Kamis, 02 Agustus 2018

( Sunday Bible Teaching) SBT, 29 Juli 2018 Pdt. DR. Erastus Sabdono

Gairah kita adalah : bagaimana kita mengalami
Tuhan itu banyak.
Tuhan πŸ’— itu seperti sebuah wilayah yang luas tanpa batas atau tidak terbatas.
Banyak wilayah yang belum kita jelajahi.
Ibarat sumur itu sumber air yang tidak pernah kering.
Dan setiap kali kita menimba selalu saja ada warna baru.

Tidak ada yang lebih berharga dalam hidup ini selain menemukan Tuhan.
Jangan berpikir menemukan agama sudah berarti menemukan Tuhan.
Dalam hal ini menemukan agama Kristen.

Kalau keberagamaan seperti agama Yahudi mereka memang giat dalam ibadah, tetapi
Mereka belum memiliki akses untuk berinteraksi langsung dengan Tuhan. Tetapi kita orang - orang yang menjadi umat pilihan
artinya kita yang hidup dalam zaman Perjanjian Baru kita yang mendengar Injil secara utuh.

Kita yang memiliki semua
posibility atau kemungkinan untuk berinteraksi dengan Allah.
Kita memiliki anugrah.
Tiada taranya tidak bisa, dibanding dengan keberagamaan, agama Yahudi.

Menemukan Tuhan itu segalanya.
Masalahnya banyak orang susah cukup puas hidup keberagamaan.
Ini orang - orang yang tidak mengerti kasih karunia.
Memang ke gereja πŸ’’
Mungkin juga aktif mengambil bagian dalam pelayanan, atau bahkan menjadi pendeta.

Gairah hidup manudia pada umumnya adalah
bagaimana menjalani hidup dari ke hari :
- Sabtu ini mengantar anak potong rambut, setelah itu makan bersama.
- Minggu jalan - jalan atau ke gereja dulu, baru makan bersama.
- Senin sampai Jumat bekerja.
- Sabtu merancang lagi nonton film apa ?
- Libur mempersiapkan wisata ke mana.
- Nanti ada lagi acara selingan, apakah kumpul denga keluarga besar atau dengan teman dekat pergi ke Bali, sekitar itu.
Itu juga sebenarnya cukup menggairahkan.
- Ada lagi hobby, apakah mancing ? Olahraga, atau motor gede dsbnya.

Dan umur hidup manusia seringkali dihabiskan hanya untuk itu.
- Kalau keluarga yang akademisi, anak sibuk kuliah.
Bagaimana mereka mencapai jenjang akademisi setinggi - tingginya.
- Sedangkan keluarga yang lain bisnis, bagaimana mengembangkan bisnis.

Lalu sama - sama beli sebuah apartemen.
Sama - sama beli sebuah Katakanlah tanah yang luas di luar kota untuk membangun villa bersama keluarga.
Itulah kehidupan yang kita lihat.
Mungkin kita ada di wilayah itu.
Ini hidup yang sia - sia.

Gairah hidup kita harus diisi hanya satu, bagaimana bertambah dalam memasuki wilayah pengenalan Allah πŸ’— yang tidak terbatas itu.
Kita butuh sarana untuk hidup.

Makanya kita sekolah, kuliah, mencari nafkah, bisnis, kerja dan lain sebagainya.
 Tetapi semua itu hanya sarana, benar - benar hanya sarana.

Kalau Paulus menasehati asal ada makanan dan pakaian cukup.
- Kalau anak muda gairahnya pacaran, putus, lalu cari pacar baru.
- Yang belum menikah gairahnya bagaimana dapat jodoh.
Lalu ada bagian kosong dalam jiwanya, yang kosong diisi oleh solmed manusia.
Kita hanya lengkap kalau ada Tuhan Yesus bukan siapa - siapa.

Kalau anak muda gairahnya berpacaran.
Putus, sakit hati sebentar, move on pacar baru dan seterusnya.
- Yang belum menikah gairahnya bagaimana dapat jodoh ?
Selalu ada bagian rongga yang, kosong dalam jiwanya.
Dan dia merasa yang kosong itu hanya diisi oleh yang namanya soulmate,  soulmate manusia.

Tapi kalau mau ikuti jurubicara Tuhan ini,
biarlah kita merasa lengkap oleh Tuhan Yesus, bukan jodoh dan siapa - siapa.

Yang gila hormat terus bagaimana mencapai kepangkatan atau  kekuasaan, atau jenjang jabatan tertentu.
Dan rasanya ada rongga kosong kalau belum diisi.

Mustinya kita sadar bahwa yang bisa mengisi kekosongan jiwa kita hanya Tuhan.
Sampai benar - benar kita addick, seperti kecanduan Tuhan saja.
Mestinya kita punya kehausan akan Tuhan πŸ’— seperti itu.

Tuhan Yesus berkata di
Yohanes 4
Kepada Perempuan di perigi Yakub dekat kota Sikhar.
Kau minum air ini kau haus lagi, tetapi Kalau kau minum air yang kuberikan kau tidak haus lagi,
tetapi akan terus tercandui minum air itu, karena wilayah pengenalan akan Tuhan tidak terbatas.
Ibarat sumur tidak pernah kering ditimba, selalu ada warna baru.

Dan iItu membuat kita menjadi addict.
Seiring dengan itu kehidupan kita semakin berkenan kepada Tuhan πŸ’—
Dan kita menjadi kekasih Tuhan.

Dominsi tokoh, dominasi rohaniwan tidak ada lagi.
Betapa indahnya kalau kita memiliki gairah itu.
Kita harus periksa diri
Gairah apa yang menguasai dalam jiwa kita ?
Ada orang bergairah menginjil, gairah dalam pekerjaan misi, tetapi tidak bergairah dengan Tuhan.
Itu bisa terjadi.

Kita harus menjadikan Tuhan πŸ’— sebagai satu - satunya gairah hidup kita.
Pemazmur sudah memiliki kesaksian seperti ini.
Mazmur 42
Yesus kau berarti bagiku, itu Dia berarti Karena hanya Dia yang bisa memuaskan dahaga jiwa kita.
Bukan karena kita memiliki persoalan.
- Bukan karena hidup di dunia ini sulit dijalani
Bukan karena banyak ancaman bahaya
- Bukan karena sakit parah atau apapun.

Akhirnya kita akan menemukan "klik"  dengan Tuhan πŸ’—
Ini misteri hidup individu  yang tidak bisa diceritakan atau diungkapkan kepada orang lain.
Kalau boleh sebenarnya
kita harus cepat mendapatkan "Klik" itu, klik dengan Tuhan.

Tapi tidak bisa cepat dan kliknya berkualitas  Karena ini,
1. Bertalian dengan kualitas moral kita
2. Bertalian dengan karakter kita.
3. Bertalian dengan selera jiwa yang sudah tetlanjur meracuni kita.
Dan ini sejajar alam fisik dan metafisik sering paralel.
Seperti tubuh kita bertahun - tahun memiliki asupan yang salah, itu tidak bisa
sekejap sembuh, pulih, bersih, mau obat bagaimanapun tidak bisa, harus lewat bertahap.
Demikian tubuh rohani kita
harus bertahap, tidak bisa sekejap.

Seperti anak kita tumbuh tidak bisa kita ukur per - cm per- hari, tapi sepuluh tahun tidak bertemu bedanya sudah 10 - 15 cm, tidak terasa.

Jadi ketika kita rajin berdoa, SK, ikut Doa malam.
Rasanya sama saja, tidak sama.
Nanti orang lain yang mendeteksi, membaui, mengenali kita berubah.
Kita sendiri kadang - kadang kita tidak sadar kita sendiri berubah.
Tapi bagaimanapun kita tahu kita berubah.

Semilitan kita nanti lihat barang bagus, ingin memiliki tanpa pertimbangan Tuhan, kita mau, dan itu meleset.
 Jadi kita itu belum sembuh.
Itu baru soal barang.
Itu belum soal keinginan - keinginan daging, itu lebih jahat lagi.

Ada pejabat - pejabat dia masih pangkat rendah dia baik, sama istri dia setia.
Begitu dia pangkat tinggi, punya potensi nikah lagi.
Dia bisa menggandeng bintang film, atau Putri kecantikan atau miss apa,
Dia memimpikan ini waktu muda.
Dan Ketika punya kesempatan dia bisa meraih, pendeta juga bisa.
Jadi ularnya belum mati,  monster belum mati.
Berbahagia kita πŸ‘₯ yang sadar ini ada monster.

Kita semua tidak berbeda, sesama makhluk.
Ini semua sama.
Bedanya :
Seberapa orang memiliki tekad untuk membunuh itu supaya klik dengan Tuhan.
Karena kita harus mengimbangi moral Tuhan, kesucian Tuhan πŸ’—
Kita harus betul - betul tidak selingkuh.

Selingkuh itu terhadap Tuhan bukan kita ke dukun atau ke kuasa gelap.
Ketika kita tertarik sesuatu. Pokoknya disenangkan  saja oleh sesuatu, bahaya...

Kau berarti bagiku Engkaulah satu - satunya yang membahagiakan hatiku.
Jangan sampai kita tertipu oleh diri kita sendiri.
Kau berarti bagiku
Karena,
- Engkau baik
- Berkuasa
- Engkau menolong aku

Kita tidak ditolongpun Tuhan πŸ’— tetap kekasih kita.
Kita tidak dipuaskan dengan berkat - berkat jasmanipun Dia tetap kekasih kita.
Sebab hanya Engkau kekasih kita.
Jadi urusan dengan Tuhan karena Dia, He himself..

Kalau kita sudah terlanjur mencintai dunia 🌏 dan
ruangan hati kita sudah terlalu lama dihuni oleh kesenangan - kesenangan
Kita tidak dapat menjadikan Tuhan segalanya sampai mati.

Kita tidak akan mampu mengosongkan bejana
Kalau orang sudah memiliki pola hidup yang salah di usia tertentu
obatpun tidak bisa menyembuhkan.
Obat disuntikkan, tubuh sudah menolak, sudah tidak bereaksi lagi.
Serosis dalam stadium tertentu tidak bisa diperbaiki, hati menjadi keras.
Jangan sampai rohani kita serosis.

Kita harus jaga pola makan dan pola hidup jangan sampai stroke.
Kalau sudah stroke dalam stadium tertentu tidak bisa sembuh.

Sama rohani juga begitu.
Banyak orang πŸ‘₯ tidak mengerti ini.
Kaulah Tuhan hasrat hatiku
Kalau Tuhan gairah hidupku.
Jadi hidup kita sebenarnya apinya cuma satu, "Aku mau mengenal Tuhan lebih dalam, aku mau mengalami Dia."
apinya hanya itu.
Kalau masih muda banyak apinya kita paham.

Kalau sudah umur diatas 45 th 50 th, mestinya apinya hanya satu,
Aku mau mengenal Dia
Jangan ada yang lain

Sekarang Kita masih punya kesempatan merubah diri.
Walupun harus berjuang,
karena sudah begitu rusaknya.

Sering - sering dengar Firman, SK, hari Minggu, SBT, PA, Doa malam, Seminar.
Mesin rohani kita baru bergerak.
Seperti pesawat terbang tidak langsung naik yang pada umumnya.
Punya landasan yang cukup untuk itu.

Kita harus memiliki perasaan krisis.
Kemungkinan besar kita bisa diperbaiki lagi.
Apalagi Deadline kita sudah dekat.
Dan kita tidak tahu, hari ini jadi peringatan untuk kita.

Kita harus perkarakan gairah apa yang ada dalam hidup kita πŸ‘₯ untuk menatap dan menyongsong hari kita besok ?

Apalagi gairah kita yang punya selingkuhan, itu yang membawa kita ke neraka.
Gairahnya punya duit banyak supaya bisa beli sesuatu, itu kasihan...
Kita  harus mati sebelum mati.
Kita harus mati dua kali, yaitu : mati kedagingan dan mati fisik.

Kalau Tuhan πŸ’— memakai orang - orang Romawi kekaisaran Roma, membunuh orang - orang kristen.
Kita sendiri yang menyembelih kita yang tidak melihat dunia.

Dan kita memandang Tuhan, dan itu pilihan.
Gairah kita di situ.
Bukan duit, apalagi dosa.
Dijauhkan kiranya kita dari hal - hal tersebut.
Tidak mudah.
Semua kita pernah terpeleset.

Sekarang telah banyak waktu yang kita πŸ‘₯ sia - siakan, sekarang kita akan membuktikan cinta kita kepada Tuhan.
Bagaimana hidup sehari - hari kita isi untuk mencari Tuhan dan bergaul dengan Tuhan.

Pernyataan Tuhan yanh hebat di Lukas 14 : 25 - 26
Jadi kamu fokus bukan kepada siapapun.
Tentu membenci di sini bukan secara harafiah.
Apapun kamu bisa korbankan demi fokus kita kepada Tuhan πŸ’—
Orang bisa menyukai sesuatu apalagi jatuh cinta kepada seseorang, semua juga dikalahkan.

Sekarang kita mau menemukan kliknya dengan Tuhan πŸ’—
Ini pengalaman riil.
Ingat mencari Tuhan itu lebih suka dari mencari uang
Jangan berpikir mencari uang dan berkarir lebih sukar.
Kalau orang berpikir demikian, dia pasti tidak meletakkan Tuhan secara proporsionil atau yang patut.

Kalau Tuhan berkata, "cari dahulu kerajaan Allah "
Itu juga berarti selain harus diutamakan, dan disadari ini bukan hal yang mudah.
Allah yang tidak kelihatan ini kita seperti mencari jarum yang jatuh dalam jerami.
Benar - benar sulit.
Tetapi yang mustahil bagi manusia tidak mustahil bagi Allah πŸ’—
Kita bisa menemukan.

Gairah kita,
Aku mau mengalami dan menemukan Tuhan πŸ’— lebih banyak.
Gairah ini tidak bisa dibahasakan.
Sehingga agenda hidup kita sebenarnya hanya mencari Tuhan guna menemukan kekasih abadi.

Sebab kalau kita seperti addict kecanduan, kita betul - betul mengarahkan diri, sampai betul - betul kita mendapat kliknya.
Bertumbuh terus kita mendapat kliknya lagi.
Tuhan πŸ’— harta abadi kita.

Kalau barang dunia fana, kita cintai kita bisa menikmati secara sepihak.
Sedangkan barang itu tidak menikmati kita.
Kalau kita punya kekasih, apakah itu pacar atau pasangan hidup kita bisa
saling menikmati.

Sekarang kita πŸ‘₯ mau memiliki hubungan yang seperti itu bahkan lebih
dalam lagi Kepada Tuhan.
Sebab siapapun akan meninggalkan kita, atau kita tinggalkan.
Tetapi Tuhan itu kekasih abadi.
Ini harta abadi kita.

Kita tidak mudah mendapat "klik" ini, karena
bertalian 2 hal :
1. Kualitas moral, moral kita buruk, yang sesekali kita bisa muncul emosi yang tidak patut, itu bisa
2. Selera jiwa kita, sudah terlanjur menikmati dunia ini.
Bukan berarti kita tidak memiliki rasa terhadap dunia, tetapi kita tidak terikat sama sekali.

Kita tidak pernah bisa menikmati sesuatu tanpa Tuhan ikut menikmati.
Paling tidak Tuhan πŸ’— nyaman di situ.
Tidak ada hal yang kita lakukan yang Tuhan tidak ikut menikmati atau Tuhan tidak ada.

Kita harus menikmati segala sesuatu yang Tuhan ikut menikmati dan Tuhan nyaman di situ.
Seperti nonton film, kira - kira cocok tidak ditonton.
Bukan tidak boleh nonton film.
Hati kita πŸ‘₯ akan peka itu,
dalam segala hal.

Kita bergaul dengan orang yang Tuhan πŸ’— tidak suka.
Apalagi pacar, pasangan hidup.
Kalau Tuhan tidak nyaman kita tidak akan bersama - sama dia.
Tetapi kalau orang tidak  peka dan masih egois dia tidak perduli itu.

Bahkan kalau orang Kristen πŸ‘₯ yang benar sejak muda dibimbing mengenal kebenaran mestinya dia bertanya
"Tuhan, bolehkah aku menikah ? "
Kalau Tuhan jawab boleh, baru kita mencari jodoh sesuai kehendak Allah.

Kalau Tuhan berkata tidak,
Ya tidak, cari masalah nanti.
Wajarnya orang menikah.
Tapi kalau ikut Tuhan Yesus πŸ’— dalam mengikuti apa yang Tuhan kehendaki.

Sekarang yang sudah menikah harus penuhi tanggung jawab itu.
Jangan menjadikan keluargamu sebagai kerajaan.

Kerajaan kita bukan di keluarga.
Kerajaan kita kerajaan Tuhan Yesus πŸ’—
Jadi kita bukan membawa Tuhan dalam rumah tangga kita membangun sebuah kerajaan.

Kita membangun keluarga kita kepada Tuhan untuk masuk ke kerajaanNya.
Itu batasnya tipis.
Bukan menghadirkan Tuhan untuk masuk kerajaan kita.
Kita tidak boleh punya kerajaan.
Kita membawa keluarga kita untuk masuk kerajaan Tuhan Yesus.
Menghadirkan Firdaus menghadirkan pemerintahan Allah di dalam hidup kita.

Ini warisan untuk anak - anak yang tak ternilai.
Kalau orang tua mencintai
Tuhan πŸ’— benar - benar memiliki sebuah pergaulan dengan Tuhan yang nyata dan konkrit.

Itu atmosfir pergaulan dengan Tuhan itu akan nyata sekali.
Itu warisan untuk anak -anak.
Semakin kuat klik kita itu akan mempengaruhi.

Kalau klik seorang pendeta dengan Tuhan πŸ’— itu mempengaruhi jemaat.
Waktu dia nyanyi, waktu dia khotbah, kesaksian hidupnya.
Jangan diganti dengan berkat - berkat jasmani.
Prestasi - prestasi pelayanan.

Mujizat - mujizat kesembuhan.
Kelihatannya bagus, tapi tidak membuat orang melekat kepada Tuhan.
Yang ada mengkultuskan pendetanya.
Kalaupun ada mujizat itu juga ada maksud yang jelas, bukan untuk sebuah kebanggaan.

Jadilah orang Kristen πŸ‘₯yang dewasa, bukan Kristen anak - anak TK.
Bukan claim janjinya, kalau kamu minta dalam nama Yesus.
Itu membuat orang bodoh terus.
Jadi tidak ada yang kita harapkan, kecuali kehendakNya kita lakukan.

Kristenan di abad mula - mula yang menjadi model Kristen yang sejati mereka tidak mendapat berkat jasmani, mereka tidak mendapat perlindungan Tuhan.

Mereka πŸ‘₯ ditangkap, dibunuh, dianiaya, tidak mendapat perlindungan Tuhan.
Mereka tidak mencurigai Tuhan.
Tuhan seakan - akan tidak ada.

Kalau Tuhan ada, Tuhan πŸ’— tidak membela.
Tetapi dalam firmanNya Tuhan berkata, jadilah orang - orang yang menang.
- Mereka menang secara politik.
- Mereka menang secara ekonomi.
- Mereka menang secara penampilan.
Kamu menang dari mereka.
Karena tidak dapat dipisahkan dari kasih Kristus.
Kamu punya Dia, Kamu memiliki Dia.
Itu hebat.
Yang penting manusia batiniahnya.

Klik itu musti ditemukan.
Karakter kita harus diubah dan diperbaharui terus.
Tuhan πŸ’— juga ingin kita bertumbuh cepat.
Jadi kita mesti rubah karakter.
Jangan permainan perasaan kepada Tuhan.
Kepada Tuhan harus jujur tidak menciptakan frekwensi perasaan.


JBU 🌷

Tidak ada komentar:

Posting Komentar