewajaran hidup. Keinginan-keinginan yang berasal dari diri manusia itu sendiri pasti menggeser keinginan untuk melakukan kehendak Tuhan.
Kita harus mengerti bahwa singkatnya hidup di dunia π ini adalah kesempatan untuk dapat mengubah kodrat diri.
Dari kodrat manusia menjadi kodrat ilahi. Di sinilah sebenarnya letak nilai diri kita sebagai anak-anak Allah.
Manusia adalah satu-satunya makhluk di bumi yang memiliki kesadaran mengenai nilai diri. Manusia adalah makhluk yang diciptakan Tuhan π dengan nilai diri yang sangat luar biasa, sebab manusia diciptakan serupa dengan Allah.
Di sinilah letak kemuliaannya.
Dengan demikian inti nilai diri manusia π₯ terletak pada keberadaannya yang serupa dengan Allah, bukan pada pakaian, perhiasan, mobil, rumah, dan lain sebagainya seperti yang ada di pikiran banyak orang.
Seperti yang dikemukakan, bahwa manusia adalah makhluk yang memiliki kesadaran terhadap nilai diri.
Secara naluri manusia π₯ bergerak, menjalankan kehidupannya untuk menemukan dan memiliki nilai diri.
Tetapi oleh karena tidak mengenal kebenaran, maka manusia menjadi sesat.
Nilai diri yang dikejar sebenarnya bukanlah nilai diri yang benar.
Kebutaan pengertian atau kebodohan manusia π₯ mengakibatkan manusia tidak menyadari kemiskinannya tersebut, sehingga tidak berusaha menemukan kembali nilai dirinya yang telah jauh dari standar rancangan Allah semula.
Manusia π₯ mengalihkan perhatiannya kepada banyak hal yang tidak mengembalikan dirinya kepada nilai diri yang sesungguhnya.
Dalam hal tersebut, manusia berusaha membangun nilai diri dengan pendidikan tinggi, pangkat, penampilan, fasilitas yang dimilikinya (rumah, mobil, perhiasan, dan lain sebagainya), teman hidup atau jodoh, keturunan, dan lain sebagainya.
Tetapi mereka tidak memperolehnya, sebaliknya malah semakin merusak nilai diri.
Hal ini sangat mengerikan. Tetapi banyak orang π₯tidak menyadarinya, karena tidak mengerti atau tidak mau mengerti.
Kuasa kegelapan berusaha membutakan mata pengertian mereka, sehingga mereka semakin buta terhadap kebenaran dan menjadi bodoh.
Kuasa kegelapan berhasil membelenggu banyak manusia dalam penjara kebutaan atau kebodohan ini, sehingga menggiring mereka ke dalam kegelapan abadi.
Ciri dari orang yang dibutakan tersebut adalah membanggakan perkara materi yang dimilikinya, sebab baginya itulah yang menentukan nilai dirinya. Ia akan memanfaatkan apa pun termasuk Tuhan π untuk kepentingan ini.
Ironisnya, gereja π penuh dengan manusia yang masih dalam gaya hidup ini.
Untuk hal tersebut, seharusnya kebenaran Injil yang diajarkan kepada jemaat dapat membuka mata pengertian mereka terhadap hal nilai diri ini.
Kalau gereja tidak berbicara lantang, maka banyak orang Kristen yang akan binasa.
Gereja π harus menjadi tempat di mana mata pengertian seseorang dibukakan untuk menyadarkan kemiskinannya.
Oleh sebab itu, orang percaya tidak boleh menghargai materi seakan-akan itu yang memberi nilai atas kehidupan mereka.
Banyak orang π₯ yang pikirannya disesatkan oleh pengertian bahwa nilai diri manusia ditentukan oleh kekayaan, gelar pendidikan, keturunan, dan lain sebagainya. Padahal, semua yang dianggap dapat memberi nilai diri tersebut adalah sia-sia belaka.
Hal ini akan disadari ketika seseorang harus melepaskannya atau ketika seseorang masuk ke dalam kekekalan. Ternyata apa yang selama ini dianggap sebagai nilai diri hanyalah “fantasi di pikiran saja”, di pikirannya sendiri, dan di pikiran banyak orang.
Manusia pada zaman ini tidak memedulikan hal ini. Mereka berjalan dalam kegelapan tanpa menyadari bahaya dahsyat di depan mata mereka.
Selangkah mereka masuk ke dalam kematian, mereka sudah menyaksikan kekekalan tersebut.
Banyak orang Kristen yang menolak untuk berjuang guna mengenakan kodrat Ilahi.
Perjuangan mereka hanyalah perjuangan untuk memiliki harta dunia dan menikmati hiburan dunia π dengan segala kesenangannya.
Perjuangan mereka juga hanya untuk menjadi seseorang seperti yang diidolakannya. Mengidolakan manusia π₯ sukses yang berlimpah harta, karenanya mereka bekerja keras untuk mencapainya.
Mereka mengidolakan orang bergelar tinggi yang terhormat, karenanya mereka memburu ilmu pengetahuan guna menemukan citra dirinya.
Mereka mengidolakan orang berpangkat, karenanya berkiprah di gelanggang politik dan lingkungan aparat dan lain sebagainya.
Karena objek perburuannya bukan Tuhan, maka mereka membelakangi Tuhan, atau tidak memperlakukan Tuhan π secara patut.
Sebagai orang percaya yang mengenal kebenaran, kita harus memahami bahwa nilai diri kita adalah menjadi anak-anak Allah yang berkodrat Ilahi.
Hanya satu idola kita, yaitu menjadi seperti Yesus. Satu-satunya perjuangan kita adalah menjadi seperti Dia yang memiliki kesederhanaan yang sempurna.
Sebagai umat pilihan yang mengerti kebenaran, kita juga harus berani membunuh hasrat untuk mencari dan membangun nilai diri dari barang-barang dunia π ini.
Untuk itu kita harus dengan murni dan jujur membunuh keinginannya sendiri yang bertentangan dengan keinginan Tuhan.
Keinginan Tuhan pasti bertendensi memuliakan Bapa π di surga, bukan memuliakan diri sendiri. Membunuh keinginan sendiri berarti tidak mengarahkan segala sesuatu yang dilakukan bagi dirinya sendiri. Baginya, segala kepentingan adalah kepentingan Tuhan.
Baginya, yang penting perasaan Tuhan dipuaskan, pekerjaan Tuhan dijalankan agar rencana-Nya digenapi. Inilah pelayanan yang sungguh-sungguh bagi Tuhan. Dengan demikian kita dapat menantang zaman.
JBU
Selasa, 28 November 2017
Renungan Harian Truth Daily Enlightenment "MENCABUT NYAWA" 29 November 2017
[04:47, 11/29/2017] Afung Xiaomi Telkomsel: Dunia di mana kita hidup hari ini adalah dunia di mana setiap orang memiliki hak yang harus dihargai.
Berhubung manusia menjadi nihilistis dan materialistis, maka banyak orang termasuk sebagian orang Kristen π₯ tidak bersedia didominasi (dibawahi atau dikuasai) oleh siapapun termasuk oleh Tuhan sendiri.
Padahal setelah seseorang ditebus oleh darah Yesus, maka ia harus menjadi hamba atau budak-Nya (Yun. doulos).
Prinsip ini harus kita terima, bahwa segenap hidup kita bukan milik kita lagi, tetapi milik Tuhan π (1Kor. 6:19-20).
Seseorang menjadi budak siapa, Tuhan atau Iblis, tergantung masing-masing individu.
Hal ini sangat ditentukan oleh apa yang mengisi pikirannya.
Apakah pikiran kita π₯ diisi oleh hal-hal duniawi atau kebenaran Firman Tuhan, tergantung individu.
Paulus mengatakan bahwa Hawa diperdaya oleh ular dari kesetiaan yang sejati kepada Kristus, karena pikirannya disesatkan (2Kor. 11:2-3).
Kalau di zaman Eden Iblis memakai ular, maka di zaman sekarang ia memakai pembicara π€ di mimbar yang tidak mengenal kebenaran untuk menyesatkan umat.
Dalam hal ini kita mengerti mengapa untuk penyesat ini Paulus berani mengatakan tegas: terkutuklah mereka (Gal. 1:6-10). Perjuangan untuk menjadi budak Tuhan adalah perjuangan dalam mengisi pikiran dengan kebenaran.
Hidup manusia bergulir terus dan bergerak demi suatu cita-cita, rencana-rencana pribadi, keinginan-keinginan yang tidak pernah berhenti. Padahal semua yang diinginkan dari dunia π ini akan lenyap seperti uap.
Inilah penyesatan hebat yang sedang dilakukan oleh kuasa kegelapan. Keinginan daging (Yun.ephitumeo), keinginan mata dan keangkuhan (Yun. alazoniea) hidup bukan berasal dari Bapa. Tentu orang yang melakukan hal ini akan binasa (1Yoh. 2:15-17).
Orang-orang π₯ seperti ini, pada masa hidupnya di dunia hanya digerakkan dari satu keinginan ke keinginan yang lain, tanpa sungguh-sungguh mau mengerti apa yang diingini Allah dalam hidupnya.
Mereka tidak mengerti bagaimana melakukan kehendak Allah π atau yang diingini Allah.
Dengan demikian mereka menjadi budak dunia. Menjadi budak dunia artinya juga menjadi budak kuasa kegelapan atau budak Iblis.
Sebenarnya, keinginan -keinginan dalam pikiran manusia π₯ adalah belenggu manusia itu.
Hal ini akan sangat sulit dilepaskan kalau sudah dibiarkan mengakar bertahun-tahun.
Karena pikiran itulah yang menggerakkan hidup manusia. Jadi, bukan tanpa alasan kalau Tuhan menghendaki kita mengalami pembaharuan pikiran dari hari ke hari.
Tentu sejak muda atau sedini mungkin pembaharuan pikiran itu dilakukan.
Hal ini dimaksudkan agar kita mengarahkan pikiran pada kehendak Bapa π supaya kita menjadi pelakunya.
Inilah target yang dikehendaki Bapa untuk dapat kita capai.
Tentu untuk target ini kita diberi kemampuan dan kemungkinan untuk dapat mencapainya.
Inilah kabar baik.
Ini adalah anugerah Tuhan yang tidak terbeli dengan uang.
Banyak pemberitaan khotbah di mimbar yang sebenarnya menggiring umat Tuhan π untuk bersahabat dengan dunia (Yak. 4:4).
Mereka tidak mengajar bagaimana membuang semua keinginan untuk berlabuh kepada Tuhan, tetapi malah merangsang umat mengingini harta dunia π ini.
Seakan-akan harta dunia dan keadaan hidup yang tidak bermasalah adalah perhentiannya.
Dengan demikian, umat tidak diajar untuk mengerti dan mengalami perhentian di dalam Tuhan, tetapi perhentian dunia.
Padahal untuk bisa menang melawan Iblis, seseorang harus masuk perhentian Tuhan (Mat. 11:28-29). Kata perhentian dalam teks ini adalah anapauso (Ingg. rest). Orang yang masuk perhentian Tuhan π berarti mematikan keinginan daging (ephitumeo).
Kalau seseorang masih memiliki banyak keinginan, maka mudahlah bagi Iblis unduk mengendalikannya.
Setiap orang π€ yang berusaha untuk hidup berkenan di hadapan Tuhan akan mengalami “sakit”nya ketika harus melakukan keinginan Bapa dan membunuh keinginannya sendiri.
Proses membunuh keinginan dari sendiri ini dimulai dari hal-hal sederhana yang tidak sulit untuk dilepaskan.
Tapi pada akhirnya ia π€ harus melepaskan semua kesenangan yang sudah menyatu dengan dirinya, yaitu kesenangan yang seharga dengan nyawa atau hidupnya.
Itu adalah kesenangan-kesenangan yang tidak mudah bisa dilepaskan. Kalau jujur ia π€ berpikir bahwa dirinya tidak bisa hidup tanpa kesenangan-kesenangan tersebut. Kesenangan itu bisa berupa kekayaan, kehormatan, kedudukan, kenikmatan makan minum atau pesta, libido seks, suatu hobi, perhiasan, model pakaian, dan lain sebagainya.
Kesenangan yang paling dianggap tidak melanggar kehendak Tuhan π adalah hidup wajar seperti manusia lain.
Sebenarnya itu juga kesenangan yang harus dilepaskan.
Oleh pertolongan Tuhan melalui Roh Kudus orang percaya disanggupkan untuk dapat melepaskannya.
Kesenangan-kesenangan hidup ini sebenarnya seperti wilayah dalam kerajaannya yang tidak mudah diserahkan kepada pihak manapun.
Juga tidak untuk diserahkan kepada Tuhan. Melepaskan kesenangan hidup seperti mencabut nyawa.
Sungguh sangat menyakitkan.
Hal inilah yang membuat seseorang menahan diri atau menunda mempersembahkan hidupnya bagi Tuhan π secara benar.
Tetapi sebagai anak-anak Allah kita harus berani melakukannya.
Bagaimanapun beratnya, kita harus melakukannya dengan rela dan sukacita, sampai akhirnya kita dapat melakukan dengan sukacita.
Tuhan π pasti menggantikan kesenangan dunia dalam diri kita dengan damai sejahtera-Nya yang luar biasa.
Kehidupan sebagai anak-anak Allah adalah kehidupan yang tidak wajar menurut dunia.
Kehidupan yang tidak memiliki keinginan dan kesenangan selain menyukakan hati Allah Bapa π
Sesungguhnya dengan cara ini kita menantang zaman.
JBU
[04:48, 11/29/2017] Afung Xiaomi Telkomsel:
Berhubung manusia menjadi nihilistis dan materialistis, maka banyak orang termasuk sebagian orang Kristen π₯ tidak bersedia didominasi (dibawahi atau dikuasai) oleh siapapun termasuk oleh Tuhan sendiri.
Padahal setelah seseorang ditebus oleh darah Yesus, maka ia harus menjadi hamba atau budak-Nya (Yun. doulos).
Prinsip ini harus kita terima, bahwa segenap hidup kita bukan milik kita lagi, tetapi milik Tuhan π (1Kor. 6:19-20).
Seseorang menjadi budak siapa, Tuhan atau Iblis, tergantung masing-masing individu.
Hal ini sangat ditentukan oleh apa yang mengisi pikirannya.
Apakah pikiran kita π₯ diisi oleh hal-hal duniawi atau kebenaran Firman Tuhan, tergantung individu.
Paulus mengatakan bahwa Hawa diperdaya oleh ular dari kesetiaan yang sejati kepada Kristus, karena pikirannya disesatkan (2Kor. 11:2-3).
Kalau di zaman Eden Iblis memakai ular, maka di zaman sekarang ia memakai pembicara π€ di mimbar yang tidak mengenal kebenaran untuk menyesatkan umat.
Dalam hal ini kita mengerti mengapa untuk penyesat ini Paulus berani mengatakan tegas: terkutuklah mereka (Gal. 1:6-10). Perjuangan untuk menjadi budak Tuhan adalah perjuangan dalam mengisi pikiran dengan kebenaran.
Hidup manusia bergulir terus dan bergerak demi suatu cita-cita, rencana-rencana pribadi, keinginan-keinginan yang tidak pernah berhenti. Padahal semua yang diinginkan dari dunia π ini akan lenyap seperti uap.
Inilah penyesatan hebat yang sedang dilakukan oleh kuasa kegelapan. Keinginan daging (Yun.ephitumeo), keinginan mata dan keangkuhan (Yun. alazoniea) hidup bukan berasal dari Bapa. Tentu orang yang melakukan hal ini akan binasa (1Yoh. 2:15-17).
Orang-orang π₯ seperti ini, pada masa hidupnya di dunia hanya digerakkan dari satu keinginan ke keinginan yang lain, tanpa sungguh-sungguh mau mengerti apa yang diingini Allah dalam hidupnya.
Mereka tidak mengerti bagaimana melakukan kehendak Allah π atau yang diingini Allah.
Dengan demikian mereka menjadi budak dunia. Menjadi budak dunia artinya juga menjadi budak kuasa kegelapan atau budak Iblis.
Sebenarnya, keinginan -keinginan dalam pikiran manusia π₯ adalah belenggu manusia itu.
Hal ini akan sangat sulit dilepaskan kalau sudah dibiarkan mengakar bertahun-tahun.
Karena pikiran itulah yang menggerakkan hidup manusia. Jadi, bukan tanpa alasan kalau Tuhan menghendaki kita mengalami pembaharuan pikiran dari hari ke hari.
Tentu sejak muda atau sedini mungkin pembaharuan pikiran itu dilakukan.
Hal ini dimaksudkan agar kita mengarahkan pikiran pada kehendak Bapa π supaya kita menjadi pelakunya.
Inilah target yang dikehendaki Bapa untuk dapat kita capai.
Tentu untuk target ini kita diberi kemampuan dan kemungkinan untuk dapat mencapainya.
Inilah kabar baik.
Ini adalah anugerah Tuhan yang tidak terbeli dengan uang.
Banyak pemberitaan khotbah di mimbar yang sebenarnya menggiring umat Tuhan π untuk bersahabat dengan dunia (Yak. 4:4).
Mereka tidak mengajar bagaimana membuang semua keinginan untuk berlabuh kepada Tuhan, tetapi malah merangsang umat mengingini harta dunia π ini.
Seakan-akan harta dunia dan keadaan hidup yang tidak bermasalah adalah perhentiannya.
Dengan demikian, umat tidak diajar untuk mengerti dan mengalami perhentian di dalam Tuhan, tetapi perhentian dunia.
Padahal untuk bisa menang melawan Iblis, seseorang harus masuk perhentian Tuhan (Mat. 11:28-29). Kata perhentian dalam teks ini adalah anapauso (Ingg. rest). Orang yang masuk perhentian Tuhan π berarti mematikan keinginan daging (ephitumeo).
Kalau seseorang masih memiliki banyak keinginan, maka mudahlah bagi Iblis unduk mengendalikannya.
Setiap orang π€ yang berusaha untuk hidup berkenan di hadapan Tuhan akan mengalami “sakit”nya ketika harus melakukan keinginan Bapa dan membunuh keinginannya sendiri.
Proses membunuh keinginan dari sendiri ini dimulai dari hal-hal sederhana yang tidak sulit untuk dilepaskan.
Tapi pada akhirnya ia π€ harus melepaskan semua kesenangan yang sudah menyatu dengan dirinya, yaitu kesenangan yang seharga dengan nyawa atau hidupnya.
Itu adalah kesenangan-kesenangan yang tidak mudah bisa dilepaskan. Kalau jujur ia π€ berpikir bahwa dirinya tidak bisa hidup tanpa kesenangan-kesenangan tersebut. Kesenangan itu bisa berupa kekayaan, kehormatan, kedudukan, kenikmatan makan minum atau pesta, libido seks, suatu hobi, perhiasan, model pakaian, dan lain sebagainya.
Kesenangan yang paling dianggap tidak melanggar kehendak Tuhan π adalah hidup wajar seperti manusia lain.
Sebenarnya itu juga kesenangan yang harus dilepaskan.
Oleh pertolongan Tuhan melalui Roh Kudus orang percaya disanggupkan untuk dapat melepaskannya.
Kesenangan-kesenangan hidup ini sebenarnya seperti wilayah dalam kerajaannya yang tidak mudah diserahkan kepada pihak manapun.
Juga tidak untuk diserahkan kepada Tuhan. Melepaskan kesenangan hidup seperti mencabut nyawa.
Sungguh sangat menyakitkan.
Hal inilah yang membuat seseorang menahan diri atau menunda mempersembahkan hidupnya bagi Tuhan π secara benar.
Tetapi sebagai anak-anak Allah kita harus berani melakukannya.
Bagaimanapun beratnya, kita harus melakukannya dengan rela dan sukacita, sampai akhirnya kita dapat melakukan dengan sukacita.
Tuhan π pasti menggantikan kesenangan dunia dalam diri kita dengan damai sejahtera-Nya yang luar biasa.
Kehidupan sebagai anak-anak Allah adalah kehidupan yang tidak wajar menurut dunia.
Kehidupan yang tidak memiliki keinginan dan kesenangan selain menyukakan hati Allah Bapa π
Sesungguhnya dengan cara ini kita menantang zaman.
JBU
[04:48, 11/29/2017] Afung Xiaomi Telkomsel:
Senin, 27 November 2017
Renungan Harian Truth Daily Enlightenment "NIHILISME" 28 November 2017
Tidak dapat disangkal bahwa dunia π kita sekarang ini memasuki semangat filosofi nihilisme yang sangat kuat. Nihilisme merupakan filsafat hidup yang bertumpu pada keyakinan bahwa dewa-dewa tidak ada, tidak ada Allah, atau tidak perlu ada.
Kalau Tuhan π dianggap tidak ada (nihil), maka besar kecenderungan manusia hidup dalam dosa.
Akhirnya hati nurani menjadi gelap dan tidak akan dapat memahami kebenaran Allah.
Orang yang tidak percaya adanya Tuhan π mengundang Iblis mendominasi seluruh kehidupannya. Dewasa ini di tengah kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, gerakan modernisasi dalam berbagai bidang kehidupan, menjadikan manusia tidak memerlukan Tuhan lagi, karenanya mereka menentang adanya Allah.
Sehingga dalam segala kegiatan, mereka tidak memerlukan Tuhan dan norma-Nya.
Walaupun mereka nampak sebagai orang-orang yang beradab, moralis, dan edukatif, tetapi mereka tidak memiliki norma Allah. Sebenarnya mereka π₯ berkeadaan sebagai pemberontak di hadapan Allah.
Di dunia Barat keyakinan adanya Allah dengan segala eksistensi-Nya ditolak oleh banyak orang. Filosofi nihilisme tersebut semakin meluas di seluruh dunia π
Memang inilah kenyataan hidup dunia modern, betapa sukarnya memercayai bahwa Allah itu ada dan hidup.
Hal ini disebabkan oleh karena manusia π₯ telah hanyut dengan filosofi nihilisme ini.
Menurut manusia modern pada umumnya bahwa manusia dapat hidup tanpa Tuhan.
Di banyak negara di Timur, walaupun keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa masih kuat, mereka juga menolak paham ateisme yang dianggap sebagai paham orang-orang kafir tak bermoral.
Namun kenyataannya, perbuatan mereka menunjukkan mereka tidak percaya adanya Tuhan π Mereka adalah kelompok yang secara teoritis bertuhan, teis teoritis, tetapi sebenarnya mereka adalah ateis secara praktis (ateis praktis).
Keyakinan akan Allah tidak cukup hanya sebuah pengakuan di lidah bibir saja, kemudian juga memeluk suatu agama. Pengakuan ini haruslah merupakan bentuk konkret dalam kehidupan atau diterjemahkan dalam perilaku secara konkret. Seseorang yang percaya akan adanya Tuhan π adalah seorang yang tentu menunjukkan keyakinannya itu dalam perbuatan.
Dalam hal ini kita mengerti mengapa Yakobus berkata bahwa iman tanpa perbuatan pada hakikatnya adalah mati (Yak. 2:14-26). Selanjutnya orang yang percaya kepada Tuhan π akan merealisasikan kepercayaannya menjadi semakin jelas.
Ia memperlakukan Allah sebagai Pribadi yang hidup dan nyata.
Orang Kristen yang mau hidup di hadapan Tuhan harus memercayai Allah π secara benar.
Untuk itu ia harus memahami dan menerima sepenuhnya bahwa Allah pantas atau layak dipercayai.
Allah pantas atau layak dipercayai walau Ia tidak menunjukkan bukti-bukti keberadaan dan kehadiran-Nya secara fisik atau lahiriah.
Dalam kenyataan hidup ini, banyak hal yang tidak kelihatan, tetapi merupakan fenomena riil, seperti arus listrik, angin, dan lain sebagainya. Manusia dapat meyakini keberadaan mereka karena dapat membuktikan keberadaan mereka, tetapi Allah hendaknya tidak diperlakukan sama seperti mereka.
Allah harus dipercayai walau Dia seakan-akan tidak ada.
Kita π₯ harus memercayai Allah walau tidak ada bukti lahiriah, sebab dasarnya adalah iman, yaitu apa yang dikatakan Alkitab mengenai Dia benar adanya.
Dalam memercayai Allah, harus tidak bersyarat. Bukan aku π€ percaya karena aku melihat, tetapi aku percaya walau aku tidak melihat.
Bukan aku percaya karena mengerti, tetapi aku percaya walau aku belum mengerti.
Sesuai Firman Tuhan, kalau kita tekun memercayai Dia, maka kita akan mengalami Tuhan dan memiliki kesaksian bahwa Dia hidup dan nyata.
Tuhan π pasti memenuhi janji-Nya bahwa Dia berkenan ditemui oleh mereka yang mencari Tuhan. Ketika mengalami keadaan sulit dan Tuhan seakan-akan tidak peduli, kita harus tetap memercayai keberadaan dan kehadiran-Nya.
Kalau menyaksikan pengalaman orang percaya di abad mula-mula, kita memperoleh pelajaran yang berharga soal keyakinan atau percaya kepada Pribadi Tuhan. Walaupun mereka teraniaya hebat dan Tuhan seakan-akan tidak peduli, tetapi mereka tetap percaya kepada Tuhan π dan setia kepada-Nya.
Pada waktu itu mereka teraniaya oleh kekuatan Roma, seakan-akan Yesusπ kalah oleh Zeus atau Hermes, dewa-dewa sesembahan orang Roma. Namun demikian, mereka tetap setia dan percaya kepada Tuhan Yesus.
Percaya kepada Allah harus dengan keyakinan tanpa menuntut bukti-bukti atau tanda-tanda lahiriah kehadiran-Nya.
Hal ini menjadi prinsip penting. Sebab hal tersebut akan membuat kita tetap menghormati Dia, walau bagaimanapun keadaan kita π₯
Selain itu juga dapat membuat kita setia dan tekun duduk diam di kaki Tuhan dalam penghayatan tehadap kehadiran-Nya.
Untuk ini kita harus belajar percaya bukan dengan perasaan, tetapi dengan iman. Keyakinan terhadap keberadaan Allah dengan benar pasti memancar dalam setiap perilaku kita, hal ini menjadi gugatan terhadap orang-orang yang teis teoritis dan kepada mereka yang ateis praktis. Memang kita akan dianggap konyol, tetapi percaya Tuhan π seperti yang dilakukan Abraham adalah pola dan inspirasi kehidupan iman kita.
Pada akhirnya kita akan membuktikan bahwa yang kita percayai benar.
JBU
Seminar " Menjual Nama Yesus " Sabtu, 11 Nov 2017 ( Sesi 1 - 4 ) Pdt Dr Erastus Sabdono
π·Sesi ke1
Di dalam injil terdapat kisah yang hampir semua orang Kristen π₯ mengenal, yaitu mengenai Yudas yang menjual Yesus.
Dari kisah Yudas menjual Tuhan Yesus π ini, kita dapat memperoleh banyak pelajaran.
Yudas dikenal sebagai Yudas anak Simon Iskariot.
Ada beberapa nama Yudas Yang lain.
Tapi Yang jelas Yudas Yang menjual Yesus π adalah Yudas Iskariot.
Yudas Iskariot salah satu murid yang dipilih Tuhan Yesus.
Yang sebelum Tuhan Yesus memilih murid - muridNya ini.
Injil lukas 6
Tuhan Yesus π berdoa semalam - malaman.
Adalah sangat logis kalau di dalam doa semalam - malaman tersebut Tuhan Yesus π juga mempercakapkan mengenai orang yang akan dipilihNya.
Dan tentu apa yang dilakukan Tuhan Yesus π atau yang dilakukan Yesus itu bukan satu tindakan sandiwara.
yang memilih Yudas, lalu sengaja menjadikan Yudas sebagai alat penjahat.
Seakan - akan Yudas dibuat berwatak buruk suka mencuri, dan akhirnya dibuang.
Adapun mustahil kalau Tuhan π bekerja sama dengan iblis merasuki Yudas.
Ikut merusak karakter Yudas dan akhirnya
mengkhianati Tuhan Yesus.
Sesungguhnya Tuhan Yesus π yang pada waktu itu telah mengosongkan diri dan melepaskan keilahianNya sebagai Allah yang tahu segala sesuatu.
Yesus tidak tahu
bahwa Yudas yang akan mengkhianatiNya.
Tetapi Yesus π tahu bahwa salah satu dari muridNya yang akan memgkhianatiNya.
Sebab satu orang yang makan bersama - sama Dia melawan Tuhan.
Tetapi Yesus tidak tahu bahwa itu Yudas.
Pada mulanya tidak tahu, itu Yudas.
Yesus tidak sandiwara.
Kisah 1 : 25
Firman Tuhan π mengatakan bahwa, Dia menerima jabatan pelayanan itu yaitu : kerasulan yang ditinggalkan.
Yudas meninggalkannya bukan didesign untuk meninggalkanNya.
Jadi memang Yudas, tidak dirancang menjadi salah satu orang yang berkhianat kepada Tuhan Yesus π
Yudas dirancang menjadi salah satu rasul Tuhan.
Jadi pada akhirnya Yudas ternyata gagal menjadi rasul.
Hal itu merupakan pilihan dan keputusannya sendiri.
meninggalkan jabatanNya tersebut.
Jelas di Kisah 1 : 25
dahulu Yudas termasuk bilangan murid - murid terkemuka dan mengambil pelayanan.
Jabatan kerasulan itu dibutuhkan Yudas, tetapi meninggalkannya atas kemauannya sendiri dalam kesadaran penuh.
Jadi pengkhianatan Yudas bukan rekayasa Tuhan π sama sekali, jangan bodoh.
Apa yang terjadi dalam kehidupan Yudas ini sebenarnya paralel dengan apa yang dialami Bangsa Israel ketika keluar dari Mesir, Tuhan tidak menghendaki bangsa Israel yang dibawa ke kanaan dan Mesir.
Tuhan π yang menghendaki bangsa Israel dari Mesir ke Kanaan, negri yang berlumpah susu dan madu gagal di padang gurun, Tuhan tidak menghendaki.
Tuhan menghendaki Bangsa Israel bisa sampai ke Tanah Kanaan.
Tuhan π tidak menghendaki mereka semua tewas di padang gurun yang artinya : yang keluar dari Mesir akhirnya tewas di padang gurun.
Hanya sebagian saja, terutama yang lahir di sepanjang perjalanan.
Tuhan tidak menghendaki kegagalan itu.
1 kor 10
Ditunjukkan oleh Paulus kegagalan mereka mencapai Kanaan, disebabkan karena mereka :
- Mengingini hal yang jahat
- Menyembah berhala
- Melakukan percabulan
- Mencobai Tuhan
- bersungut - sungut.
Pertanyaan yang muncul adalah mengapa Tuhan, π mengijinkan mereka mengalami pencobaan, sehingga mereka jatuh dan akhirnya gagal menurut rencana Allah ?
Tentu sebelum masuk Kanaan, mereka menjadi dewasa, ujian dalam pencobaan.
Yang pasti pencobaan - pencobaan itu tidak melampui kekuatan mereka, tetapi akhirnya mereka π₯ gagal bukan kesalahan Tuhan.
Paulus mengatakan bahwa semua itu, peristiwa kegagalan sebagian bangsa Israel sehingga dari Mesir mereka π₯ tidak sampai Kanaan, menjadi pelajaran bagi kita.
Kegagalan Yudas menjadi pelajaran berharga bagi orang percaya sepanjang zaman.
Jangan - jangan watak Yudas Iskariot memang mau diubah Tuhan.
Kepercayaan Tuhan π kepada Yudas untuk memegang kas.
Bukan sengaja menjoroki, mendorong Yudas supaya menjadi jahat.
Pelajaran mahal yang bisa kita petik adalah orang yang dipilih Tuhan π belum tentu bisa gagal.
Pilihan itu bukan pilihan untuk kepastian masuk surga.
Tapi pilihan itu pilihan kesempatan.
Tidak semua orang punya kesempatan itu.
Yudas tidak direncanakan, tetapi ada satu dari murid - murid akan berkhianat.
Dulu ada pendeta yang cukup dikenal berkata, Yudas ini orang yang dikorbankan dalam rangka menggenapi rencana Allah π, sehingga Yudas dianggap sebagai manusia yang melengkapi karya Allah, maka patut berterima kasih kepada Yudas.
Tidak disangka ada orang yang berterima kasih kepada Yudas.
Bahkan ada pandangan Yudas tidak masuk neraka,
sebab dia dipakai Tuhan π untuk menggenapi rencanaNya.
Pemikiran - pemikiran ini salah dan menyesatkan.
- Pemikiran yang lain mengatakan bahwa Yudas dikorbankan untuk kebinasaan demi keselamatan manusia π₯
Kalau Yesus disebut juruselamat, maka Yudas disebut pemeran pembantu.
Memang ada ayat dalam perjanjian baru mengatakan bahwa Yudas terpilih untuk menjadi pengkhianat.
Yohanes 6 : 71 - 76
Injil Yohanes ditulis tahun 90 sekitar 60 th sesudah peristiwa itu.
Sekitar 55 th, 57 th sampai 60 th, jadi peristiwa itu sudah terjadi.
Tetapi Ketika Tuhan mengatakan bahwa seseorang di antaramu iblis.
Harus diperhatikan secara teliti bahwa Yesus menunjuk adanya iblis, Yesus tidak menunjuk Yudas.
Dan Yudas belum terbukti kejahatannya dan sebagai pengkhianat.
Kalau Tuhan mengatakan bahwa salah satu di antaranya ada yang dianggap iblis.
Memang dinubuatkan.
Alkitab π dalam injil Yohanes 51 : 10
Ditulis setelah peristiwa itu terjadi.
Setelah Yesus naik ke surga sekitar 55 th sampai 60 th.
Alkitab π harus, menyebutkan atau menyatakan nubuat mengenai Mesias untuk menunjukkan bukti bahwa Dia adalah : Mesias yang dijanjikan Allah.
Karena ada banyak Mesias orang yang mengaku juruselamat atau orang mengaku utusan Allah.
Utusan Allah harus diverifikasi dibuktikan dengan nubuat - nubuat.
Jadi Kalau kita baca, Alkitab π banyak nubuatan - nubuatan tentang kehidupan Tuhan Yesus dari kelahiranNya, dari karya - karyaNya mengadakan mukjizat, penyalibanNya di Golgota, kebangkitanNya dan termasuk pengkhianatan satu dari murid - muridNya itu.
Petrus juga menyatakan pengkhianatannya salah satu orang, tetapi peristiwa itu ketika Petrus mengatakan itu sudah terjadi, jadi ketika Petrus menyebut nama Yudas sebagai pengkhianat.
Kisah para rasul 1 : 16
Itu peristiwa sudah terjadi atau berlangsung.
Salah satu murid itu tidak harus Yudas, bahkan Petruspun punya posibility yang ini, sebab Petrus yang pernah disebut enyah iblis.
Jadi kenyataan adanya penyesatan ini tidak bisa dihindarkan.
Sebab Kalau Tuhan π menentukan siapa orangnya, itu yang bertentangan dengan hakekat Tuhan
Penyesatan masih ada, tidak bisa tidak.
Termasuk di antaranya adalah salah satu dari murid Tuhan Yesus π, mesti ada.
Tidak bisa tidak.
Dan sebenarnya di balik ini kita tidak tahu, apa yang terjadi di alam atau hukum atau tatanan roh.
Suatu hari kita π₯ akan tanya baru dijawab mengapa hanya satu di antara 12 murid.
Yang ini tidak bisa akan terjawab
Sebatas yang mampu kita pahami kita pahami.
Ini pertarungan yang mahal sekali.
Allah π tidak pernah mengupayakan kebinasaan.
Tetapi adanya satu dari 12 murid sudah tentu dalam teropongan Tuhan π sebelum kejadian itu berlangsung.
Terkait dengan kehidupan Yudas ada ayat lain dalam Alkitab π yang mengesankan bahwa memang Yudas sudah ditentukan untuk binasa.
Selama Aku bersama mereka, ini doa Tuhan Yesus π, Aku memelihara mereka dalam namaMu yang telah Engkau berikan kepadaKu, Aku telah menjaga mereka, dan tidak seorangpun dari mereka yang binasa selain dari pada dia yang telah ditentukan Dia untuk binasa.
Supaya nyata tertulis dalam kitab suci π
Banyak orang memandang Yudas seakan - akan ditentukan untuk binasa.
Berdasarkan ayat - ayat tadi di atas.
Orang yang berpikir begitu adalah orang - orang π₯ yang tidak belajar, dia belum menemukan rahasia kebenaran firman Tuhan, dia kurang cerdas.
Salah satu murid Tuhan Yesus disebut : sebagai anak kebinasaan.
( ho huios tes apoleias)
Dalam versi yang lain orang yang ditentukan untuk terhilang.
Dan para teolog juga membuat premis asumsi dasar, bahwa Yudas ditentukan.
Supaya genaplah yang tertulis dalam kitab suci π bukan supaya genaplah Yudas berkhianat, tetapi digenapi bahwa satu dari 12 murid itu yang berkhianat.
Supaya digenapi firman Tuhan π
Bukan supaya digenapi Yudas harus berkhianat.
Sebenarnya tidak menutup kemungkinan salah satu dari murid lain juga berkhianat.
Yohanes 6 : 66 - 67
Banyak murid - muridNyaπ₯ mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia.
Tuhan Yesuspun membuka kemungkinan atau memberi peluang kepada orang dekatNya untuk dapat meninggalkanNya.
Dari catatan ini jelas, bahwa dibuka kemungkinan salah satu muridNya dapat berkhianat kepadaNya.
Namun ternyata Yudaslah yang berkhianat.
Berkenaan dengan ini digenapi pula apa yang tertulis dalam Alkitab π
Mereka menerima 30 keping uang perak, yaitu harga yang ditetapkan untuk seorang menurut penilaian yang berlaku di antara orang Israel.
Nubuat yang digenapi mengkokohkan fakta bahwa Yesus π, putra Maria, adalah Mesias, Sang Juruselamat.
Keselamatan datang dari bangsa Yahudi.
Itu harga mati.
Dan Yesus Sang juruselamat itu.
Penggenapan nubuat mengenai Yudas yang berkhianat kepada Yesus adalah salah satu dari sekian banyak nubuat mengenai Mesias π yang tertulis dalam Perjanjian lama.
Seperti misalnya, nubuat Yesus lahir di Betlehem.
bukan di kota lain.
Tidak ada juruselamat lain di luar Betlehem.
Hal yang terpenting bukan menunjukkan tempat di mama Dia dilahirkan, tetapi pembuktian.
Dalam Alkitab π Imam - imam pun tahu Yesus lahir di Betlehem, tetapi
mereka merasa tidak berkepentingan dan takut kepada Herodes pada waktu itu.
Tuhan Yesus πmengendarai keledai masuk kota Yerusalem,
banyak lagi.
Oleh sebab itu kita tidak boleh menganggap nubuat sebagai dekrit atau penetapan, tetapi nubuat sebagai konformasi dan pembuktian kebenaran Allah π yang pasti digenapi.
Maka dari itu semua nubuat mengarah kepada pribadi Kristus π dan karya keselamatanNya guna mengkonformasi atau membuktikan identitasnya sebagai Mesias.
Kalau kita memperhatikan perjalanan hidup Yesus di muka bumi π, salah satu yang nyaris menggagalkan rencana - rencana Allah.
Petrus mencegah Yesus ke Yerusalem.
Dan Tuhan Yesus menghardik Petrus, "Enyah iblis, Engkau suatu batu sandungan bagiKu !"
Matius 16 : 21 - 23
Petrus dihardik sebagai iblis.
Tuhan π berkata, satu di antara kamu iblis.
Justru Petrus punya, posibility jadi pengkhianat.
Ironinya Yudas tidak pernah diperlakukan sekeras ini seperti Petrus.
Dengan hal ini didapat pelajaran bahwa yang ditentukan binasa tidak harus Yudas.
Memang satu di antara 12 murid Tuhan Yesus π berkhianat, tetapi tidak harus Yudas.
Tidak menutup kemungkinan Petrus dapat menjadi yang binasa ternyata Yudas yang berkhianat.
Jangan karena mau membela doktrin Allah π menentukan siapa yang selamat, siapa yang binasa lalu dengan gegabah Yudas ditentukan, itu kurang cerdas.
Di lukas 22 : 31 - 32
Mengapa Yesus π tidak berdoa untuk Yudas ?
Kenapa untuk Petrus?
Karena pada waktu itu Yudas sudah terbukti sebagai pengkhianat.
Lukas 22 : 3 -.6
Iblis berbisik kepada Yudas, dan Yudas menjual Yesus.
Kenapa Tuhan π tidak berdoa untuk Natanael, Filipus.
Tidak bisa, satu harus berkhianat.
Dan Tuhan Yesus tunduk nubuat itu, cuma Dia tidak tahu siapa.
Begitu tahu Yudas, seakan - akan Tuhan Yesus berkata," Iblis...bukan dua, tapi hanya satu."
Yesus tidak mungkin berdoa untuk sesuatu yang tidak sesuai dengan kehendak dan rencana Bapa.
Kalau memang sudah dinubuatkan bahwa salah satu dari murid Yesus akan berkhianat, maka Yesus π tidak akan meminta agar semua selamat.
Setelah kedapatan bahwa Yudas yang berkhianat, maka Ia berdoa untuk Petrus agar tidak ikut berkhianat.
Usaha Tuhan Yesus π tersebut mengisyaratkan, bahwa Ia tidak menghendaki lebih dari satu yang binasa dari antara murid - muridNya.
Kapan kedatanganNya sebagai anak manusia, Dia tidak tahu, Dia mengosongkan diri.
Banyak pendeta π₯ yang menjual Yesus dengan khotbah , visi, penglihatan, dan nubuatan.
Yudas berkhianat atas keinginannya sendiri, bukan Karena keinginan orang lain, apalagi keinginan Tuhan.
Kejahatan Yudas sebenarnya dimulai dari kebiasaannya suka mencuri uang kas yang dipegangnya
Yohanes 12 : 6
Dalam hal ini kita π₯ harus mengerti, bahwa seseorang tidak mungkin jadi orang jujur mendadak atau menjadi pencuri mendadak.
Kebiasaan Yudas mencuri dan mengingini uang untuk kepentingannya sendiri, yang membuka peluang iblis masuk dalam kehidupannya.
Iblis akan masuk dalam. hidup seseorang kalau orang itu memberi peluang atau pangkalan.
Efesus 4 : 27
Oleh ilham Roh, Paulus. mengatakan jangan beri kesempatan.
Hal ini meneguhkan bahwa Yudas memilih nasib atau keadaannya sebagai pengkhianat.
Walau hal ini tidak direncanakan oleh Yudas sendiri sebelumnya.
Yudas tidak berpikir bahwa dia akan jadi pengkhianat, dan menjual Yesus π.
Ini pilihannya juga membawa dirinya kepada kodrat dosa.
Kebiasaan jahatnya menggiringnya kepada keputusan yang salah tersebut.
Dalam beberapa teks dalam Alkitab π Yudas sebelumnya dimasuki oleh iblis.
Lukas 22 : 3
Yohanes 13: 27
Tidak mungkin iblis diijinkan oleh Tuhan πmasuk dalam diri Yudas tanpa alasan sebelumnya.
Ini implikasinya untuk kita, apakah kita membuka peluang itu tergantung kita.
Kristen tidak menyelamatkan.
Memang Yudas sudah terbiasa bermain - main dengan iblis melalui ketidakjujurannya.
Yohanes 12 : 6, 13 : 2
Langkah - langkah panjang Yudas inilah yang membawa Yudas kepada keputusan tragisnya, yaitu : menjual Tuhan Yesus π kepada imam - imam kepala.
Yudas seperti murid - murid yang lain, selalu mendengar pengajaran Tuhan Yesus.
Di dalamnya termasuk nasihat, peringatan, larangan dan lain sebagainya.
Yudas melihat mukjizat yang Tuhan Yesus π lakukan.
Bahkan tidak mungkin dari dua buah murid yang dikirim itu juga Yudas mengadakan mukjizat dan mengusir setan atau roh jahat.
Apakah Tuhan Yesus bersandiwara kepada Yudas ?
Pura - pura menasehati dan sementara itu juga mengeraskan hatinya.
Jadi Yudas memang selalu mendengar pengajaran Tuhan Yesus π, tetapi hatinya sudah tertambat uang.
Mata hatinya telah dibutakan oleh hasratnya, karena keinginan materi tersebut.
Tuhan Yesus berkata dalam lukas 16 : 11
Kalau kamu tidak setia dalam hal mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan harta yang sesungguhnya ?
Artinya kalau soal uang π° orang sudah salah, siapa yang mempercayakan kamu kebenaran?
Harta sesungguhnya itu alithinon.
Jadi bukan kebenaran yang masuk pikiranmu.
Kalau orang hatinya sudah melekat pada uang π°, ia tidak akan mengerti firman Tuhan, walaupun diajar setiap hari.
Jadi kebutaan mata rohani Yudas bukan karena hatinya dikeraskan oleh Tuhan, tetapi ia memilih mencintai harta atau uang.
Yudas sendiri yang mengeraskan hatinya.
Inilah yang dikatakan Paulus ada orang - orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga tidak melihat cahaya injil kemuliaan Kristus.
Kalau kita π₯ mau menjadi anggota keluarga kerajaan surga :
1. Jangan punya keinginan.
2. Jangan punya cita - cita.
Keinginan kita hanya mau menyenangkan Tuhan saja.
Kalau sekolah, kuliah, bisnis, kerja, berumah tangga semua untuk kesenangan Tuhan π
Masalah - masalah besar, berat bagaimanapun dalam hidup kita tenyata sarana Tuhan membentuk kita, kita bersyukur.
Injil itu kuasa Allah yang menyelamatkan.
Tapi kalau mata orang sudah tertutup untuk injil, percuma.
Firman Allah tidak akan pulang dengan sia - sia.
Tapi kalau yang mendengar tidak mengerti karena hatunya dipenuhi percintaan dunia π, bukan salah firman itu.
Kalau orang gagal itu kesalahan sendiri, termasuk Yudas.
Sangat besar kemungkinan oleh Yudas tidak bermaksud mengkhianati Yesus π, guru yang menjadi tumpuan harapan hidupnya.
Kalau dia menjual Yesus dengan harga 30 keping perak itu, dia mati langkat, mati pangan mati rejeki.
Sebab kalau ia bersama - sama gurunya, ia punya keuntungan.
Kalau ia tidak bersama - sama gurunya, itu kerugian yang besar.
Karena selama bersama gurunya Yudas memperoleh penghasilan lebih dari murid - murid lain, sebab Yudas, dipercayai memegang kas dan ia juga mencuri uangπ° kas tersebut.
Setiap Kali mencuri.
Selain memperoleh keuntungan materi, Yudas juga dapat eksis sebagai murid terkemuka.
Sebenarnya Yudas tidak sungguh - sungguh menjual Yesus π dan membunuh untuk menyingkirkannya.
Tetapi kemungkinan ia ingin menambah jumlah penghasilannya lebih banyak dan lebih eksis
seperti murid - murid yang lain.
Kemungkinan dia dari keluarga Zelot, yaitu : keluarga yang mengupayakan kemerdekaan orang Yahudi dari penjajahan.
Seperti murid - murid Yesus yang lain, ia juga berpengharapan suatu hari Yesus π menjadi raja seperti Herodes atau kaisar Roma, raja duniawi.
Konsep Mesias yang menjadi raja versi dunia π ini, pada umumnya menguasai pikiran kehidupan masyarakat Yahudi.
Itulah sebabnya murid -murid pernah bertengkar mempersoalkan siapa yang terbesar di antara mereka demi kedudukan di kerajaan di mana Yesus menjadi Rajanya nanti.
Matius 18 : 1 - 5
Lukas 9 : 46 - 48
Sampai Ibu Zebedeus pun ditarik karena Ibu Zedebeus masih berhubungan darah dengan Maria, ini nepotisme.
Yudas sebenarnya tidak membidik uang 30 keping perak sebab jumlah tersebut sangat kecil, dibandingkan dengan resiko yang harus dijalani dengan menjual Yesus.
Beberapa ahli Perjanjian Baru mengemukakan, bahwa keping perak yang dimaksud adalah tetradrachin, suatu media transaksi yang bernilai beberapa bulan ( kemungkinan besar 4 bulan ) gaji untuk kehidupan warga bagi pekerja pada umumnya.
Jumlah uang tersebut akhirnya digunakan untuk membeli sebidang tanah.
Tanah itupun akhirnya tidak dia nikmati, selain darahnya yang tertumpah atasnya.
Usaha Yudas menjual Yesus π adalah usaha untuk mempercepat ambisinya dan ambisi banyak orang untuk menjadikan Yesus raja versi mereka, yaitu raja duniawi demi kepentingan duniawi pula.
Dengan membawa Yesus pada situasi terancam, yaitu dengan dijual kepada musuh - musuhNya, maka Yesus π dapat menunjukkan keperkasaanNya yang mereka sudah saksikan dalam membuat berbagai mukjizat dan tanda - tanda ajaib.
Dalam keadaan krisis dan kritis, Yudas berharap Yesus " Unjuk KeperkasaanNya ".
Mereka berharap Yesus akan menjadi pemimpin bangsa Yahudi memberontak melawan kekaisaran Romawi.
Yudas sendiri sangat mungkin berasal dari kelompok orang Yahudi π₯ garis keras yang memberontak melawan Roma.
Yang disebut orang - orang Zelot.
Mereka mengharapkan Yesus menjadi Mesias seperti Daud yang perkasa, yang dapat mengantar bangsanya kepada zaman keemasan dan kejayaan.
Yudas seperti Petrus dan murid - murid lainnya tidak ingin Yesus π kalah dan takluk kepada pemerintahan Roma.
Kenyataannya yang Yudas saksikan sangat berbeda dari yang mereka harapkan.
Ternyata Yesus dikalahkan secara fisik oleh kukuatan Roma dan dijatuhi hukuman mati.
Hal ini mengecewakan Yudas, sehingga ia berniat mengembalikan uang tiga puluh keping perak kepada imam - imam kepala dan tua - tua Yahudi.
Matius 27 : 5
Tetapi mereka tidak mau menerimanya dan hal ini mengakibatkan Yudas dengan frustasi membuang uang tersebut di depan mereka.
Yudas menyerahkan darah orang yang tidak bersalah.
Semua sudah terlambat, Yesus π harus dihukum mati.
Harapan dan cita - cita Yudas kandas, sehingga ia memilih bunuh diri.
Pelajaran mahal yang dapat dipetik dari peristiwa ini adalah sikap yang salah terhadap maksud keselamatan yang dibawa oleh Tuhan π, melahirkan motivasi pelayanan dan segala tindakan yang salah.
Kalau seandainya Yudas mengerti maksud keselamatan yang dibawa oleh Yesus, maka ia tidak akan menjual Yesus π dan "main api" yang akhirnya membinasakan dirinya.Ambisi Yudas memperoleh kekayaan atau uang lebih besar, kedudukan, dan kehormatan di bumi ini dengan menggunakan fasilitas yang ada pada Yesus, merupakan langkah bodoh yang membinasakan.Kita harus mengerti dan meneriman bahwa kedatangan Yesus π bertujuan untuk mengembalikan manusia kepada rancangan Allah.
Manusia π₯ diberi kemerdekaan dari dosa dan kehidupan yang berkualitas menurut Tuhan.
Bukan dengan ukuran materi dan kekayaan dunia, tetapi ukuran kesucian dan kebenaran Tuhan.
Ini mimpi yang bisa terwujud.
Ini karena mereka melihat kecakapan Tuhan Yesus π mengadakan mukjizat.
Tuhan Yesus membawa kemerdekaan dari dosa bukan kemerdekaan dari politik.
Orang miskin tidak dibuat kaya, tetapi diberitakan kabar baik.
Kalau Yudas tahu kerajaan Yesus π bukan berasal dari dunia ini, dia tidak akan menjual Yesus.
Orang percaya π₯ hidup hanya untuk mengarahkan diri kepada perkara - perkara di atas.
Dengan demikian orang percaya dapat menghayati kemusafirannya di bumi dengan bijak dan dapat sungguh - sungguh menunjukkan kehidupannya sebagai musafir di bumi ini.
Seandainya Yudas tidak diperbudak oleh uang, maka ia tidak akan menjual Yesus.
Uang π° sudah menjadi segala - galanya bagi Yudas, dan sekarang ini hampir bagi semua orang.
Uang digunakan untuk
memperoleh segala kebutuhan.
Tapi kalau uang π° menjadi kesukaan, dapat membuat mata hati menjadi gelap, sehingga seseorang bisa bertindak "brutal " seperti Yudas.
Banyak pendeta π₯ tidak jauh berbeda dengan Yudas, mata hatinya mau hidup wajar.
Oleh sebab itu kalau kita mau selamat, jangan punya keinginan dan cita - cita.
Hidup kita hanya menyenangkan Tuhan.
Dan Tuhan segalanya bagi kita.
Kalau orang Kristen yang memiliki sikap hati seperti Yudas, suatu saat mereka pasti akan menjual Yesus.
Cinta uang π° artinya : keadaan hati yang merasa tidak bahagia jika tidak memiliki uang dalam jumlah tertentu, yang diharapkan dapat membahagiakan dirinya.
Padahal kesejahteraan akan bergerak terus.
Orang seperti ini akan selalu mengharapkan dan berusaha memiliki uang π° dalam jumlah yang lebih banyak untuk memenuhi semua keinginannya guna membeli atau memperoleh sesuatu.
Sebenarnya bukan uang itu sendiri yang dicintai, tetapi segala sesuatu dalam dunia π ini, kepuasan daging yang bisa dibeli lewat uang.
Oleh sebab itu Kita harus bersikap benar terhadap segala sesuatu.
Orang harus tidak diremote oleh dunia.
Akhirnya bukan kita yang pakai barang, tapi baramg yang pakai kita.
Uang π° harus dipakai untuk memenuhi rencana Tuhan.
Kalau kita tidak sungguh - sungguh mengerti hal ini.
Kita harus hidup dalam dimensi yang berbeda dengan orang lain, walaupun kelihatanmya sama.
Kalau kita tidak menghayati kerajaan Tuhan Yesus bukan berasal dari dunia π ini, berarti kita masih terikat dengan percintaan dengan uang.
Supaya kita jangan seperti Yudas menjual Yesus.
Karakter Yudas adalah : karakter yang tidak terfokus kepada perubahan dari manusia berkodrat dosa kepada manusia yang berkodrat ilahi.
Sama seperti menukar hak kesulungan dengan semangkuk kacang merah.
Kita punya kesempatan untuk menjadi anak Allah.
Itu karunia sulung Roh.
Luar biasa.
Hak kesulungan roh artinya : hak yang dimiliki orang percaya di mana di dalamnya terdapat kuasa supaya bisa berkeberadaan sebagai anak - anak Allah yaitu berkodrat ilahi atau mengambil bagian dalam kekudusan Allah.
Begitu orang tertarik pada uang π°, hak kesulungan roh akan keluar, tidak bisa kompromi.
Pilih salah satu, mau kaya di surga atau kaya di dunia.
Kita rela berbuat apapun demi pekerjaan Tuhan.
Jangan sia - siakan hak kesulunganmu.
Jangan merasa bangga dengan barang yang dipakai, sebagai nilai diri.
Orang bisa menjual Yesus π karena :
- Tidak menyadari bahwa kerajaan Yesus bukan berasal dari dunia ini
- Asal ada makanan π dan pakaian π cukup.
- Tidak bersedia hidup seperti Yesus, serigala punya liang, burung punya sarang, anak manusia tidak punya tempat untuk meletakkan kepalaNya.
Jemaat yang baik ke gereja π harus bertanya
Bagaimana kehidupan Yesus yang harus kita tahu dan kita turuti ?
Soal yang lain tidak penting.
π·Sesi ke 2
Pengikut Tuhan Yesus yang sukses adalah tidak memiliki sesuatu.
Semakin kita habis semakin kita menjadi pengikut Tuhan Yesus π yang sejati.
Jadi kita merasa tidak terikat apapun.
Kita harus puas dengan apa yang kita punya saat ini.
Sedini mungkin kita π menanggalkan semua beban.
Rasa pemilikan atas, sesuatu harus ditanggalkan.
Dewasa ini banyak orang yang mengaku hamba Tuhan memberi kesan kepada jemaat bahwa dirinya orang istimewa Tuhan.
Orang istimewanya Tuhan π ditandai dengan pengakuan bahwa dirinya dapat menerima visi Tuhan langsung.
Dengan menyampaikan
bahwa dirinya memperoleh visi dari Tuhan π tidak sama dengan orang lain dan pendeta.
Ia mengatakan itu tidak hanya memiliki legalitas sebagai hamba Tuhan dari sinode.
Ia juga mau merebut hati masyarakat atau jemaat π₯ agar memperoleh pengakuan yang kuat dari jemaat, bahwa dirinya wakil Tuhan.
Kalau jujur gereja π kharismatik ini ada tersirat ada komprehensi atau persaingan.
Karena ada persaingan ini khususnya pada gereja - gereja π dan pendeta - pendeta di kota besar ini.
Maka mereka mulai menyampaikan visi dari Tuhan.
Jadi bagi hamba - hamba Tuhan yang telah berprestasi dalam pelayanan, seperti mereka yang telah mendemonstrasikan kuasa Allah π dan mukjizat, yang telah berhasil membangun gereja besar, ada kecenderungan merasa dirinya sudah sangat istimewa, sehingga dengan mudah menciptakan, visi yang diakui dari Tuhan.
Tentu saja jemaat lebih percaya sebab hamba Tuhan atau pendeta itu, "Telah dipakai dan diberkati Tuhan " layak menerima visi dari Tuhan.
Bagi hamba - hamba Tuhan seperti itu harus berhati - hati dalam bertindak, sebab kepercayaan yang diperoleh dari Tuhan memiliki gereja π besar atau jemaat, prestasi dalam pelayanan.
Itu harus ditunaikan dengan bijaksana dalam pimpinan Roh Kudus π Artinya : pekerjaan besar itu harus dalam pimpinan Roh Kudus.
Ada gereja - gereja π yang setiap tahun selalu menyamlaikan visi yang baru dari Tuhan.
Seakan - akan visi tersebut " Fresh from the oven ".
Jadi selalu ada visi di akhir tahun atau awal tahun.
Dan tidak jarang visi yang diperoleh dari seorang hamba Tuhan bukan lagi setiap tahun di akhir tahun, lebih sering tidak lama dapat visi dari Tuhan.
Dengan visi yang diakuinya berasal dari hati Tuhan π maka seorang pendeta atau seorang hamba tersebut secara tidak langsung memberi kesan, bahwa dirinya orang yang dapat dipercaya.
Kemudian ia menggerakkan jemaat π₯ untuk ikut terlibat dalam visi yang diakuinya dari Tuhan.
Seperti misalnya :
- Membangun sebuah gedung.
- Membangun menara
- Bikin apa, bikin apa.
Tuhan tidak bodoh.
Tuhan cerdas.
Tuhan π yang begitu besar yang bisa terparkir untuk hal yang tidak efektif
Itu pembodohan.
Tuhan yang cerdas menghendaki agar uang π° kita berputar terus demi pekerjaan Tuhan disingkapkan.
Kalau visinya memang berasal dari Tuhan, maka hal ini tidak menjadi masalah untuk untuk dirinya dan bagi orang lain, tetapi kalau visi itu sebenarnya bukan berasal dari Tuhan, maka ia menjadikan dirinya sebagai nabi palsu dan menggunakan nama Tuhan π dengan sia - sia.
Nabi palsu seperti ini akan dihukum Tuhan dengan hukuman yang berat.
Lebih baik sebuah batu kilangan diikat di lehernya dan dibuang.
Mereka π₯ yang menjadi nabi palsu, yang juga pasti mengajarkan Injil yang salah, layak untuk terkutuk.
Dari visi yang diucapkan, kita lihat kepalsuan, tahu kalau dicombai khotbahnya pasti tahu ini palsu.
Bukan bermaksud Tuhan π tidak lagi menyampaikan visiNya kepada hamba -hambaNya.
Tuhan masih bekerja aktif sekarang ini.
Tuhan menghendaki agar orang percaya dapat menjadi kawan sekerjaNya untuk menyelesaikan atau
menuntaskan tugas Bapa.
Jika tidak ada visi rusaklah rakyat.
Orang tidak berhak punya visi.
Yang berhak punya visi itu Tuhan π
Tuhan yang menaruh visi.
Bagaimana membedakan visi yang bukan berasal dari Tuhan ?
1. Harus dilihat dari isi khotbah pendeta tersebut.
Kalau khotbahnya tidak sesuai dengan Alkitab π, yang biasanya hanya menekankan berkat jasmani atau teologi kemakmuran, maka visi yang diakuinya berasal dari Allah patut disangsikan.
Khotbah yang benar pasti menekankan :
- Kesempurnaan karakter
- Terlepas dari ikatan percintaan dunia π ini
- Membela pekerjaan Tuhan tanpa batas dan
- Menekankan pengharapan kehidupan yang akan datang.
Kalau khotbah yang tidak menggiring orang kepada kehidupan Yesus π pasti salah.
2. Kalau visi yang dari Tuhan π pasti bersifat spesifik dan bertujuan bagi kepentingan pekerjaan Tuhan bukan untuk kepentingan pribadi atau institusi.
Tetapi, kalau visi itu bernuansa panggilan umum bagi orang percaya π₯ pasti itu visi yang dikarang, yaitu : visi hidup berbuah - buah, memenangkan jiwa, menjadi sempurna seperti Yesus, dan lainnya yang bersifat panggilan umum, maka itu pasti visi yang direkayasa atau dibuat - buat sendiri
Sebab hidup berbuah - buah, memenangkan jiwa, menjadi sempurna adalah panggilan yang harus digumuli setiap hari bukannya diganti setiap tahun.
Visi yang direkayasa biasanya bukan untuk kepentingan Tuhan πsecara murni.
Sebab berbuah - buah dan menuai jiwa - jiwa itu setiap hari.
Tuhan pasti masih memberikan visiNya, tetapi harus diingatkan banyak orang π₯ tidak menyampaikan visi dari hati Tuhan, tetapi visi yang berasal dari dirinya sendiri.
Penglihatan - penglihatan tersebut sebenarnya belum tentu berasal dari Tuhan.
Tidak ada yang bisa membuktikan dengan mudah bahwa penglihatan yang diperolehnya tersebut benar - benar dari Tuhan.
Hal ini merupakan subjektifitas yang sukar dibuktikan kebenarannya.
Karena tidak mudah untuk membuktikan kebenaran dari penglihatan tersebut, maka kita π₯ harus benar - benar berhati - hati dalam meresponinya.
Hendaknya kita tidak mudah menerima kalau seseorang mengaku telah menerima sebuah penglihatan.
Roh kudus akan menolong kita membedakan roh, apakah suatu penglihatan berasal dari Allah π atau bukan.
Di tengah - tengah suasana kompetisi antar gereja πdan pendeta sekarang ini, ada godaan dalam diri banyak pendeta yang tidak takut akan Tuhan mengarang cerita atau bersaksi dusta mengenai pengalamannya dengan Tuhan π, yaitu : menerima penglihatan.
Penglihatan - penglihatan tersebut menjadi "barang jualan" di mimbar - mimbar gereja π
Buku - buku yang dikarang dengan memuat penglihatan - penglihatan, seperti pengalaman diangkat ke surga, melihat neraka, dan sejenisnya akan laku dijual di pasaran.
Jangan mudah percaya, harus diingat bahwa Paulus sendiri menerima penglihatan yang begitu hebat, tetapi tidak menyaksikannya penglihatan tersebut jika Tuhan π menghendakinya, bukan untuk diobral murahan.
Masyarakat Timur seperti Indonesia yang suka hal - hal yang bersifat mistis, klenik, keajaiban - keajaiban, dan sejenisnya, menyukai kesaksian mengenai penglihatan - penglihatan.
Pendeta atau orang - orang π₯ yang mengaku hamba Tuhan, memanfaatkqn situasi ini untuk menarik masa guna menghimpun sebuah komunitas.
Bagi mereka π₯ itulah karir dan masa depan hidup dirinya dan keluarganya.
Fakta yang tidak dapat dibantah, pendeta atau hamba Tuhan yang menyelenggarakan pelayanan dengan menyaksikan penglihatan - penglihatan banyak digemari orang.
Mereka dapat memiliki pengikut yang jumlahnya sangat besar diberbagai daerah atau kota.
Mereka bisa berhasil membangun gereja - gereja π besar dan sederetan kegiatan yang besar pula.
Demi keselamatan banyak orang percaya yang tulus - tulus, kadang Tuhan π harus menghentikan pelayanan hamba - hamba Tuhan atau pendeta tersebut dengan sakit, atau bahkan diizinkan Tuhan meninggal dunia.
Tuhan sepertinya diam.
Ciri dari pendeta atau hamba Tuhan seperti itu adalah selalu menyertakan kesaksian penglihatan dalam khotbahnya.
Tidak jarang, penglihatan - penglihatan yang diakui diperoleh dari Tuhan π menjadi landasan kebenaran yang disampaikan.
Dengan demikian, pengalaman pribadi manjadi landasan kebenaran yang dikenakan untuk orang lain.
Seandainya penglihatan itu berasal dari Tuhan π, belum tentu dapat menjadi landasan kebenaran yang dapat dikenakan bagi orang lain.
Apalagi kalau penglihatan tersebut palsu, maka akan semakin menyesatkan.
Harus diingat bahwa berkhotbah adalah : mnyampaikan suara Tuhan π bukan penglihatan - penglihatan yang subjektif.
Pendeta atau hamba Tuhan yang sudah terbiasa mengemukakan penglihatan - penglihatan dalam menyampaikan khotbah atau kesaksiannya, akan semakin berani mengarang penglihatan yang diakui sebagai dari Tuhan.
Padahal, itu bukan berasal dari Tuhan.
Karena begitu biasanya mengemukakan penglihatan, maka dikesankan Tuhan π itu pribadi yang murahan.
Ini adalah sikap kurang ajar terhadap Tuhan.
Kita harus berhati - hati dalam menanggapi fenomena seperti di atas.
Kita tidak menyangkal adanya penglihatan.
Seiring bergulirnya perkembangan zaman, tidak menutup kemungkinan adanya penglihatan yang diberikan oleh Tuhan π
Tetapi hendaknya, kita tidak terbelenggu oleh keinginan mengalami atau memperoleh penglihatan.
Kalau Tuhan memandang perlu untuk memperoleh penglihatan, Tuhan pasti akan memberikannya.
Tetapi kalau tidak hendaknya kita tidak memaksa Tuhan π memberi penglihatan.
Tokoh - tokoh iman dalam Alkitab π tidak meminta penglihatan, namun Tuhan memberikan kepada mereka di saat Tuhan memandangnya perlu.
Sekarang kita bisa
berdialog setiap saat, maka :
- Belajar Firman Tuhan
- Setiap hari bertemu Tuhan π
- Baca buku rohani π
Maka kita akan mengerti Allah yang hidup walaupun kita tidak melihat tapi kita percaya.
Abraham, Ishak, dan Musa berapa kali dapat penglihatan ?
Bagi hamba - hamba Tuhan π₯ atau pendeta, hendaklah tidak merasa kecil atau minder kalau tidak mengalami penglihatan.
Kebenaran Firman yang murni, kalau kita sampaikan dengan kerendahan hati, maka pemberitaan Firman akan menjadi pesona yang memikat orang datang kepada Tuhan π
Kebenaran Firman itulah yang memerdekakan, bukan penglihatan - penglihatan.
Penglihatan hanya membuat orang terpesona terhadap orang yang menerima penglihatan, tetapi tidak mengarahkan orang kepada kebenaran Firman Tuhan, Tuhan π sendiri, dan kerajaanNya.
Kita tidak perlu penglihatan.
Tuhan tahu kapan kita π₯ membutuhkan.
Kalau Tuhan pandang perlu, Tuhan bisa kasih tahu kita.
Di kalangan gereja - gereja π Kharismatik dan Pentakosta, sering kita jumpai orang - orang yang mengaku hamba Tuhan dan pendeta yang selalu mengaku telah menerima pesan - pesan Tuhan, yang diperolehnya dari Tuhan sendiri.
Bisa dipastikan orang - orang seperti ini biasanya tidak memiliki bekal yang cukup untuk menjadi pembicara.
Biasanya mereka π₯ juga bukan berasal dari sekolah tinggi teologi.
Itulah sebabnya, mereka mengisi khotbahnya dengan kesaksian bahwa dirinya menerima pesan - pesan dari Tuhan π
Kalau sudah menggunakan nama Tuhan sebagai "yang mengajar secara langsung" kepada pendeta atau hamba Tuhan itu, maka siapa yang berani membantah?
Hidup kita ini memberi pembuktian itu pesan dari Tuhan π
Hidup kita setiap hari pesan dari Tuhan.
Hidup kita harus berubah.
Pesan Tuhan itu pasti mengubah, pesan Tuhan tidak mungkin bertentangan dengan Alkitab π
Tidak mungkin Tuhan mengkhianati Alkitab.
Hamba - hamba Tuhan atau pendeta seperti itu dengan berani mengatakan bahwa Tuhan π yang mengajar dirinya secara langsung.
Tetapi ironinya, khotbahnya tidak banyak berubah.
Hanya berkutat pada hal yang sama.
Hal ini mengesankan bahwa Tuhan yang mengajar dia khotbah adalah Tuhan yang kurang bahan khotbah.
Bisa dipastikan pemberitaan Firmannya hanya berorientasi pada berkat hari ini, mukjizat hari ini, kesembuhan hari ini, tetapi tidak menekankan bagaimana terlepas dari pencintaan dunia π
Biasanya yang mereka ajarkan adalah :
- Berkat - berkat jasmani dan
- Usaha untuk memperoleh jalan keluar dari masalah hidup.
Bagaimana kita π₯ tahu bahwa pesan yang disampaikan itu palsu ?Tidak terlalu sulit untuk membedakan apakah pesan yang diterima dari Tuhan itu palsu atau tidak.
Kita dapat memperhatikan dengan teliti apakah pemberitaannya sesuai dengan kebenaran Alkitab.
Bagi mereka yang belajar Alkitab π dengan benar dan memiliki hati nurani yang bersih, akan sangat cepat dan tepat membedakan apakah benar seorang hamba Tuhan atau pendeta itu mendapat pesan - pesan dari Tuhan atau tidak ?
Tuhan kalau ajar kita pasti berdasarkan Alkitab π
Apakah jemaat awam yang tidak memiliki pengetahuan mengenai Alkitab π secara memadai dapat dengan cepat dan tepat menyadari penyesatan tersebut ?
Tentu saja bisa.
Untuk mengetahui apakah hamba Tuhan atau pendeta tersebut benar - benar menerima pesan dari Tuhan atau tidak, dapat dilihat dari isi perkataan - perkataannya.
Bila di dalam pernyataan - pernyataannya mendiskreditkan, menyalahkan atau memandang rendah hamba - hamba Tuhan atau pendeta lain.yang didasarkan bahwa ia memiliki pengalaman tersebut dan yang lain tidak, maka itu tanda atau isyarat bahwa sebenarnya ia tidak berhubungan langsung dengan Tuhan π atau tidak menerima pesan dari Tuhan.
Jika dalam kesaksian hamba Tuhan atau pendeta yang mengaku menerima pesan dari Tuhan π tersebut seakan - akan Tuhan meninggikan dirinya dan Tuhan menyuruh orang menghargai dan mempercayai hamba Tuhan atau pendeta tersebut, maka patut kesaksiannya disangsikan atau dicurigai.
Misalnya, seorang hamba Tuhan atau pendeta bersaksi bahwa dirinya ditunjuk oleh Tuhan π untuk melakukan tugas tertentu, karena dia memiliki keistimewaan yang lebih dari pendeta lain.
Jangankan manusia π₯, bahkan Tuhanpun seakan - akan takjub terhadap kelebihan hamba Tuhan atau pendeta tersebut.
Bisa dipastikan kesaksian hamba Tuhan atau pendeta tersebut tidak benar atau hanya dikarang - karang.
Karakter Tuhan π kita tidaklah demikian.
Ciri lain kalau kesaksian seorang hamba Tuhan palsu adalah :
Adanya perubahan dalam kesaksian tersebut.
Kesaksian A menjadi A 1
Di suatu kesempatan, ia menunjukkan bahwa ia berdialog dengan Tuhan π bahwa ia akan memenangkan jiwa - jiwa ribu - ribuan jumlahnya.
Tetapi di saat yang lain, ia bersaksi bahwa ia diperintahkan Tuhan π memenangkan jiwa berjuta - juta.
Biasanya kesaksian hamba - hamba Tuhan palsu atau pendeta - pendeta palsu tersebut semakin dibuat "heboh" atau semakin luar biasa.
Kesaksian yang dikemukakan semakin dibuat dahsyat agar lebih memukau orang lain.
Karena banyak jemaat π₯ sudah terbiasa memercayai, maka mereka percaya saja.
Kebohongan seperti itu suatu hari pasti akan terbongkar.
Alkitab π adalah : kebenaran yang cukup untuk memberi nasihat - nasihat dan pesan.
Oleh sebab itu Alkitab π harus digali sedalam - dalamnya dengan kerja keras.
Maka Tuhan memberi jawatan guru agama, gembala sidang, nabi, penginjil untuk mengajar.
Ada beberapa jawatan.
Jawatan ini seperti diberikan Petrus untuk menggembalakan domba - domba Tuhan, adalah : memberi makan anak domba Tuhan.
Memberi makan artinya :
menyampaikan Firman Tuhan atau mengajar.
Di dalam Kitab kisah para rasul dikatakan mereka π₯ bertekun dalam pengajaran rasul - rasul.
Beberapa tahun belakangan ini ada sekolah
sekolah Alkitab π yang khusus mengajarkan bagaimana memiliki karunia nabi yaitu : bernubuat.
Hal ini didorong maraknya karunia bernubuat dalam komunitas Kristen.
Ada hamba - hamba Tuhan π₯ yang diakui sebagai memiliki karunia nabi yaitu : bernubuat.
Bahkan selesai pemberitaan Firman, satu persatu jemaat diundang ke depan untuk menerima nubuat dari nabi dan nabiah tersebut.
Ada nama hamba - hamba Tuhan π₯ atau pendeta dari luar negri yang telah diakui oleh sebagian masyarakat Kristen, khususnya masyarakat Kristen yang lebih cenderung berpikir mistis atau "ngeroh", bahwa mereka adalah : nabi - nabi dan nabiah - nabiah Tuhan.
Tidak semua kalangan kharismatik begitu.
Ada hamba - hamba Tuhan π₯ bernubuat mengenai negri ini :
- Banyak orang - orang tidak percaya kepada Yesus akan menjadi orang percaya.
- Gelombang besar orang masuk Kristen juga akan membanjiri sekolah - sekolah Alkitab.
Ada pula yang bernubuat Tuhan akan melawat negara ini dengan berkat, nyatanya krisis ekonomi dan berbagai masalah tidak pernah surut.
Nubuat - nubuat palsu tersebut tidak membuat jera banyak orang kristen π₯ yang masih suka dengan nubuat - nubuat.
Mereka masih saja mencari hamba - hamba Tuhan atau pendeta yang suka bernubuat.
Memang, godaan untuk mengetahui hal - hal yang akan datang merupakan godaan yang kuat.
Para hamba Tuhan atau pendeta yang jelas - jelas telah bernubuat palsu masih saja bernubuat.
Seakan - akan, jemaat π₯ juga tidak mempermasalahkan nubuat palsu yang mereka pernah ucapkan.
Tidak ada pertanggungjawaban publik atas nubuat yang mereka ucapkan.
Di Indonesia, ada komunitas - komunitas Kristen yang dalam gerak pelayanannya selalu diwarnai dengan nubuat.
Ini dunia π akan berakhir.
Seharusnya Kita belajar kebenaran firman yang mengubah pola berpikir.
Dari fenomena di atas, maka lahirlah nabi - nabi dan nabiah - nabiah bayaran.
Dengan cara demikian, mereka sebenarnya menjual nama Yesus.
π·Sesi ke 3
Sekarang ada sekolah nubuat di sini.
Kalau orang mau belajar nubuat harus berani melepaskan, maka bisa salah - salah.
Juga orang harus berani bohong.
Tapi itu tidak lama, hanya temporar.
Nubuat harus benar - benar Roh Kudus π yang mengerjakan.
Ada hamba - hamba Tuhan yang selalu bernubuat.
Mereka begitu berani bernubuat.
Sebab kalau ternyata salah, mereka π₯ tidak perlu bertanggung jawab.
Sebab bernubuat itu tidak beresiko.
Tetapi kalau benar, mereka mendapat "reward" dalam berbagai bentuk.
Hal ini sebenarnya kelicikan yang tidak disadari oleh mereka.
Pada mulanya, barangkali mereka π₯ tidak bermaksud untuk bertindak licik atau menipu.
Bukan tidak mungkin pula, mereka pernah bernubuat dan nubuatnya tergenapi.
Hal itu membuat mereka semakin percaya diri untuk bernubuat.
Sampai tanpa sadar, seakan - akan karunia itu bisa digunakan kapan saja, di mana saja, dan dalam konteks apa saja.
Mereka π₯ merasa bahwa mereka memiliki karunia itu.
Padahal, karunia adalah milik Tuhan.
Orang percaya hanya mendemonstrasikan jika Roh Kudus πmenghendaki.
Bukan suka - sukanya sendiri.
Kita harus bisa membedakan bahasa roh dengan bernubuat.
Bahasa roh untuk dialog dengan Tuhan.
Bernubuat tidak bisa dimiliki seseorang lalu mau kapan dilakukannya.
Karunia tidak bisa diajarkan orang.
Karunia itu dari Tuhan Yesus.
Penekanan pada nubuat membuat fokus kepada kebenaran Firman Tuhanπ guna pertumbuhan rohani untuk sempurna seperti Bapa atau serupa dengan Yesus, terabaikan.
Karena fokusnya ke nubuat, banyak orang Kristen sibuk dengan nubuat sehingga hal yang mayor atau utama terabaikan.
Mereka π₯ menjadi mistis dan tidak menggunakan logika secara proporsional.
Hal ini tanpa disadari menggiring banyak orang Kristen kepada penyesatan.
Ada orang - orang yang dianggap sebagai juru bicara Tuhan π untuk bernubuat dan banyak orang Kristen bergantung padanya, sehingga banyak orang Kristen tidak mandiri untuk bersekutu dengan Tuhan dan mendengar suara Tuhan.
Mereka menjadi korban orang - orang yang sebenarnya berkebutuhan untuk dikultuskan.
Sebenarnya, kita tidak perlu mempersoalkan apa yang akan terjadi dalam hidup kita ke depan.
Kita hidup dalam kontrol dan monitor Tuhan π
Tidak ada sesuatu yang terjadi di luar kendali Tuhan.
Tuhan menjagai kita π₯ dengan sempurna.
Tidak ada pencobaan yang melampaui kekuatan kita.
Setiap pencobaan pasti ada jalan keluarnya.
Tidak ada sesuatu yang perlu atau patut kita khawatirkan.
Kalau Tuhan tidak memberi nubuat, berarti kita tidak perlu tahu apa yang akan terjadi ke depan.
Kalau Tuhan π memandang kita perlu mengetahui sesuatu yang akan terjadi di depan, Tuhan pasti memberitahukannya kepada kita.
Jadi kalau Tuhan tidak
memberi tahu jangan paksa diri untuk tahu.
Karena nubuat bisa dijual orang bernubuat.
Ini bisa jadi sarana menjual Tuhan Yesus π
Demikian pula dengan pelayanan.
Ada pengusaha yang tidak beragama Kristen mengajak temannya yang beragama Kristen untuk membuka atau menyelenggarakan kebaktian di sebuah gedung.
Mereka merencanakan mengundang seorang pembicara yang memiliki nama dan diminati banyak orang Kristen, mempersiapkan
musik dan worship leader yang baik, serta segala perangkat lainnya untuk terselenggarakannya sebuah acara gereja πyang menarik.
Bila perlu juga memanggil artis rohani atau kesaksian orang - orang yang bisa menarik masa untuk datang.
Ajakan tersebut berangkat dari pemantauannya bahwa kegiatan gereja π seperti yang dilakukan oleh banyak orang dewasa ini, dapat mendatangkan keuntungan berupa uang.
Bukan rahasia lagi pelayanan pekerjaan Tuhan sudah menjadi bisnis yang bisa menguntungkan secara materi, di samping kebesaran nama pendeta dan gerejanya.
Bukan tidak mungkin banyak orang π₯ melakukan kegiatan pelayanannya dikarenakan hal ini.
Mereka mengusahakannya
secara profesional demi menarik massa sebanyak mungkin.
Mereka π₯ tidak terlalu mempersoalkan apakah firman yang diberitakan adalah Firman Tuhan yang murni atau injil yang sejati, atau bukan.
Bagi mereka yang penting "firman " itu diminati dan dapat menarik banyak masa.
Pada umumnya, khotbah - khotbah yang disampaikan mirip dengan para motivator sekuler, bukan kebenaran firman.
Pasti gereja π seperti ini akan sangat menekankan persembahan dan persepuluhan.
Aspek lain yang perlu diamati adalah : keberhasilan hamba - hamba Tuhan atau pendeta dalam " berkarir"
di kegiatan perlayanan seperti itu.
Banyak hamba Tuhan atau pendeta yang melayani "pekerjaan Tuhan" dalam waktu singkat sudah memiliki rumah, mobil, dan berbagai fasilitas lainnya.
Mereka π₯ mencari hidup, bukan memberi hidup.
Hal ini mendorong banyak orang mau menjadi pendeta, sehingga sekolah teologi dikunjungi banyak orang untuk bisa terjun ke pelayanan.
Banyak di antara mereka π₯ tidak mau jadi korban tapi makan korban.
Orang - orang yang melayani Tuhan π karena mencari nafkah adalah orang - orang yang pasti menjual nama Tuhan.
Biasanya orang - orang seperti ini melayani pekerjaan Tuhan bukan untuk :
- Menuntun umat kepada kesempurnaan -
- Meninggalkan percintaan dunia dan
- Mempersiapkan diri untuk menyongsong kerajaan Tuhan Yesus yanh akan datang.
Tetapi jemaat diajarkan,
- kemakmuran jasmani.
- Jemaat dilayani untuk menikmati berkat jasmani.
Dan ini tidak cocok dan jauh dari ajaran Tuhan Yesus π
Banyak kegiatan yang diselenggarakan sebagai sarana untuk memperoleh keuntungan materi.
Kegiatan yang sekilas bersifat rohani menjadi kamuflase untuk memperoleh keuntungan.
Gereja - gereja yang tidak mengenal kebenaran memperkenalkan Yesus π sebagai sosok yang dapat peduli dengan persoalan pemenuhan kebutuhan jasmani, tanpa mengajarkan dengan benar bagaimana harus mengikuti jejak hidupNya.
Kalau seorang hamba Tuhan atau pendeta bertumbuh dewasa mengenakan kodrat ilahi, maka semua kegiatannya selalu diperkarakan dengan Tuhan π
Sehingga segala sesuatu yang dilalukan selalu sesuai dengan pikiran dan perasaan Allah.
Tentu saja, semua kegiatan yang dilakukan benar - benar untuk kemuliaan Allah.
Menjual nama Yesus dengan kuasa mukjizat Tuhan π paling marak dalam kehidupan orang - orang Kristen dewasa ini, khususnya di kalangan gereja Kharismatik dan Pentakosta.
Mereka menjanjikan kuasa Tuhan yang dapat melahirkan mukjizat atas kehidupan orang percaya π₯, sehingga mereka dapat memperoleh jalan keluar dari segala persoalan hidup yang mereka hadapi.
Mereka yang sakit dapat disembuhkan, yang terikat hutang - piutang memperoleh jalan keluar, dan lain sebagainya.Bahkan, di setiap kebaktian selalu dijanjikan bahwa kalau jemaat kembali pulang ke rumah masing - masing maka mereka π₯ sudah mendapat jawaban doanya, yaitu : kesembuhan, pertolongan dari masalah ekonomi, masalah rumah tangga, pekerjaan dan lain sebagainya.
Kita harus mengerti, kalau dunia mengalami resesi dan banyak kesukaran menimpa manusia π₯, seperti krisis, ekonomi, politik, sosial, ekologis berupa bencana alam, dan lain sebagainya.
Karena itu, Tuhan π ditawarkan sebagai solusi bagi manusia agar dapat terhindar dari kesulitan - kesulitan hidup tersebut.
Dalam kondisi kehidupan masyarakat yang sulit, gereja menjadi alternatif yang dicari orang untuk mendapat jalan keluar.
Ketika gereja π hanya menjadi tempat untuk memperoleh jalan keluar dari berbagai kesulitan hidup di bumi berkenaan dengan pemenuhan kebutuhan jasmani, maka terjadi praktik pelayanan rohani yang mirip dengan praktik perdukunan.Banyak hamba - hamba Tuhan atau pendeta yang memanfaatkan situasi ini untuk memperoleh keuntungan pribadi.
Maksud praktik perdukunan dalam konteks ini adalah gereja π dan semua pelayan - pelayannya menggunakan kuasa Tuhan untuk menyelesaikan masalah - masalah yang berkenaan dengan pemenuhan kebutuhan jasmani, yang terjadi dalam kehidupan umat Tuhan.
Sama seperti dukun dukun yang " menjual jasa" dengan membuat praktik - praktik mukjizat guna penyelesaian masalah - masalah hidup yang bertalian dengan pemenuhan kebutuhan jasmani.
Dengan isi pelayanan seperti ini, maka gereja mengabaikan maksud keselamatan yang diberikan Allah π kepada manusia yaitu : dikembalikannya manusia kepada rancangan Allah semula, menjadi segambar dan serupa dengan Allah.
Demikian faktanya yang terjadi di banyak gereja hari ini, gereja π menyelenggarakan praktik pelayanan yang mekanismenya seperti dalam praktik perdukunan di dunia yang tidak mengenal Allah.
Gereja - gereja palsu tersebut mempromosikan mukjizat dengan menggunakan kuasa Tuhan untuk penyelesaian masalah pemenuhan kebutuhan jasmani.
Dengan mudahnya gereja - gereja π tersebut menjanjikan penyelesaian masalah yang dihadapi jemaat, mulai dari masalah ekonomi, bisnis, kesehatan, jodoh, keinginan memiliki keturunan dan lain sebagainya dengan nama Yesus.
Tanpa disadari, praktik pelayanan yang mirip dengan perdukunan mengakibatkan penyimpangan.
Mukjizat menjadi komoditas utama orang - orang π₯ yang mengaku "hamba Tuhan" dan yang mndeklarasikan diri ( terang - terangan maupun terselubung) mewakili Tuhan untuk menolong umatNya.
Tanpa mereka sendiri sadari, mereka menjual nama Tuhan selain untuk kepentingan materi juga kebesaran namanya sendiri sebagai kelangsungan karir di dalam gereja π lokal maupun di dalam sinode suatu gereja.
Kalau dalam praktik perdukunan di luar gereja mereka menggunakan kuasa kegelapan, tetapi di dalam gereja menggunakan nama Yesus.
Banyak orang Kristen π₯ berpikir bahwa menggunakan nama Yesus untuk hal tersebut agar kuasanya dinyatakan dipandang sebagai suatu kehormatan bagi Tuhan.
Mereka menggunakan nama Yesus semena - mena.
Sebenarnya tindakan mereka itu melecehkan nama Tuhan π dengan menggunakan dan menyebutkan secara sembarangan.
Tuhan tidak akan memperkenalkan namaNya dipakai sesuai selera dan keinginan manusia, apalagi ada "agenda pribadi" di balik penggunaan namaNya.
Banyak orang telah tertipu oleh praktik pelayanan gereja - gereja π yang sudah menyimpang dari kebenaran tersebut.
Gereja - gereja yang tidak mengenal kebenaran memperkenalkan Yesus π sebagai sosok yang dapat peduli dengan persoalan pemenuhan kebutuhan jasmani, tanpa mengajarkan dengan benar bagaimana harus mengikuti jejak hidupNya.
Tentu saja, Tuhan Yesus juga sangat peduli dengan masalah pemenuhan kebutuhan jasmani.
Tetapi sesungguhnya Tuhan Yesus π lebih peduli proses pertumbuhan rohani agar pengikutNya seperti diriNya.
Dengan demikian gereja - gereja sedang menjual nama Yesus, seharusnya yang diajarkan adalah bagaimana mengikuti jejak Tuhan Yesus.
Oleh sebab itu, mereka seharusnya tidak mempersoalkan pemenuhan kebutuhan jasmani lagi.
Tetapi ditekankan adalah melakukan kehendak Bapa π dan menyelesaikan pekerjaannNya.
Hal ini yang harus diperjuangkan sebagai satu - satunya agenda hidup ini.
Di mana - mana, bukan hanya di kalangan orang Kristen π₯, tetapi di kalangan masyarakat pada umumnya terdapat kecenderungan menggunakan alasan kegiatan sosial demi memperoleh keuntungan pribadi.
Kalau hal tersebut terjadi di luar gereja, kita masih bisa memakluminya atau kita tidak perlu mempersoalkannya karena itu bukan urusan kita.
Tetapi, kalau hal ini terjadi di lingkungan orang - orang Kristen, apalagi di lingkungan gereja π, betapa hal ini sangat menyedihkan.
Sebenarnya, hal itu bukan cerita baru.
Bagaimana kegiatan - kegiatan sosial di kalangan orang Kristen menjadi sarana memperoleh materi atau uang.
Mereka π₯ bukan hanya menjual anak - anak yang tidak mempunyai orang tua (anak yatim piatu) dan manula yang terbuang, tetapi mereka juga menjual nama Yesus.
Tidak sedikit yayasan - yayasan Kristen yang bergerak di bidang pelayanan sosial menjadi kendaraan orang - orang tertentu " mencari nafkah " untuk diri sendiri.
Ada pula yang bergerak di bidang pendidikan, dengan alasan untuk misi mereka π₯ menghimpun dana membangun sekolah.
Tetapi, ketika sekolah sudah maju dan diminati banyak orang tua, maka sekolah tersebut hanya diperuntukkan bagi orang kaya.
Mereka π₯ memasang tarif tinggi untuk uang sekolah dan lain sebagainya.
Hanya orang kaya yang bisa membawa anak mereka ke sekolah itu.
Yayasan tersebut tidak memedulikan orang miskin.
Sekolah yang pada mulanya dibangun dengan alasan misi dan menggunakan uang jemaat atau donatur dalam pembangunannya, hanya menjadi sejarah.
Sekolah tersebut sudah menjadi lahan bisnis yang sangat menguntungkan.
Ada hamba - hamba Tuhan atau pendeta yang mempunyai pelayanan bagi pemulung dan orang - orang terlantar di jalan.
Mereka π₯ melayani "tanpa pamrih".
Dengan ketulusan dan segala perjuangan, hamba - hamba Tuhan itu melayani mereka.
Tetapi tidak sedikit pula hamba - hamba Tuhan atau pendeta yang mengambil pelayanan tersebut untuk keuntungan pribadi.
Berkat yang diterima oleh mereka dari orang - orang π₯ yang terbeban, "disunat" demi kepentingan diri sendiri.
Memang tidak salah, kalau pelayan - pelayan yang melayani mereka juga memperoleh biaya transportasi dan persembahan kasih.
Tetapi, kalau mengorbankan kepentingan pelayanan maka itu adalah bentuk korupsi yang menyakiti hati Tuhan.
Ada pula hamba - hamba Tuhan π₯ atau pendeta yang melayani di penjara - penjara dengan penuh kasih dan pengorbanan.Tuhan sangat berkenan dengan pelayanan tersebut.
Tetapi hendaknya, kita tidak tergoda memanfaatkan pelayanan tersebut untuk memperoleh keuntungan materi.
Jika hal ini terjadi, betapa hal itu menyakiti hati Tuhan π
Mereka menjual "orang dalam penjara" demi kepentingan pribadi dan menjual nama Yesus.
Dewasa ini, banyak yayasan - yayasan atau kegiatan - kegiatan yang berkiprah dalam rehabilitasi para pecandu narkoba.
Pekerjaan mereka π₯ sungguh sangat mulia.
Pekerjaan ini bukan pekerjaan yang mudah.Ini adalah pekerjaan berat yang penuh resiko.
Tetapi, hendaknya pekerjaan yang begitu mulia tidak dijadikan sarana untuk memperoleh keuntungan materi atau keuntungan pribadi.
Sebagai akibatnya, para pecandu π₯ narkoba yang tidak mampu dijual untuk mendapatkan donatur, sementara yang mampu diperas uang keluarganya.
Khusus untuk orang Kristen π₯ dalam yayasan - yayasan Kristen yang bergerak di bidang pelayanan ini, hendaknya tidak tergoda memanfaatkan lahan pelayanan ini untuk kepentingan materi.
Kalau di dunia politik, kita π₯ menjumpai kenyataan dimana "wong cilik" (rakyat kecil ) dijadikan sarana atau dijual untuk menarik simpati masyarakat, seakan - akan partai tersebut atau pejabat tersebut peduli terhadap keadaan rakyat kecil tersebut.
Salib ini memikul semua kutuk.
Sebenarnya ada satu kutuk, yaitu terpisah dari Allah.
Kalau cuma miskin, sakit, itu dampak dari dunianya.
Tapi kutuk utama manusia terpisah dari Allah π
Tapi salib itu menyelesaikan.
Tuhan Yesus menyelesaikan di atas kayu salib.
Di perjanjian lama orang Israel tidak mengenal keselamatan, mereka orientasinya berkat jasmani, tanah yang subur, berlimpah susu dan madu.
Jadi kalau mereka tidak taat, Tuhan π hukum dengan bala kelaparan, penyakit sampar, perang itu kutuknya.
Kutuk itu artinya : hukuman.
Di Perjanjian Baru ketika Salib diadakan kita punya kesempatan keluar dari kutuk, terpisah dari Allah.
Adapun kita π₯ mengalami kemiskinan, ditindas macam - macam, itu bisa dipakai Tuhan untuk menyempurnakan kita.
Allah pakai itu untuk mengembalikan kita ke rancangan semula, karena Allah π turut bekerja dalam segala untuk mendatangkan kebaikan,
agar kita serupa dengan Yesus.
Itu menggenapi maksud salib diadakan.
Jadi kemiskinan bisa jadi berkat.
Tertindas tidak adil juga bisa jadi berkat.
Kalau gereja π mula - mula teraniya itu berkat.
Karena salib diadakan menyempurnakan bagaimana bebas dari kutuk.
Tetapi sekarang diajarkan tidak punya anak, belum kawin, tidak punya kutuk.
Dan muncul - muncul hamba Tuhan yang menclaim dirinya membebaskan jemaat dari kutuk dengan menggunakan nama Yesus
Dan sekarang ada orang - orang π₯ spesialis melepaskan kutuk.
Jadi maksud diadakan ini meleset.
Semua kita π₯ pasti ada masalah.
Masalah anak, kesehatan, ekonomi dll.
Besi menajamkan besi.
Ditajamkan dengan gesekan.
Harus ada gesekan
Justru Tuhan yang gesek.
Ini umumnya di gereja π pantekosta kharismatik.
Kalau gereja Protestan tidak ada.
Mereka melepaskan diri dari bencana
Anak Allah tidak ada bencana.
Semua mendatangkan kebaikan.
Betapa banyak orang Kristen yang bodoh.
Jadi kita kalau masuk Perjanjian Baru, kutuk hanya dikaitkan keselamatan kekal.
Bila seseorang diperkenankan masuk kerajaan kekal, itu bebas dari kutuk.
Kutuk tidak bertalian langsung dengan berkat jasmani.
Kalau ada berbagai kesulitan, itu bisa jadi disiplin juga.
Disiplin mendewasakan dia.
Dunia π tidak boleh membahagiakan kita
π·Sesi ke 4
Menjual nama Yesus π dengan kesaksian.
Orang - orang yang mempunyai kesaksian yang luar biasa.
Apalagi dia berasal dari agama non Kristen.
Ini merusak hubungan agama di negara kita.
Ia bisa mencela nabinya, ia bisa mencela kitab sucinya.
Ini sangat tidak etis.
Kita harus mengindari hal ini.
Orang non Kristen menjadi Kristen, mereka terlalu dimanja, dilayani,
sehingga jatuh di dua hal, 1.Jatuh dalam moral seks.
2. Jatuh dalam uang
Pindah menjadi orang Kristen menjadi tidak jaminan bagus moralnya, disangsikan.
Kita harus mendidik mereka dulu.
Lalu menjual nama Yesusπ dengan khotbah.
Di gereja - gereja kharismatik dan pantekosta penghasilan pendeta tergantung dari jumlah jemaat.
Biar jemaatnya tidak banyak tetapi relasinya orang - orang kaya.
Dan dulu di gereja π kharismatik ada pembicara yang sudah dikenal, dan diundang sana sini.
Makin sering khotbah di mana - mana makin nampak.
Sampai titik tertentu, kita bisa mengerti orang - orang yang punya nama besar, kolektenyapun besar.
Ini terjadi, tetapi tidak semua pendeta, yang secara tidak langsung sudah "pasang tarif"
Biasanya yang berbicara sekretarisnya.
Harusnya seorang pendeta bisa khotbah itu bersyukur.
Tujuan pelayanan pemberitaan Firman adalah : menyampaikan suara kebenaran untuk dapat mengubah jemaat
- Menjadi kudus dan tak bercacat atau sempurna seperti Bapa atau serupa dengan Yesus.
- Semakin terlepas dari ikatan percintaan dunia π
- Semakin merindukan langit baru dan bumi yang baru.
Pemberitaan Firman yang benar, tidak dapat diimbali dengan uang π° atau apapun juga, sebab kebenaran adalah harta yang tidak ternilai dari Bapa.
Amin....π·
Di dalam injil terdapat kisah yang hampir semua orang Kristen π₯ mengenal, yaitu mengenai Yudas yang menjual Yesus.
Dari kisah Yudas menjual Tuhan Yesus π ini, kita dapat memperoleh banyak pelajaran.
Yudas dikenal sebagai Yudas anak Simon Iskariot.
Ada beberapa nama Yudas Yang lain.
Tapi Yang jelas Yudas Yang menjual Yesus π adalah Yudas Iskariot.
Yudas Iskariot salah satu murid yang dipilih Tuhan Yesus.
Yang sebelum Tuhan Yesus memilih murid - muridNya ini.
Injil lukas 6
Tuhan Yesus π berdoa semalam - malaman.
Adalah sangat logis kalau di dalam doa semalam - malaman tersebut Tuhan Yesus π juga mempercakapkan mengenai orang yang akan dipilihNya.
Dan tentu apa yang dilakukan Tuhan Yesus π atau yang dilakukan Yesus itu bukan satu tindakan sandiwara.
yang memilih Yudas, lalu sengaja menjadikan Yudas sebagai alat penjahat.
Seakan - akan Yudas dibuat berwatak buruk suka mencuri, dan akhirnya dibuang.
Adapun mustahil kalau Tuhan π bekerja sama dengan iblis merasuki Yudas.
Ikut merusak karakter Yudas dan akhirnya
mengkhianati Tuhan Yesus.
Sesungguhnya Tuhan Yesus π yang pada waktu itu telah mengosongkan diri dan melepaskan keilahianNya sebagai Allah yang tahu segala sesuatu.
Yesus tidak tahu
bahwa Yudas yang akan mengkhianatiNya.
Tetapi Yesus π tahu bahwa salah satu dari muridNya yang akan memgkhianatiNya.
Sebab satu orang yang makan bersama - sama Dia melawan Tuhan.
Tetapi Yesus tidak tahu bahwa itu Yudas.
Pada mulanya tidak tahu, itu Yudas.
Yesus tidak sandiwara.
Kisah 1 : 25
Firman Tuhan π mengatakan bahwa, Dia menerima jabatan pelayanan itu yaitu : kerasulan yang ditinggalkan.
Yudas meninggalkannya bukan didesign untuk meninggalkanNya.
Jadi memang Yudas, tidak dirancang menjadi salah satu orang yang berkhianat kepada Tuhan Yesus π
Yudas dirancang menjadi salah satu rasul Tuhan.
Jadi pada akhirnya Yudas ternyata gagal menjadi rasul.
Hal itu merupakan pilihan dan keputusannya sendiri.
meninggalkan jabatanNya tersebut.
Jelas di Kisah 1 : 25
dahulu Yudas termasuk bilangan murid - murid terkemuka dan mengambil pelayanan.
Jabatan kerasulan itu dibutuhkan Yudas, tetapi meninggalkannya atas kemauannya sendiri dalam kesadaran penuh.
Jadi pengkhianatan Yudas bukan rekayasa Tuhan π sama sekali, jangan bodoh.
Apa yang terjadi dalam kehidupan Yudas ini sebenarnya paralel dengan apa yang dialami Bangsa Israel ketika keluar dari Mesir, Tuhan tidak menghendaki bangsa Israel yang dibawa ke kanaan dan Mesir.
Tuhan π yang menghendaki bangsa Israel dari Mesir ke Kanaan, negri yang berlumpah susu dan madu gagal di padang gurun, Tuhan tidak menghendaki.
Tuhan menghendaki Bangsa Israel bisa sampai ke Tanah Kanaan.
Tuhan π tidak menghendaki mereka semua tewas di padang gurun yang artinya : yang keluar dari Mesir akhirnya tewas di padang gurun.
Hanya sebagian saja, terutama yang lahir di sepanjang perjalanan.
Tuhan tidak menghendaki kegagalan itu.
1 kor 10
Ditunjukkan oleh Paulus kegagalan mereka mencapai Kanaan, disebabkan karena mereka :
- Mengingini hal yang jahat
- Menyembah berhala
- Melakukan percabulan
- Mencobai Tuhan
- bersungut - sungut.
Pertanyaan yang muncul adalah mengapa Tuhan, π mengijinkan mereka mengalami pencobaan, sehingga mereka jatuh dan akhirnya gagal menurut rencana Allah ?
Tentu sebelum masuk Kanaan, mereka menjadi dewasa, ujian dalam pencobaan.
Yang pasti pencobaan - pencobaan itu tidak melampui kekuatan mereka, tetapi akhirnya mereka π₯ gagal bukan kesalahan Tuhan.
Paulus mengatakan bahwa semua itu, peristiwa kegagalan sebagian bangsa Israel sehingga dari Mesir mereka π₯ tidak sampai Kanaan, menjadi pelajaran bagi kita.
Kegagalan Yudas menjadi pelajaran berharga bagi orang percaya sepanjang zaman.
Jangan - jangan watak Yudas Iskariot memang mau diubah Tuhan.
Kepercayaan Tuhan π kepada Yudas untuk memegang kas.
Bukan sengaja menjoroki, mendorong Yudas supaya menjadi jahat.
Pelajaran mahal yang bisa kita petik adalah orang yang dipilih Tuhan π belum tentu bisa gagal.
Pilihan itu bukan pilihan untuk kepastian masuk surga.
Tapi pilihan itu pilihan kesempatan.
Tidak semua orang punya kesempatan itu.
Yudas tidak direncanakan, tetapi ada satu dari murid - murid akan berkhianat.
Dulu ada pendeta yang cukup dikenal berkata, Yudas ini orang yang dikorbankan dalam rangka menggenapi rencana Allah π, sehingga Yudas dianggap sebagai manusia yang melengkapi karya Allah, maka patut berterima kasih kepada Yudas.
Tidak disangka ada orang yang berterima kasih kepada Yudas.
Bahkan ada pandangan Yudas tidak masuk neraka,
sebab dia dipakai Tuhan π untuk menggenapi rencanaNya.
Pemikiran - pemikiran ini salah dan menyesatkan.
- Pemikiran yang lain mengatakan bahwa Yudas dikorbankan untuk kebinasaan demi keselamatan manusia π₯
Kalau Yesus disebut juruselamat, maka Yudas disebut pemeran pembantu.
Memang ada ayat dalam perjanjian baru mengatakan bahwa Yudas terpilih untuk menjadi pengkhianat.
Yohanes 6 : 71 - 76
Injil Yohanes ditulis tahun 90 sekitar 60 th sesudah peristiwa itu.
Sekitar 55 th, 57 th sampai 60 th, jadi peristiwa itu sudah terjadi.
Tetapi Ketika Tuhan mengatakan bahwa seseorang di antaramu iblis.
Harus diperhatikan secara teliti bahwa Yesus menunjuk adanya iblis, Yesus tidak menunjuk Yudas.
Dan Yudas belum terbukti kejahatannya dan sebagai pengkhianat.
Kalau Tuhan mengatakan bahwa salah satu di antaranya ada yang dianggap iblis.
Memang dinubuatkan.
Alkitab π dalam injil Yohanes 51 : 10
Ditulis setelah peristiwa itu terjadi.
Setelah Yesus naik ke surga sekitar 55 th sampai 60 th.
Alkitab π harus, menyebutkan atau menyatakan nubuat mengenai Mesias untuk menunjukkan bukti bahwa Dia adalah : Mesias yang dijanjikan Allah.
Karena ada banyak Mesias orang yang mengaku juruselamat atau orang mengaku utusan Allah.
Utusan Allah harus diverifikasi dibuktikan dengan nubuat - nubuat.
Jadi Kalau kita baca, Alkitab π banyak nubuatan - nubuatan tentang kehidupan Tuhan Yesus dari kelahiranNya, dari karya - karyaNya mengadakan mukjizat, penyalibanNya di Golgota, kebangkitanNya dan termasuk pengkhianatan satu dari murid - muridNya itu.
Petrus juga menyatakan pengkhianatannya salah satu orang, tetapi peristiwa itu ketika Petrus mengatakan itu sudah terjadi, jadi ketika Petrus menyebut nama Yudas sebagai pengkhianat.
Kisah para rasul 1 : 16
Itu peristiwa sudah terjadi atau berlangsung.
Salah satu murid itu tidak harus Yudas, bahkan Petruspun punya posibility yang ini, sebab Petrus yang pernah disebut enyah iblis.
Jadi kenyataan adanya penyesatan ini tidak bisa dihindarkan.
Sebab Kalau Tuhan π menentukan siapa orangnya, itu yang bertentangan dengan hakekat Tuhan
Penyesatan masih ada, tidak bisa tidak.
Termasuk di antaranya adalah salah satu dari murid Tuhan Yesus π, mesti ada.
Tidak bisa tidak.
Dan sebenarnya di balik ini kita tidak tahu, apa yang terjadi di alam atau hukum atau tatanan roh.
Suatu hari kita π₯ akan tanya baru dijawab mengapa hanya satu di antara 12 murid.
Yang ini tidak bisa akan terjawab
Sebatas yang mampu kita pahami kita pahami.
Ini pertarungan yang mahal sekali.
Allah π tidak pernah mengupayakan kebinasaan.
Tetapi adanya satu dari 12 murid sudah tentu dalam teropongan Tuhan π sebelum kejadian itu berlangsung.
Terkait dengan kehidupan Yudas ada ayat lain dalam Alkitab π yang mengesankan bahwa memang Yudas sudah ditentukan untuk binasa.
Selama Aku bersama mereka, ini doa Tuhan Yesus π, Aku memelihara mereka dalam namaMu yang telah Engkau berikan kepadaKu, Aku telah menjaga mereka, dan tidak seorangpun dari mereka yang binasa selain dari pada dia yang telah ditentukan Dia untuk binasa.
Supaya nyata tertulis dalam kitab suci π
Banyak orang memandang Yudas seakan - akan ditentukan untuk binasa.
Berdasarkan ayat - ayat tadi di atas.
Orang yang berpikir begitu adalah orang - orang π₯ yang tidak belajar, dia belum menemukan rahasia kebenaran firman Tuhan, dia kurang cerdas.
Salah satu murid Tuhan Yesus disebut : sebagai anak kebinasaan.
( ho huios tes apoleias)
Dalam versi yang lain orang yang ditentukan untuk terhilang.
Dan para teolog juga membuat premis asumsi dasar, bahwa Yudas ditentukan.
Supaya genaplah yang tertulis dalam kitab suci π bukan supaya genaplah Yudas berkhianat, tetapi digenapi bahwa satu dari 12 murid itu yang berkhianat.
Supaya digenapi firman Tuhan π
Bukan supaya digenapi Yudas harus berkhianat.
Sebenarnya tidak menutup kemungkinan salah satu dari murid lain juga berkhianat.
Yohanes 6 : 66 - 67
Banyak murid - muridNyaπ₯ mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia.
Tuhan Yesuspun membuka kemungkinan atau memberi peluang kepada orang dekatNya untuk dapat meninggalkanNya.
Dari catatan ini jelas, bahwa dibuka kemungkinan salah satu muridNya dapat berkhianat kepadaNya.
Namun ternyata Yudaslah yang berkhianat.
Berkenaan dengan ini digenapi pula apa yang tertulis dalam Alkitab π
Mereka menerima 30 keping uang perak, yaitu harga yang ditetapkan untuk seorang menurut penilaian yang berlaku di antara orang Israel.
Nubuat yang digenapi mengkokohkan fakta bahwa Yesus π, putra Maria, adalah Mesias, Sang Juruselamat.
Keselamatan datang dari bangsa Yahudi.
Itu harga mati.
Dan Yesus Sang juruselamat itu.
Penggenapan nubuat mengenai Yudas yang berkhianat kepada Yesus adalah salah satu dari sekian banyak nubuat mengenai Mesias π yang tertulis dalam Perjanjian lama.
Seperti misalnya, nubuat Yesus lahir di Betlehem.
bukan di kota lain.
Tidak ada juruselamat lain di luar Betlehem.
Hal yang terpenting bukan menunjukkan tempat di mama Dia dilahirkan, tetapi pembuktian.
Dalam Alkitab π Imam - imam pun tahu Yesus lahir di Betlehem, tetapi
mereka merasa tidak berkepentingan dan takut kepada Herodes pada waktu itu.
Tuhan Yesus πmengendarai keledai masuk kota Yerusalem,
banyak lagi.
Oleh sebab itu kita tidak boleh menganggap nubuat sebagai dekrit atau penetapan, tetapi nubuat sebagai konformasi dan pembuktian kebenaran Allah π yang pasti digenapi.
Maka dari itu semua nubuat mengarah kepada pribadi Kristus π dan karya keselamatanNya guna mengkonformasi atau membuktikan identitasnya sebagai Mesias.
Kalau kita memperhatikan perjalanan hidup Yesus di muka bumi π, salah satu yang nyaris menggagalkan rencana - rencana Allah.
Petrus mencegah Yesus ke Yerusalem.
Dan Tuhan Yesus menghardik Petrus, "Enyah iblis, Engkau suatu batu sandungan bagiKu !"
Matius 16 : 21 - 23
Petrus dihardik sebagai iblis.
Tuhan π berkata, satu di antara kamu iblis.
Justru Petrus punya, posibility jadi pengkhianat.
Ironinya Yudas tidak pernah diperlakukan sekeras ini seperti Petrus.
Dengan hal ini didapat pelajaran bahwa yang ditentukan binasa tidak harus Yudas.
Memang satu di antara 12 murid Tuhan Yesus π berkhianat, tetapi tidak harus Yudas.
Tidak menutup kemungkinan Petrus dapat menjadi yang binasa ternyata Yudas yang berkhianat.
Jangan karena mau membela doktrin Allah π menentukan siapa yang selamat, siapa yang binasa lalu dengan gegabah Yudas ditentukan, itu kurang cerdas.
Di lukas 22 : 31 - 32
Mengapa Yesus π tidak berdoa untuk Yudas ?
Kenapa untuk Petrus?
Karena pada waktu itu Yudas sudah terbukti sebagai pengkhianat.
Lukas 22 : 3 -.6
Iblis berbisik kepada Yudas, dan Yudas menjual Yesus.
Kenapa Tuhan π tidak berdoa untuk Natanael, Filipus.
Tidak bisa, satu harus berkhianat.
Dan Tuhan Yesus tunduk nubuat itu, cuma Dia tidak tahu siapa.
Begitu tahu Yudas, seakan - akan Tuhan Yesus berkata," Iblis...bukan dua, tapi hanya satu."
Yesus tidak mungkin berdoa untuk sesuatu yang tidak sesuai dengan kehendak dan rencana Bapa.
Kalau memang sudah dinubuatkan bahwa salah satu dari murid Yesus akan berkhianat, maka Yesus π tidak akan meminta agar semua selamat.
Setelah kedapatan bahwa Yudas yang berkhianat, maka Ia berdoa untuk Petrus agar tidak ikut berkhianat.
Usaha Tuhan Yesus π tersebut mengisyaratkan, bahwa Ia tidak menghendaki lebih dari satu yang binasa dari antara murid - muridNya.
Kapan kedatanganNya sebagai anak manusia, Dia tidak tahu, Dia mengosongkan diri.
Banyak pendeta π₯ yang menjual Yesus dengan khotbah , visi, penglihatan, dan nubuatan.
Yudas berkhianat atas keinginannya sendiri, bukan Karena keinginan orang lain, apalagi keinginan Tuhan.
Kejahatan Yudas sebenarnya dimulai dari kebiasaannya suka mencuri uang kas yang dipegangnya
Yohanes 12 : 6
Dalam hal ini kita π₯ harus mengerti, bahwa seseorang tidak mungkin jadi orang jujur mendadak atau menjadi pencuri mendadak.
Kebiasaan Yudas mencuri dan mengingini uang untuk kepentingannya sendiri, yang membuka peluang iblis masuk dalam kehidupannya.
Iblis akan masuk dalam. hidup seseorang kalau orang itu memberi peluang atau pangkalan.
Efesus 4 : 27
Oleh ilham Roh, Paulus. mengatakan jangan beri kesempatan.
Hal ini meneguhkan bahwa Yudas memilih nasib atau keadaannya sebagai pengkhianat.
Walau hal ini tidak direncanakan oleh Yudas sendiri sebelumnya.
Yudas tidak berpikir bahwa dia akan jadi pengkhianat, dan menjual Yesus π.
Ini pilihannya juga membawa dirinya kepada kodrat dosa.
Kebiasaan jahatnya menggiringnya kepada keputusan yang salah tersebut.
Dalam beberapa teks dalam Alkitab π Yudas sebelumnya dimasuki oleh iblis.
Lukas 22 : 3
Yohanes 13: 27
Tidak mungkin iblis diijinkan oleh Tuhan πmasuk dalam diri Yudas tanpa alasan sebelumnya.
Ini implikasinya untuk kita, apakah kita membuka peluang itu tergantung kita.
Kristen tidak menyelamatkan.
Memang Yudas sudah terbiasa bermain - main dengan iblis melalui ketidakjujurannya.
Yohanes 12 : 6, 13 : 2
Langkah - langkah panjang Yudas inilah yang membawa Yudas kepada keputusan tragisnya, yaitu : menjual Tuhan Yesus π kepada imam - imam kepala.
Yudas seperti murid - murid yang lain, selalu mendengar pengajaran Tuhan Yesus.
Di dalamnya termasuk nasihat, peringatan, larangan dan lain sebagainya.
Yudas melihat mukjizat yang Tuhan Yesus π lakukan.
Bahkan tidak mungkin dari dua buah murid yang dikirim itu juga Yudas mengadakan mukjizat dan mengusir setan atau roh jahat.
Apakah Tuhan Yesus bersandiwara kepada Yudas ?
Pura - pura menasehati dan sementara itu juga mengeraskan hatinya.
Jadi Yudas memang selalu mendengar pengajaran Tuhan Yesus π, tetapi hatinya sudah tertambat uang.
Mata hatinya telah dibutakan oleh hasratnya, karena keinginan materi tersebut.
Tuhan Yesus berkata dalam lukas 16 : 11
Kalau kamu tidak setia dalam hal mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan harta yang sesungguhnya ?
Artinya kalau soal uang π° orang sudah salah, siapa yang mempercayakan kamu kebenaran?
Harta sesungguhnya itu alithinon.
Jadi bukan kebenaran yang masuk pikiranmu.
Kalau orang hatinya sudah melekat pada uang π°, ia tidak akan mengerti firman Tuhan, walaupun diajar setiap hari.
Jadi kebutaan mata rohani Yudas bukan karena hatinya dikeraskan oleh Tuhan, tetapi ia memilih mencintai harta atau uang.
Yudas sendiri yang mengeraskan hatinya.
Inilah yang dikatakan Paulus ada orang - orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga tidak melihat cahaya injil kemuliaan Kristus.
Kalau kita π₯ mau menjadi anggota keluarga kerajaan surga :
1. Jangan punya keinginan.
2. Jangan punya cita - cita.
Keinginan kita hanya mau menyenangkan Tuhan saja.
Kalau sekolah, kuliah, bisnis, kerja, berumah tangga semua untuk kesenangan Tuhan π
Masalah - masalah besar, berat bagaimanapun dalam hidup kita tenyata sarana Tuhan membentuk kita, kita bersyukur.
Injil itu kuasa Allah yang menyelamatkan.
Tapi kalau mata orang sudah tertutup untuk injil, percuma.
Firman Allah tidak akan pulang dengan sia - sia.
Tapi kalau yang mendengar tidak mengerti karena hatunya dipenuhi percintaan dunia π, bukan salah firman itu.
Kalau orang gagal itu kesalahan sendiri, termasuk Yudas.
Sangat besar kemungkinan oleh Yudas tidak bermaksud mengkhianati Yesus π, guru yang menjadi tumpuan harapan hidupnya.
Kalau dia menjual Yesus dengan harga 30 keping perak itu, dia mati langkat, mati pangan mati rejeki.
Sebab kalau ia bersama - sama gurunya, ia punya keuntungan.
Kalau ia tidak bersama - sama gurunya, itu kerugian yang besar.
Karena selama bersama gurunya Yudas memperoleh penghasilan lebih dari murid - murid lain, sebab Yudas, dipercayai memegang kas dan ia juga mencuri uangπ° kas tersebut.
Setiap Kali mencuri.
Selain memperoleh keuntungan materi, Yudas juga dapat eksis sebagai murid terkemuka.
Sebenarnya Yudas tidak sungguh - sungguh menjual Yesus π dan membunuh untuk menyingkirkannya.
Tetapi kemungkinan ia ingin menambah jumlah penghasilannya lebih banyak dan lebih eksis
seperti murid - murid yang lain.
Kemungkinan dia dari keluarga Zelot, yaitu : keluarga yang mengupayakan kemerdekaan orang Yahudi dari penjajahan.
Seperti murid - murid Yesus yang lain, ia juga berpengharapan suatu hari Yesus π menjadi raja seperti Herodes atau kaisar Roma, raja duniawi.
Konsep Mesias yang menjadi raja versi dunia π ini, pada umumnya menguasai pikiran kehidupan masyarakat Yahudi.
Itulah sebabnya murid -murid pernah bertengkar mempersoalkan siapa yang terbesar di antara mereka demi kedudukan di kerajaan di mana Yesus menjadi Rajanya nanti.
Matius 18 : 1 - 5
Lukas 9 : 46 - 48
Sampai Ibu Zebedeus pun ditarik karena Ibu Zedebeus masih berhubungan darah dengan Maria, ini nepotisme.
Yudas sebenarnya tidak membidik uang 30 keping perak sebab jumlah tersebut sangat kecil, dibandingkan dengan resiko yang harus dijalani dengan menjual Yesus.
Beberapa ahli Perjanjian Baru mengemukakan, bahwa keping perak yang dimaksud adalah tetradrachin, suatu media transaksi yang bernilai beberapa bulan ( kemungkinan besar 4 bulan ) gaji untuk kehidupan warga bagi pekerja pada umumnya.
Jumlah uang tersebut akhirnya digunakan untuk membeli sebidang tanah.
Tanah itupun akhirnya tidak dia nikmati, selain darahnya yang tertumpah atasnya.
Usaha Yudas menjual Yesus π adalah usaha untuk mempercepat ambisinya dan ambisi banyak orang untuk menjadikan Yesus raja versi mereka, yaitu raja duniawi demi kepentingan duniawi pula.
Dengan membawa Yesus pada situasi terancam, yaitu dengan dijual kepada musuh - musuhNya, maka Yesus π dapat menunjukkan keperkasaanNya yang mereka sudah saksikan dalam membuat berbagai mukjizat dan tanda - tanda ajaib.
Dalam keadaan krisis dan kritis, Yudas berharap Yesus " Unjuk KeperkasaanNya ".
Mereka berharap Yesus akan menjadi pemimpin bangsa Yahudi memberontak melawan kekaisaran Romawi.
Yudas sendiri sangat mungkin berasal dari kelompok orang Yahudi π₯ garis keras yang memberontak melawan Roma.
Yang disebut orang - orang Zelot.
Mereka mengharapkan Yesus menjadi Mesias seperti Daud yang perkasa, yang dapat mengantar bangsanya kepada zaman keemasan dan kejayaan.
Yudas seperti Petrus dan murid - murid lainnya tidak ingin Yesus π kalah dan takluk kepada pemerintahan Roma.
Kenyataannya yang Yudas saksikan sangat berbeda dari yang mereka harapkan.
Ternyata Yesus dikalahkan secara fisik oleh kukuatan Roma dan dijatuhi hukuman mati.
Hal ini mengecewakan Yudas, sehingga ia berniat mengembalikan uang tiga puluh keping perak kepada imam - imam kepala dan tua - tua Yahudi.
Matius 27 : 5
Tetapi mereka tidak mau menerimanya dan hal ini mengakibatkan Yudas dengan frustasi membuang uang tersebut di depan mereka.
Yudas menyerahkan darah orang yang tidak bersalah.
Semua sudah terlambat, Yesus π harus dihukum mati.
Harapan dan cita - cita Yudas kandas, sehingga ia memilih bunuh diri.
Pelajaran mahal yang dapat dipetik dari peristiwa ini adalah sikap yang salah terhadap maksud keselamatan yang dibawa oleh Tuhan π, melahirkan motivasi pelayanan dan segala tindakan yang salah.
Kalau seandainya Yudas mengerti maksud keselamatan yang dibawa oleh Yesus, maka ia tidak akan menjual Yesus π dan "main api" yang akhirnya membinasakan dirinya.Ambisi Yudas memperoleh kekayaan atau uang lebih besar, kedudukan, dan kehormatan di bumi ini dengan menggunakan fasilitas yang ada pada Yesus, merupakan langkah bodoh yang membinasakan.Kita harus mengerti dan meneriman bahwa kedatangan Yesus π bertujuan untuk mengembalikan manusia kepada rancangan Allah.
Manusia π₯ diberi kemerdekaan dari dosa dan kehidupan yang berkualitas menurut Tuhan.
Bukan dengan ukuran materi dan kekayaan dunia, tetapi ukuran kesucian dan kebenaran Tuhan.
Ini mimpi yang bisa terwujud.
Ini karena mereka melihat kecakapan Tuhan Yesus π mengadakan mukjizat.
Tuhan Yesus membawa kemerdekaan dari dosa bukan kemerdekaan dari politik.
Orang miskin tidak dibuat kaya, tetapi diberitakan kabar baik.
Kalau Yudas tahu kerajaan Yesus π bukan berasal dari dunia ini, dia tidak akan menjual Yesus.
Orang percaya π₯ hidup hanya untuk mengarahkan diri kepada perkara - perkara di atas.
Dengan demikian orang percaya dapat menghayati kemusafirannya di bumi dengan bijak dan dapat sungguh - sungguh menunjukkan kehidupannya sebagai musafir di bumi ini.
Seandainya Yudas tidak diperbudak oleh uang, maka ia tidak akan menjual Yesus.
Uang π° sudah menjadi segala - galanya bagi Yudas, dan sekarang ini hampir bagi semua orang.
Uang digunakan untuk
memperoleh segala kebutuhan.
Tapi kalau uang π° menjadi kesukaan, dapat membuat mata hati menjadi gelap, sehingga seseorang bisa bertindak "brutal " seperti Yudas.
Banyak pendeta π₯ tidak jauh berbeda dengan Yudas, mata hatinya mau hidup wajar.
Oleh sebab itu kalau kita mau selamat, jangan punya keinginan dan cita - cita.
Hidup kita hanya menyenangkan Tuhan.
Dan Tuhan segalanya bagi kita.
Kalau orang Kristen yang memiliki sikap hati seperti Yudas, suatu saat mereka pasti akan menjual Yesus.
Cinta uang π° artinya : keadaan hati yang merasa tidak bahagia jika tidak memiliki uang dalam jumlah tertentu, yang diharapkan dapat membahagiakan dirinya.
Padahal kesejahteraan akan bergerak terus.
Orang seperti ini akan selalu mengharapkan dan berusaha memiliki uang π° dalam jumlah yang lebih banyak untuk memenuhi semua keinginannya guna membeli atau memperoleh sesuatu.
Sebenarnya bukan uang itu sendiri yang dicintai, tetapi segala sesuatu dalam dunia π ini, kepuasan daging yang bisa dibeli lewat uang.
Oleh sebab itu Kita harus bersikap benar terhadap segala sesuatu.
Orang harus tidak diremote oleh dunia.
Akhirnya bukan kita yang pakai barang, tapi baramg yang pakai kita.
Uang π° harus dipakai untuk memenuhi rencana Tuhan.
Kalau kita tidak sungguh - sungguh mengerti hal ini.
Kita harus hidup dalam dimensi yang berbeda dengan orang lain, walaupun kelihatanmya sama.
Kalau kita tidak menghayati kerajaan Tuhan Yesus bukan berasal dari dunia π ini, berarti kita masih terikat dengan percintaan dengan uang.
Supaya kita jangan seperti Yudas menjual Yesus.
Karakter Yudas adalah : karakter yang tidak terfokus kepada perubahan dari manusia berkodrat dosa kepada manusia yang berkodrat ilahi.
Sama seperti menukar hak kesulungan dengan semangkuk kacang merah.
Kita punya kesempatan untuk menjadi anak Allah.
Itu karunia sulung Roh.
Luar biasa.
Hak kesulungan roh artinya : hak yang dimiliki orang percaya di mana di dalamnya terdapat kuasa supaya bisa berkeberadaan sebagai anak - anak Allah yaitu berkodrat ilahi atau mengambil bagian dalam kekudusan Allah.
Begitu orang tertarik pada uang π°, hak kesulungan roh akan keluar, tidak bisa kompromi.
Pilih salah satu, mau kaya di surga atau kaya di dunia.
Kita rela berbuat apapun demi pekerjaan Tuhan.
Jangan sia - siakan hak kesulunganmu.
Jangan merasa bangga dengan barang yang dipakai, sebagai nilai diri.
Orang bisa menjual Yesus π karena :
- Tidak menyadari bahwa kerajaan Yesus bukan berasal dari dunia ini
- Asal ada makanan π dan pakaian π cukup.
- Tidak bersedia hidup seperti Yesus, serigala punya liang, burung punya sarang, anak manusia tidak punya tempat untuk meletakkan kepalaNya.
Jemaat yang baik ke gereja π harus bertanya
Bagaimana kehidupan Yesus yang harus kita tahu dan kita turuti ?
Soal yang lain tidak penting.
π·Sesi ke 2
Pengikut Tuhan Yesus yang sukses adalah tidak memiliki sesuatu.
Semakin kita habis semakin kita menjadi pengikut Tuhan Yesus π yang sejati.
Jadi kita merasa tidak terikat apapun.
Kita harus puas dengan apa yang kita punya saat ini.
Sedini mungkin kita π menanggalkan semua beban.
Rasa pemilikan atas, sesuatu harus ditanggalkan.
Dewasa ini banyak orang yang mengaku hamba Tuhan memberi kesan kepada jemaat bahwa dirinya orang istimewa Tuhan.
Orang istimewanya Tuhan π ditandai dengan pengakuan bahwa dirinya dapat menerima visi Tuhan langsung.
Dengan menyampaikan
bahwa dirinya memperoleh visi dari Tuhan π tidak sama dengan orang lain dan pendeta.
Ia mengatakan itu tidak hanya memiliki legalitas sebagai hamba Tuhan dari sinode.
Ia juga mau merebut hati masyarakat atau jemaat π₯ agar memperoleh pengakuan yang kuat dari jemaat, bahwa dirinya wakil Tuhan.
Kalau jujur gereja π kharismatik ini ada tersirat ada komprehensi atau persaingan.
Karena ada persaingan ini khususnya pada gereja - gereja π dan pendeta - pendeta di kota besar ini.
Maka mereka mulai menyampaikan visi dari Tuhan.
Jadi bagi hamba - hamba Tuhan yang telah berprestasi dalam pelayanan, seperti mereka yang telah mendemonstrasikan kuasa Allah π dan mukjizat, yang telah berhasil membangun gereja besar, ada kecenderungan merasa dirinya sudah sangat istimewa, sehingga dengan mudah menciptakan, visi yang diakui dari Tuhan.
Tentu saja jemaat lebih percaya sebab hamba Tuhan atau pendeta itu, "Telah dipakai dan diberkati Tuhan " layak menerima visi dari Tuhan.
Bagi hamba - hamba Tuhan seperti itu harus berhati - hati dalam bertindak, sebab kepercayaan yang diperoleh dari Tuhan memiliki gereja π besar atau jemaat, prestasi dalam pelayanan.
Itu harus ditunaikan dengan bijaksana dalam pimpinan Roh Kudus π Artinya : pekerjaan besar itu harus dalam pimpinan Roh Kudus.
Ada gereja - gereja π yang setiap tahun selalu menyamlaikan visi yang baru dari Tuhan.
Seakan - akan visi tersebut " Fresh from the oven ".
Jadi selalu ada visi di akhir tahun atau awal tahun.
Dan tidak jarang visi yang diperoleh dari seorang hamba Tuhan bukan lagi setiap tahun di akhir tahun, lebih sering tidak lama dapat visi dari Tuhan.
Dengan visi yang diakuinya berasal dari hati Tuhan π maka seorang pendeta atau seorang hamba tersebut secara tidak langsung memberi kesan, bahwa dirinya orang yang dapat dipercaya.
Kemudian ia menggerakkan jemaat π₯ untuk ikut terlibat dalam visi yang diakuinya dari Tuhan.
Seperti misalnya :
- Membangun sebuah gedung.
- Membangun menara
- Bikin apa, bikin apa.
Tuhan tidak bodoh.
Tuhan cerdas.
Tuhan π yang begitu besar yang bisa terparkir untuk hal yang tidak efektif
Itu pembodohan.
Tuhan yang cerdas menghendaki agar uang π° kita berputar terus demi pekerjaan Tuhan disingkapkan.
Kalau visinya memang berasal dari Tuhan, maka hal ini tidak menjadi masalah untuk untuk dirinya dan bagi orang lain, tetapi kalau visi itu sebenarnya bukan berasal dari Tuhan, maka ia menjadikan dirinya sebagai nabi palsu dan menggunakan nama Tuhan π dengan sia - sia.
Nabi palsu seperti ini akan dihukum Tuhan dengan hukuman yang berat.
Lebih baik sebuah batu kilangan diikat di lehernya dan dibuang.
Mereka π₯ yang menjadi nabi palsu, yang juga pasti mengajarkan Injil yang salah, layak untuk terkutuk.
Dari visi yang diucapkan, kita lihat kepalsuan, tahu kalau dicombai khotbahnya pasti tahu ini palsu.
Bukan bermaksud Tuhan π tidak lagi menyampaikan visiNya kepada hamba -hambaNya.
Tuhan masih bekerja aktif sekarang ini.
Tuhan menghendaki agar orang percaya dapat menjadi kawan sekerjaNya untuk menyelesaikan atau
menuntaskan tugas Bapa.
Jika tidak ada visi rusaklah rakyat.
Orang tidak berhak punya visi.
Yang berhak punya visi itu Tuhan π
Tuhan yang menaruh visi.
Bagaimana membedakan visi yang bukan berasal dari Tuhan ?
1. Harus dilihat dari isi khotbah pendeta tersebut.
Kalau khotbahnya tidak sesuai dengan Alkitab π, yang biasanya hanya menekankan berkat jasmani atau teologi kemakmuran, maka visi yang diakuinya berasal dari Allah patut disangsikan.
Khotbah yang benar pasti menekankan :
- Kesempurnaan karakter
- Terlepas dari ikatan percintaan dunia π ini
- Membela pekerjaan Tuhan tanpa batas dan
- Menekankan pengharapan kehidupan yang akan datang.
Kalau khotbah yang tidak menggiring orang kepada kehidupan Yesus π pasti salah.
2. Kalau visi yang dari Tuhan π pasti bersifat spesifik dan bertujuan bagi kepentingan pekerjaan Tuhan bukan untuk kepentingan pribadi atau institusi.
Tetapi, kalau visi itu bernuansa panggilan umum bagi orang percaya π₯ pasti itu visi yang dikarang, yaitu : visi hidup berbuah - buah, memenangkan jiwa, menjadi sempurna seperti Yesus, dan lainnya yang bersifat panggilan umum, maka itu pasti visi yang direkayasa atau dibuat - buat sendiri
Sebab hidup berbuah - buah, memenangkan jiwa, menjadi sempurna adalah panggilan yang harus digumuli setiap hari bukannya diganti setiap tahun.
Visi yang direkayasa biasanya bukan untuk kepentingan Tuhan πsecara murni.
Sebab berbuah - buah dan menuai jiwa - jiwa itu setiap hari.
Tuhan pasti masih memberikan visiNya, tetapi harus diingatkan banyak orang π₯ tidak menyampaikan visi dari hati Tuhan, tetapi visi yang berasal dari dirinya sendiri.
Penglihatan - penglihatan tersebut sebenarnya belum tentu berasal dari Tuhan.
Tidak ada yang bisa membuktikan dengan mudah bahwa penglihatan yang diperolehnya tersebut benar - benar dari Tuhan.
Hal ini merupakan subjektifitas yang sukar dibuktikan kebenarannya.
Karena tidak mudah untuk membuktikan kebenaran dari penglihatan tersebut, maka kita π₯ harus benar - benar berhati - hati dalam meresponinya.
Hendaknya kita tidak mudah menerima kalau seseorang mengaku telah menerima sebuah penglihatan.
Roh kudus akan menolong kita membedakan roh, apakah suatu penglihatan berasal dari Allah π atau bukan.
Di tengah - tengah suasana kompetisi antar gereja πdan pendeta sekarang ini, ada godaan dalam diri banyak pendeta yang tidak takut akan Tuhan mengarang cerita atau bersaksi dusta mengenai pengalamannya dengan Tuhan π, yaitu : menerima penglihatan.
Penglihatan - penglihatan tersebut menjadi "barang jualan" di mimbar - mimbar gereja π
Buku - buku yang dikarang dengan memuat penglihatan - penglihatan, seperti pengalaman diangkat ke surga, melihat neraka, dan sejenisnya akan laku dijual di pasaran.
Jangan mudah percaya, harus diingat bahwa Paulus sendiri menerima penglihatan yang begitu hebat, tetapi tidak menyaksikannya penglihatan tersebut jika Tuhan π menghendakinya, bukan untuk diobral murahan.
Masyarakat Timur seperti Indonesia yang suka hal - hal yang bersifat mistis, klenik, keajaiban - keajaiban, dan sejenisnya, menyukai kesaksian mengenai penglihatan - penglihatan.
Pendeta atau orang - orang π₯ yang mengaku hamba Tuhan, memanfaatkqn situasi ini untuk menarik masa guna menghimpun sebuah komunitas.
Bagi mereka π₯ itulah karir dan masa depan hidup dirinya dan keluarganya.
Fakta yang tidak dapat dibantah, pendeta atau hamba Tuhan yang menyelenggarakan pelayanan dengan menyaksikan penglihatan - penglihatan banyak digemari orang.
Mereka dapat memiliki pengikut yang jumlahnya sangat besar diberbagai daerah atau kota.
Mereka bisa berhasil membangun gereja - gereja π besar dan sederetan kegiatan yang besar pula.
Demi keselamatan banyak orang percaya yang tulus - tulus, kadang Tuhan π harus menghentikan pelayanan hamba - hamba Tuhan atau pendeta tersebut dengan sakit, atau bahkan diizinkan Tuhan meninggal dunia.
Tuhan sepertinya diam.
Ciri dari pendeta atau hamba Tuhan seperti itu adalah selalu menyertakan kesaksian penglihatan dalam khotbahnya.
Tidak jarang, penglihatan - penglihatan yang diakui diperoleh dari Tuhan π menjadi landasan kebenaran yang disampaikan.
Dengan demikian, pengalaman pribadi manjadi landasan kebenaran yang dikenakan untuk orang lain.
Seandainya penglihatan itu berasal dari Tuhan π, belum tentu dapat menjadi landasan kebenaran yang dapat dikenakan bagi orang lain.
Apalagi kalau penglihatan tersebut palsu, maka akan semakin menyesatkan.
Harus diingat bahwa berkhotbah adalah : mnyampaikan suara Tuhan π bukan penglihatan - penglihatan yang subjektif.
Pendeta atau hamba Tuhan yang sudah terbiasa mengemukakan penglihatan - penglihatan dalam menyampaikan khotbah atau kesaksiannya, akan semakin berani mengarang penglihatan yang diakui sebagai dari Tuhan.
Padahal, itu bukan berasal dari Tuhan.
Karena begitu biasanya mengemukakan penglihatan, maka dikesankan Tuhan π itu pribadi yang murahan.
Ini adalah sikap kurang ajar terhadap Tuhan.
Kita harus berhati - hati dalam menanggapi fenomena seperti di atas.
Kita tidak menyangkal adanya penglihatan.
Seiring bergulirnya perkembangan zaman, tidak menutup kemungkinan adanya penglihatan yang diberikan oleh Tuhan π
Tetapi hendaknya, kita tidak terbelenggu oleh keinginan mengalami atau memperoleh penglihatan.
Kalau Tuhan memandang perlu untuk memperoleh penglihatan, Tuhan pasti akan memberikannya.
Tetapi kalau tidak hendaknya kita tidak memaksa Tuhan π memberi penglihatan.
Tokoh - tokoh iman dalam Alkitab π tidak meminta penglihatan, namun Tuhan memberikan kepada mereka di saat Tuhan memandangnya perlu.
Sekarang kita bisa
berdialog setiap saat, maka :
- Belajar Firman Tuhan
- Setiap hari bertemu Tuhan π
- Baca buku rohani π
Maka kita akan mengerti Allah yang hidup walaupun kita tidak melihat tapi kita percaya.
Abraham, Ishak, dan Musa berapa kali dapat penglihatan ?
Bagi hamba - hamba Tuhan π₯ atau pendeta, hendaklah tidak merasa kecil atau minder kalau tidak mengalami penglihatan.
Kebenaran Firman yang murni, kalau kita sampaikan dengan kerendahan hati, maka pemberitaan Firman akan menjadi pesona yang memikat orang datang kepada Tuhan π
Kebenaran Firman itulah yang memerdekakan, bukan penglihatan - penglihatan.
Penglihatan hanya membuat orang terpesona terhadap orang yang menerima penglihatan, tetapi tidak mengarahkan orang kepada kebenaran Firman Tuhan, Tuhan π sendiri, dan kerajaanNya.
Kita tidak perlu penglihatan.
Tuhan tahu kapan kita π₯ membutuhkan.
Kalau Tuhan pandang perlu, Tuhan bisa kasih tahu kita.
Di kalangan gereja - gereja π Kharismatik dan Pentakosta, sering kita jumpai orang - orang yang mengaku hamba Tuhan dan pendeta yang selalu mengaku telah menerima pesan - pesan Tuhan, yang diperolehnya dari Tuhan sendiri.
Bisa dipastikan orang - orang seperti ini biasanya tidak memiliki bekal yang cukup untuk menjadi pembicara.
Biasanya mereka π₯ juga bukan berasal dari sekolah tinggi teologi.
Itulah sebabnya, mereka mengisi khotbahnya dengan kesaksian bahwa dirinya menerima pesan - pesan dari Tuhan π
Kalau sudah menggunakan nama Tuhan sebagai "yang mengajar secara langsung" kepada pendeta atau hamba Tuhan itu, maka siapa yang berani membantah?
Hidup kita ini memberi pembuktian itu pesan dari Tuhan π
Hidup kita setiap hari pesan dari Tuhan.
Hidup kita harus berubah.
Pesan Tuhan itu pasti mengubah, pesan Tuhan tidak mungkin bertentangan dengan Alkitab π
Tidak mungkin Tuhan mengkhianati Alkitab.
Hamba - hamba Tuhan atau pendeta seperti itu dengan berani mengatakan bahwa Tuhan π yang mengajar dirinya secara langsung.
Tetapi ironinya, khotbahnya tidak banyak berubah.
Hanya berkutat pada hal yang sama.
Hal ini mengesankan bahwa Tuhan yang mengajar dia khotbah adalah Tuhan yang kurang bahan khotbah.
Bisa dipastikan pemberitaan Firmannya hanya berorientasi pada berkat hari ini, mukjizat hari ini, kesembuhan hari ini, tetapi tidak menekankan bagaimana terlepas dari pencintaan dunia π
Biasanya yang mereka ajarkan adalah :
- Berkat - berkat jasmani dan
- Usaha untuk memperoleh jalan keluar dari masalah hidup.
Bagaimana kita π₯ tahu bahwa pesan yang disampaikan itu palsu ?Tidak terlalu sulit untuk membedakan apakah pesan yang diterima dari Tuhan itu palsu atau tidak.
Kita dapat memperhatikan dengan teliti apakah pemberitaannya sesuai dengan kebenaran Alkitab.
Bagi mereka yang belajar Alkitab π dengan benar dan memiliki hati nurani yang bersih, akan sangat cepat dan tepat membedakan apakah benar seorang hamba Tuhan atau pendeta itu mendapat pesan - pesan dari Tuhan atau tidak ?
Tuhan kalau ajar kita pasti berdasarkan Alkitab π
Apakah jemaat awam yang tidak memiliki pengetahuan mengenai Alkitab π secara memadai dapat dengan cepat dan tepat menyadari penyesatan tersebut ?
Tentu saja bisa.
Untuk mengetahui apakah hamba Tuhan atau pendeta tersebut benar - benar menerima pesan dari Tuhan atau tidak, dapat dilihat dari isi perkataan - perkataannya.
Bila di dalam pernyataan - pernyataannya mendiskreditkan, menyalahkan atau memandang rendah hamba - hamba Tuhan atau pendeta lain.yang didasarkan bahwa ia memiliki pengalaman tersebut dan yang lain tidak, maka itu tanda atau isyarat bahwa sebenarnya ia tidak berhubungan langsung dengan Tuhan π atau tidak menerima pesan dari Tuhan.
Jika dalam kesaksian hamba Tuhan atau pendeta yang mengaku menerima pesan dari Tuhan π tersebut seakan - akan Tuhan meninggikan dirinya dan Tuhan menyuruh orang menghargai dan mempercayai hamba Tuhan atau pendeta tersebut, maka patut kesaksiannya disangsikan atau dicurigai.
Misalnya, seorang hamba Tuhan atau pendeta bersaksi bahwa dirinya ditunjuk oleh Tuhan π untuk melakukan tugas tertentu, karena dia memiliki keistimewaan yang lebih dari pendeta lain.
Jangankan manusia π₯, bahkan Tuhanpun seakan - akan takjub terhadap kelebihan hamba Tuhan atau pendeta tersebut.
Bisa dipastikan kesaksian hamba Tuhan atau pendeta tersebut tidak benar atau hanya dikarang - karang.
Karakter Tuhan π kita tidaklah demikian.
Ciri lain kalau kesaksian seorang hamba Tuhan palsu adalah :
Adanya perubahan dalam kesaksian tersebut.
Kesaksian A menjadi A 1
Di suatu kesempatan, ia menunjukkan bahwa ia berdialog dengan Tuhan π bahwa ia akan memenangkan jiwa - jiwa ribu - ribuan jumlahnya.
Tetapi di saat yang lain, ia bersaksi bahwa ia diperintahkan Tuhan π memenangkan jiwa berjuta - juta.
Biasanya kesaksian hamba - hamba Tuhan palsu atau pendeta - pendeta palsu tersebut semakin dibuat "heboh" atau semakin luar biasa.
Kesaksian yang dikemukakan semakin dibuat dahsyat agar lebih memukau orang lain.
Karena banyak jemaat π₯ sudah terbiasa memercayai, maka mereka percaya saja.
Kebohongan seperti itu suatu hari pasti akan terbongkar.
Alkitab π adalah : kebenaran yang cukup untuk memberi nasihat - nasihat dan pesan.
Oleh sebab itu Alkitab π harus digali sedalam - dalamnya dengan kerja keras.
Maka Tuhan memberi jawatan guru agama, gembala sidang, nabi, penginjil untuk mengajar.
Ada beberapa jawatan.
Jawatan ini seperti diberikan Petrus untuk menggembalakan domba - domba Tuhan, adalah : memberi makan anak domba Tuhan.
Memberi makan artinya :
menyampaikan Firman Tuhan atau mengajar.
Di dalam Kitab kisah para rasul dikatakan mereka π₯ bertekun dalam pengajaran rasul - rasul.
Beberapa tahun belakangan ini ada sekolah
sekolah Alkitab π yang khusus mengajarkan bagaimana memiliki karunia nabi yaitu : bernubuat.
Hal ini didorong maraknya karunia bernubuat dalam komunitas Kristen.
Ada hamba - hamba Tuhan π₯ yang diakui sebagai memiliki karunia nabi yaitu : bernubuat.
Bahkan selesai pemberitaan Firman, satu persatu jemaat diundang ke depan untuk menerima nubuat dari nabi dan nabiah tersebut.
Ada nama hamba - hamba Tuhan π₯ atau pendeta dari luar negri yang telah diakui oleh sebagian masyarakat Kristen, khususnya masyarakat Kristen yang lebih cenderung berpikir mistis atau "ngeroh", bahwa mereka adalah : nabi - nabi dan nabiah - nabiah Tuhan.
Tidak semua kalangan kharismatik begitu.
Ada hamba - hamba Tuhan π₯ bernubuat mengenai negri ini :
- Banyak orang - orang tidak percaya kepada Yesus akan menjadi orang percaya.
- Gelombang besar orang masuk Kristen juga akan membanjiri sekolah - sekolah Alkitab.
Ada pula yang bernubuat Tuhan akan melawat negara ini dengan berkat, nyatanya krisis ekonomi dan berbagai masalah tidak pernah surut.
Nubuat - nubuat palsu tersebut tidak membuat jera banyak orang kristen π₯ yang masih suka dengan nubuat - nubuat.
Mereka masih saja mencari hamba - hamba Tuhan atau pendeta yang suka bernubuat.
Memang, godaan untuk mengetahui hal - hal yang akan datang merupakan godaan yang kuat.
Para hamba Tuhan atau pendeta yang jelas - jelas telah bernubuat palsu masih saja bernubuat.
Seakan - akan, jemaat π₯ juga tidak mempermasalahkan nubuat palsu yang mereka pernah ucapkan.
Tidak ada pertanggungjawaban publik atas nubuat yang mereka ucapkan.
Di Indonesia, ada komunitas - komunitas Kristen yang dalam gerak pelayanannya selalu diwarnai dengan nubuat.
Ini dunia π akan berakhir.
Seharusnya Kita belajar kebenaran firman yang mengubah pola berpikir.
Dari fenomena di atas, maka lahirlah nabi - nabi dan nabiah - nabiah bayaran.
Dengan cara demikian, mereka sebenarnya menjual nama Yesus.
π·Sesi ke 3
Sekarang ada sekolah nubuat di sini.
Kalau orang mau belajar nubuat harus berani melepaskan, maka bisa salah - salah.
Juga orang harus berani bohong.
Tapi itu tidak lama, hanya temporar.
Nubuat harus benar - benar Roh Kudus π yang mengerjakan.
Ada hamba - hamba Tuhan yang selalu bernubuat.
Mereka begitu berani bernubuat.
Sebab kalau ternyata salah, mereka π₯ tidak perlu bertanggung jawab.
Sebab bernubuat itu tidak beresiko.
Tetapi kalau benar, mereka mendapat "reward" dalam berbagai bentuk.
Hal ini sebenarnya kelicikan yang tidak disadari oleh mereka.
Pada mulanya, barangkali mereka π₯ tidak bermaksud untuk bertindak licik atau menipu.
Bukan tidak mungkin pula, mereka pernah bernubuat dan nubuatnya tergenapi.
Hal itu membuat mereka semakin percaya diri untuk bernubuat.
Sampai tanpa sadar, seakan - akan karunia itu bisa digunakan kapan saja, di mana saja, dan dalam konteks apa saja.
Mereka π₯ merasa bahwa mereka memiliki karunia itu.
Padahal, karunia adalah milik Tuhan.
Orang percaya hanya mendemonstrasikan jika Roh Kudus πmenghendaki.
Bukan suka - sukanya sendiri.
Kita harus bisa membedakan bahasa roh dengan bernubuat.
Bahasa roh untuk dialog dengan Tuhan.
Bernubuat tidak bisa dimiliki seseorang lalu mau kapan dilakukannya.
Karunia tidak bisa diajarkan orang.
Karunia itu dari Tuhan Yesus.
Penekanan pada nubuat membuat fokus kepada kebenaran Firman Tuhanπ guna pertumbuhan rohani untuk sempurna seperti Bapa atau serupa dengan Yesus, terabaikan.
Karena fokusnya ke nubuat, banyak orang Kristen sibuk dengan nubuat sehingga hal yang mayor atau utama terabaikan.
Mereka π₯ menjadi mistis dan tidak menggunakan logika secara proporsional.
Hal ini tanpa disadari menggiring banyak orang Kristen kepada penyesatan.
Ada orang - orang yang dianggap sebagai juru bicara Tuhan π untuk bernubuat dan banyak orang Kristen bergantung padanya, sehingga banyak orang Kristen tidak mandiri untuk bersekutu dengan Tuhan dan mendengar suara Tuhan.
Mereka menjadi korban orang - orang yang sebenarnya berkebutuhan untuk dikultuskan.
Sebenarnya, kita tidak perlu mempersoalkan apa yang akan terjadi dalam hidup kita ke depan.
Kita hidup dalam kontrol dan monitor Tuhan π
Tidak ada sesuatu yang terjadi di luar kendali Tuhan.
Tuhan menjagai kita π₯ dengan sempurna.
Tidak ada pencobaan yang melampaui kekuatan kita.
Setiap pencobaan pasti ada jalan keluarnya.
Tidak ada sesuatu yang perlu atau patut kita khawatirkan.
Kalau Tuhan tidak memberi nubuat, berarti kita tidak perlu tahu apa yang akan terjadi ke depan.
Kalau Tuhan π memandang kita perlu mengetahui sesuatu yang akan terjadi di depan, Tuhan pasti memberitahukannya kepada kita.
Jadi kalau Tuhan tidak
memberi tahu jangan paksa diri untuk tahu.
Karena nubuat bisa dijual orang bernubuat.
Ini bisa jadi sarana menjual Tuhan Yesus π
Demikian pula dengan pelayanan.
Ada pengusaha yang tidak beragama Kristen mengajak temannya yang beragama Kristen untuk membuka atau menyelenggarakan kebaktian di sebuah gedung.
Mereka merencanakan mengundang seorang pembicara yang memiliki nama dan diminati banyak orang Kristen, mempersiapkan
musik dan worship leader yang baik, serta segala perangkat lainnya untuk terselenggarakannya sebuah acara gereja πyang menarik.
Bila perlu juga memanggil artis rohani atau kesaksian orang - orang yang bisa menarik masa untuk datang.
Ajakan tersebut berangkat dari pemantauannya bahwa kegiatan gereja π seperti yang dilakukan oleh banyak orang dewasa ini, dapat mendatangkan keuntungan berupa uang.
Bukan rahasia lagi pelayanan pekerjaan Tuhan sudah menjadi bisnis yang bisa menguntungkan secara materi, di samping kebesaran nama pendeta dan gerejanya.
Bukan tidak mungkin banyak orang π₯ melakukan kegiatan pelayanannya dikarenakan hal ini.
Mereka mengusahakannya
secara profesional demi menarik massa sebanyak mungkin.
Mereka π₯ tidak terlalu mempersoalkan apakah firman yang diberitakan adalah Firman Tuhan yang murni atau injil yang sejati, atau bukan.
Bagi mereka yang penting "firman " itu diminati dan dapat menarik banyak masa.
Pada umumnya, khotbah - khotbah yang disampaikan mirip dengan para motivator sekuler, bukan kebenaran firman.
Pasti gereja π seperti ini akan sangat menekankan persembahan dan persepuluhan.
Aspek lain yang perlu diamati adalah : keberhasilan hamba - hamba Tuhan atau pendeta dalam " berkarir"
di kegiatan perlayanan seperti itu.
Banyak hamba Tuhan atau pendeta yang melayani "pekerjaan Tuhan" dalam waktu singkat sudah memiliki rumah, mobil, dan berbagai fasilitas lainnya.
Mereka π₯ mencari hidup, bukan memberi hidup.
Hal ini mendorong banyak orang mau menjadi pendeta, sehingga sekolah teologi dikunjungi banyak orang untuk bisa terjun ke pelayanan.
Banyak di antara mereka π₯ tidak mau jadi korban tapi makan korban.
Orang - orang yang melayani Tuhan π karena mencari nafkah adalah orang - orang yang pasti menjual nama Tuhan.
Biasanya orang - orang seperti ini melayani pekerjaan Tuhan bukan untuk :
- Menuntun umat kepada kesempurnaan -
- Meninggalkan percintaan dunia dan
- Mempersiapkan diri untuk menyongsong kerajaan Tuhan Yesus yanh akan datang.
Tetapi jemaat diajarkan,
- kemakmuran jasmani.
- Jemaat dilayani untuk menikmati berkat jasmani.
Dan ini tidak cocok dan jauh dari ajaran Tuhan Yesus π
Banyak kegiatan yang diselenggarakan sebagai sarana untuk memperoleh keuntungan materi.
Kegiatan yang sekilas bersifat rohani menjadi kamuflase untuk memperoleh keuntungan.
Gereja - gereja yang tidak mengenal kebenaran memperkenalkan Yesus π sebagai sosok yang dapat peduli dengan persoalan pemenuhan kebutuhan jasmani, tanpa mengajarkan dengan benar bagaimana harus mengikuti jejak hidupNya.
Kalau seorang hamba Tuhan atau pendeta bertumbuh dewasa mengenakan kodrat ilahi, maka semua kegiatannya selalu diperkarakan dengan Tuhan π
Sehingga segala sesuatu yang dilalukan selalu sesuai dengan pikiran dan perasaan Allah.
Tentu saja, semua kegiatan yang dilakukan benar - benar untuk kemuliaan Allah.
Menjual nama Yesus dengan kuasa mukjizat Tuhan π paling marak dalam kehidupan orang - orang Kristen dewasa ini, khususnya di kalangan gereja Kharismatik dan Pentakosta.
Mereka menjanjikan kuasa Tuhan yang dapat melahirkan mukjizat atas kehidupan orang percaya π₯, sehingga mereka dapat memperoleh jalan keluar dari segala persoalan hidup yang mereka hadapi.
Mereka yang sakit dapat disembuhkan, yang terikat hutang - piutang memperoleh jalan keluar, dan lain sebagainya.Bahkan, di setiap kebaktian selalu dijanjikan bahwa kalau jemaat kembali pulang ke rumah masing - masing maka mereka π₯ sudah mendapat jawaban doanya, yaitu : kesembuhan, pertolongan dari masalah ekonomi, masalah rumah tangga, pekerjaan dan lain sebagainya.
Kita harus mengerti, kalau dunia mengalami resesi dan banyak kesukaran menimpa manusia π₯, seperti krisis, ekonomi, politik, sosial, ekologis berupa bencana alam, dan lain sebagainya.
Karena itu, Tuhan π ditawarkan sebagai solusi bagi manusia agar dapat terhindar dari kesulitan - kesulitan hidup tersebut.
Dalam kondisi kehidupan masyarakat yang sulit, gereja menjadi alternatif yang dicari orang untuk mendapat jalan keluar.
Ketika gereja π hanya menjadi tempat untuk memperoleh jalan keluar dari berbagai kesulitan hidup di bumi berkenaan dengan pemenuhan kebutuhan jasmani, maka terjadi praktik pelayanan rohani yang mirip dengan praktik perdukunan.Banyak hamba - hamba Tuhan atau pendeta yang memanfaatkan situasi ini untuk memperoleh keuntungan pribadi.
Maksud praktik perdukunan dalam konteks ini adalah gereja π dan semua pelayan - pelayannya menggunakan kuasa Tuhan untuk menyelesaikan masalah - masalah yang berkenaan dengan pemenuhan kebutuhan jasmani, yang terjadi dalam kehidupan umat Tuhan.
Sama seperti dukun dukun yang " menjual jasa" dengan membuat praktik - praktik mukjizat guna penyelesaian masalah - masalah hidup yang bertalian dengan pemenuhan kebutuhan jasmani.
Dengan isi pelayanan seperti ini, maka gereja mengabaikan maksud keselamatan yang diberikan Allah π kepada manusia yaitu : dikembalikannya manusia kepada rancangan Allah semula, menjadi segambar dan serupa dengan Allah.
Demikian faktanya yang terjadi di banyak gereja hari ini, gereja π menyelenggarakan praktik pelayanan yang mekanismenya seperti dalam praktik perdukunan di dunia yang tidak mengenal Allah.
Gereja - gereja palsu tersebut mempromosikan mukjizat dengan menggunakan kuasa Tuhan untuk penyelesaian masalah pemenuhan kebutuhan jasmani.
Dengan mudahnya gereja - gereja π tersebut menjanjikan penyelesaian masalah yang dihadapi jemaat, mulai dari masalah ekonomi, bisnis, kesehatan, jodoh, keinginan memiliki keturunan dan lain sebagainya dengan nama Yesus.
Tanpa disadari, praktik pelayanan yang mirip dengan perdukunan mengakibatkan penyimpangan.
Mukjizat menjadi komoditas utama orang - orang π₯ yang mengaku "hamba Tuhan" dan yang mndeklarasikan diri ( terang - terangan maupun terselubung) mewakili Tuhan untuk menolong umatNya.
Tanpa mereka sendiri sadari, mereka menjual nama Tuhan selain untuk kepentingan materi juga kebesaran namanya sendiri sebagai kelangsungan karir di dalam gereja π lokal maupun di dalam sinode suatu gereja.
Kalau dalam praktik perdukunan di luar gereja mereka menggunakan kuasa kegelapan, tetapi di dalam gereja menggunakan nama Yesus.
Banyak orang Kristen π₯ berpikir bahwa menggunakan nama Yesus untuk hal tersebut agar kuasanya dinyatakan dipandang sebagai suatu kehormatan bagi Tuhan.
Mereka menggunakan nama Yesus semena - mena.
Sebenarnya tindakan mereka itu melecehkan nama Tuhan π dengan menggunakan dan menyebutkan secara sembarangan.
Tuhan tidak akan memperkenalkan namaNya dipakai sesuai selera dan keinginan manusia, apalagi ada "agenda pribadi" di balik penggunaan namaNya.
Banyak orang telah tertipu oleh praktik pelayanan gereja - gereja π yang sudah menyimpang dari kebenaran tersebut.
Gereja - gereja yang tidak mengenal kebenaran memperkenalkan Yesus π sebagai sosok yang dapat peduli dengan persoalan pemenuhan kebutuhan jasmani, tanpa mengajarkan dengan benar bagaimana harus mengikuti jejak hidupNya.
Tentu saja, Tuhan Yesus juga sangat peduli dengan masalah pemenuhan kebutuhan jasmani.
Tetapi sesungguhnya Tuhan Yesus π lebih peduli proses pertumbuhan rohani agar pengikutNya seperti diriNya.
Dengan demikian gereja - gereja sedang menjual nama Yesus, seharusnya yang diajarkan adalah bagaimana mengikuti jejak Tuhan Yesus.
Oleh sebab itu, mereka seharusnya tidak mempersoalkan pemenuhan kebutuhan jasmani lagi.
Tetapi ditekankan adalah melakukan kehendak Bapa π dan menyelesaikan pekerjaannNya.
Hal ini yang harus diperjuangkan sebagai satu - satunya agenda hidup ini.
Di mana - mana, bukan hanya di kalangan orang Kristen π₯, tetapi di kalangan masyarakat pada umumnya terdapat kecenderungan menggunakan alasan kegiatan sosial demi memperoleh keuntungan pribadi.
Kalau hal tersebut terjadi di luar gereja, kita masih bisa memakluminya atau kita tidak perlu mempersoalkannya karena itu bukan urusan kita.
Tetapi, kalau hal ini terjadi di lingkungan orang - orang Kristen, apalagi di lingkungan gereja π, betapa hal ini sangat menyedihkan.
Sebenarnya, hal itu bukan cerita baru.
Bagaimana kegiatan - kegiatan sosial di kalangan orang Kristen menjadi sarana memperoleh materi atau uang.
Mereka π₯ bukan hanya menjual anak - anak yang tidak mempunyai orang tua (anak yatim piatu) dan manula yang terbuang, tetapi mereka juga menjual nama Yesus.
Tidak sedikit yayasan - yayasan Kristen yang bergerak di bidang pelayanan sosial menjadi kendaraan orang - orang tertentu " mencari nafkah " untuk diri sendiri.
Ada pula yang bergerak di bidang pendidikan, dengan alasan untuk misi mereka π₯ menghimpun dana membangun sekolah.
Tetapi, ketika sekolah sudah maju dan diminati banyak orang tua, maka sekolah tersebut hanya diperuntukkan bagi orang kaya.
Mereka π₯ memasang tarif tinggi untuk uang sekolah dan lain sebagainya.
Hanya orang kaya yang bisa membawa anak mereka ke sekolah itu.
Yayasan tersebut tidak memedulikan orang miskin.
Sekolah yang pada mulanya dibangun dengan alasan misi dan menggunakan uang jemaat atau donatur dalam pembangunannya, hanya menjadi sejarah.
Sekolah tersebut sudah menjadi lahan bisnis yang sangat menguntungkan.
Ada hamba - hamba Tuhan atau pendeta yang mempunyai pelayanan bagi pemulung dan orang - orang terlantar di jalan.
Mereka π₯ melayani "tanpa pamrih".
Dengan ketulusan dan segala perjuangan, hamba - hamba Tuhan itu melayani mereka.
Tetapi tidak sedikit pula hamba - hamba Tuhan atau pendeta yang mengambil pelayanan tersebut untuk keuntungan pribadi.
Berkat yang diterima oleh mereka dari orang - orang π₯ yang terbeban, "disunat" demi kepentingan diri sendiri.
Memang tidak salah, kalau pelayan - pelayan yang melayani mereka juga memperoleh biaya transportasi dan persembahan kasih.
Tetapi, kalau mengorbankan kepentingan pelayanan maka itu adalah bentuk korupsi yang menyakiti hati Tuhan.
Ada pula hamba - hamba Tuhan π₯ atau pendeta yang melayani di penjara - penjara dengan penuh kasih dan pengorbanan.Tuhan sangat berkenan dengan pelayanan tersebut.
Tetapi hendaknya, kita tidak tergoda memanfaatkan pelayanan tersebut untuk memperoleh keuntungan materi.
Jika hal ini terjadi, betapa hal itu menyakiti hati Tuhan π
Mereka menjual "orang dalam penjara" demi kepentingan pribadi dan menjual nama Yesus.
Dewasa ini, banyak yayasan - yayasan atau kegiatan - kegiatan yang berkiprah dalam rehabilitasi para pecandu narkoba.
Pekerjaan mereka π₯ sungguh sangat mulia.
Pekerjaan ini bukan pekerjaan yang mudah.Ini adalah pekerjaan berat yang penuh resiko.
Tetapi, hendaknya pekerjaan yang begitu mulia tidak dijadikan sarana untuk memperoleh keuntungan materi atau keuntungan pribadi.
Sebagai akibatnya, para pecandu π₯ narkoba yang tidak mampu dijual untuk mendapatkan donatur, sementara yang mampu diperas uang keluarganya.
Khusus untuk orang Kristen π₯ dalam yayasan - yayasan Kristen yang bergerak di bidang pelayanan ini, hendaknya tidak tergoda memanfaatkan lahan pelayanan ini untuk kepentingan materi.
Kalau di dunia politik, kita π₯ menjumpai kenyataan dimana "wong cilik" (rakyat kecil ) dijadikan sarana atau dijual untuk menarik simpati masyarakat, seakan - akan partai tersebut atau pejabat tersebut peduli terhadap keadaan rakyat kecil tersebut.
Salib ini memikul semua kutuk.
Sebenarnya ada satu kutuk, yaitu terpisah dari Allah.
Kalau cuma miskin, sakit, itu dampak dari dunianya.
Tapi kutuk utama manusia terpisah dari Allah π
Tapi salib itu menyelesaikan.
Tuhan Yesus menyelesaikan di atas kayu salib.
Di perjanjian lama orang Israel tidak mengenal keselamatan, mereka orientasinya berkat jasmani, tanah yang subur, berlimpah susu dan madu.
Jadi kalau mereka tidak taat, Tuhan π hukum dengan bala kelaparan, penyakit sampar, perang itu kutuknya.
Kutuk itu artinya : hukuman.
Di Perjanjian Baru ketika Salib diadakan kita punya kesempatan keluar dari kutuk, terpisah dari Allah.
Adapun kita π₯ mengalami kemiskinan, ditindas macam - macam, itu bisa dipakai Tuhan untuk menyempurnakan kita.
Allah pakai itu untuk mengembalikan kita ke rancangan semula, karena Allah π turut bekerja dalam segala untuk mendatangkan kebaikan,
agar kita serupa dengan Yesus.
Itu menggenapi maksud salib diadakan.
Jadi kemiskinan bisa jadi berkat.
Tertindas tidak adil juga bisa jadi berkat.
Kalau gereja π mula - mula teraniya itu berkat.
Karena salib diadakan menyempurnakan bagaimana bebas dari kutuk.
Tetapi sekarang diajarkan tidak punya anak, belum kawin, tidak punya kutuk.
Dan muncul - muncul hamba Tuhan yang menclaim dirinya membebaskan jemaat dari kutuk dengan menggunakan nama Yesus
Dan sekarang ada orang - orang π₯ spesialis melepaskan kutuk.
Jadi maksud diadakan ini meleset.
Semua kita π₯ pasti ada masalah.
Masalah anak, kesehatan, ekonomi dll.
Besi menajamkan besi.
Ditajamkan dengan gesekan.
Harus ada gesekan
Justru Tuhan yang gesek.
Ini umumnya di gereja π pantekosta kharismatik.
Kalau gereja Protestan tidak ada.
Mereka melepaskan diri dari bencana
Anak Allah tidak ada bencana.
Semua mendatangkan kebaikan.
Betapa banyak orang Kristen yang bodoh.
Jadi kita kalau masuk Perjanjian Baru, kutuk hanya dikaitkan keselamatan kekal.
Bila seseorang diperkenankan masuk kerajaan kekal, itu bebas dari kutuk.
Kutuk tidak bertalian langsung dengan berkat jasmani.
Kalau ada berbagai kesulitan, itu bisa jadi disiplin juga.
Disiplin mendewasakan dia.
Dunia π tidak boleh membahagiakan kita
π·Sesi ke 4
Menjual nama Yesus π dengan kesaksian.
Orang - orang yang mempunyai kesaksian yang luar biasa.
Apalagi dia berasal dari agama non Kristen.
Ini merusak hubungan agama di negara kita.
Ia bisa mencela nabinya, ia bisa mencela kitab sucinya.
Ini sangat tidak etis.
Kita harus mengindari hal ini.
Orang non Kristen menjadi Kristen, mereka terlalu dimanja, dilayani,
sehingga jatuh di dua hal, 1.Jatuh dalam moral seks.
2. Jatuh dalam uang
Pindah menjadi orang Kristen menjadi tidak jaminan bagus moralnya, disangsikan.
Kita harus mendidik mereka dulu.
Lalu menjual nama Yesusπ dengan khotbah.
Di gereja - gereja kharismatik dan pantekosta penghasilan pendeta tergantung dari jumlah jemaat.
Biar jemaatnya tidak banyak tetapi relasinya orang - orang kaya.
Dan dulu di gereja π kharismatik ada pembicara yang sudah dikenal, dan diundang sana sini.
Makin sering khotbah di mana - mana makin nampak.
Sampai titik tertentu, kita bisa mengerti orang - orang yang punya nama besar, kolektenyapun besar.
Ini terjadi, tetapi tidak semua pendeta, yang secara tidak langsung sudah "pasang tarif"
Biasanya yang berbicara sekretarisnya.
Harusnya seorang pendeta bisa khotbah itu bersyukur.
Tujuan pelayanan pemberitaan Firman adalah : menyampaikan suara kebenaran untuk dapat mengubah jemaat
- Menjadi kudus dan tak bercacat atau sempurna seperti Bapa atau serupa dengan Yesus.
- Semakin terlepas dari ikatan percintaan dunia π
- Semakin merindukan langit baru dan bumi yang baru.
Pemberitaan Firman yang benar, tidak dapat diimbali dengan uang π° atau apapun juga, sebab kebenaran adalah harta yang tidak ternilai dari Bapa.
Amin....π·
Langganan:
Postingan (Atom)