Kita harus selalu mengingat apa yang telah ditulis oleh Yakobus dalam suratnya : Sesungguhnya telah terdengar teriakan besar, karena upah yang kamu tahan dari buruh yang telah menuai hasil ladangmu, dan telah sampai ke telinga Tuhan 💗 semesta alam keluhan mereka yang menyabit panenmu.
Dalam kemewahan kamu telah hidup dan berfoya-foya di bumi, kamu telah memuaskan hatimu sama seperti pada hari penyembelihan (Yak. 5:5). Di seluruh belahan dunia ini, fenomena perlakuan sewenang-wenang majikan kepada pegawai atau buruh menjadi masalah yang dipersoalkan dengan tajam.
Karena keserakahan manusia 👥, maka terjadi kesenjangan sosial ekonomi yang semakin jauh.
Hal ini menunjukkan ketidakadilan yang semakin merajalela, mereka yang kuat dan kaya semakin kuat dan kaya; sedangkan mereka yang lemah dan miskin, semakin lemah dan miskin.
Semua ini menunjukkan telah dekatnya akhir sejarah dunia 🌏
Tidak lama lagi, mereka semua harus mempertanggungjawabkan segala sesuatu yang mereka lakukan di dunia ini.
Orang percaya harus menyadari bahwa segala sesuatu pasti ada perhitungannya.
Tuhan 💗 menasihati kita melalui Yakobus agar orang percaya tidak termasuk kelompok manusia yang sewenang-wenang terhadap pegawai atau buruh.
Orang percaya berhak memiliki hak-hak sebagai majikan, tetapi harus juga menghargai hak-hak pegawai atau buruhnya.
Ini bukan hanya menyangkut urusan dengan manusia, baik dengan pegawai atau buruhnya dan dengan pemerintah atau hukum negara, tetapi terlebih utama ini adalah urusan orang percaya dengan Tuhan 💗
Seperti yang telah diajarkan kepada orang percaya, sebagai anak-anak Allah, bahwa Allah yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar, dan menghakimi semua manusia (Mat. 5:45)
Kita harus memiliki perasaan seperti perasaan Bapa 💗 dan Tuhan kita Yesus Kristus.
Mengasihi mereka yang lemah dan membutuhkan pertolongan dan menaungi mereka, siapa pun orang itu.
Dengan berbuat kebaikan kepada pegawai atau buruh kita, kita dapat memberi kesaksian mengenai Kerajaan Surga, bahwa kita adalah anak-anak Allah yang mengikut jejak Yesus.
Dengan perbuatan baik orang percaya, para pegawai dan buruh tidak akan menaruh kebencian kepada Tuhan Yesus 💗
Hal itu memberi peluang kepada mereka untuk dapat dihakimi menurut perbuatan dan memberi kemungkinan mereka masuk ke dalam Kerajaan Tuhan Yesus Kristus sebagai anggota masyarakatnya.
Sedangkan kita, akan memerintah bersama-sama dengan Putra Tunggal Bapa di dalam Kerajaan-Nya.
Kita harus belajar berpikir dan bersikap, bahwa pemerintahan Kerajaan Tuhan Yesus Kristus sudah dimulai sejak kita hidup di bumi 🌏
Kita harus berpikir dan bersikap seakan-akan kita sedang memerintah sebuah masyarakat bersama-sama dengan Tuhan Yesus.
Inilah pemenuhan doa yang diajarkan Tuhan Yesus, agar Kerajaan Bapa dihadirkan di muka bumi dan kehendak Bapa dilaksanakan di bumi seperti di surga.
Di surga, maksudnya adalah pemerintahan Kerajaan Putra Tunggal Bapa 💗 nanti yang sudah dimulai sekarang. Dengan demikian kita belajar mengayomi manusia lain yang dipercayakan oleh Tuhan kepada kita dengan tulus.
Hal ini harus kita lakukan, agar kita melatih diri untuk memerintah sesama manusia, agar suatu hari nanti kita dapat memerintah dengan benar bersama dengan Putra Tunggal Bapa 💗 nanti di Kerajaan Surga.
Selama kita hidup di dunia, kita harus belajar melayani sesama manusia, seperti yang dilakukan Tuhan Yesus sendiri.
Raja-raja bangsa-bangsa memerintah rakyat mereka dan orang-orang yang menjalankan kuasa atas mereka disebut pelindung-pelindung.
Tetapi kita tidaklah demikian, melainkan yang terbesar di antara kita hendaklah menjadi sebagai yang paling muda, dan pemimpin sebagai pelayan Sebab siapakah yang lebih besar : yang duduk makan, atau yang melayani? Bukankah dia yang duduk makan? Tetapi Yesus ketika mengenakan tubuh daging ada di tengah-tengah manusia sebagai pelayan(Luk. 22:26-27).
Kita yang selalu bersama-sama dengan Tuhan Yesus 💗 akan memerintah bersama dengan Dia di dalam Kerajaan Surga.
Sekarang ini kesempatan bagi kita untuk melayani sesama manusia. Ketika kita menjadi seorang majikan, kita belajar memperhatikan buruh atau karyawan kita, seakan-akan kita sedang memerintah mereka di dalam Kerajaan Tuhan Yesus Kristus.
Dari hal sederhana di rumah, kita perlu memperhatikan bagaimana sikap kita terhadap supir dan pembantu rumah tangga yang bekerja di rumah kita. Apakah kita 👥 memperlakukan mereka sebagai manusia atau memperlakukan mereka tidak setara dengan manusia, seakan-akan mereka hewan? Hal ini dikatakan bukan bermaksud agar kita memanjakan mereka sehingga mereka menjadi tidak tahu diri.
Tetapi agar kita bersikap sebagai majikan dengan benar dan memperlakukan mereka sebagai bawahan secara pantas.
Dari semua ini mereka melihat kemuliaan Bapa 💗 dan Tuhan Yesus dalam hidup kita.
Kita harus selalu mengingat bahwa kita adalah pewaris Kerajaan Bapa yang akan memerintah bersama Putra Tunggal-Nya.
JBU
https://overcast.fm/+IqOBFl0rI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar