Mimpi bisa menjadi sarana Tuhan berbicara kepada kita, itu bisa memuat pesan Tuhan.
Orang bisa belum sempurna, tetapi bisa mengasihi Tuhan.
Yang penting jangan berhenti berubah.
Tuhan juga tidak berhenti merubah kita.
Setiap kita diciptakan dengan khas dan khusus.
Yang tidak mungkin sama dengan siapapun.
Kemahatahuan Allah cerdasnya arsitek agung ini.
Dia merancang kita sesuai dengan apa yang Dia kehendaki.
Matius 3 : 17
" Inilah Anakku yang Kukasihi, kepadaNya Aku berkenan."
Tuhan melihat kemungkinan jalan hidup kita.
Keputusan - keputusan yang salah pasti bertalian dengan pembentukan karakter.
Setiap keputusan yang kita ambil itu terkait
dengan pembentukan karakter atau watak kita.
Kita tidak tahu peta hidup kita, kita tidak maha tahu.
Jika kita memperkarakan ini dengan Tuhan.
Pasti Tuhan menunjukkan kepada kita, pasti Tuhan tidak diam.
Kalau itu bejana atau lukisan, Tuhan pasti memberitahu kita.
Dalam keadaan kita yang carut - marut, compang - camping kita harus memiliki tekad, niat yang kuat untuk selalu berubah, karena Dia bersedia merubah.
Ketika kita berkerinduan untuk hidup tidak bercela, sesuci - sucinya kita akan mendengar suara.
Makin haus dan lapar akan kebenaran, kita akan dipuaskan.
Suara itu adalah pimpinan Roh Kudus atau Roh Allah.
Tetapi kalau kita tidak niat untuk hidup tidak bercela, kita puas dengan apa yang kita lakukan.
Kita akan mencari hal - hal yang memuaskan diri kita.
Kita tidak akan mendengar Dia berbicara.
Apa yang kita lakukan, sebelum kita lakukan, benihnya di pikiran kita.
Tidak mungkin tidak ada benih di dalam batin atau hati, kecuali kecelakaan.
Semua ada benihnya.
Kalau kita mengisi pikiran dengan kebenaran dan kesucian, mau naruh marah saja sudah tidak bisa.
Tidak ada ruangan untuk itu.
Kalau kita ingin barang ini, barang itu, tidak mungkin mendadak, tetapi sudah ada peta dalam diri kita ini.
Kalau orang mau baik, santun menurut hukum, logika agama cukup membuat kita tidak melanggar hukum.
Paulus berkata ditinjau dari hukum taurat, aku tidak bercela, jadi tidak perlu menggunakan kekuatan apapun, cukup logika beragama.
Tapi dalam segala hal yang kita lakukan sesuai dengan pikiran dan perasaan Allah kita membutuhkan target kesucian, kekudusan setinggi - tingginya, tidak bercacat dan tidak bercela.
Kita harus memperkarakan firman itu di pikiran kita.
Medan pertempuran kita di dalam pikiran kita.
Peta pikiran kita harus benar - benar bersih.
Filipi 4 : 8
Jangan mengganggap ini perkara kecil, ini perkara besar.
Kita harus bersih dalam seluruh hidup kita, termasuk apa yang kita pikirkan.
1 Petrus 1 : 15
Kalau tidak mau membunuh, Kita harus membuang segala hal yang menyangkut kebencian itu.
Kita harus mau sungguh - sungguh membersihkan pikiran di kaki Tuhan.
Kita bait Roh Kudus.
Bagaimaan mekanisme karya Roh Kudus dalam hidup kita ?
Roh Allah disebut Roh Kudus supaya kita menyadari bahwa Allah itu kudus.
Ada percakapan kita dengan Roh kudus, melalui pengalaman hidup menjadi suara.
Tuhan memakai firman menjadi suara.
Firman yang dijelaskan menjadi suara dan Roh Kudus nanti akan memperkarakannya dalam diri kita.
Jadi tidak heran kalau orang yang serius mau hidup tidak bercacat dan tidak bercela, pada saat melakukan kesalahan damai sejahteranya hilang, hidupnya tidak tenang.
Roma 12 : 1 - 2
Jangan berhenti berjuang untuk perubahan.
Kita jangan menjadi manusia yang kita mau, tetapi menjadi manusia yang Tuhan mau kehendaki.
Target kita hidup kudus, tak bercacat tak bercela.
Roh Kudus baru berbicara kepada kita.
Untuk pembaharuan budi, hidup kita harus dipersembahkan, artinya kita harus memiliki satu fokus.
Fokus kita adalah Tuhan dan kerajaanNya.
Jadi kalau kita belum mempersembahkan total hidup kita, kita masih membias.
Ayat 1 berbicara fokus hidup, artinya jangan kita menyisakan apapun untuk dunia.
Tapi mempersembahkan seluruhnya untuk Tuhan.
Kalau sudah begitu kamu bisa mengalami pembaharuan pikiran, karena tidak ada beban, distorsi, gangguan dan macam - macam.
Jadi ayat ini mau mengajak orang percaya untuk tidak menyisakan apapun, tujuannya ini tidak serupa dengan dunia.
Kita masih ada unsur - unsur dunia, unsur - unsur kekafiran.
Jadi antara pengertian kita yang harus diubah dengan
daging kita merekam segala kenikmatan, itu perjuangan.
Tetapi makin kuat kita mengalami pembaharuan pikiran, daging kita harus ditundukkan sehingga dari orang yang hidup menurut daging menjadi orang yang hidup menurut roh.
Tidak ada ruangan untuk yang lain.
Ruangannya hanya untuk firman.
Makanya ada pernyataan suci itu bukan tidak berbuat dosa, tetapi tidak bisa
berbuat dosa.
Itu dari pikiran.
Pikiran yang bersih.
Pikiran yang dikuduskan.
Di sini kita melihat kehendak bebas manusia.
Allah memiliki kedaulatan.
Di dalam kedaulatan Allah memberi kehendak bebas.
Yang diperbaharui pikiran
Kalau pikiran diperbaharui tidak mungkin meleset.
Kalau Allah mengambil pikiran manusia dalam arti memberi kehendak, manusia jadi robot.
Jadi tidak mungkin menentukan seseorang selamat, yang lain dibiarkan.
Allah memberi kehendak bebas.
Masing - masing individu menentukan, memilih Allah atau tidak, hidup suci atau tidak baru memutuskan.
Masalahnya adalah bagaimana keputusan kita itu benar - benar bernilai tinggi, berkualitas tinggi ?
Itu juga perlu proses.
Jadi orang tidak bisa mendadak suci, mendadak menjadi berkenan di hadapan Allah.
Memang di dunia kita orang lebih mudah rusak daripada baik.
Tapi kehendak bebas kita, aku memilih mendengar firman.
Diakumulasi, sampai tidak ada tempat filosofi dunia, baru kehendak kita sesuai dengan Tuhan.
Jadi jangan anggap remeh, - Membaca Alkitab 10 - 15 menit.
- Mendengar khotbah pada waktu kita di mobil.
- Doa dan merenung, dari hari ke hari.
Yang tidak membiasakan diri mau memborong, tidak mungkin bisa.
Harus akumulasi, tiap hari berdoa, membaca Alkitab, baru bisa terbangun pikirannya.
Kesetiaan mengakumulasi.
Itu kuasa gelap bermanover.
Ada waktu untuk hal lain, ada waktu kita menggumuli firman.
Mengakumulasi sampai memiliki cara berpikir Kristus.
Seiring tekad kita untuk hidup tidak bercacat tidak bercela, lalu jatuh bangun tetapi kita tidak berhenti berusaha berubah.
Kita temui salah kita, kita minta ampun.
Mungkin besok salah lagi, salah yang sama, tetapi kita tidak berhenti minta ampun.
Ibrani 12 : 4 - 5
Dengan kita menyadari kesalahan kita, mengaku bersalah, kembali terus.
Berlaku firman, yang diampuni banyak, mengasihi banyak.
Jadi seiring dengan kesucian kita bertumbuh cinta kita kepada Tuhan bertumbuh sangat kuat.
Orang yang menghayati pengampunan Tuhan, sabarnya Tuhan meghadapiku, hidupnya lebih mengasihi Tuhan.
Tidak mungkin orang yang karakternya buruk mencintai Tuhan sangat kuat.
Seiring dengan karakter Tuhan yang ubah terus, cintanya kepada Tuhan semakin murni, bersih.
Betapa sabarnya menggarap kita.
Tuhan Yesus berkata Jadikan semua bangsa muridKu.
Karena Dia juga belajar.
Yesus bisa berbuat salah, tetapi Dia memilih tidak berbuat salah.
Dia mengalami pencobaan - pencobaan, supaya bisa menolong orang yang dicobai.
Dia belajar taat dari apa yang dideritanya sampai mencapai kesempurnaan menjadi pokok keselamatan.
Hanya bedanya Yesus tidak pernah jatuh, kita jatuh berkali - kali.
Jangan berhenti berubah, berhenti belajar.
Masalahnya waktu kita makin singkat.
Karena Tuhan tidak memberi
paket kilat.
Tuhanemberi paket bertahap yang harus diisi.
Maka waktu itu adalah anugrah.
Pergunakan waktu yang ada.
Jangan berkata Dia Allah, dia tidak berbuat salah.
Dia mengosongkan diri seperti manusia, termasuk kemungkinan salah.
Tapi Dia tidak melakukan kesalahan.
Ini berat, tapi kita bisa.
Sekarang kita tahu betapa lebar hati Tuhan untuk kita, asal kita berusaha untuk tidak berhenti berubah
Kita menjadi mesin kehidupan yang cerdas,yang sehingga mengerti apa yang baik, berkenan, dan sempurna, maka persembahkan tubuhmu, jangan disisakan.
Kita punya kesempatan sekali.
Manusia batiniah itu hebat.
Kenapa tidak kita olah untuk menjadi manusia batiniah yang agung.
Kalau gagal dibuang, diolah lagi sampai menjadi mesin kehidupan yang cerdas, baru memiliki pikiran dan perasaan Kristus.
Setiap belokan kesalahan kita menentukan karakter kita, akan menentukan hidup kita, maka harus hati - hati.
Kolose 3 : 2
Jadi urusan kita :
1. Keluarga
2. Pekerjaan
3 . Gereja
JBU 💐
Tidak ada komentar:
Posting Komentar