Kesempatan untuk menemukan kodrat Ilahi, hanya diberikan kepada umat Perjanjian Baru. Umat Perjanjian Lama tidak memiliki kesempatan ini dan mereka tidak sanggup untuk melakukannya, karena mereka tidak memiliki kuasa untuk hidup sebagai anak-anak Allah (Yoh. 1:2-13).
Tuhan 💗 hanya menyediakan paket ini untuk orang yang percaya di zaman anugerah.
Jadi kalau seseorang hanya mau hidup baik-baik saja menurut ukuran umum, maka ia tidak perlu menjadi orang Kristen. Oleh sebab itu Tuhan menghendaki orang percaya mempersoalkan hal ini lebih dari mempersoalkan segala sesuatu.
Tuhan Yesus mengatakan agar orang percaya 👥 memiliki kebenaran melebihi ahli Taurat dan orang Farisi, yaitu melebihi tokoh-tokoh agama (Mat. 5:20).
Dalam teks aslinya kata kebenaran di sini adalah dikaiosune (δικαιοσύνη). Kebenaran di sini adalah kebenaran yang bertalian dengan tingkah laku, baik yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan, yaitu cara berpikir dan renungan hati.
Ahli Taurat dan orang Farisi adalah simbol puncak dari kesalehan orang beragama.
Kalau dikatakan melebihi kesalehan mereka, maka kehidupan keberagamaan macam apa? Tidak ada yang lain kecuali “berubah kodrat”.
Ini adalah panggilan untuk hidup secara luar biasa dalam kelakuan.
Semua orang percaya 👥 memperoleh panggilan ini,
yaitu masuk dalam proyek menjadi manusia yang luar biasa di mana seseorang harus mempertaruhkan segenap hidupnya bagi Tuhan.
Tanpa pertaruhan segenap hidup, seseorang tidak akan menjadi manusia seperti yang dikehendaki oleh Allah.
Pertaruhan segenap hidup artinya harus sungguh-sungguh serius.
Bukan kegiatan sambilan. Di sini berlaku Firman Tuhan yang mengatakan: Kasihilah Tuhan Allah-Mu dengan segenap hidupmu (Mat. 22:37-40; Mrk. 12:28-34; Luk. 10:25-28).
Kasih seseorang kepada Tuhan ditunjukkan dengan kesediaannya menjadi pribadi seperti yang Tuhan 💗 kehendaki, yaitu berkodrat Ilahi.
Kebaikan secara umum adalah kebaikan yang telah dimiliki semua orang beragama.
Ahli Taurat dan orang Farisi adalah orang yang hidupnya berkualitas tinggi secara umum.
Mereka sudah memiliki hidup yang berkualitas tinggi dalam ukuran manusia.
Tetapi mereka tidak mengenal kasih karunia dalam Yesus Kristus 💗yang dapat mengubah kodrat.
Banyak orang beragama memiliki jejak hidup sebagai orang beragama yang saleh.
Mereka telah memiliki gambar diri yang baik di mata manusia.
Tetapi mereka belum menjadi manusia sesuai dengan rancangan Allah 💗 semula.
Di sini dapat ditemukan perbedaan Kekristenan dengan semua agama di dunia ini.
Memang langkah awal proses penyempurnaan untuk memiliki kodrat Ilahi, dimulai dari menjadi manusia yang baik secara umum terlebih dahulu, setelah itu barulah dapat menjadi manusia yang luar biasa.
Kebaikan secara umum ini antara lain: memiliki kejujuran, kesantunan dan beretika, sehat jasmani, cerdas berpikir, tidak ceroboh dalam mengambil keputusan, rajin dan giat bekerja, hemat, bertanggung jawab dalam tugas, sopan dalam tutur kata, bisa mengatur keuangan pribadinya, produktif dan berguna di tempat kerja, memiliki prestasi dalam studi, karir maupun dalam bidang lainnya, bersosialisasi dengan baik, tidak membuat onar tetapi membawa kesejahteraan dan ketentraman, memiliki toleransi yang tinggi terhadap orang lain dan berbagai aspek, menggunakan lidahnya dengan baik, menguasai diri dan mampu mengontrol perasaan dengan seksama, tidak mengingini milik orang lain dan lain sebagainya.
Manusia harus menjadi manusia yang cukup memadai, yaitu baik dalam berbagai aspek hidupnya atau manusia yang sehat dalam seluruh aspek hidupnya, barulah kemudian dapat dibangun menjadi manusia 👥 yang berkodrat Ilahi.
Dalam pertimbangan Tuhan, ternyata juga ada kondisi-kondisi tertentu yang efektif dapat menciptakan kondisi mengalami perubahan kodrat; darikodrat dosa atau kodrat manusia ke kodrat Ilahi.
Tuhan mengizinkan seseorang dalam keadaan yang sulit dalam berbagai aspek tidak selalu karena kesalahan atau kejahatannya.
Tuhan sering mengizinkan orang percaya 👥 dalam situasi tertentu,
demi terbangunnya kodrat Ilahi.
Pada zaman Kekristenan awal, orang percaya harus mengalami aniaya yang sangat hebat.
Aniaya tersebut merupakan cara Allah 💗 menyelamatkan gereja-Nya, artinya membentuk orang percaya menjadi sempurna seperti Tuhan Yesus.
Kondisi seperti ini juga bisa terjadi di zaman sekarang, dimana melalui berbagai keadaan yang sulit, Allah membentuk orang percaya untuk mengalami perubahan kodrat
Harus dimengerti bahwa hidup adalah pilihan.
Pilihan ini harus diputuskan sejak dini. Keputusan menjadi apa dan bagaimana nanti.
Ini yang disebut sebagai vision, cita-cita, mimpi atau pencapaian.
Orang yang tidak memiliki visi adalah orang-orang yang mengubur dirinya sebelum mati.
Banyak orang 👥 yang hanyut dengan berbagai kesibukan dan kesenangan sampai lupa memetakan hidupnya di hari esok.
Jadi, kalau tidak sungguh-sungguh berusaha membangun kodrat Ilahi, maka seorang Kristen pasti memiliki kodrat dosa.
JBU
https://overcast.fm/+IqOAtTw1E
Tidak ada komentar:
Posting Komentar