Bagaimana setiap individu memiliki hubungan langsung dengan Bapa Di Surga, dengan Tuhan Yesus Kristus ?
Dan tidak lagi di bawah bayang - bayang dominasi tokoh.
Di sini dominasi tokoh adalah pendeta, rohaniwan, hamba Tuhan.
Seakan - akan jemaat harus bergantung pada rohaniwan ini untuk berinteraksi dengan Allah Bapa 💗 dan Tuhan Yesus Kristus.
Setiap kita harus memiliki hubungan langsung dengan Allah.
Kita harus memiliki kawasan atau wilayah atau memasuki wilayah atau kawasan yang menembus batas.
Di situ kita memiliki pengalaman yang eksklusif dengan Bapa di Surga dan Tuhan Yesus.
Ini bukan sesuatu yang bersifat mistik, ini nihil dan nyata.
Karena Allah yang kita sembah Allah yang nyata dan hidup.
Kita harus miliki pengalaman yang nyata dan kawasan yang Seharusmya kita bisa memasuki.
Kawasan di mana kita bisa menembus batas.
Ini yang sulit.
Jadi kalau firman Tuhan 💗 mengatakan.
"Jika kamu tidak membenci ayahmu dan ibumu, saudaramu laki - laki maupun perempuan kau tidak layak bagiKu "
Itu bukan berarti kita secara harafiah membenci mereka.
Sebab ayat itu dipandang harafiah, maka akan bertentangan dengan apa yang Tuhan 💗 ajarkan, bahwa kita harus mengasihi sesama seperti diri sendiri.
Apalagi orang tua, di mana kita harus menghormati.
Sebenarnya kalimat itu dipahami sebagai kiasan.
Kiasan untuk menegaskan bahwa, hubungan kita dengan Tuhan 💗 intraksi kita dengan Tuhan, sehingga keterkaitan kita dengan Tuhan melampaui keterikatan kita dengan siapapun atau apapun.
Di sini kita memasuki suatu wilayah atau kawasan.
Kalau kita memasuki kawasan itu maka yang lain menjadi tidak berarti.
Cinta kita kepada orang tua, cinta kita kepada pasangan hidup, cinta kita kepada siapapun menjdi tidak berarti ketika kita memasuki kawasan itu, karena kita mempunyai hubungan yang eksklusif dengan Tuhan.
Pasti kita tidak akan mencelakai orang lain.
Pasti kita tidak akan membenci, tidak mungkin kita bisa membenci.
Tetapi ekslusif hubungan kita dengan Allah akan melampaui hubungan kita dengan siapapun dan apapun.
Maka di sini berkesan seseorang berkhianat kepada orang tua.
Terkesan berkhianat kepada saudara.
Karena hubungan eksklusif dengan Tuhan tersebut.
Tentu saja kalau hubungan dengan orang tua dan saudara bisa merusak hubungan kita dengan Tuhan 💗, kita akan mengorbankan dengan orang tua, anak, atau persaudaraan atau siapapun.
Di situ seakan - akan kita berkhianat.
Untuk memasuki kawasan itu kita bisa berkata :
" You Are My Everything".
Kau segalanya bagiku.
Seakan - seakan orang tua, saudara, siapapun tidak dianggap, ketika kita berkata Kau segalanya bagiku.
Bukan kau salah satu yang penting dalam hidupku.
Kalau segalanya bagiku.
Pemazmur saja sudah bisa menyampaikan hal itu, apalagi kita yang adalah mempelai - mempelai Kristus.
Mazmur 73 : 25
Seakan - akan kita berkata kita tidak butuh papa mama, aku tidak buruh saudara, aku tidak butuh siapapun.
Jelas seakan - akan kita hanya membutuhkan Tuhan 💗
Sekalipun dagingku dan hatiku habis lenyap gunung batuku dan bagianku tetaplah Allah selama - lamanya.
Bagaimana orang bisa masuk kawasan ini ?
Orang harus memahami mau tidak mau, apa hidup itu ? Jadi tidak sederhana.
Jadi ketika kita diisi kebenaran, kalau pemazmur berkata siang malam dia merenungkan Firman.
Kita berkata lebai benar, tidak lebai, tidak hiperbola.
Setiap tindakannya selalu dikaitkan dengan kebenaran Tuhan.
Ketika pemahaman hidup terus diubah, selera jiwa kita juga diubah, ini membutuhkan keberanian.
Sebab kita tidak bisa mencicipi dunia dan mencicipi Tuhan 💗
Kita harus memilih siapa yang kita cicipi.
Kalau dulu kita dualisme, sering bersifat dualitas.
Kita menikmati dunia juga menikmati Tuhan.
Lebih konyol lagi Tuhan kita pakai untuk menikmati dunia.
Tetapi kita harus sampai pada pemahaman yang cukup understanding kita mengenai Tuhan dan hidup itu, lalu kita memilih Tuhan.
Itu dibutuhkan keberanian.
Sampai kita bisa menikmati Tuhan dan tidak terikat dengan dunia 🌏, itu sangat mungkin.
Ada agama - agama yang mengajarkan tokoh - tokohnya untuk :
- Meninggalkan dunia.
Tidak punya harta sama sekali.
- Tidak boleh makan daging.
- Tidak boleh menikmati apa yang lezat.
Tapi kita larinya jelas ada Allah yang menciptakan langit dan bumi 🌏
Ada Yesus yang menjadi teladan hidup kita.
Dan Tuhan Yesus telah menyatakan Dia telah mengosongkan diri.
Kalau Tuhan Yesus mengosongkan diri lihat prinsip hidupnya.
MakananKu melakukan kehendak Bapa dan menyelesaikan pekerjaanNya.
KesukaanNya itu Bapa di Surga.
Coba lihat Abraham memiliki anak di hari tuanya, betapa berharganya Ishak bagi dirinya.
Tetapi persahabatan dengan Elohim Yahwe tidak boleh dirusak oleh kesenangan - kesenangan terhadap apapun atau siapapun.
Maka Allah menguji Abaraham, bunuhlah anakmu, dia melakukannya.
Kita belum sampai mendapat ujian seperti Abraham.
Maka Abraham disebut Bapa orang percaya, artinya hidupnya menjadi pola dan inspirasi iman kita.
Jujur saja masih banyak yang kita pertahankan.
Kita belum lengkap belum punya ini, belum punya itu.
Belum dihargai, belum terhormat dan lain sebagainya.
Ini dibutuhkan keberanian.
Maka pemahaman kita tentang kebenaran harus utuh.
Ketika kita takjub terhadap kebenaran, demi ketakjuban - ketakjuban
itu membuat kita rela meninggalkan dunia 🌏
Maka memahami bahwa Dia satu - satunya pilihan.
Mazmur 73 : 26
Dalam terjemahan bahasa Inggris hanya Engkau yang kubutuhkan.
Hanya Engkau yang kuperlukan.
Orang tua, saudara, siapaun bisa berkata, kamu tidak butuh aku lagi, bukan itu maksudnya.
Ini kawasannya berbeda.
Ketika kita melihat ketakjuban - ketakjuban,
Kita akan mengerti pilihan kita tepat adalah Tuhan 💗
Kita lebih ringan melepaskan dunia.
Kalau orang tidak melihat ketakjuban firman, tidak mengalami pembaharuan
pikiran, dia tidak dapat meninggalkan dunia 🌏
Janganlah kamu serupa dengan dunia ini itu ayat
Roma 12 : 2
Tapi Roma 12 : 1 persembahkan tubuhmu sebagai korban yang Kudus yang berkenan kepada Allahmu itulah ibabah yang sejati.
Soal tubuh hidup itu milik kita yang paling berharga kita serahkan.
Bagaimana itu bisa terjadi ?
Kalau pikiranmu diperbaharui.
Tujuan kita hanya Sorga.
Kalau tujuan seseorang hanya surga, maka hidup hari - harinya berjuang untuk melakukan kehendak Bapa 💗
- Berjuang untuk berkodrat Ilahi.
- Berjuang untuk bernatur Allah.
- Berjuang untuk seorang yang dikategorikan, diklasifikasikan yang melakukan kehendak
Bapa.
Jadi kalau kita tidak berjuang untuk hal itu, kita tidak menjadikan Surga tujuan.
Surga hanya tempat pembuangan yang nyaman dan Indah.
Tidak ada orang yang masuk neraka, tapi masuk Surgapun bukan tujuan, tetapi tempat pembuangan.
Surga seperti ini surga murahan.
Dan Surga yang benar tidak demikian.
Sebab orang berpikir, setelah ditebus Tuhan Yesus, dosa - dosanya diampuni, semua dosa dipikul di atas kayu salib, dia percaya Yesus sebagai juruselamat.
Dia berhak percaya, mati masuk Surga.
Jadi hidup di dunia 🌏 hari ini hanya menyelesaikan tahun hidupnya dia habiskan umur hidupnya.
Dia menikmati kesenangan - kesenanagan yang dinikmati orang lain juga.
Ini sesat....
Kita ke surga mulai sekarang hatinya sudah harus dipindahkan.
Di mana hartamu berada, di situ hatimu berada.
Kalau hatimu tidak di sini, kita tidak punya harta di Surga.
Kalau kalimat lain, kamu tidak tercacat, kamu tidak punya aset di sini.
Setelah jadi Kristen tujuan kita hanya ke Surga.
Alkitab 📚 mengatakan baik kau makan atau minum, atau yang lain lakukan semuanya untuk kemuliaan Allah.
Dan ini berdampak dengan ketika pengertian - pengertian kita ditambahkan kita menjadi takjub, selera jiwa kita berubah.
Ketika selera jiwa kita berubah, kita tidak tertarik keindahan dunia 🌏 hari ini, tetapi kita tertarik kerajaan Tuhan Yesus Kristus.
Jadi kita boleh masuk ke kawasan yang baru.
Kawasan atau wilayah persekutuan yang eksklusif dengan Tuhan 💗
Ini tidak bisa dijelaskan dengan kata - kata, tetapi kita harus benar - benar mengalaminya.
Memang Alkitab 📚 tidak secara eksplisit mengatakan itu.
Tapi kalau kita melihat cara berpikir Paulus, cara berpikir yang tidak normal.
- Asal ada makanan dan pakaian cukup.
- Bagiku hidup adalah Kristus, mati adalah keuntungan.
- Kalau aku disuruh pilih mati atau hidup, aku memilih mati bersama Tuhan.
Aku mau kamu seperti aku, tidak menikah.
Tapi ada padaku urapan Roh Kudus.
Jadi kalau kamu tidak menikah seperti aku tidak apa - apa.
Ini kan tidak normal
2 Korintus 5 : 7
Ini wilayah seseorang yang - Dijamah oleh Tuhan.
- Berjalan dengan Tuhan. -
- Hidup karena percaya.
Bagaimana kehidupan kongkrit seperti ini di dunia kita hari ini.
Ke gereja, jadi orang Kristen, meleset....
2 Kor 5 : 1 - 2
Kalau sudah sampai ke tingkat ini, kita tidak pusing
- Baju kita bagaimana ?
- Perhiasan kita harga berapa ?
- Mobil yang kita kendarai apa ?
Kita mengeluh pakai ini ingin cepat pakai tubuh kemuliaan, bisa dimengerti ?
Tidak bisa oleh orang - orang yang duniawi.
Kecuali kita masuk kawasan ini baru mengerti.
Pantas Paulus menikahpun tidak mau.
Kalau dia pergi ketempat - tempat yang lain, dia hanya menyerahkan nyawa.
Penjara dan sengsara menantikan aku, kata Paulus.
Lalu di mana tanggung jawabnya untuk orang tuanya?
Tapi ini pilihan yang istimewa dari Paulus.
Kalau Petrus meninggalkan istri, punya mertua yang sempat sakit dusembuhkan Tuhan Yesus.
Yang lain siang malam ikut Tuhan Yesus, lalu di mana tanggung jawabnya.
Dari segi moral umum, mereka orang - orang yang tidak tanggung jawab.
Tapi demi kerajaan Surga mereka harus berani bertaruh itu.
Betapa sulitnya Tuhan Yesus 💗 mengajarkan, memberitahukan, menunjukkan misi utama kedatanganNya.
Sebab Orang Yahudi dan murid - murid Tuhan Yesus konsep Mesias duniawi, membebaskan orang - orang Israel dari penjajahan Roma, dan membangun kerajaan.
Makanya pada waktu Tuhan Yesus 💗 bangkit, mereka masih bertanya, Kapan Tuhan mau memulihkan kerajaan bagi Israel ?
Tapi Tuhan Yesus mengajarkan Mesias versinya.
Kerajaan Allah dengan VersiNya.
Puji Tuhan setelah Petrus dan murid - muridNya dipenuhi Roh Kudus baru tahu, ternyata kerajaanNya bukan dari dunia ini seperti yang dikatakan.
1 Petrus 1 : 3 - 4
Tersimpan di Surga, kehidupan yang penuh pengharapan.
Mereka bisa mengerti.
Maka tidak heran kurun waktu ratusan tahun orang Kristen rela menderita, kehilangan harta, keluarga, nyawa, ketenangan dan kenyamanan hidup.
Karena mereka tahu bahwa hidup sesungguhnya di langit baru dan bumi baru.
Jadi sudah tidak sulit lagi menjelaskan kepada orang - orang Kristen itu.
Tapi hari ini, betapa sulitnya menjelaskan kepada orang Kristen.
Misi utama kedatangan Tuhan, karena sudah rusak, selera jiwanya sudah rusak ke dunia.
Bagaimana masuk kawasan Tuhan ?
Kita menjadi orang Kristen yang aneh dibanding Paulus.
Betul Paulus di peradaban yang lain, tetapi tidak di kebenaran yang lain.
Siapa yang berani menarik kebenaran Injil di zaman kita?
Siapa yang berani mengenakan cara berpikir dan gaya hidupnya Paulus di dunia kita ?
Hampir tidak ada.
Kita harus melakukannya, berapaun harga yang harus dibayar.
Paulus punya kawasan yang luar biasa.
Jadi pada waktu dia diangkat melihat kemuliaan Allah, belasan tahun dia tidak menceritakan kepada orang lain, koq kuat ?
Dia sudah punya kawasan khusus dalam hidupnya.
Hidup kami karena percaya, bukan karena melihat.
Ini orang - orang yang tidak melihat dunia 🌏
Bayangkan Paulus yang kesepian yang tinggalnya tidak jelas.
Orang berpesta pora, punya anak istri berpesta, berwisata, dia tidak jelas.
Siapa mau ikut Paulus? Hampir tidak ada.
Tapi dia mengikuti jejak gurunya.
Banyak orang Kristen tidak mengerti misi utama Tuhan.
Ke gereja karena masalah.
Kita harus sadar dan siuman.
Kalau kita 👥 punya kesempatan dipulihkan, kita ikuti kekristenan yang sejati.
Ketika Abraham keluar dari Urkasdim, dia melihat tanah gersang, tidak ada tari - tarian seperti di Urkasdim.
Dia tidak kenal sanak family lagi.
Dia lihat langit ke atas seakan - akan Tuhan diam.
Dia menanti anaknya
Dia harus mengganti namanya, sementara dia belum punya anak.
Waktu orang Kristen harus menderita aniaya, seakan -akan Tuhan tidak membela mereka.
Tetapi mereka tetap berkeyakinan apa yang dikatakan Tuhan Yesus.
Yang dipercayai rasul - rasul, generasi - ke generasi diiturunkan.
Selama ratusan mereka menderita, maka anak - anak mereka bisa mewarisi iman orang tuanya.
Mereka tidak langsung lihat Tuhan Yesus.
1 Petrus 1 : 7 - 8
Tentu Roh Kudus berkarya sehingga Injil yang murni diwariskan generasi ke generasi.
Tentu sampai abad ke 4 ketika kekristenan menjadi agama negara, justru kemudian menjadi rusak.
Masuk abad ke 5 gereja 💒 mencatat, gereja mengalami abad kegelapan sampai abad 15.
Memang Roh Kudus menuntun, tapi ada 1 faktor yang kita tidak boleh lupa, bagaimana Injil bisa diwariskan dari generasi ke generasi.
Karena melihat pola orang tua mereka, sehingga mereka memiliki kesetiaan karena mereka mewarisi kehidupan orang tua mereka.
Menjadi pewarisan estafet
Sekarang kita hendak memulihkan kembali Kekristenan yang hilang yang diajarkan Tuhan Yesus, yang dikenakan rasul - rasul, khususnya Paulus, yang menulis 1/3 dari kitab Perjanjian baru.
Kalau kita membaca Alkitab kita bisa estrak kebenaran.
Maka Kita 👥 harus berani mengamalkan kebenaran itu dalam kontes hidup kita hari ini.
Sesulit, seberat, sekonyol apapun kita belajar mengenakannya.
Itu harga yang harus dibayar.
Keberanian ini langkah - langkah kita menembus batas.
Nanti sukacitanya juga yang tidak biasa.
Keterlepasan kita dengan dunia 🌏 ini akan nyata walaupun kita di tengah - tengah dunia, kita tidak bisa bercampur seperti minyak dengan air.
Jadi pengertian ini penting.
Sehingga benar - benar bisa memasuki kawasan Tuhan 💗
Sebab jika kita mau berjalan dengan Tuhan.
Tidak bisa tidak kita harus memiliki kekudusan seperti kekudusan Dia.
Kita harus memiliki pengertian kecerdasan yang Dia miliki atau dalam batas tertentu.
Tuhan memberikan kita indipendensi / kemandirian.
Tuhan tidak mengendalikan kendaraan hidup kita.
Tuhan 💗 mengajarkan kita bagaimana mengendalikan kendaraan hidup seperti Yesus mengendalikan kendaraan hidupnya.
Kemandirian bertumbuh, mengerti, memahami.
Itulah sebabnya kita tahu brtapa sulitnya menemukan suara Tuhan.
Yang ini atau yang itu.
Sering Tuhan tidak jawab.
Karena Tuhan 💗 melatih kita supaya memiliki kecerdasanNya.
Supaya kita mengambil keputusan pasti sesuai pikiran dan perasaanNya.
Kepekaan kita seperti kepekaanNya.
Supaya semakin hari kita semakin tepat.
Otomatis kita tahu pikiran dan perasaanNya.
Di sini kita masuk kawasan Tuhan.
Untuk bergaul dengan Allah 💗 kita harus memiliki kesucian seperti kesucianNya, kecerdasan seperti kecerdasanNya, perasaan seperti perasaanNya.
Jadi kalau orang masih bisa dibahagiakan dunia, bangga dengan barang bagus, bangga dengan kehormatan, dia tidak masuk kawasan ini.
Ketika kita bercinta dengan Tuhan 💗, hati kita melekat dengan Tuhan, ini kawasan yang berbeda, yang lain menjadi tidak berarti.
Jadi tidak ada harga murah masuk kawasan ini.
Seperti unta masuk lubang jarum.
Anugrah kalau kita masuk kawasan ini.
Ketika masuk kawasan ini kematian menjadi satu hal yang jauh, tinggal pindah, tinggal glek.
2 korintus 5 : 5 - 6
Jauh di sini bukan persekutuan dalam fisik, tidak bertemu muka dengan muka, itu kerinduan Paulus yang hebat.
JBU 🌷
Tidak ada komentar:
Posting Komentar